Bab 5 luluhnya hati yani
Setibanya di gedung tempatku bekerja ..
Perlahan aku berjalan menuju liff,
Bernyanyi dengan ga jelas dan suara jelek.
Hari ini aku bahagia sekali.
Bagaimana tidak bahagia , aku berhasil mencurahkan isi hatiku dan hasrat liarku kepada ustadzah anisa. Perempuan yang sering aku dambakan dan aku kagumi,
Aku merasa terpuaskan dengan perasaa yang selama ini ku pendam ke pada ustadzah anisa.
Aku terus memikirkan ustadzah anisa hingga aku ingin buru-cepat pulang dengan cepat .
Meskipun barusaja aku meninggalkannya untuk bekerja ..
Kulihat di depan pintu liff ada sosok manita yang sexy memakai rok hitam sepanjang lutut, dan memakai baju crem yang ketat .
Aku mendekat ke arah liff dan kulihat sosok wanita tersebut.
Ternyata dia amel .
Celingak-celinguk aku melihat ke arah sekitar memastikan tidak ada siapa-siapa di sekitar kita .
(Selamat pagi Amel sayang, kamu cantik sekali hari ini)Ucapku dengan melemparkan senyuman yang menggoda.
(Pagi juga gi ) Balas amel sambil melihat ke arahku dengan muka jutek.
( Senyum dong Jutek banget si)Ucapku dengan senyum memaksakan diri.
Amelpun pun tersenyun kearahku, dengan sedikit memaksakan diri, mungkin pikir amel supaya aku tidak menyebarkan perbuatan ku kepadanya dan menyebarkan video di beberapa hari yang berlalu.
( Nah gitu dong, kelihatan banget catik nya, jadi sayang deh aku ke kamu) Ucapku sambil menggoda amel dengan mata berkedip sebelah.
(Apasih pagi-pagi udah gombal aja, kayak ga ada wanita lain aja)Ucap amel dengan wajah yang memerah tersipu malu .
( Ting ) Liff pun terbuka . 1 Orang cleaning servis keluar dari liff . Amel pun masuk ke liff di ikuti olehku dari belakang .
Kulihat nokong amel yang sangat menggoda ketika berjalan ...
Sambil ku tatap bokong amel, aku bersiul seolah aku memberi tahu kalo aku menginginkan bokong itu .
Begitu di dalam amel menekan tombol lantai 8 dan aku segera menekan tombol lantai 5 .
( Ko ke lantai 8 mau ngapain, emang ada boss) Ucapku dengan heran bertanya kepada amel.
(Boss angga lagi ke luar kota jadi boss yani disini menggantikan boss angga)tembal boss yani dengan memberitahu kalo boss angga ga ada.
(Ouh) Ucapku dengan nada datar.
Setibanya di lantai 5 liff pun terbuka lebar
Aku meremas bokong amel dengan tangan kananku dengan cepat aku lari sambil tertawa.
( Iseng banget sih loo) Triak amel dengan nada marah. Dan menutup kembali liff .
Hari ini kerja dengan begitu semangat.
Kujalankan pekerjaanku dengan senag hati
Sambil bernyanyi dengan teriakan ga jelas .
( Dredddd dreddd) Hpku berbunyi .
Kulihat layar hpku ternyata yang nelpon boss yani, Segera ku angkat telponnya .
( Hallo boss, ada apa ?apakah Perlu bantuan)
Ucapku dengan bertanya kepada yani .
( Enga ada yang perlu di bantuin sih, cuman mau nya aja, kamu d mna ? Apa kamu ga masuk kerja )Ucap yani dengan melemparkan beberapa pertanya.
(Ohh kirain ada apa boss )Ucapku dengan nada datar .
(Sudah kubilang jangan panggil aku boss) Dengan nada marah yani melontarkan ucapan nya .
( Maaf yan, kamu kangen aku. Ko tumben nelpon) Ucapku dengan mencoba menggodanya.
( Ge'er bangit sih kamu . Aku cuman mau nanya kamu . Kamu d mana ? Kamu ga masuk kerja yah ?)Ucap yani dengan melontarkan pertanyaan kembali.
(Aku kerja ko, aku sedang d lantai 5)Ucapku dengan nada datar.
( Kenapa menanyakal hal yang ga jelas, apa kamu benar-benar kangen yah ) Ucapku dengan cengengesan.
(Ihhhh pede banget sih, kenapa ? Emang ga boleh nanyain.)Ucap yani dengan penuh harap.
( Yah padahal aku kangen kamu )Godaku dengan senyuman mesem..
(Berisik ah gombal mulu, aku cuman mau bilang kalo istirahat ga usah beli makan, aku bawa nasi)Ucap yani sebari memberi penjelasan niatnya menelponku .
( Anterin sinilah)Ucapku dengan berharap dia mau menghampiriku.
(Dateng aja sendiri ke kantorku, katanya kangen tapi ko malah ga mau ke sini) Ucap yani sambil menggoda kembali .
(Baik sayang aku akan segera datang ) Balasku dengan cengengesan.
(Main panggil sayang-sayang aja sama istri bossnya) Ucap yani dengan tersipu malu.
Namun yani tidak merasa risih dengan sikap dan ucapan egi terhadapnya . Malah sebaliknya yani merasa nyaman dengan rayuan dan sikap egi . Terasa lebih hanngat dirasanya .. seolah ada seseorang yang memperhatiknya dengan penuh kasih sayang.
Jam istirahat tiba egi segera berjalan menuju liff dan menekan tombol untuk naik ke lantai atas sekitar 5 mnit liff tidak kunjung nain , memperhatikan ke ada'an liff tetap berada di lantai 2
Aku segera naik melewati tangga darurat ke lantai 8, setibanya di lantai 8, lumayan cape dan ngos-ngosan . Aku berjalan ke arah ruangan yani. Tanpa permisi aku membuka pintu . Kulihat yani sedang duduk memegang hpnya.
Yani memakai baju formal dengan celana jens wana biru muda yang ketat, memakai kaos putih di tutupi dengan kemeja putih yang tidak dikancing.
(Wah cantik banget kamu hari ini, kayak mau liburan aja kerja) Ucapku dengan menggoda yani .
( Datang-datang langsung gombal bini orang) Ucap yani sambil tersipu malu.
(Walupun bini orang, yang cantik mah tetep cantik)Balasku dengan mendekatinya.
(Bisa aja kamu ini )Yani tersenyum malu terlihat jelas pipinya mulai memerah. Dengan semangat yani menyodorkan nasi kotak yang di siapkan untukku.
(Terimakasih sayangku) Ucapku dengan tersenyum lebar seakan menggoga yani .
Yani memutar kursinya membelakanginku.
Yani tersipu malu pipi yang me merah, karna rayuan dan gombalanku .
(Kenapa membelakangi, kamu ga suka liat aku)Ujarku mencoba memakan nasi kotak dengan sendok pelastik ..
(Emhh enga, gapapa ko, gimana enak ga makanan nya )Ucap yani sambil membalikan badan menghadap ke arah ku.
(Gax enak)Balasku sambil mengenyitkan ekspresi ku, seakan makanan yang di berikan yani tidak enak.
( Masa sih ? Tadi yang aku makan enak ko) ucap yani dengan penasaran.
(Coba aja sendiri) Ucapku dengan menyodorkan lauk nasi ke arah mulutnya..
Aammmm yani pun memakan sesendok lauk yang di suapkan olehku .
(Enak koo ga ada yang salah dengan rasanya) Ucap yani sambil melihat ke arahku.
(Emang enak ko, aku hanya ingin menyuapimu ko)ucapku dengan cengengesan.
Yanipun tertawa apa yang barusan di lakukan egi terhadapnya, yani memukul pahaku dengan tersipu malu.
( Dasar pembohong) Ucap yani
( Tapi emang enak kan) Ucapku melihat ke arah yani.
( Emang enak rasanya) Balas yani dengan nada serius .
(Maksudnya suapanku, enak kan ? )
Ucapku menggodanya dengan nada lembut dan menatapnya.
Yani makin malu di buatnya ,
Lalu yani berdiri membalikan badan mencoba untuk menjauhiku .
Dengan cepat aku menarik tangan kiri yani .
(Mau kemana, ko kamu ga jawab)Ucapku dengan hati² yang berdebar² kukira dia akan marah padaku atas perlakuanku padanya.
Yanipun duduk kembali di kursinya.
( Gimana enak ga ?)Ucapku menegaskan
Yani tidak berbicara sepatah katapun dengan pipi yang memerah dia menundukan kepalanya sambil . Mengangguk seolah dia menjawab dengan kata IYA .
Lalu aku menyodorkan lauk dalam sendok seolah aku akan menyuapinya .
Yani pun menoleh ke arah lauk yang di sodorkan egi .yani menggelengkan kepalanya. Sedangkan jantung yani berdebar-debar dengan kencang. Dengan tangannya yang salah tingkah.
( Knapa ga dimakan, katanya enak ) Ucapku menegaskan.
Yanipun membuka mulutnya dan mendekati makanan yang di suapkan olehku Ammmm.
( Nah gitu dong,kan kita jadi makan bersama)
Ucapku dengan senyuman
Yani hanya terdiam tidak berbicara dengan dada yang berdebar-debar. Dang tangan yang salah tingkah. Dia seperti anak yang nurut untuk di suapin. Beberapa suapan hingga makanan habis di makan yani .
Aku segera bediri dan membereskan sampah sisa makanan. Kulihat yani masih terdiam tanpa bicara, aku melihat bibirnya yang kotor bekas bumbu lauk.
Kudekati yani lalu mencondongkan badan,
Untuk meraih dagu yani dengan tangan kananku sedangkan jempolku membersihkan sisa bumbu yang ada di mulutnya ..yani panik makin salah tingkah dan jantung yang makin berdebar lebih kencang. Sorot matanya menatap egi, seolah dia merasakan sentuhan hangat di bibir nya
Aku berdiri dan mengambil tisu di meja dan membersihkan bibir yani. Kami saling tatap mata .
Sorot mata yani seakan dia luluh dengan apa yang aku lakukan padanya.
Dengan tersenyum aku mendekatkan wajahku di depan wajahnya. Lalu aku mencium bibir yani dan lari segera meninggalkan ruangan.. dengan bahagia aku lari menjauh dari kantor yani .
Sedangkan yani dia masih terpaku diam apa yang di lakukan egi kepadanya. Dengan jantung yang berdebar-debar dengan tangan yang mengusap bibirnya. Sekan dia terbayang kecupan hangat di bibirnya..
(Mengapa aku diam ketika egi mencium bibirku, seharusnya aku marah padanya, aku ini istri bos nya . Apakah ini kenyamanan
Yang selama ini aku inginkan. Sentuhanya, perhatiannya,.kenapa semua itu harus hadir dari egi, bukan dari suamiku .)
