Bab 5 Penghianatan
Ray menatap keindahan kota dari jendela hotel tempatnya menginap. Apakah aku melarikan diri dari kenyataan? Pikirnya, dia menatap kejauhan, kekedalam gelap malam di kota itu, kota tempat dimana semua berawal, jika saja dia tidak kemari hari itu, dan langsung mencari wanita itu mungkin dia masih bisa menyelamatkan wanita itu.
Dia akui setelah malam dimana dia telah merengut kesucian seorang gadis dan sampai sekarang dia belum bisa menemukannya, dia telah berubah. Sahabat-sahabatnya mencoba menghiburnya, mereka semua bepikir perubahannya karena pengkhianatan Bianca, tidak ada seorang pun yang tahu perubahannya karena seorang gadis yang tidak mereka kenal.
Sampai hari ini belum ada jenazah yang diakui sebagai gadis itu, artinya dia masih memiliki kesempatan untuk menemukannya, masih ada harapan jika gadis itu masih hidup.
Pernikahannya dengan Bianca gagal, perasaan yang awalnya dirasakannya sebagai cinta ternyata salah, dia sama sekali tidak merasa sedih justru dia bahagia bisa berpisah dengan Bianca.
Dua setengah tahun yang lalu Bianca akhirnya menerima lamaran Ray, mereka menikah setelah berhubungan atau berpacaran selama 3 tahun lebih, hubungan yang dapat dikatakan unik, Bianca sibuk dengan pekerjaannya sebagai model dan sering meninggalkan Ray, dia juga tidak melarang Ray mencari wanita lain untuk melampiaskan napsu selama jauh dari dirinya.
Ray sudah meminta Bianca untuk berhenti menjadi model dan fokus menjadi istrinya, tetapi Bianca terus menolaknya sampai malam tragedi itu terjadi.
Sejak kejadian malam itu Ray berubah, dia masih minum minuman keras bersama teman-temannya tetapi dia tidak akan minum sampai mabuk, pikirannya masih dihantui oleh wanita itu, bahkan ternyata rasa bersalah itu juga mempengaruhi psikologisnya, saat dia akan bercinta dengan Bianca dia mengingat tatapan mata wanita itu, dan membuatnya tidak bisa mengalami ejakulasi, saat itu dia hanya beralasan jika dia sedang tidak enak badan. Ray mengunjungi dokter untuk memeriksakan dirinya dan dokter hanya bisa mengatakan jika penyakit yang diderita Ray karena penyakit psikologis karena dia tidak bisa menemukan kelainan dari diri Ray, dan dokter itu menyarankan dirinya berkonsultasi dengan seorang psikolog.
Ray yakin jika dirinya hanya masih memikirkan wanita yang bernama Claire itu, dan berharap waktu akan menyembuhkannya seiring dia bisa melupakan kejadian itu. Tetapi dua bulan setelah kejadian itu, dia mengalami penyakit aneh yang bahkan dokter tidak tahu nama penyakitnya.Ray selalu mual dan muntah, tidak memiliki selera makan dan hanya berselera jika makanan itu adalah makanan yang sangat diinginkannya.
Ray hampir tidak dapat bekerja, membuat Monica sedikit panik, dia merawat putranya dan merasa penyakit putranya seperti penyakit seorang wanita yang sedang mengandung.
Setelah hampir 4 bulan dia menderita penyakit tidak jelas itu, Bianca datang dan mengatakan dia menerima lamaran Ray. Ray yang saat itu sedang tidak bisa berpikir jernih, akhirnya menyuruh Bianca mengatur semuanya, Ray berpikir mungkin menikah dengan Bianca, dia bisa mulai melupakan tatapan wanita itu, dan sebulan kemudian mereka menikah. Harapan hanya tinggal harapan kondisi Ray bukan membaik tetapi semakin parah dan alasan itu yang diperggunakan Ray untuk tidak berhubungan badan dengan Bianca, sampai hampir 9 bulan akhirnya penyakit Ray sembuh dengan sendirinya, kesehatannya yang membaik membuatnya kembali bisa bekerja, mengerjakan semua pekerjaan yang tertunda dan menghabiskan waktunya dalam pekerjaan dan tidak memperdulikan kegiatan istrinya.
Bianca setelah menikah kembali menekuni profesinya, bahkan menggunakan ketenaran keluarga Alexander untuk menaikkan pamornya sebagai model yang sempat menurun.
Setahun lebih setelah pernikahan mereka, suatu hari Ray akan terbang ke Dubai untuk menghadiri pertemuan bisnis tetapi karena cuaca buruk dia membatalkan perjalannya dan tanpa mengabarkan pada Bianca dia pulang ke penthouse mereka. Alangkah terkejutnya dia saat mendengar pembicaraan dua orang di dalam kamarnya yang pintunya sedikit terbuka.
"Kamu yakin Ray tidak akan melarangmu pergi dan tinggal di Paris selama setahun?"
"Aku rasa dia tidak akan memperdulikannya, dia hanya sibuk bekerja, Bukankah kamu menyuruhku menikah dengannya untuk menaikkan kembali pamorku sebagai model, sekarang aku sudah kembali terkenal, aku tidak membutuhkannya lagi, aku hanya ingin terus berdua bersamamu."
"Tentu saja sayang...kamu pikir aku rela melihatmu menjadi milikinya seperti ini, untung saja dia tidak menyadari hubungan kita."
"Hahaha, dia terlalu bodoh. Dia pikir untuk apa aku memberinya kebebasan dengan tidur dengan wanita lain jika bukan karena untuk menutupi hubungan kita, selain itu aku juga tidak ingin dia mengetahui jika aku tidak bisa hamil lagi karena kasus aborsiku."
"Tetapi mengapa setelah menikah dia juga tidak bercinta denganmu?"
"Bagaimana dia mau bercinta jika setiap hari hanya mual dan muntah, aku saja jijik dengannya, semoga saja penyakitnya tidak menular."
"Hahahaha, bagaimana jika dia mengetahui jika kamu mengaborsi bayinya?"
"Aku lakukan itu untukmu, saat itu bukankah kamu menerima tawaran pekerjaan dan sudah menandatangani kontrak yang jika dibatalkan kita harus menbayar denda yang cukup besar."
"Ya sayang, aku tahu kamu melakukan itu untukku, oleh karena itu aku akan bertanggung jawab sampai kapanpun untuk terus berada disisimu."
Ray yang berdiri diluar kamar mendengarkan dengan jelas percakapan itu, menahan geram dan amarahnya untung saja akal sehatnya masih berkerja, dan dia sempat merekam semua pembicaraan itu sebelum masuk kedalam kamar dan melihat pergumulan Bianca dan manajernya diatas tempat tidurnya.
Ingatan itu menyakitinya, mengingatkan betapa bodohnya dia dan betapa sakit hatinya saat mendengar Bianca dengan tega tanpa rasa bersalah telah mengugurkan kandungannya, membunuh anaknya.
Dia menyelidiki lebih lanjut perkataan Bianca itu dan menemukan apa yang dia dengar adalah benar. Orangtuanya marah saat mengetahui hal itu, dan mereka mendukung Ray untuk bercerai dari Bianca, mereka memberi Bianca apa yang pantas dia terima sebagai mantan istri Ray, tetapi Bianca ingin mendapat lebih, dia tidak terima diceraikan oleh Ray, apalagi jika hal itu akan menurunkan pamornya sebagai model. Bianca mengancam akan menyebarkan ke publik jika dia diperlakukan tidak pantas sebagai istri dari seorang Raynard Alexander, dan diceraikan secara sepihak.
Ray sudah berniat menceraikan secara diam-diam tetapi karena Bianca mulai mengancam maka dengan melalui pengacaranya Ray memberikan bukti perselingkuhan Bianca, bukti aborsi Bianca dan bukti rekaman pecakapan Bianca dan selingkuhannya. Proses perceraian dimana Bianca masih terus bertahan membuat Ray jenuh dan lelah, akhirnya dia memberi Bianca pilihan terakhir, tanda tangani surat perceraian mereka dan terima semua kompensasi yang dia berikan atau Ray akan menuntut Bianca dipengadilan atas aborsi yang dia lakukan, dan juga mempublikasikan perselingkuhan Bianca.
Bianca yang saat itu melihat Ray sudah tidak bisa diajak tawar menawar lagi dengan sangat terpaksa menerima perceraiannya, dalam hatinya dia berjanji akan mencari cara untuk membuat Ray kembali kedalam pelukannya, dia mungkin tidak mencintai Ray tetapi dia mencintai kekayaan yang dimiliki keluarga itu.
Sesuai janji keluarga Alexander, mereka tidak menyebarkan aib Bianca, dan alasan perceraian mereka karena sudah tidak ada kecocokkan lagi dan Bianca ingin fokus pada pekerjaan modelnya.
Bianca hanya mendapat sejumlah uang dan penthouse mewah yang dia tempati, dan jaminan tidak ada perusahaan yang bekerjasama dengannya membatalkan kontrak karena dia bukan lagi menantu keluarga Alexander.
Setelah urusan perceraiannya selesai, Ray langsung terbang ke Dubai, proyek nya disana cukup membutuhkan perhatian dan dia tidak bisa membiarkan anak buahnya kembali berbuat kesalahan yang menyebabkan penyelesaian proyek tertunda.
Seperti yang dikatakan orangtuanya, setelah perceraian dia semakin menjadi orang yang gila kerja, jika dulu dia bekerja untuk menghindari Bianca sekarang penyakit gila kerjanya bertambah parah, dia bisa berhari-hari menginap dikantor jika pekerjaan itu benar-benar tidak dapat ditunda dan butuh untuk segera diselesaikan. Ray tahu keluarga juga sahabat-sahabatnya mengkuatirkan dirinya dan berpikir dia patah hati dan terpuruk karena Bianca, dia tidak sanggup menceritakan masalah sebenarnya pada mereka disaat dia sendiri tidak yakin dimana wanita itu sekarang dan apakah dalam keadaan selamat atau sudah meninggal, dan dia akan melukai orangtuanya dengan pengakuannya bahkan mungkin membuat orangtuanya kecewa karena pebuatannya, apalagi sampai seakrang Monica masih tidak bisa memaafkan perbuatan Bianca, dan menganggap Ray dan Setvano, daddynya terlalu lemah menghukum orang yang telah membunuh cucunya.
Bukan hanya Monica tetapi adiknya Stevani juga ikut emosi, mereka memang dari awal tidak menyukai Bianca, tetapi karena Ray menyukainya mereka mengalah.
Teleponnya berdering, "Halo dad."
"Pulanglah segera, ada masalah penting yang harus kita bahas, dan jangan beralasan apapun juga, secepatnya kamu kembali kemari." Kata Stevano pada putranya.
"Ada apa dad? Sepertinya penting sekali?"
"Ya, dan pastikan kamu besok sudah berada di rumah, sebelum mommymu sakit karena masalah ini."
Ray tahu Stevano tidak akan mengatakan apapun juga sampai dia pulang, dan dari perkataan Stevano, Ray yakin ada satu masalah penting yang terjadi dan membuat Monica kepikiran dan yang pasti akan membuat mommynya sakit.
Dengan cepat Ray menghubungi anak buahnya, meminta untuk mempersiapkan kepulangannya malam ini juga, ada rasa penasaran yang sangat kuat didalam dirinya, dia yakin jika masalah yang membuat mommynya kepikiran pasti ada hubungannya dengan dirinya, karena itu dia harus segera pulang, apapun yang terjadi dia tahu, dia harus bertanggung jawab.
