Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

chapter 06

Selama perjalanan hanya ada kecanggungan dan keheningan antara mereka berdua, Mina hanya bisa berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja dan cepat berlalu.

Sampailah mereka di sebuah kawasan apartemen yang sangat bagus hanya orang-orang yang kaya yang bisa tinggal disana, Mina hanya mengikutinya Tuan Kim itu dari belakang, dia tidak bisa melarikan diri sekarang.

Berhenti di depan kamar dengan nomor 309, ini adalah nomor apartemen Tuan Kim Han itu, dengan langkah ragu-ragu dia melangkah masuk ke dalam apartemennya.

"Inilah adalah apartemen milikku, kita bisa melakukannya disini" ucapnya, Han menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Mina.

Mendapat tatapan itu Mina juga berhenti melangkah masuk walau dia sudah melewati pintu, ‘melakukannya? Aku harus menyerahkannya malam ini?’

"Gadis kecil, kamu sangat penurut ternyata, ayo kita nikmati malam ini," Ucapnya, Han dia tidak pernah berpiķir akan melakukan hal ini sejauh itu.

dengan senyum iblisnya Han melangkah maju mendekati Mina, melihat Tuan itu melangkah maju Mina pun melangkah mundur sampai tidak tersadar tubuhnya berbentuk dengan gagang pintu, dengan singap Han mengunci pergerakannya menaruh kedua tangannya.

"Tuan Kim, yang membawaku kesini," ucapnya penuh gugup, Mina sangat takut jarak ini terlalu dekat dia tidak bisa bernafas dengan baik, Mina menundukan kepalanya dia tidak berani menatapnya saat nafas Han begitu dekat dan menerpa area wajahnya.

"Benarkah? Awalnya aku hanya ingin menggodamu, tapi tidak ada penolakan darimu—jadi aku pikir kamu setuju."

Han menundukan kepalanya untuk melihat gadis ini tapi dia hanya melihat rambutnya yang menutupi wajahnya, dengan kesal dia menarik dagu Mina.

"Gadis kecil apa yang sebenarnya terjadi hingga kamu ingin menjual dirimu?" tanya Han, tatapan penuh menatap gadis itu.

ketika Han melihat kedua matanya dia seperti dihipnotis oleh tatapan gadis itu, sangat membuatnya penasaran kenapa di usianya yang masih muda, dia ingin menjual dirinya dan menyebrang pada gelapnya sisi malam.

Hingga Han Seon melupakan fakta bahwa kenyataannya dia masih memiliki seorang dihatinya dan rasa kesal yang begitu memuncak, padahal sekarang seseorang itu terbaring dirumah sakit tanpa Han ketahui.

"Aku tidak bisa menjelaskannya Tuan, aku tidak ingin orang mengetahui masalahku begitu detail, yang jelas aku sangat membutuhkannya uang dan aku harus mendapatkannya malam ini juga," ucap Mina, dia tidak bisa memastikan apapun jika operasi itu tidak dilaksanakan besok pagi.

Mina juga tidak mau membuat orang terlibat dengannya, Entah kenapa jawabannya membuat Seorang Kim Han Seon sangat tidak puas, dengan dingin dia menatapnya.

Meletakkan tangannya di pinggangnya dan menariknya agar Mina lebih dekat dengannya. Han tersenyum iblis di depannya. Memiringkan kepalanya dia cium Mina.

Itu hanya ciuman ringan tanpa ada lumatan dan gigitan, Han hanya ingin mengecap bibir itu, tapi entah kenapa rasanya sangat manis, disela ciumannya Han tersenyum dia mengerti bahwa gadis ini belum pernah berciuman sangat terasa jelas dia bahkan gugup saat bibir itu bersentuhan. Han mengangkat kepalanya dan menatap Mina.

"Apa itu ciuman pertamamu?" ucap Han sambil mengusap bibir Mina.

"Tuan Kim—aku ingin pulang aku tidak ingin melakukannya, aku akan yang mencari cara lain, aku sangat takut ini adalah pertama kalinya untukku," Mina sangat terkejut sangat Han menciumnya dan pikirannya sangat labil, dia takut tapi juga tidak ingin terburu-buru.

"Silahkan jika kamu bisa keluar, aku akan melepaskanmu dan memberikan uang yang kamu butuhkan tanpa melakukan apapun," pelukan itu dilepaskan oleh Han.

Dia tidak akan melepaskan Mina karena pintu sudah terkunci secara otomatis, Mina membalik badan mencoba membuka pintu itu tapi ternyata tidak bisa seperti dia sudah terjebak sekarang.

"Tuan dimana kunci untuk membuka pintu itu?"

"Ada di dalam kamarku." Han berisik tepat di telinga Mina, betapa bodohnya dia mengucapkan hal itu, padahal pintu itu hanya terbuka dengan password dan sebuah Id-Card.

Han tidak bisa berhenti tersenyum meringai, dia bersumpah jika, 'Mina masuk kedalam kamarku, kamu tidak akan dikasih kesempatan untuk pergi dari kehidupanku Mina! Karena sekarang kau mainan baruku!'

"Dimana kamar—Tuan Kim?"

Han saat terkejut dengan jawabanya ini semakin membuat Han benar-benar ingin menariknya dan melemparnya keranjangnya.

"Itu ada di sana dekat ranjang ada laci, kunci itu ada di atas laci itu kamarku," ucapnya, Han membalik badan Mina, doa menunjukan kamarnya pada gadis itu.

Tanpa menunggu lama Mina melangkah masuk ke kamar Han dengan perasaan ragu dan tidak yakin, dengan senang hati Han mengikuti dari belakang dan saat berjalan mengikutinya, Han-pun membuka jasnya.

Saat sampai di dalam kamar Mina langsung mencarinya dan Han terus mengikuti di belakang sampai ke dalam kamar, saat sampai di kamar Han tidak lupa untuk mengunci pintu kamar, Melangkah mendekati Mina, secara perlahan dia membuka kancing kemejanya satu persatu.

"Tuan! apa kamu sedang menjebakku?"

Saat Mina mendengar suara pintu dia sudah mulai curiga tapi sepertinya dia telat menyadarinya, saat sangat membalik badan Mina, dia melihat tubuh Han yang hampir telanjang dada di depannya dengan jari telunjuknya menyentuh bibirnya sendiri.

Dan Han pun berkata "Gadis kecil, kamu sangat nakal! Mana mungkin aku menaruh kunci disini dan apartemen ini tidak butuh kunci, karena kamu sudah masuk kedalam kamarku maka jangan harap bisa keluar!"

Suara itu terdengar sangat berat dan membuat jantung Mina berdebar dengan cepat, pada Akhirnya Mina hanya bisa menyerah pada akhirnya dia harus menyerahkan tubuhnya pada lelaki itu.

Han menariknya untuk mendekat dengan tubuhnya yang telanjang dada itu, "Mina berapa usiamu? Kenapa ingin kau menjual tubuhmu?"

Han menatapnya penuh dengan tanda tanya, kenapa dia jadi tertarik dengan Mina.

Mina hanya diam dia tidak ingin menjawabnya, dia hanya menatap pria yang sedang memeluknya, dia terlihat sangat dewasa dan juga tampan bahkan tubuhnya juga sangat bagus.

"Terpesona denganku?" suara Han sangat lembut.

"Kamu tidak menjawab pertanyaanku gadis kecil?"

Han melangkah maju membuat tubuh Mina menabrak sisi ranjang dan membuat tubuh Mina jauh keranjang melihat kesempatan ini tidak, Han tidak ingin menyia-siakan dengan santai dia naik ke tubuh Mina.

"Tuan Kim, aku akan mengatakannya semuanya, tapi tolong setelah itu lepaskan aku!" Mina sudah saat gugup dan gemetaran—tanpa Mina sengaja dia meletakkan kedua tangannya di dada Han, menahan untuk tidak begitu dekat.

"Bukankah aku sudah bilang kalau kamu sudah masuk dalam kamarku, kamu tidak akan pernah diizinkan untuk pergi. sekarang aku menginginkanmu."

Han berbicara tepat ditelinga Mina dan itu membuatnya sangat bingung hingga memutuskan untuk mengalihkan pandanganya.

"Mina jika kamu tidak menjawab pertanyaanku lagi, aku akan melakukannya dengan sangat kasar hingga membuatmu tidak berjalan besok! lihatlah aku dan bicaralah," Han menarik dagunya agar dia bisa melihat dengan jelas wajah Mina yang mulai memerah.

"Tuan Kim, aku hanya seorang kakak yang tidak punya harapan dan pilihan lain ketika melihat Adik yang sangat dicintai terbaring lemah dirumah sakit, untuk mencari uang sebanyak 5 juta won bukanlah hal yang mudah, dan hanya dengan menjual diriku aku bisa mendapatkannya dengan mudah, usiaku 19 tahun dan aku tidak bersekolah sejak 2 tahun yang lalu." Ucap Mina.

Air mata Mina hampir mengalir, betapa malangnya dia harus seperti ini, dia tidak punya pilihan lain, adiknya lebih penting daripada harga dirinya, dengan ragu-ragu Mina menyentuh wajah Han lalu turun menyentuh lehernya hingga dadanya, dan menatap Han dengan tatapan yang begitu aneh namun mempesona.

Melihat tindakannya, Tiba-tiba pikiran Han dipenuhi oleh pikiran nakalnya, entahlah melihat gadis yang berada dibawahnya sangat menggoda membuatnya sangat ingin melakukan sesuatu.

Meletakan tangannya di wajah Mina turun menyentuh bibirnya dia berkata. "Aku bisa memberimu uang bahkan lebih jika kamu bisa memuaskanku."

"Tuan Kim—," ucapan itu terpotong karena Han sudah lebih dulu menciumnya, kali ini bukan hanya ciuman ringan tapi ciuman yang kasar dan penuh dengan jilatan dan gigitan.

Entah kenapa Han sangat tidak bisa mengendalikan nafsunya saat gadis ini berusaha menggodanya.

Dan hal itu pun terjadi, dimana Mina melepaskan segalanya dalam dirinya, menjadi wanita yang seutuhnya dalam sisi gelap malam untuk segenggam Won.

*********

Han menjatuhkan tubuhnya di samping Mina, setelah pelepasan yang dia lakukan.

Mina membalik tubuhnya dia membelakangi Han dan mulai menangis. Mina tidak pernah berpikir akan melakukannya itu sebelum menikah, tapi demi Luna, dia rela melakukannya yang terpenting Luna bisa segera melakukan operasi.

Tapi ketika Mina ingin tidur sebuah tangan menyusup ke tubuhnya dan Mina merasa seseorang memeluknya dari belakang.

"Bagaimana kalau aku memberikan sebuah tawaran untukmu?" Han mengatakan itu ketika dia memeluk tubuh Mina dari belakang.

"Tapi—Tuan Kim, aku tidak ingin memiliki ikatan denganmu aku hanya butuh uangmu, setelah ini tidak ada lagi pertemuan."

"Tawaran ini sangat bagus, kamu akan menikmati hidup tanpa memikirkan kerasnya dunia ini,"

Mina terdiam, apa yang pria itu maksud?

"Apa?" Tanya Mina yang sangat bingung, dia tahu setelah operasi itu selesai masih ada biaya yang harus diterima, apalagi ketika Luna harus menjalani berobat jalan.

"Menjadi simpananku, aku akan memberikan apa yang kau inginkan,"

Setelah mengatakan itu Han langsung menutup matanya dia sudah terlalu lelah. Setiap ucapan yang keluar dari mulut Han, pria itu terlalu berbalut pada amarah sampai tanpa merasa bersalah Han dengan mudahnya tidur dengan seorang wanita yang bahkan baru dia kenal beberapa jam yang lalu.

Mina terlalu terkejut, banyak sekali pertanyaan yang dia ingin tanyakan tapi melihat Tuan Kim itu sudah tertidur dia memutuskan untuk tidur juga.

‘Simpanan? Apakah pria ini sudah memiliki tunangan atau istri? Haruskan aku menjadi wanita seperti itu?’

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel