Bab 9 Ternyata Mereka
"Kalian sangat dekat yah?Sampai-sampai Keano bisa manggil mama sama mama kamu Kal?" Tanya Tiara tiba-tiba saat Keano mengakhiri panggilan telponnya.
"Tentu."Jawab Keano singkat.
"Saking dekatnya sampai mau menginap di tempat laki-laki."Sindir Rachel lirih namun masih bisa di dengar oleh semuanya.
"Apa masalahmu Chel?" Tanya Kalya ketus,namun kemudian Keano meraih tangan Kalya untuk di genggam.
"Sudah Kal,biarkan saja!Yang menjalani kita kan?"Ucap Keano.
"Mmm,Kal apa tidak sebaiknya kamu menginap saja di rumahku Kal?" Saran Tiara.
"Tidak boleh,di rumahmu kan ada si Iqal kan?"Tolak Keano.
Iqal itu abangnya Tiara yang kelas XII,di part sebelumnya sudah pernah di sebut kalau Tiara punya seorang abang.
"Ya kan dia abang aku,lagian ada aku dan juga bibi Irah."
"Tidak tidak pokoknya,lebih aman sama aku."
"Ra,sudah tidak apa-apa,kamu masih ingat kan yang aku bilang tadi di parkiran?Percaya sama aku ya!"
Tiara mencoba mengingat-ingat ucapan Kalya di parkiran tadi.
"Udah ah,aku mau pulang!" Kata Rachel tiba-tiba dengan nada ketus,dia sudah panas mendengar perdebatan mereka.
'Ini besok bakal jadi berita heboh,biar mereka tahu betapa murahannya si Kalya.' Batin Rachel tersenyum sinis saat meninggalkan mereka.
"Chel."Panggil Tiara.
"Sudah biarkan saja."Ucap Kalya mencegah Ara yang akan mencegah Rachel pulang sendiri.
"Tapi."Ucap Ara ragu-ragu.
"Sudah kalian lanjut makan saja, Kal aku ke toilet dulu yah."
Kalya mengangguk setuju dan sesaat setelah keano pergi Kalya menatap sahabatnya yang masih terlihat bingung.
"Kal,kamu harus jelasin semuanya sebelum aku makin berburuk sangka sama kamu."Pinta Tiara.
Kalya menghembuskannya nafasnya kasar, "Tapi kamu janji jangan cerita sama siapa-siapa ya!Cuma kamu yang aku ceritain soal ini. "
Ara mengangguk. Lalu kalya menceritakan apa yang terjadi sesungguhnya pada Tiara.
"Beneran?" Tanya Ara masih sedikit ragu atau bahkan tak percaya sama sekali.
"Ck,ya memang itu kenyataannya."
"Tapi kalian tidak."
"Iya aku tahu,tapi memang nyatanya adakan hal seperti itu."
"Iya juga sih,ya sudah,aku lega sekarang."
"Lega,kenapa?"Tanya Kalya heran,"Kamu suka ya sama Ken?"
Tiara gugup,"Ngg,enggak lah! "Serunya mengelak.
Kalya terkekeh melihat kegugupan sahabatnya.
"Ada apa nih?"Tanya Keano yang baru saja kembali dari toilet.
Kalya menggeleng, "Tidak apa kok Ken."
"Kal,kamu apain si Ara sampai mukanya merah gitu?"
"Tidak di apa-apain kok,cuma Kal baru aja menyampaikan sebuah harapan lagi." Ucap Kalya sambil tersenyum melirik Ara.
Keano mengangkat bahunya tanda tak mengerti.
"Sudah ayo pulang, kita antar Ara dulu ke rumahnya ya Ken,setelah itu pulang ke rumah Kal mau ambil beberapa baju sama keperluan lainnya."
.
.
Sesampainya di apartement setelah mengantar Tiara.
"Ken."Panggil Kalya.
"Hmm... "
"Menurut kamu Tiara gimana orangnya?"Tanya Kalya.
"Maksudnya...?"
"Pendapat Ken tentang Tiara?"
"Dia baik,memangnya kenapa?"
"Cantik tidak?"
"Cantik."
"Ken suka tidak sama Ara?"
"Kenapa kok tiba-tiba nanya itu?Cemburu yah?"
"Tidak lah,kan Kal tanya tinggal jawab aja iya apa tidak?"
"Ken suka kok,dia teman yang baik,jadi Ken rasa kalian bisa cocok."
"Iya Kal juga rasa kalau Ken cocok juga sama Ara."
"Kal,jangan mulai deh."
"Yah Ken,masa sih Ken tidak ada rasa sama Ara?Setahu Kal ya,Ara itu sudah masuk banget sama kriteria calon istri Ken."
"Iya tapi kan tidak sekarang,kita saja baru mau kelas 3 SMA. Masa sudah mikir sejauh itu,lagian Kal lupa sama kesepakatan kita."
"Kal tidak lupa,cuma sekarang lagi mengingatkan Ken aja buat menetapkan target,dan hati-hati kalo Ken tidak cepat nanti selepas lulus pasti banyak barang bagus pasti cepat soldout. "
Ken hanya mengedikan bahunya seolah-olah tak peduli,walau hati kecilnya ada sedikit tersentil perasaan tidak rela kalau itu terjadi.
"Lagian Ken,si Ara udah tahu juga kok hubungan kita sebenernya."
"Lho kok gitu?Nanti kalau yang lain tahu gimana?"
"Kal jamin si Ara bukan cewek ember macam si Rachel,Ken lihat aja besok pasti sekolah heboh soal Kal yang nginap di apartemen Ken..huh.."
"Sabar ya cantik,Ken bakal selalu ada kok buat lindungin belahan jiwa Ken ini." Ucap Keano sambil memeluk Kalya.
*****
Seperti yang Kalya tebak kemarin pagi ini kabar heboh sudah menyebar seantero sekolah perihal seorang Kalya yang menginap di apartment pacarnya.
Omongan jelek seputar Kalya pun tak tanggung-tanggung yang menyebut Kalya cewek murahan,bispak,cabe-cabean dan lain-lain.
Namun Kalya tak membela dirinya sekalipun dan Keano juga terlihat santai saja walau omongan miring tentang Kalya jelas membuat dia geram.
"Ken,beneran si Kalya nginep di apart kamu?" Tanya Niko yang tingkat ke kepoannya sejenis sama cewek.
"Bener,kenapa?"
"Gila kamu, tidak sangka diriku ternyata Keano omes juga."
Pletak..
"Kamu aja yang omes,aku mah tidak." Bantah Keano sambil menjitak kepala Niko.
"Lagian kamu juga ngapa anak gadis kamu bawa tidur di apart kamu,atau jangan-jangan si Kalya udah kamu iya iyain,gila parah kamu. " Ucap Radit.
"Enak aja,kalian kalau tidak tahu apapun mending diem deh."
"Keano kamu di panggil ke ruang BK sekarang." Kata Soni ketua kelas Keano.
"Wah kamu salah apa sampai si kumis manggil ?" Tanya Niko.
Keano hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu.
.
.
Begitu sampai depan ruang BK di sana sudah ada Kalya yang baru saja sampai.
"Loh Kal,kamu di panggil juga?"
Kalya hanya mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya.
Mereka pun masuk setelah mengetuk pintu dan di ijinkan masuk oleh pak Husein sang guru BK.Ternyata di sana juga ada pak kepala sekolah yang sudah menunggu.
"Kalian duduk!"Perintah pak Husein pada Kalya dan Keano.
"Kalian tahu kenapa kalian di panggil ke mari?"Tanya guru BK.
Keano dan Kalya kompak menggeleng.
"Ini perihal gosip pagi ini,saya tanya apa benar Kalya menginap di apart kamu Keano?"
"Benar pak."
"Kalian hanya berdua?"
"Iya."
"Astaga. " Ucap pak Husein sambil mengelus dadanya.
"Kenapa pak?"Tanya Keano.
"Saya akan telpon orang tua kalian."
Tak lama pak Husen menelpon orang tua mereka.
"Keano papa kalian akan segera ke mari,dan kalya coba kamu telpon mama kamu,bapak telpon dari tadi tidak di angkat."
"Mama saya mungkin lagi sibuk pak,soalnya beliau bilang ada seminar pagi ini di Bali."
"Tapi masalah ini harus melibatkan wali kalian."
"Tidak masalah pak,kalau papa bisa datang itu sama aja kok."Jawab Keano.
.
.
Sesuai yang di janjikan tadi kalau papa Keano bisa datang pas jam makan siang.
Di sini lah beliau berada sekarang.
"Maaf pak Abimanyu saya jadi menyita jam sibuk anda." Kata pak kepala sekolah.
"Tidak apa-apa pak Candra,saya maklum,lagian saya sudah lama tidak di panggil perihal kenakalan anak laki-laki saya,hahaha."
Papa Keano dan kepala sekolah memang saling kenal maka mereka tak canggung lagi.
Kemudian guru BK,Keano dan Kalya pun masuk ke dalam ruang kepala sekolah.
"Papa..." Sapa Keano lalu mencium tangan papanya,begitu pun Kalya juga mencium tangan papa Abimanyu.
"Jadi begini pak,maaf sebelumnya ini mengenai kelakuan anak bapak." Ucap pak Husein setelah mereka kembali duduk.
"Ya ada apa sama anak saya ya,Ken kamu bikin ulah apa lagi?"
Keano pun menggeleng,"Ken tidak nakal kok pa?"
"Begini pak Abi,jadi di sekolah tengah heboh perihal hubungan Keano dan Kalya."
"Lalu apa masalahnya?" Tanya Abimanyu papa Keano.
"Mereka terlalu mesra dalam berpacaran,dan lagi gosip kalau Kalya menginap di apartemen Keano juga tidak mereka bantah..jadi..."
"Jadi di mana masalahnya?Tapi tunggu pacaran ?Siapa yang pacaran?"Tanya Abimanyu.
"Ya mereka.."Kata pak Husein menunjuk Keano dan Kalya.
"Hahaha..." Abimanyu malah tertawa
"Bagaimana bisa mereka berpacaran,bapak jangan bercanda."
"Saya tidak bercanda pak,bapak bisa tanya ke mereka."
Ehmm..
Abimanyu berusaha menetralkan ekspresinya meski ia masih ingin tertawa,
"Ken,Kal,kalian jelaskan ke papa sekarang."
