Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Ternyata Dia

Kalya Pov

Aku mengikuti Tiara atau Ara ke kantin,aku sangat senang mendapatkan teman duduk seperti Ara.Dia gadis yang sangat ramah,anggun dan baik hati pasti,tadi sebelum ke kantin aku menemaninya ke perpustakaan untuk ia mengembalikan buku yang katanya ia pinjam kemarin, menurutku dia sepertinya adalah salah satu murid yang pintar, ah senangnya semoga dia bisa membantuku dalam belajar karena jujur nilai pelajaranku di sekolah lama bisa di bilang hanya rata-rata saja.

"Kamu mau makan apa Kal?"Tanya nya.

Aku pun membaca menu yang ada di papan kantin ini.

"Mmm aku soto aja deh Ra,minum nya lemon tea,tapi soto ku tidak pake daun bawang ya Ra." Pinta ku,bukan maksud aku memerintah si Ara,tapi tadi sebelum ke kantin Ara yang menawarkan dirinya sendiri untuk membantuku memesankan makanan.

Kamipun mengambil tempat duduk di bagian tengah kantin,tak lama Ara datang membawa pesanan kami,baru saja Ara mendudukan dirinya di kursi seseorang memanggilnya.

"ARA.." Lalu aku dan Ara mencari si pemanggil tadi yang kulihat seorang gadis bersama murid laki-laki yang tadi pagi mengantarku ke kelas.

Lagi dan lagi pandangan kami bertemu,lagi dan lagi degub jantung ini bertalu-talu,tak mau makin menjadi akupun memutuskan pandangan kami beralih ke Ara di depanku.

"Sebentar ya Kal aku ke sana dulu." Pamit Ara padaku untuk menghampiri gadis yang memanggilnya tadi.

Tak lama diapun kembali.

"Lama ya Kal?"Akupun menggeleng.

"Dia namanya Rachel,dulu kelas 1 kami sekelas dan duduk bersama."

Aku hanya ber oh ria sambil menikmati makananku.

"Oh ya ada salam dari mereka."

"Mereka siapa?" Tanya ku

"Itu cowok-cowok yang duduk bareng Rachel,Dion,Niko dan Keano."

"Ah ya." Ucapku,namun kembali aku melihat ke arah Keano,pemuda yang mengusik hatiku sejak pertama bertemu tadi,kulihat dia duduk bersama Rachel,ah sepertinya mereka pacaran,entah kenapa ada sisi ku yang merasa tidak suka melihat itu.

Akupun menggeleng,mengenyahkan pikiran itu,tak biasanya aku seperti ini.

'Masa iya aku cemburu.'Batin Kalya.

"Kenapa Kal?Sakit kepala apa?" Tanya Ara yang mungkin heran melihat aku menggelengkan kepala tadi.

Kalya POV END

.

.

Keano POV

Meski risih aku masih saja mau menerima suapan dari Rachel,orang orang mengira kami pacaran,bagaimana tidak Rachel berulang kali mengatakan menyukaiku,belum lagi sikapnya yang terus saja menempel padaku,bahkan ia mengikutiku memilih jurusan IPS demi mencari peluang untuk sekelas lagi denganku,tapi beruntungnya aku,kami beda kelas meski satu jurusan.

Dia gadis blasteran Indo Belanda,kulitnya pucat,dengan rambut coklat asli,cantik si tapi jujur bukan wanita seperti ini yang mampu menggetarkan hatiku sampai saat ini.

Entah bagaimana caraku harus menolaknya,dia berprinsip selagi aku belum menikah maka dia masih mempunyai peluang,dia sangat yakin suatu saat aku akan menerima perasaannya.

Dia Rachel tiba-tiba memanggil Ara,mereka dulu duduk bersama saat kelas X,tak lama Arapun mendekati kami.

"Ra,siapa dia?" Tanyanya pada Ara.

"Ah,dia murid baru Chel,duduk bareng aku,namanya KALYA NADIRA."

Deg...

Jantungku seolah mencuat,mungkin ia akan lompat seketika jika tidak ada kulit dadaku yang melindunginya.

Aku hampir tak percaya mendengar ini.Dia KALYA NADIRA,gadis yang sejak tadi mengusikku ternyata.

"Owh,pindahan dari mana?Baik tidak?"

"Baik Chel,dari Malang katanya,Rachel mau kenalan?" Tanya Ara.

"Emmm belum deh."

"Niko mau kenalan boleh Ra,kali aja mau jadi pacar aa Niko,hehe."

"Ah Ko,semua kamu gebet."

"Sirik aja kamu Yon."

"Titip salam ya ra buat si barbie."Ucap Niko pada Ara

"Barbie?"Tanya Ara dengan wajah bingung.

"Iya,si Kalya,dia cantik seperti boneka barbie,hehe."

Entah apa obrolan yang terjadi di meja tempatku duduk menikmati makan siang kami, pandangan mataku masih betah menatap gadis di seberang meja saja yang nampak begitu menikmati makan siangnya.

Aku yakin,aku tak salah lagi, melihat cara dia makan jelas mengingatkanku padanya.

Keano POV END

............

Kring.........

Suara bel pulang sekolah menggema seketika suasana sekolah yang tadinya sepi berubah menjadi ramai dengan sorak para siswa yang kesenangan.

Bagaimana tidak sekolah yang biasanya bubar jam setengah tiga kini baru jam 12 sudah bubar di karenakan para guru yang akan mengadakan rapat.

Begitupun dengan kelas Kalya.

"Kal,kamu pulang sama siapa?"Tanya Ara.

"Mmm belum tahu Ra,kayaknya mamaku belum bisa jemput.Beliau pasti belum pulang,mungkin pake ojek saja atau pesan taksi. "

"Maaf ya Kal,tidak bisa antar,aku pulang bareng abang aku,dia kelas XII."

"Iya tidak apa-apa,santai aja Ra,makasih ya.kamu mau jadi teman aku,aihhh beruntung deh aku bisa temenan sama gadis baik banget kayak kamu." Seruku sambil memeluk Ara.

"Syukurlah semoga kita bisa jadi sahabat ke depan sampai kapanpun ya Kal."

Lalu mereka pun berpelukan lagi sesaat sebelum berpisah di depan kelas karena Ara harus menghampiri abang nya di kelas XII.

.

.

Kalya POV

Setelah berpisah dengan Ara,akupun melangkahkan kakiku ke depan sekolah.Setelah sampai depan gerbang aku melihat-lihat sekitar tak ada ojek atau taksi yang mangkal.

Akhirnya aku mengambil ponsel ku untuk mencoba menelpon mama untuk menjemputku karena aku belum tahu angkot mana yang bisa aku naiki ke rumah.

Namun belum aku menelpon mama, ada suara klakson motor yang tiba-tiba berhenti di sampingku.

Tin..tin..

Akupun menoleh ke arah motor sport warna merah itu yang aku lihat tadi pagi, ada seoarang pemuda dengan hodie dan helm fullface duduk di atasnya, akupun mengeryitkan kedua alisku tanda tak mengerti.

Lalu ku lihat ia membuka kaca helmnya.

Mata itu,mata dengan netra coklat sama seperti milikku.

"Buruan naik.."Ucapnya.

Aku masih saja tak bergeming.

"Buruan naik KALLLLLL..." Ucapnya dengan penekanan pada namaku namun dengan nada lembut yang panjang di akhir namaku.

Seolah mengerti akupun tak bisa menolaknya,aku langsung naik ke motor itu,merengkuh pinggangnya untuk ku peluk,sungguh kenyamanan ini sudah lama tak kudapat.

Aku masih bertanya-tanya akan sosok yang tak mampu ku tolak yang saat ini tengah mengendarai kendaraannya entah ke mana.

Hingga tak lama ku rasakan kami berhenti di sebuah basement,akupun turun di ikuti dirinya kemudian ia melepaskan helmnya.

"KEANO..." Gumamku.

Tanpa kata ia menggandeng tanganku menariku masuk ke area yang ku kira ini semacam hunian,mungkin apartment.

Saat memasuki lift kami masih diam,tak ada yang membuka percakapan dan anehnya aku tak ada perasaan takut akan di apa-apakan olehnya.

Hingga lift berhenti kami pun keluar dengan dia yang masih menggenggam jemariku, kami menuju sebuah pintu dan aku lihat ia menekan beberapa nomor dan klik pintu terbuka,

dia membawaku masuk kedalam yang aku yakin ini adalah unitnya.

Setelah kami masuk ia berbalik,melepas tanganku dan tiba-tiba.

Grep....

Keano, dia memelukku.

Aku masih terdiam dengan kedua tanganku yang terdiam di samping pinggangku, aku bingung ada perasaan nyaman dalan pelukannya, tapi entahlah, kenapa dia tiba-tiba memelukku?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel