Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Debaran Hati

Bab 3 Debaran Hati

Keano POV

Setelah mengisi perutku di kantin aku lantas beranjak ke kelasku meski bel masuk sudah berbunyi 10menit lalu.

Aku terus melangkahkan kakiku menuju kelasku di gedung ke 2 lantai 2.Baru juga melangkah di koridor gedung satu tiba-tiba aku terkaget dengan degub jantungku sendiri,aku memelankan langkahku sambil meraba-raba dadaku,merasakan perasaan entah apa yang tengah aku rasakan saat ini, aku seperti di tarik ke masa lalu,rasa sesak beradu dengan degub jantung yang terasa sangat berdebar-debar.

Sungguh aku tak mau mengingat masa kesakitan itu,kenapa tiba-tiba bayang-bayang itu muncul?

Aku terus berdoa berharap rasa ini hilang,belum juga normal degub jantungku,tiba-tiba seseorang memanggil namaku.

"KEANO..."Ku lihat di koridor sebrang tak jauh di depanku ada bu Ika yang memanggilku.

Degub jantungku makin terasa kencang,hingga aku seperti bisa mendengar suara jantungku sendiri.

Lalu aku berlari kecil menghampiri guru mungil yang tadi memanggilku di sebrang sana.

"Ada apa ya bu?" Tanya ku pada bu Ika,sambil ku lirik murid perempuan di sebelah bu Ika yang tengah menundukan kepalanya.

Lalu ku dengarkan alasan bu Ika memanggilku tadi dan akupun menyanggupi permintaannya setelah mengetahui alasannya.

Ku pandang murid perempuan di depanku yang masih saja menunduk,Jantungku berdegub semakin kencang.

Aku memandang sekilas visual perempuan di depanku,meski aku belum melihat wajahnya tapi sepertinya dia cantik,rambutnya indah hitam lembut dengan satu hiasan pita kecil di sisi rambutnya,kulit tangannya putih bersih.

Apa perasaan ini yang di sebut grogi,karena tak mungkin aku jatuh cinta dengannya yang bahkan wajahnya belum aku lihat.

Aku berdehem untuk mencoba menetralkan jantungku.

"Ayo aku antar." Ajaku,lalu ku lihat ia mengangguk dan mengankat kepalanya hingga aku bisa melihat netra coklatnya.

Deg...

Seketika jantungku terasa berhenti berdetak,tatapanku tenggelam dalam netra coklat itu,rasa seolah rindu yang entah karena apa dan pada siapa muncul begitu saja.

Aku yang masih tenggelam dalam rasa yang sulit ku pahami pada makhluk cantik di depanku yang baru pernah ku lihat tapi entah kenapa aku merasa wajahnya tak asing bagiku,hingga aku tersadar dari segala pemikiranku akan siapa kah sosok di depanku ini ketika dia menggoncangkan lenganku.

"Maaf merepotkan."Ucapnya lembut sekali.

"Ah tidak apa-apa,ayo aku antar ke kelasmu. " Lalu aku melangkahkan kakiku ke kelasnya dan dia setia mengikutiku di belakang.

"Ah,ini kelas kamu XI IPA 2 kan?" Tanyaku memastikan dan dia mengangguk.

"Sebentar,biar aku yang ketuk pintunya. "

Tok..tok

"Permisi pak Darwin."Sapaku pada guru Fisika yang tengah mengajar di kelas.

"Ya Keano ada apa?"

"Ini pak,ada murid baru di kelas ini."

"Ah ya suruh masuk saja. "

Aku pun berbalik dan menatapnya lagi.

"Bisa masuk sendirikan?"

Lagi-lagi dia hanya mengangguk

"Ya udah sana masuk,aku ke kelasku dulu ya." Dan entah dorongan dari mana tanganku reflek mengacak-ngacak rambutnya,sebuah kebiasaan yang jelas sudah lama sekali tak aku lakukan terhadap orang lain.

Keano POV end

.

.

Kalya POV

Aku terus mengikuti langkah Keano di belakangnya menuju kelas baru ku.

Entah apa yang ia ucapkan aku tak bisa mendengarnya dengan jelas,aku terlalu larut dengan segala rasa yang tiba-tiba melanda hatiku.

Hingga ternyata aku sudah sampai di depan kelasku dan ku lihat ia berbicara dengan guru di kelasku.

Pembawaannya ketika berbicara padaku jujur membuatku nyaman,hatiku perlahan menghangat,dan tanpa sadar akupun setia mengangguk atas apa yang ia ucapkan,hingga tiba-tiba ia mengacak rambutku dengan lembut,sungguh ketika ia melakukan itu,aku merasakan sesuatu yang membuatku makin tak rela berpisah dengannya ketika ia pamit berbalik menuju kelasnya.

Siapa dia?Hingga bisa menguasai hatiku secepat ini.

Akupun menarik nafasku panjang untuk menormalkan kembali segala pemikiranku dan aku melangkah memasuki kelasku.

"Permisi. "Ucapku

"Ya silahkan masuk ,saya pak Darwin guru Fisika, langsung saja silahkan perkenalkan dirimu!"

Akupun mengangguk dan langsung memperkenalkan diriku.

"Hallo,namaku KALYA NADIRA,aku pindahan dari Malang,salam kenal."Ucapku singkat saja.

"Hai Kalyaaaaa...." Seru teman-teman sekelasku kompak.

Aku berharap semua teman baru di kelas ini mau menerima kehadiranku di sini.

"Oke Kalya kamu bisa duduk di bangku kosong sebelah Tiara."Ucap pak Darwin sambil menunjuk ke kursi ke dua di baris depan meja guru.

Kulihat di sana ada murid dengan seragam yang terlihat lebih longgar dari seragam yang aku kenakan duduk sendiri,akupun menghampirinya.

"Hai..."Ucapku lalu aku mendudukan diriku di sebelahnya.

"Hai juga Kalya,salam kenal,aku Tiara,kamu bisa panggil aku Ara." katanya sambil menjulurkan tangannya mengajakku berkenalan.

Tanpa ragu akupun membalas uluran tangannya dengan senyum terbaikku karena sepertinya teman sebangkuku adalah gadis yang baik dan ramah, harapanku semoga aku bisa bersahabat dengannya.

Lalu akupun kembali fokus ke pelajaran yang tengah berlangsung.

Kalya Pov end.

.......

KEANO sudah sampai di kelasnya yang terlihat belum ada guru.

"Woy lama banget sarapannya bos."Sapa Dion.

"Masa sih? Aku baru antar anak baru tadi ke kelasnya di minta tolong bu Ika. "Balas Keano.

"Wih,kelas mana?Cowok cewek?" Tanya Niko tak sabar.

"XI IPA 2,cewek."

"Cantik tidak?"Sela Dion yang tiba-tiba nimbrung.

Keano nampak berfikir mengingat wajah siswa baru tadi, "Hmm,cantik."

"Asik,samperin ah nanti."Seru Niko semangat.

"Eh Radit mana nih?"Tanya Keano yang melihat kursi sebelahnya masih kosong.

"Belum balik dia, masih di Singapura." Jawab Dion yang memang sepupuan dengan Radit.

..........

Keano POV

Hari ini entah apa yang terjadi pada diriku,aku tak bisa konsentrasi dengan pelajaran,bahkan obrolan teman-temanku seolah masuk telinga kanan keluar telinga kiriku,fikiranku terus saja terbayang pada gadis murid baru tadi,wajahnya terus terlintas di pikiranku.

Tatapan sendunya mengingatkan ku pada kejadian 10th lalu,rasanya begitu sesak di dadaku.

"Mau pesan apa bro?" Dion menepuk pundakku dan menyadarkanku atas segala kekacauan di hatiku.

"Soto aja tanpa daun bawang." Ucapku

"Hai Keano." Sapa gadis riang yang selalu saja menggangguku,dia Rachel

yang langsung bergelayut manja di lenganku,jika itu Niko pasti dia akan senang sekali di perlakukan seperti ini,tapi tidak denganku,aku risih,aku bukan laki-laki yang alim, tapi aku juga tak mau sembarangan bersentuhan dengan yang bukan siapa-siapaku.

"Tidak usah peluk-peluk seperti ini juga Chel." Ucapku sambil menampikan tangannya,namun tetap saja Rachel bebal,"Lepas,aku mau makan! "

"Aku suapin ya Keano."Tiba-tiba dia menyodorkan sendok berisi soto ku ke depan mulutku.

"Aku bisa sendiri,sini"Tolakku.

"No,pokoknya aku suapin..aaaaa..."

Percuma saja menolak,gadis keras kepala ini akan tetap memaksa.

Akupun dengan terpaksa menerima suapannya.

Hingga pandanganku tertuju pada gadis dengan seragam longgarnya yang tengah memasuki area kantin,dia Tiara,gadis sederhana yang jujur membuatku kagum sejak kelas X,waktu itu kami sempat sekelas,namun di kelas XI kami harus berbeda kelas karena aku ambil jurusan IPS sedang ia IPA.

Hingga tiba-tiba aku gagal fokus ke gadis yang muncul di belakangnya dan terlihat akrab dengannya, ya dia si gadis murid baru yang sejak tadi mengusik hatiku.

Siapa sih dia?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel