Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13 Usaha Abimanyu

Bab 13 Usaha Abimanyu

Bali

"Sudah mas,aku lelah aku mau kembali ke hotel." Pamit Nabila.

"Saya antar."

"Tidak usah " Tolak Nabila namun tangannya di raih Abimanyu,menggandengnya menuju parkiran dan segera mendorong Nabila untuk masuk mobilnya.

"Mas aku bilang aku tidak mau." Namun itu tak di dengar oleh Abimanyu,laki-laki itu masuk ke mobil duduk depan kemudinya dan segera melajukan mobilnya.

"Hotel Arjuna kan?" Tanya Abimanyu namun Nabila hanya diam tak menjawab,ia lebih memilih menatap keluar jendela.

20menit kemudian mereka sampai di hotel tempat Nabila menginap,Nabila segera turun dan kembali ke kamarnya tanpa mempedulikan Abimanyu.

Ceklek

Nabila membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam namun ia terkaget ketika berbalik dan hendak menutup pintu Abimanyu sudah menerobos ke dalam

"Mas..kamu apa-apaan?"Kata Nabila tegas.

"Ya kenapa?Saya masuk ke kamar istri saya."

"Mas kita udah pisah,jadi tolong mas keluar!Aku tidak mau orang lain berburuk sangka."

"Tenang saja kalau mereka grebek kita aku bisa buktikan kalau kita itu suami istri."

"Ya Tuhan mas,harus bagaimana aku bersikap sama kamu?"Nabila mencoba tetap bersabar menghadapi sikap suaminya yang berbeda jauh dari saat dulu.

"Ya tentu bersikap layaknya seorang istri pada suaminya."

"Mas kita bukan suami istri lagi."

"Kata siapa?Aku belum pernah menceriakan kamu!"

"Tapi mas kita udah pisah lebih dari 10th,tidak ada lagi nafkah lahir batin jadi jelas aku bukan istrimu lagi."

"Kata siapa lagi itu,aku masih menafkahi kamu,selama ini aku tetap tranfer ke rekening kamu yang dulu,kalau tidak percaya kamu cek saja."

Nabila memang sudah lama tak mengecek tabungan yang ia pakai dulu.

"Dan soal nafkah batin,saya akan tebus deh saya borong yang selama 10th ini." Sontak ucapan itu membuat wajah Nabila memerah.

Abimanyu bangkit dari duduknya mendekati Nabila yang tengah menunduk malu,lalu Abimanyu meraih dagu Nabila memintanya menatap wajahnya.

"Bila...Mas tahu mas banyak salah sama kamu di masa lalu,sangat besar kesalahanku padamu,tapi demi Tuhan,mas sadar atas khilafku waktu itu,aku mencintaimu,sangat!Aku hancur ketika kamu pergi,aku tahu kamu di Malang,tapi aku terlalu pengecut untuk minta maaf sama kamu yang sudah membenciku,Aku mohon beri aku kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya."

Lalu abimanyu mendekatkan wajahnya ke Nabila makin dekat hingga sedikit lagi pasti bibir mereka akan menyatu.

Tapi tentu itu tak terjadi,Nabila sangat cepat menoleh ke samping,hingga bukannya mencium bibir tapi Abimanyu malah mencium pipi Nabila.

"Yah cuma dapat pipi,tapi tidak apa-apa..nanti coba lagi."

"Tidak ada nanti-nanti,sekarang mas keluar dari kamarku."

Tapi bukannya keluar Abimanyu malah merebahkan dirinya di kasur wanitanya.

'Ya Tuhan apa maunya laki-laki ini.'Batin Nabila.

Lalu Nabila mendekat,meraih tangan Abimanyu dan berusaha menariknya agar bangun.

"Mas..eh...ayo cepet keluar..ah..."Ucap Nabila menoba mengangkat tubuh Abimanyu agar bangun.

Namun yang terjadi malah Abimanyu menarik tubuh Nabila hingga terjatuh ke dalam pelukan Abimanyu.

"Sstttt..jangan mendesah aku tidak kuat mendengarnya."

"Siapa yang mendesah sih." Kata Nabila menahan malu hingga wajahnya sudah memerah.

"Lepash ah.." Ucap Nabila berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Abimanyu.

"Jangan bergerak sayang,adik mas kerepotan tuh,kamu mau nenanginnya?"

Nabila merasakan sesuatu yang berbeda di bawah tubuh Abimanyu.

"Astaga mass,lepasin aku,aku mau mandi. "

Abimanyu pun melepas pelukannya,

"Ya sudah kita mandi bersama ya!"

Nabila semakin kesal dengan Abimanyu,segera ia bangkit dan mengambil bantal untuk ia timpukan pada bagian yang telah bangun.

"Aws... Sayang... Sakit."

"Bohong,cuma bantal mana sakit. "Ketus Nabila langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya.

Di malam hari Abimanyu yang tak menyerah keluar dari kamar Nabila memutuskan mengajak Nabila berbicara kembali.

"Bila..mas mohon kasih kesempatan mas untuk memperbaiki semuanya,mas tidak mau mati dalam keadaan berdosa,mati dalam keadaan tanpa maaf dari kamu,mas ingin kita kembali bersama,kita rujuk ya!Mas sungguh menyesal untuk segala luka yang mas torehkan padamu,maafkan mas ya sayang. "

Nabila menunduk mencoba meresapi semua kata-kata Abimanyu.

"Mas...Bila sudah memaafkan mas,meski sulit Bila akan coba melupakan segala yang buruk di antara kita,Bila mau memperbaiki hubungan kita."

Abimanyu tersenyum mendengar jawaban istrinya.

"Tapi..."

"Tapi apa Bila,katakan kamu mau apa?Mas akan penuhi semua mau kamu."

"Tapi maaf mas,untuk kembali hidup bersama sepertinya Bila belum siap."

Abimanyu menghela nafasnya pasrah.

"Ya sudah..mas akan tetap berjuang mendapatkan hati kamu lagi,tapi..."Ujar Abimanyu menggantung.

"Tapi apa mas?" Tanya Nabila penasaran.

"Boleh yah mas malam ini nginap di sini." Pinta Abimanyu dengan tampang polosnya.

"Ya Tuhan mas, Tidak usah pasang tampang polos itu,sudah tidak pantas, ingat umur!"

"Boleh kan?"

"Tidak, kamu kan bisa pesan kamar lain di hotel ini mas!"

"Tidak bisa sayang,uang mas habis buat bayar makanan tadi siang di restoran."

"Ck,Tidak usah alasan deh mas."

"Beneran sayang..."

"Ck..tidur di SOFA!"

"YESSSS...."

.

.

Semalaman Abimanyu dan Nabila mencoba bercerita atas apa yang terjadi selama mereka berpisah.

"Benerankan mas kalau Santi udah tidak ada di hidup kamu?"

"Demi Tuhan Bila,lagian Santi kan punya suami."

"Nah itu tahu,dulu kemana saja?"

"Namanya khilaf sayang,istri orang lebih menantang." Canda Abimanyu membuat Nabila mencebikan bibirnya.

Menghela nafasnya sesaat, Nabila menatap mata pria di depannya, "Mas belum menikah lagi?"

"Belum lah,memang kamu ijinin?"

"Terserah." Ucap Nabila lalu beranjak ke kasur dan merebahkan dirinya tidur.

Abimanyu tersenyum melihat kelakuan Nabila yang ngambek.

"Masih sama dia kalau kesal pasti menghindar." Gumam Abimanyu.

.

.

Pukul delapan pagi Abimanyu bersiap untuk mandi.Sungguh ia rindu pada istrinya,makin kagum ia pada sosok Nabila,Abimanyu tahu jika Nabila lebih segalanya dari Nadila,maka dulu ia takut lebih mencintai Nabila di banding Nadila dan pada akhirnya memang rasa cintanya lebih besar padanya.

"Ini kenapa air tidak nyala lagi?"Lalu Abimanyu keluar hanya mengenakan handuknya.

"Astaga mas..kamu apa-apaan?" Ucap Nabila sambil menutup wajahnya dengan buku kerjanya.

"Itu mas mau mandi,tapi air mati."laku Abimanyu menelfon pihak hotel memberi tahu kondisi air yang mati.

Tak lama kemudian pintu di ketuk dan masuk seorang berpakaian formal dan seorang tukang.

"Lhoh pak Abi..maaf kami tidak tahu ini kamar bapak,tidak biasanya bapak pake kamar lain selain kamar pribadi bapak."

"Sudah itu tidak penting,setelah ini kamu cek semua kamar,saya tidak mau kejadian ini terjadi pada kamar lain!Bisa rugi saya!"

"Tunggu ini maksudnya apa?Bapak kenal sama orang ini?" Tanya Nabila pada manager hotelnya.

"Maaf pak Abi itu pemilik hotel ini,ibu siapa ya?"

"Dia istri saya."Jawab Abimanyu.

"Sudah nyala pak." Ucap tukang yang tadi memperbaiki saluran air di kamar itu,lalu mereka pamit undur diri.

"Mas..aku tidak suka ya kamu bohongi."

"Lho..saya tidak bohong Bilaaaa,kamu kan tidak nanya dan mas tidak mau sombong,dan apa kamu tidak sadar dengan nama hotelnya? ARJUNA WINATA itu kan nama anak kita."

"Ck..memang kamunya tukang modus."Ujar Nabila sebelum duduk dan melanjutkan pekerjaanya karena sore nanti ia harus kembali ke Jakarta.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel