Bab 12 Abimanyu Dan Nabila
Bab 12 Abimanyu Dan Nabila
Masih cerita antara Abimanyu dan Nabila.
Abimanyu tertegun sesaat hingga ia menyadari Nabila tak lagi di depannya, Segera Abimanyu bangkit dan mengejar Nabila yang belum keluar dari restoran.
"Nabila... Tunggu. "
Nabila menghentikan langkahnya, dia tak mau menjadi pusat perhatian di restoran itu,segera ia berbalik dan memaksakan senyumnya, "Mas...sepertinya keadaan anak-anak baik- baik saja,jadi peran kita bersama sudah tidak penting buat mereka,harusnya mas itu ingat mereka saat dulu mas selingkuh."Lirih Nabila sambil melirik ke sekelilingnya.
Abimanyu menghela nafasnya lalu menarik Nabila duduk kembali di kursi kosong dekat mereka,"Nab..mas sangat menyesal,mas tahu mas sangat salah,waktu itu mas terlalu takut kalau mas akan lebih mencintai kamu dari pada Dila."
"Mas,kita menikah juga atas permintaan Dila,aku tulus mencintai mas selama ini,tapi mas sendiri terlalu takut menghadapi perasaan mas sendiri,bahkan Dila sendiri sudah tiada."
"Aku tahu mas sangat mencintai Dila,aku juga tidak mau mengambil posisi Dila di hati mas,cukup mas berikan tempat di sudut lain dalam hati mas untukku tinggal."
"Kamu bahkan sudah menguasai seluruh hatiku Bila" Ucap Abimanyu menyela dan menyebut panggilan asli Nabila, Abimanyu merubah panggilan Bila menjadi Nab karena dulu panggilan Bila mengingatkan Abimanyu pada Dila,istri yang begitu ia cintai dulu.
Nabila terdiam.Ia tak tahu harus menjawab apa saat ini,andai itu ia dengar dulu kala, pasti ia akan sangat bahagia mendengarnya.
"Nabila..sungguh saat kamu pergi aku merasa hancur melebihi saat kepergian Dila,mas sadar kalau mas sangat mencintai kamu."
"Kalau mas memang mencintaiku kenapa mas selingkuh bersama Linda,Serli,Asti dan Santi,dan kenapa mas tidak cari aku waktu itu?"
"Mas cari kamu,mas tahu kamu di Malang di tempat bapak,tapi mas terlalu pengecut untuk mengakui kesalahan mas,apa lagi mas tahu kamu sangat membenci mas atas apa yang terjadi sama kamu."
"Mas tahu mas salah sudah bermain wanita di belakang kamu,tapi itu mas lakukan karena mas mencoba untuk menyangkal rasa cinta mas sama kamu yang sudah semakin dalam,mas takut menghianati Dila waktu itu..mas terlalu bodoh."
Flash back on
Nabila sangat kencang mengendarai motornya menuju kantor suaminya.
Hatinya sangat panas ketika menemukan pesan di hape suaminya yang tertinggal,di mana banyak sekali chat mesra antara suaminya dengan beberapa perempuan malam dan juga perempuan bernama Santi,belum foto-foto vulgar perempuan itu yang sengaja ia kirim entah apa tujuannya.
Padahal ia ingat betul kalau ia sudah peringatkan perempuan itu untuk menjauhi suaminya,terlebih status perempuan itu yang ternyata masih berstatus istri orang.
Siang itu selepas mengantar bekal untuk si kembar, Nabila langsung melajukan motornya menuju kantor
suaminya.
Begitu sampai Nabila langsung menuju ruangan suaminya berada.
"Ada apa Nab?Kenapa kamu kesini?"Tanya Abimanyu ketus.
Nabila tahu,jika Abimanyu paling tidak suka bila Nabila mendatangi kantornya,karena pada akhirnya Abimanyu akan mendengar karyawannya yang akan membandingkan antara Nadila dan Nabila.
Nabila adalah saudara kembar Nadila, mendiang istri pertama Abimanyu.
Nadila meninggal 2 minggu setelah melahirkan si kembar,karena komplikasi.3 tahun menikahi Nadila mereka tak kunjung mendapatkan keturunan,setelah 3tahun Nadila pada akhirnya hamil,alangkah bahagianya mereka di tambah Dila hamil anak kembar.
Namun ada sesuatu yang tidak Dila beritahu pada Abimanyu yaitu mengenai kondisi dirinya yang sebenarnya sangat beresiko untuk hamil,tapi karena tahu jika suaminya sangat menginginkan bayi mereka,akhirnya Nadila memilih merahasiakan kondisinya.
Puncaknya setelah melahirkan si kembar tubuh Dila melemah dan sebelum meninggal Nadila meminta Abimanyu menikahi Nabila, adik kembarnya yang mempunyai wajah sangat mirip dengannya.
"Mas..maksud kamu ini apa?"Tanya Nabila begitu bertemu dengan Abimanyu,Nabila melempar ponsel suaminya ke meja depan suaminya.
Abimanyu mengambil ponselnya dan terkejut melihat foto-foto yang Santi kirim padanya.
"Kenapa kamu buka hape saya?"
"Kenapa?Jika aku tidak buka aku tidak akan tahu kalau mas masih saja berhubungan dengan wanita itu!"
"Itu urusan saya."
"Mas saya istri kamu,saya sedang hamil 5 bulan mass."Sungguh kesabaran Nabila sudah di akhir batasnya.
"Sekarang mau kamu apa?"
"Aku mau ketemu sama dia."Lalu Nabila keluar dari ruangan suaminya menuju ruangan Santi.
Santi adalah salah satu karyawan Abimanyu di bagian pemasaran.
"Nab, ini kantor kamu jangan buat keributan." Cegah Abimanyu memegang tangan istrinya.
Entah kebetulan atau apa tiba-tiba wanita itu Santi masuk ke ruangan Abimanyu dengan senyum yang terukir.
Santi memang wanita yang cantik,kulitnya putih tak seperti Nabila dengan kulit kuning langsat,Santi juga langsing tak seperti Nabila yang mulai gemuk karena kehamilannya.
Santi juga memakai pakaian yang mengundang untuk di goda,tak seperti Nabila yang memilih pakaian yang biasa saja untuk menutupi seluruh tubuhnya,sangat sederhana mungkin bagi abimanyu,karena dulu pun Nadila cukup modis tidak seperti dirinya.
"Mass Abi..."Ucap Santi manja.
"Kebetulan kamu kemari."Ucap Nabila sinis.
"Duduk dulu San.." Kata Abimanyu,
Santipun duduk di sofa depan Abimanyu dan Nabila.
"Maksud kamu apa mba?Maksud kamu apa menggoda suami saya?Ingat mba kamu ini wanita bersuami,jika kamu kurang belaian dari suami kamu jangan menjadi wanita rendahan dengan menggoda suami saya."
Abimanyu terdiam,ia masih menunggu Nabila mengungkapkan semua isi pikirannya.
"Saya memang mencintai mas Abi."Ucapnya tanpa tahu malu.
Nabila mencoba menahan tangisnya ketika melihat wanita di depannya tak ada rasa sesalnya.
"Mba kami saling mencintai,dan aku akan segera bercerai dari suamiku,mas Abi berjanji akan menikahiku."Imbuhnya,
Sungguh bagai di hujam belati hati Nabila mendengarnya.
"Mas..a..apa benar...hhh kamu mencintainya?" Tanya Nabila ragu-ragu ia takut mendengar jawaban suaminya.
"Iya" Jawab Abimanyu dengan menatap Nabila tanpa berkedip.
Hilang sudah harapan Nabila selama 8 tahun selama menemani Abimanyu.
Hancur sudah hati yang ia jaga akan cinta pada suaminya namun sudah jelas tak berbalas,kesetiaannya kalah pada wanita yang baru beberapa bulan di kenalnya.
Dengan airmata yang menggenang seolah enggan mengalir dari telaganya,Nabila bangkit dari duduknya,dengan langkah berat ia memilih pergi dari ruangan itu.
"Mau kemana kamu?" Tanya Abimanyu begitu mendapati Nabila hendak menaiki sepeda motornya.
"Pulang." Jawab Nabila tanpa menoleh ke arah Abimanyu.
"Tidak..kamu tidak usah pedulikan aku, urus saja wanita yang kamu cinta itu."Tolak Nabila saat Abimanyu menarik tangannya menuju mobilnya.
"Ayo saya antar kamu pulang."Abimanyu mencoba menggandeng tangan Nabila lagi ke arah mobilnya.
"Tidak perlu aku bisa sendiri." Tolak Nabila sambil menyentakan tangannya dari cengkrama Abimanyu.
"Nabila,ingat kamu sedang hamil,berbahaya untuk kamu berkendara dalam kondisi seperti ini!"
"Apa pedulimu mas pada kehamilanku?"
"Ayo aku antar pulang."Ujar Abimanyu
"Aku tanya mas?Apa pedulimu pada kehamilanku?Kamu tidak menginginkannya,bahkan kamu tak terlihat bahagia saat aku memberi kabar aku hamil,karena bagimu adalah suatu kesalahan meniduriku waktu itu."
"YA..KAU BENAR..aku tak peduli padamu..pada kehamilanmu..bahkan jika kamu keguguran pun tak masalah bagiku."
"Cukup.."Lalu Nabila berjalan meninggalkan Abimanyu yang terdiam setelahnya.
Hingga pria itu tersadar dari diamnya setelah seseorang menepuk bahunya.
"Pak..pak Abi..itu.."
"Ada apa?" Tanya Abimanyu datar
"Itu ibu Nabila pingsan..beliau pendarahan."
Abimanyu kaget dia menengok ke arah yang karyawannya tunjukan di sana ada Nabila yang tengah di papah oleh beberapa karyawannya.
"Nabila maafkan aku. "
