Bab 9 Tuan Muda yang Menjadi Viral
Bab 9 Tuan Muda yang Menjadi Viral
Untuk matakuliah selanjutnya aku mendapati bahwa Damian berada dikelas yang sama lagi denganku.
Meski ruang kuliahnya berada di gedung E yang agak dibelakang dekat gedung olahraga, aku masih dengan mudah menemukannya.
Mata kuliah keuangan ternyata lebih menyenangkan daripada yang kupikirkan, dosen yang mengajar masih muda dan cantik.
Wanita itu sepertinya baru berusia 27 atau 28 tahun, setidaknya dengan keberadaan dosen cantik itu orang-orang sedikit mengabaikanku.
Setelah kelas selesai dan dosen cantik itu keluar orang-orang kembali memperhatikan aku, Damian menyeretku keluar mengabaikan orang-orang yang melihat kami sambil berbisik-bisik.
"Pakai ini diwajahmu, ini baru." Damian menyodorkan masker kain berwarna pink masih dalam plastik.
"Ehmm...bisa kau jelaskan kenapa aku harus pakai ini." Tanyaku heran.
Alisku berkerut melihat masker pink bergambar wajah kelinci imut berbulu putih yang berada ditanganku.
"Pakai dulu nanti aku jelaskan." Paksa Damian.
"Kenapa harus pink?" Aku memandangnya aneh.
"Aku membelinya untuk keponakanku yang disekolah menengah." Kata Damian tidak sabar lalu memakaikan masker itu diwajahku.
Kami berjalan keluar dari gedung E menuju belakang kampus, pagi tadi setelah mata kuliah pertama kelompok kami janjian untuk makan siang di Royal food street dibelakang kampus.
Mungkin hanya perasaanku tetapi menurutku pria dengan masker pink motif kelinci lebih menarik perhatian, akhirnya aku mengeluarkan jumper hoddie hitam dari ranselku dan memakainya.
Mengembalikan masker imut pink itu pada Damian dan menarik ristleting jaketku sampai menutupi hidung.
"Kenapa tidak bilang dari tadi." Keluh Damian seolah menyesal telah mengorbankan masker imutnya.
"Kamu tidak pernah bertanya." Balasku cuek.
Setelah melewati gerbang belakang aku melihat sepanjang jalan dibelakang kampus ini memang penuh dengan tempat makan dan toko-toko kecil.
Selain rumah makan dan cafe yang berderet sepanjang jalan, ada juga tempat fotocopi, toko eletronik,dan beberapa minimarket.
Damian masuk ke salah satu restoran kecil berpintu merah memiliki jendela besar dari kaca nako bermotif bunga.
Aku mengikuti damian masuk dan menemukan Nora dan gadis ketua kelas duduk di meja bulat dekat jendela.
"Apa kalian sudah memesan?" Tanya Damian menarik kursi dan duduk.
"Pesanlah..." Nora menggeleng menyerahkan buku menu pada Damian.
"Mika...tadi kita belum sempat berkenalan kan?" Gadis ketua kelas menjabatku tanganku sekilas.
"Kairu..panggil saja Ru." Jawabku singkat.
Mika tersenyum misterius tak lama mengetik sesuatu di hpnya, tak lama Nora melihat hpnya dan tertawa.
"Ehm...ada apa dengan mereka." Tanyaku setengah berbisik pada Damian.
Damian menyerahkan hpnya padaku, dia masih asyik menulis pesanan. Aku mengambil hp miliknya dan melihat ke layar yang sedang membuka forum komunitas jurusan.
Kini mulai paham kenapa orang-orang memandangiku sejak tadi dikampus, aku memandang para gadis didepanku rupanya tadi mereka ikut mengirim pesan ke forum.
Raisa 19 :Tadi aku berpapasan dengan pria tampan itu di lorong gedung E, aku hampir mimisan dia sangat tampan.
Gina cute : Si tampan bermata biru itu tadi satu ruangan denganku dikelas keuangan, aku tidak bisa mengalihkan mataku untuk tidak melihatnya.
Lia Moon : Aku bahkan duduk didepannya dan aku diam-diam mengambil fotonya.
Jeany K : Kirimkan ke forum, biar kami juga bisa melihatnya.
Raisa 19 : mana..mana cepat bagikan
Lia Moon : [mengirim gambar] aku hampir ketahuan tadi.
Sebuah foto pemuda yang sangat tampan sedang menunduk menulis sesuatu tampak dilayar, difoto dari samping depan memperlihatkan hidungnya yang tinggi seperti garis lurus.
Alis pemuda itu sangat tebal rapi sejajar seolah sengaja dibentuk, ekspresinya saat sedang serius sungguh menggoda.
Foto itu kembali mengguncang forum, antusiasme kaum hawa semakin menjadi.
Magician : Aku tau dia sangat tampan tapi bisakah kalian tidak membahasnya diforum, kalian menyakiti kami (-_-)
Dark Prince : Apa gunanya terlalu tampan, dia terlihat seperti perempuan cantik.
Princes Red : Jangan terlalu iri..bukankah seminggu lalu kamu juga mengirim foto dosen cantik itu ke forum.
Rose 201 : Ada yang tau dia dikelas apa? Aku ingin mengikuti jadwalnya.
Mica 18 : Manajemen Bisnis kelas B...kami sedang makan bersama.
Nou_ra : Iya kami sedang makan bersama, dia duduk didepan kami sekarang.
Banyak pesan masuk yang bertanya makan dimana, apakah bisa mengambil foto untuk dikirim ke forum.
Tetapi banyak juga yang tidak percaya dan mengirim pesan agar mereka memberikan bukti.
"Jangan coba-coba mengirim gambarku." Kataku sambil melihat mereka berdua yang terkikik.
"Jangan pedulikan...mereka tak akan berani, aku memesan paket hot pot berempat jika kalian ingin tambah menulisnya sendiri." Kata Damian menyerahkan pesanan pada Mika.
"Itu cukup...bagaimana denganmu?" Mika melihat kearahku.
"Tambahkan satu set daging barbeqyu hari ini aku yang traktir, ini sogokan." Aku tersenyum padanya.
Mereka tertawa mendengar kata-kataku, tanpa disogok sekalipun Mika dan Nora tidak akan mengirim gambarku ke forum.
Mereka menyuruhku bersabar biasanya setelah seminggu semua akan mereda dengan sendirinya.
