Pustaka
Bahasa Indonesia

Tuan Muda Apakah Kamu Gay

214.0K · Ongoing
Hanna
175
Bab
400.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Apa sebenarnya yang dirahasiakan ibu Ru ? Hingga membuat putrinya harus hidup sebagai seorang pria? Akankah Ru akhirnya mengetahui alasannya saat dia berjuang untuk mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibunya. Ketakutan terbesar Ru bukanlah tertangkap musuh atau tertembak peluru, melainkan jatuh cinta pada seorang pria bernama Kevin yang terang-terangan mencintainya dalam wujud seorang pria...apakah dia gay?

RomansaSupernaturalThrillerBaperPresdirGAYTuan Muda

Bab 1 Kembali ke Rumah

Bab 1 Kembali ke Rumah

Seorang remaja berwajah rupawan duduk dengan malas dikursi belakang, dengan tangan kanan didagunya memandang keluar jendela.

Kedua telinganya mengenakan headshet, anak muda itu mengabaikan orang yang duduk disebelahnya.

Suasana didalam mobil terasa dingin tidak ada pembicaraan apapun diantara kedua orang itu sejak dari bandara.

Sopir berulangkali mengintip lewat kaca depan, merasa tidak nyaman dengan suasana itu tetapi dua orang dibelakang seperti gunung es yang tetap diam.

Sopir itu melirik orang disebelahnya dengan ekspresi heran, bagaimana dia bisa tertidur nyenyak dengan suasana seperti ini pikirnya."

Bagaimana dirumah?".Tanya orang yang duduk dibelakang.

"Eh...Nyonya sudah menyiapkan kamar untuk tuan muda tuan." Jawab sopir terkejut ditanya tiba-tiba."Bagaimana dengan urusan sekolahnya?". Tanya orang itu lagi.

"Saya sudah menyelesaikan administrasinya tuan, meski perkuliahan sudah berjalan sebulan mereka tidak keberatan karena nilai-nilai tuan muda sangat baik dan tuan besar juga donatur tetap dikampus royal".Jawab sopir menjelaskan dengan serius.

"ehm...terimakasih paman Huo" Kata orang itu tampak puas. Paman huo mengembuskan nafas dengan lega seolah baru saja melewati ujian hidup dan mati, sedangkan tuan muda yang dibicarakan tampak masih tak peduli.

Pemuda itu sekarang sedang bersandar kekursi dengan tangan terlipat didada, poninya yang agak panjang jatuh diantara kedua matanya yang tertutup.Pemuda itu penyatuan sempurna antara tuan besarnya dan nyonya Mili mantan istri tuannya.

Wajahnya sangat tampan bahkan cenderung cantik, alisnya tebal dan rapi seolah sengaja digaris. Hidungnya mancung dan indah dipadu dengan bibir tipisnya yang mempesona dia bisa mengalahkan ketampanan aktor papan atas.

Seolah menyadari sedang diawasi pemuda tiba-tiba membuka matanya melihat kedepan.

Paman huo : "Uhuk..." Terbatuk karena kaget.

"Apakah masih lama paman?".Suara malas pemuda itu bahkan terdengar menggoda.

Dia menarik headshet dan menyimpan disakunya.

"Sedikit lagi tuan muda, belokan depan itu masuk kompleks rumah tuan".Jawab paman Huo sejenak terpesona oleh mata biru sang pemuda.

Pemuda itu mewarisi mata biru nyonya Mili, mata biru gelap sedalam samudra yang indah.

Paman Huo menggeleng-gelengkan kepala memikirkan nasib kampus royal dengan adanya tuan mudanya disana.

Jika kecantikan wanita bisa menghancurkan satu negara maka ketampanan tuan mudanya bisa menghancurkan sebuah kota.

"Apa kamu sudah lapar" Tanya pria yang duduk disampingnya.

"Ehmm...".Jawab pemuda itu acuh. Dia merenggangkan sedikit tubuhnya lalu kembali duduk dengan malas,dia terlihat bosan.

Mobil segera memasuki sebuah kompleks perumahan mewah,paman Huo menurunkan kaca sedikit tersenyum dan menyapa penjaga yang membuka portal.

Benar-benar perumahan elite yang dijaga ketat, mungkin banyak orang penting yang tinggal disini pikirnya.

Tidak lama kemudian mobil masuk kedalam halaman yang luas setelah melewati gerbang berwarna coklat.Didepannya ada rumah besar bergaya eropa yang dicat putih tampak seperti rumah bangsawan abad pertengahan sangat anggun dan indah.

Dia pernah mendengar bahwa rumah ini dibangun oleh ayahnya untuk ibunya sebelum mereka bercerai.

Pemuda itu turun setelah paman huo memakirkan mobilnya dihalaman, dia memandangi beberapa pohon besar disekitar rumah matanya sedikit bersinar melihat halaman yang sangat asri ini.

"Ayo Masuk...biarkan paman huo membawa barang-barangmu ke kamar".Kata pria paruh baya yang datang bersama dengannya.

"Baik...".Jawab pemuda itu singkat, mengambil tas ranselnya lalu melihat pada seseorang yang tampak linglung karena baru bangun.

"Paman Huo aku mohon bantuannya dan bisakah kamu sekalian membawanya" tanya pemuda itu sopan.

Paman huo refleks menengok pemuda lain yang berdiri disampingnya kemudian mengangguk."Jangan khawatir paman Huo akan membawa Hiro tinggal di paviliun belakang bersamanya".Kata pria paruh baya disampingnya.

"Ehm...".Pemuda itu mengangguk kemudian mengikuti pria itu berjalan masuk.