Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Perusahaan SS Guard

Bab 12 Perusahaan SS Guard

Pemuda dengan jumper hodie hitam itu berdiri dilobi perusahaan menyapa resepsionis dengan ramah.

"Permisi...Aku Kairu, aku punya janji dengan CEO." Kata Ru sambil menurunkan tudung kepalanya, sedikit merapikan rambutnya yang berantakan.

Kedua resepsionis itu terdiam memandang dengan takjub makhluk tampan didepannya.

"Eh...Nona? Bisakah saya bertemu CEO?" Tanya Ru sambil menjentikkan jarinya didepan mereka.

"Ba..baik, tunggu sebentar." Jawab mereka gugup , salah satu dari mereka menelpon seseorang.

"Tuan Kairu silahkan menunggu sebentar nanti seseorang menjemput anda keatas." Katanya segera setelah meletakkan telpnya.

"Baik...terimakasih Lana ." Kata Ru tersenyum lebar hingga lesung pipi dan gigi taring kecilnya terlihat.

Sebelum berlalu dia mengedipkan sebelah matanya pada gadis yang pipinya sedang memerah itu.

Gadis itu meraba nametag didadanya dengan bahagia, pemuda itu menyebut namanya.

Tidak lama setelah Ru duduk menunggu di Lobi, seorang pria muda berumur 25 tahun datang menjemputnya.

Pria itu berpakaian jas formal berwarna biru, dia tidak terlalu tinggi tapi badannya proporsional.

"Tuan Ru, saya asisten CEO Daniel, dia meminta saya menjemputmu." Kata pria itu sopan.

"Baiklah, Terimakasih." Jawabku lalu berdiri mengikutinya.

Asisten itu membawaku menggunakan lift khusus eksekutif ke lantai atas dilantai 15, begitu pintu lift terbuka beberapa orang menyapanya dengan hormat lalu melihatku sekilas.

Sampai disebuah pintu kayu mewah asisten itu membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk kedalam.

Dia masuk kemudian membungkuk hormat pada seseorang yang berdiri membelakangi jendela.

"Tuan Daniel, Tuan Ru sudah datang." Kata asisten itu dengan hormat.

"Hemm...." Pria bernama Daniel itu masih memandang keluar jendela.

Asisten itu keluar sambil menutup pintu meninggalkan Ru dan pria yang bernama Daniel ini diruangan.

"Ehm...Tuan Daniel, Paman Joseph menyuruhku menemuimu bisakah aku tau kenapa?" Kata Ru datar lalu mulai duduk disofa dengan santai.

"Kamu baru datang pertama kali ke perusahaanku lalu mengoda pegawaiku, sekarang kamu duduk bahkan sebelum aku mempersilahkan, sepertinya kamu tidak banyak berubah." Kata pria bernama Daniel itu sambil duduk di depan Ru.

Ru memperhatikan pria didepannya yang wajahnya nampak familiar baginya, perlahan ingatan Ru mulai menyatukan potongan-potongan kenangan itu.

"Ghost...?" Kata Ru ragu-ragu.

"Bingo..!" Pria bernama Daniel itu tertawa.

Mata Ru membesar kemudian melompat pada pria itu, sebelum pria itu bisa merespon Ru sudah membantingnya disofa dan memutar tangannya kebelakang kemudian mendudukinya.

"Bisanya kamu hidup dengan baik saat aku pikir kamu sudah mati, semua orang mengatakan kamu mati, kenapa kamu tidak menghubungiku sia-sia aku sedih berhari-hari." Kata Ru semakin menguatkan tekanannya.

"Aku akan menjelaskan padamu, apa kamu ingin mematahkan tangan gurumu, dimana rasa hormatmu." Kata Daniel kemudian dengan gerakan cepat berbalik membanting Ru di sofa.

Dia bangun dan merapikan setelan jasnya lalu pindah duduk disebelah, duduk dengan santai kemudian mengambil sebuah kotak dari bawah meja.

"Tuan Joseph menyuruhmu datang untuk benda ini, ini peninggalan ibumu." Kata Daniel sambil mendorong kotak yang cukup besar itu didepanku.

"Jelaskan..kenapa kamu masih hidup." Tanyaku mengabaikan benda itu.

"Saat itu aku benar-benar luka parah oke, saat aku dikirim ke negara ini aku dalam keadaan koma, aku sadar satu tahun kemudian tapi tuan Joseph melarangku kembali menyuruhku mengurus perusahaan ini." Jelas Daniel.

"Bukankah kamu bisa menghubungiku?" Tanyaku lagi.

"Aku ingin...Tapi tuan Joseph melarang dia bilang kehilangan bisa membuatmu bertambah kuat." Jawab Daniel sambil mengangkat bahu.

"Cihh...pria tua itu." Kataku kesal.

"Heii...Dia bosku." Protes Daniel.

"Kembali ke topik Ru! Ini peninggalan ibumu, didalamnya ada beberapa surat berharga dan barang pribadi ibumu." Kata Daniel.

"Surat berharga apa?" Tanyaku.

"Selain warisan uang dan hak paten obat ibumu yang diberikan tuan Joseph padamu ibumu masih memiliki aset lain." Daniel menjelaskan.

"Saat ibumu bercerai dari ayahmu dia memberikannya sejumlah uang, awalnya ibumu ingin menolaknya tetapi mengingat bahwa ada kamu dalam kandungannya dia menerimanya tetapi memberikan itu pada tuan Joseph yang baru saja membangun perusahaan ini."

"Jadi kamu adalah pemegang saham terbesar dari perusahaan SS Guard sebanyak 40 %, tuan Joseph 25 %, dan milikku 10% , dan sisanya milik beberapa pemegang saham yang lain." Daniel menatapku serius.

Aku sedikit terkejut mendengar penjelasannya, bagaimana ibuku bisa meninggalkan begitu banyak warisan untukku.

Mengingat kehidupan kami yang sangat jauh dari kemewahan saat diperkebunan.

"Bukan itu saja ada beberapa saham milik ibumu di perusahaan lain, saat ibumu menghasilkan uang dari penelitian obat-obatan dia memberikan banyak uang bagi saudara-saudaranya dari panti asuhan untuk membiayai sekolah mereka, juga saat mereka membangun usaha."

"Saudara-saudara ibumu tahu dia tidak akan menerima uang mereka jika mereka mengembalikan uangnya, jadi sebagai gantinya mereka memberikan dia beberapa saham yang sekarang itu diwariskan padamu", Kata Daniel kemudian.

Pikiranku kacau aku tidak bisa memahami ibuku, terlalu banyak yang dia rahasiakan dariku.

Ibuku bahkan tidak pernah bercerita sedikitpun tentang ayahku, sekarang tiba-tiba aku mendapat begitu banyak warisan setelah dia meninggal.

Bagaimana aku bisa menerima hal ini...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel