8 Menjadi budak
Saat perhatian tia lengah karena fokus dengan kunci yang ku lempar. Aku bergerak sangat cepat menerkamnya tangan kanan ku menangkap tangan tia yang memegang pisau dan tangan kiri langsung mencekik leher nya dengan tetap tersenyum manis.
"Apa kau kira bisa lari dari ku" bisikku di telinga tia.
Dia hanya bergeliat mencoba melepaskan dari cengkraman ku. Tapi itu tak membuat tubuh ku bergoyang sedikit pun.
"Kau tau tia saat aku ingin sesuatu hal aku tak pernah tidak mendapatkanya" ucapku
Pisau dapur itu pun terlepas dari tangan tia aku melepas genggamannku dan
*Bruuuk.... Bruuuuk... Bruuuukkk...
Kutinju lemari dibelakang hingga hancur membuat tia semakin takut nyali ciut seketika.
"Ampun maaf kan aku" lirih nya dengan air mata kembali mengalir....
"Hehe jangan membuat ku menunjukkan sisi lain ku" ucapku melepaskan cengkraman pada tia.
Keberanian tia yang tadi muncul telah hilang mata menatap kosong kaki pun lemas dia pun tersimpuh duduk ia mulai menutup muka menangis sekencang-kencangnya.
Tia tahu tak ada jalan keluar dari sini.
"Harus kau tak perlu menghianati kepercayaan ku pada mu"
"Kau tau sapa aku!!"
Tia hanya melihat ku aku tersenyum pada nya.
"Alex Syarizal itu namaku" lanjut ku
Bagai di sambar petir tia mengenal nama itu meskipun dia belum bertemu dengan orangnya nama itu terkenal didaerah ini pria yang menjalankan seluruh kekayaan keluarga seorang diri pria yang misterius bahkan banyak isu-isu pria itu mengendalikan hampir seluruh ekonomi di daerah ini.
"Kau harusnya menyelesaikan masak mu" kata ku meninggal tia yang telihat putus asa.
Melanjutkan masakan tia lalu menyediakan di meja makan tia tetap di posisi semula, aku hanya tersenyum kembali.
"Ayo makan kesini atau pergi bukannya aku telah memberikan kunci pintu keluarnya" tanyaku.
Tia melihat kunci keluar yang hanya beberapa centi dari lokasinya terduduk, tia mengambil kunci tersebut dan mulai berdiri dengan sisa tenaganya.
Tia tak bergerak menuju pintu keluar melainkan bergerak menuju meja makan dia berjongkok di samping ku
"Maaf kan aku" ucap tia
sambil memberikan kunci pintu kepada ku.
"Kau penguasa seluruh tubuh saat ini" ucap nya lirih dengan air mata masih membasahin pipinya.
*tersenyum
"Kau sangat cantik tia" aku mengelus pipinya...
"Duduk di sini kita makan bersama" pinta ku padanya
Tia pun langsung bergerak duduk di sampingku dia pun menyiapkan makan ku.
"Kau tau tia ini pertama kali setelah empat tahun lalu aku memiliki teman makan" ucapku.
Tia tak membalas ucapan ku di hanya terus memperhatikan ku.
Malam hari pun tiba tia hanya duduk diam di dalam kamar ku setelah kejadian itu bahkan dengan keadaan bebas sedangkan aku menghabiskan libur ku ini dengan menonton tv.
Tia menghampiriku saat sedang bersantai di depan tv.
"Maafkan aku" katanya.
Aku pun kembali tersenyum
"Untuk apa,, apa kau berusaha kabur lagi" ucapku
*mengelengkan kepala
"Tuan pasti masih marah perbuatanku tadi siang" Ucap tia pada ku
Kaget tia memanggil ku tuan
"Siapa yang menyuruhmu manggil dengan itu, kau sudah tau nama ku kan" ucapku
"Aku telah berpikir cukup lama, tak ada jalan buat kembali ini lah hidup ku saat ini menjadi budak mu, Menyerahkan semua yang ku miliki untuk mu kau menguasai sepenuhnya akan diriku" jelasnya.
"Hahaha siapa yang menentukan itu " jawab ku heran.
"Tapi ku mohon 2 permintaan dari mu" ucap tia
"Kau wanita yang menarik, cantik , seksi, dan penuh negosiasi kau menentukan nasib mu sendiri sekarang apa permintaan mu" tanya ku
"Pertama berjanjilah untuk tidak menggangu kak ku dan keluarganya, kedua kau harus menafkahin anak ku hingga dia kuliah nanti" jelas tia pada ku.
"Huhu adek dan ibu yang baik tak salah aku memilih mu "jawabku
"Berjanjilah " tegasnya.
"Baik, ku orang yang menepati janji tapi aku tidak akan menjadikan budak tetapi pendamping ku"singkatku
tak percaya apa yg dia dengar walaupun aku belum tau sepenuhnya orang ini tp aku menerima nya ntah mengapa aku merasa ada kenyamanan kepada dia.
Tia langsung duduk dihadapan ku.
Kaget dengan perubahan drastis tia.
"Aku menerima mu ku milikmu sepenuh nya" ucap tia
Aku membopong tubuh nya ke kamar tidur ku tia seakan tau apa yg akan terjadi tapi dia sudah menerima nya dengan pasrah , dan untuk pertama kali aku melepaskan perjaka ku dengan wanita anak 1 ini.
selesai kami bercinta akuu pun berbaring disamping sambil meluknya, aku akan jaga kamu dan anak mu kubisikan di telingan nya ntah dia dengar atau tidak karena setelah pengalaman pertama aku melakukan itu menguras banyak tenaga ahir nya tia pun tertidur pulas.
Suara lalu lalang kendaraan membangunku ku lihat tia yang kali ini bergantian memeluk ku, aku singkirkan tangan berlahan aku tahu ini hari senin yang berarti apel pagi aku bergegas mandi bersiap akan berangkat untung semua pakaian ku sudah ku loundry jadi santai saja.
Memasang seluruh atribut plakat berwarna kuning dan name tag juga pangkatku aku siap untuk berangkat.
"Tunggu nama mu sedikit miring" ucap tia yang sudah duduk di samping tempat tidur memperhatikan ku salin dari tadi.
Dia memperbaiki posisi nya.
"Aku terburu-buru" jawabku.
"Syg tidak sarapan" tanya tia
"Nanti saat di kantor"
"Hmm" tia mengerucutkan mulutnya
Aku hanya tersenyum jujur dia sangat manis pagi ini tubuh tanpa busana, rambut berantakan dan mata yang masih sipit.
"Kau tidak memborgol ku " ucapnya...
"Bagaimana kalau aku kabur saat kau kekantor dan melaporkan mu ke polisi dengan tuduhan penculik an " jelasnya lagi.
"Silahkan nona kalau kau tidak kangen dengan ini" jawabku sambil menarik tangan kanannya untuk menyentuk kemaluan ku
Aku tersenyum muka tia memerah .
"Dan juga polisi tidak mempercayai laporan mu semua orang menggangap ku suci disini justru kau yang akan di penjara karena mencemarkan nama baik ku" aku mengejek nya lanjutku sambil melangkah pergi.
"Hati-hati jangan ugal-ugal" ucapnya.
"Kau khawatir tidak akan bertemu dengan ini lagi" jawabku.
"Kau bisa mengunakan pakaian ku aku tak ingin ada yang melihat mu dalam keadaan tanpa pakean" tegas ku pada tia
Aku merasa senang hari ini aku seperti memiliki seorang istri haha.
Tia mengantar ku sampai ke depan pintu
"Tok... Tok...tok"
Ku buka pintu kulihat hadi ada di depan pintu membawa beberapa tas besar dan peralatannya.
"Pagi bos ku" sapa hadi
"Bukannya kau tidak akan masuk hari ini lalu apa isi tas besar mu" tanyaku
"Ooh ini Ini hanya pakaian ku dari pada aku tinggal dikosan lebih baik aku tinggal disini menemani bos ku ini bolehkan" jawabnya
"Kau pilih saja kamar yang mau kau tempati" jawab ku singkat
"Kau tau hari ini akan ada sidak untuk kepala OPD (Organisasi perangkat daerah) jadi aku buru-buru" lanjutku melangkah pergi
"Siap pak" jawab hadi
Hadi menarik tas beratnya hadi melihat sesosok wanita berdiri sangat cantik didepannya.
Mata liar pun menerawang tubuh wanita itu dari atas sampai bawah...
"Halo seksi kita bertemu lagi" sapa hadi
"Apa kau ingat dengan ku" Lanjutnya
Tia mundur dia pun berlari kembali ke kamar alex Mengunci pintunya dari dalam.
"Kurang ajar dia harus di ajari sopan santun" ucap hadi kesal.
