Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10. NEW LIFE - INTRODUCTION

Ceklek ....

Mendengar suara pintu di buka membuat suasana kelas yang tadinya berisik mendadak sunyi.

"Ohayo gozaimasu!" (Selamat pagi!) Suara sapaan dari wanita paruh baya di depan kelas terdengar.

"Ohayo gozaimasu, Sensei." (Selamat pagi, Bu guru) Sontak semua menjawab secara bersamaan, tak terkecuali Amelia.

"Hajimemashite, watashi wa Atsuka desu." (Perkenalkan, nama saya Atsuka). Sang guru pun mulai berbicara di depan kelas.

"Watashi wa anata no homurumu no sensei desu. Ima, sensei wa anata ni hitorizutsu jiko shokai shite hoshi to itte imasu." (Saya adalah wali kelas kalian. Sekarang saya ingin kalian memperkenalkan diri kalian satu persatu).

Amelia mengurut dahinya. Jika hanya kalimat sederhana seperti "Ohayo gozaimasu" dan kata-kata atau kalimat-kalimat sederhana lainnya saja ia masih bisa mengerti artinya karena ia biasa mendengar dari aunty Shiori-nya berbicara di kediaman, tapi berbeda jika senseinya berkata panjang lebar seperti itu ia sudah pasti tidak mengerti.

Nampak satu orang siswi mulai berdiri, ia akan menjadi orang pertama yang akan maju setelah di tunjuk sang sensei.

"Ohayo gozaimasu. Hajime mashite, Kinami Mari desu. Mari to yonde kudasai." (Selamat pagi. Salam kenal, saya Mari Kinami. Panggil saja Mari). Siswi tersebut mulai memperkenalkan diri dengan menyapa dan menyebutkan namanya.

"Osaka shusshin desu. Wa 17-sai desu." (Saya berasal dari Osaka. Saya berumur 17 tahun). Lanjut siswi tersebut.

Setelahnya satu persatu siswi maju bergantian mulai memperkenalkan dirinya. Amelia mulai mengerti apa yang dimaksud oleh senseinya.

Tiba giliran Amelia untuk memperkenalkan diri. Amelia beranjak dari bangkunya lalu berjalan menuju depan kelas.

Sesampai di depan kelas ia balikkan badannya menghadap ke semua teman kelasnya kemudian mulai berbicara, "Hello everyone, sorry I greet you in english because I can't really speak Japanese yet. My name is Amelia. I am 16 years old. I come from Surabaya, Indonesia.

Here i live with my uncle and his family, because my parents lived in America for a long time." Amelia memperkenalkan diri menggunakan bahasa inggris karena ia masih belum seberapa bisa berbahasa jepang.

Sekolah baru Amelia saat ini adalah sekolah berstandar internasional yang menggunakan bahasa asing dalam pengantar pembelajaran. Salah satu bahasa utama siswa-siswi sekolah tersebut selain bahasa jepang adalah bahasa inggris.

Karena Amelia belum seberapa bisa berbahasa jepang maka Amelia berkomunikasi menggunakan bahasa inggris.

"Hello Amelia, nice to meet you." Amelia mendengar teman-teman sekelasnya menjawab perkenalannya.

"So you are an Indonesian living in America before?"

"What nationality are you now?"

"Indonesian people are Asian but why is your face not Asian? Your father or mother? Who among them is American?"

Amelia mendapat pertanyaan dari beberapa temannya yang penasaran akan dirinya. "My nationality is Indonesian. My parents have lived in America for a long time taking care of the family business with my first brother and I previously lived with my second brother in Indonesia.

Sometimes my parents, especially my mother, come and live in Indonesia for some time. During holidays or certain times I visit my family in America." Amelia menjawab pertanyaan beberapa temannya sekaligus.

"About why my face is not Asian, because my father is Indonesian and my mother is Dutch." Amelia menjawab pertanyaan terakhir temannya.

"Alright everyone, that's enough for my introduction, thank you for your time." Amelia sedikit membungkukkan badan dan berdiri tegak, sebelum akhirnya kembali ke tempat duduknya.

Tepat setelah Amelia duduk, di depan sana Atsuka sensei mulai menjelaskan mulai besok akan diadakan Orientasi untuk penyesuaian diri di lingkungan Jepang.

Seluruh siswa-siswi internasional baru, mengikuti kelas “gaikokugo” atau kelas bahasa asing selama 6 bulan untuk memperdalam kemampuan bahasa Jepang sebelum akhirnya benar-benar masuk ke dalam materi yang sesungguhnya.

***

Krriingg ....

Jam istirahat telah tiba.

Begitu bel berbunyi para siswi berhamburan dan keluar kelas masing-masing. Ada beberapa siswi yang tetap tinggal karena mereka telah menyiapkan bekal dari rumah. Mungkin karena mereka tak ingin keluar kelas dan pergi ke kantin.

"Hay!" sebuah panggilan disertai tepukan di punggung Amelia sukses membuatnya menoleh ke belakang.

"Apakah kamu membawa bekal?" tanya seorang gadis berambut panjang sepunggung yang duduknya berada di bangku belakang Amelia dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Amelia terdiam sejenak, memerhatikan gadis itu.

"Aish, kamu tidak usah heran begitu. Aku memang berkebangsaan Jepang mengikuti ayahku, tapi ibuku berasal dari Indonesia. Jadi aku bisa berbahasa Indonesia." Gadis itu berkata sambil tersenyum.

"Kenalkan, namaku Ai Minako. Kamu bisa memanggilku Mina." Gadis itu kembali berucap memperkenalkan diri.

"Hai Mina, aku Amelia. Kamu bisa memanggilku Amel. Senang berkenalan denganmu," balas Amelia.

"Jadi? apakah kamu bawa bekal?" tanya Mina lagi.

"Tidak bawa," jawab Amelia cepat sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu tunggu apalagi, ayo!" Mina bangkit dari duduknya dan menarik Amelia, mengajaknya ke kantin.

Setelah makan siang di kantin Minako dan Amelia memutuskan untuk berjalan-jalan di area sekolah sebelum kembali ke kelas. Mereka ingin lebih mengenal sekolah mereka.

***

Krriinnggg ....

Tak terasa waktu cepat sekali berlalu. Bel panjang telah berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar hari itu telah usai.

Para siswi nampak keluar dari kelasnya masing-masing. Ada yang buru-buru dan ada juga yang berjalan santai. Suasana sekolah yang tadinya tenang selama jam pelajaran seketika berubah menjadi bising karena hiru pikuk para siswi.

"Kamu dijemput atau pulang sendiri?" tanya Minako.

"Kakakku akan menjemputku." Amelia menjawab.

"Kalau begitu aku duluan ya. See you tomorrow." pamit Minako.

"Ok!" ucap Amelia sambil menakutkan jari telunjuk dan ibu jarinya hingga membentuk seperti huruf 'O'.

Amelia memilih keluar kelas di urutan yang terakhir dari teman-teman sekelasnya. Ia tidak ingin berjalan di keramaian yang membuatnya bising.

Namun, beberapa langkah saat Amelia berjalan. Tiba-tiba ... Bugh! Ada seseorang yang menyenggol bahunya hingga hampir saja ia jatuh tersungkur.

Untung saja Amelia bisa menyeimbangkan tubuhnya dan berhasil berdiri tegak kembali, tetapi tas dan ponsel Amelia terjatuh. Ia menghela nafas dan sesaat melihat siapa yang menyenggolnya.

Seorang gadis muda. Tinggi, putih, berambut hitam lurus sebahu agak panjang dikit, kaki jenjang. Cantik! untuk ukuran gadis seusianya.

"Oh! I'm sorry, I didn't mean it. Are you hurt?" tanya gadis itu khawatir, sambil membantu Amelia memungut tas dan ponselnya yang terjatuh tadi.

"I am alright. Next time be careful," balas Amelia.

"Ok, thank you. But is your phone okay too?" tanya gadis itu kembali.

"I think its ok," jawab Amelia sambil mengecek ponselnya.

"My name is Inggried, if something goes wrong with your phone, you can find me in class 3 B - I," ucap gadis itu ramah.

"But, sorry now i have to go, I'm in a hurry." Lanjut gadis itu.

Belum sempat Amelia menjawab, gadis itu sudah melangkah pergi meninggalkan Amelia.

"Ternyata dia kakak kelas," batin Amelia.

Setelah itu Amelia kembali melangkahkan kaki menuju pintu keluar gedung sekolah, di mana Lingga sudah menunggu di luar untuk menjemputnya pulang sekolah.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel