Bab 8
Datan bersama Chella menonton Leon yang sedang bertanding, kebetulan di adakan di lapangan indoor kampus. Leon sang kapten basket tengah melakukan briefing di private room. Leonna yang memakai pakaian cheerleaders duduk di pinggir lapangan dengan beberapa teman-temannya. Datan dan Chella duduk di belakang Leonna.
Banyak mahasiswi dan mahasiswa dari kampus lain yang ikut menonton. Leonna, Leon, Datan dan Chella sangat populer di kampus dan luar kampus. Chella terkenal dalam club Sastra dan Seni, Datan terkenal karena playboynya dan merupakan most wanted posisi kedua setelah Leon, sedangkan Leonna terkenal karena dance nya. Banyak pria dari kampus lain yang menyukai dan ingin mendekati Leonna. Dan Leon, selain kapten basket. Ia juga seorang ketua senat di kampus membuat kepopulerannya semakin meningkat. Banyak sekali penggemar Leon dari kampus lain, begitupun juga dengan Datan, walau banyak yang tau kalau Datan seorang buaya darat, tetapi masih banyak yang ingin menjadi kekasihnya Datan.
"Kunyuk, gimana kalau kita taruhan" ujar Chella
"Oke, taruhan apa loe?" Tanya Datan.
"Siapa yang akan menang, kampus kita atau kampus lain" ujar Chella
"Oke, hadiahnya di tentukan pemenang" ujar Datan
"Siapa takut" jawab Chella. "Gue pilih kampus kita, karena disana ada Leon"
"Idih kagak adil dong, udah jelas kemampuan si es balok. Kalau kayak gitu bisa-bisa gue yang kalah, Lonja" celetuk Datan tak terima.
"Derita loe, wlee. Pokoknya kita sudah sepakat" ujar Chella cuek
"Dasar Lonceng Gereja" cibir Datan
Para pemain basket mulai berlarian keluar private room menuju lapangan.
"LEONARD...LEONARD...." sorak para perempuan.
"Nyesel gue dulu gak masuk club basket. Kagak terkenal kan" gerutu Datan
"Pacar sudah berserakan juga, belum puas loe, kunyuk" celetuk Chella. "Lagian gak ada yang bisa menandingi ketampanannya Leon" ujar Chella.
"Alah gue juga nggak kalah tampan dan unyu dari si es balok" ujar Datan cuek membuat Chella mencibir.
"Kalian biang gossip, berhenti ngoceh kenapa" celetuk Leonna membuat Chella dan Datan terdiam.
"Leonn,, ayo Leonnn" teriak Chella.
"Berisik !! mau gue sumpel tuh congor pake kaos kaki gue" celetuk Datan kesal.
"Idih sensi bener loe, Kunyuk. Lagi dapet loe" kekeh Chella.
"Tau ah" Datan kembali fokus menonton.
"Leonard...Leonard....leonard..."
"Berisik bener tuh cewek bar bar" keluh Chella
"Loe juga berisik, mirip lonceng gereja" celetuk Datan
Pletak
"Dasar kunyuk" ujar Chella menyentil jidat Datan.
"Dasar Lonja"
Leon terlihat sangat bersemangat bermain basket, darah Dhika melekat pada diri Leon. Skor sementara di pimpin oleh kampus Leon.
"Selamat dapat hukuman, Kunyuk" ledek Chella.
"Loe pikir gue bakal kalah, lihat saja si Leon bakal kalah" ujar Datan.
"Tatapan loe mencurigakan, Kunyuk. Awas loe ngapa-ngapain Leon gue" celetuk Chella
"Ngaku-ngaku loe, Lonja" ujar Datan membuat Chella mencibir.
***
Saat ini, Datan dan Chella tengah berjalan meninggalkan lapangan basket indoor. Keputusan sudah di ketahui siapa yang menang.
"Loe kalah Kunyuk, gue sudah bilang Leon gak akan pernah terkalahkan" ujar Chella sangat bahagia.
"Tau deh, loe milihnya dahuluin gue. Yo wiss apa hukuman loe?" Tanya Datan
"Hukumannya kecil, Datan. Loe pasti sanggup." ujar Datan
"Apaan?" Tanya Datan
"Godain cewek itu" tunjuk Chella pada wanita yang berhijab sedang duduk di taman kampus tengah membaca buku.
"Si Aisyah. Alias Ai? Loe yakin, Ja?" Tanya Datan
"Iye Datan kunyuk, gue pengen loe sampai dapet nomor handponenya. Mudahkan, gue gak nyuruh loe ngajakin dia dinner atau kencan" ujar Chella
"Aishh, loe lebih nyebelin dari si Ona" gerutu Datan membuat Chella terkekeh.
"Tunggu disini" ucap Datan.
'Gue harap salah satu iblis hinggap di diri si Ai, biar memudahkan gue dalam menjalankan misi penting ini' batin Datan berjalan mendekati Ai yang berada di taman kampus tengah membaca buku.
"Assalamu'alaikum" sapa Datan membuat Ai menengok ke arah Datan.
"Wa'alaikumsalam" jawab Ai hendak beranjak tetapi Datan langsung menghadangnya.
"Tunggu Ai" ujar Datan menghalangi Ai.
"Ada apa Datan? Saya mau ke kelas" ucapnya dengan lembut.
"Jangan pergi dulu dong Ai, gue mau nanya sesuatu nih sama loe" ujar Datan.
"Tanya apa" Tanya Ai mengernyitkan dahinya dan menghindari tatapan Datan yang mematikan.
"Duduk lagi" perintah Datan.
"Tetapi kamu harus berdiri dalam jarak 5 meter dari saya" ujat Ai
"Gimana gue ngomongnya?" Tanya Datan bingung
"Ya sudah kalau tidak mau, Ai mau pergi saja" ujar Ai
"Oke oke, gue berdiri dalam jarang 5 meter dari loe" ujar Datan mundur beberapa langkah sambil melirik ke arah Chella yang kini sudah bersama Leonna tengah terkikik melihat Datan. "Sudah disini, Ai?" teriak Datan.
"Iya sudah, silahkan bertanya" ujar Ai.
"Loe tau kenapa cowok wajib solat jumat?" pertanyaan konyol yang Datan tanyakan.
"Kenapa bertanya itu? Semua laki-laki wajib melakukan solat jumat apalagi yang sudah baligh" ujar Ai
"Iya gue tau, tapi apa alasannya?" Tanya Datan.
"Melaksanakan shalat jumat adalah fardhu 'ain bagi setiap muslim, kecuali lima orang yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak, orang yang sakit dan musafir. Allah berfirman dalam (QS. Al. Jumua'ah : 9)" jelas Ai
"Berarti gue juga termasuk yah" ujar Datan dengan santai.
"Termasuk gimana?" Tanya Ai.
"Kan gue juga seorang musafir" ujar Datan masih dengan nada santai khas dirinya.
"Musafir apanya kamu" celetuk Ai heran sekaligus bingung.
"Musafir cinta, yang sedang mencari wanita sholeh seperti kamu" gombalan Datan keluar membuat Leonna dan Chella terkikik geli. Bahkan beberapa orang melirik ke arah mereka karena Datan sedikit berteriak.
"Jangan bergombal Datan, itu dosa. Gombal sama saja dengan berbohong dan allah tidak menyukai orang yang suka berbohong" celetuk Ai.
'Ya tuhan, gombalin ustadzah susah bener. Ayo Datan jangan mau kalah sama si Lonja' batin Datan.
"Aku tidak bergombal Ai, wanita muslimah seperti kamu yang menutupi aurat dengan sempurna itu sangat cantik tanpa make-up walau wajah penuh dengan rembesan keringat atau bahkan jerawat" rayuan maut Datan mulai keluar membuat Ai sedikit tersipu.
"Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatiku" ujar Datan mantap membuat Ai semakin tersipu. "Ai, aku tak ingin mengajakmu berkencan atau dinner. Aku tau kamu seorang muslimah yang menjaga diri kamu. Aku hanya butuh nomor handphone kamu, untuk melakukan ta' aruf dan bisa lebih dekat lagi" ujar Datan membuat Ai membelalak lebar, tak menyangka dengan apa yang baru saja Datan ucapkan.
'Maafkan kekhilafanku ini, Ai' batin Datan.
"Untuk apa nomor telepon saya?" Tanya Ai mendadak gugup.
"Untuk aku simpan dan aku hubungi saat aku ingin menanyakan sesuatu sama kamu" ujar Datan
"Maaf, tapi aku tidak bisa Datan" ujar Ai berusaha tak ingin termakan rayuan Datan. Seluruh kampuspun tau siapa Datan Aguero Nick Mahya, sang playboy kelas kakap.
"Kenapa?" Tanya Datan
"Kamu datang saja langsung ke rumahku dan bicara pada ayahku" ujar Ai
'Hadeh, kalau ke rumah nanti malah di kawinin lagi. Ayo dong bu ustad jangan buat gue berdiri disini terlalu lama. Panas ini' batin Datan.
"Ayolah Aisyah, kamu kan baik hati. Seorang muslim harus saling membantu muslim lainnya. Termasuk aku, musafir yang haus akan cinta. Aku tak paham terlalu dalam tentang agama, jadi bantulah aku" ujar Datan.
"Tapi kata umi dan abi, saya tidak boleh memberikan nomor telepon pada sembarang orang" ujar Ai masih ngotot.
"Tapi kan gue temen sekelas loe, gue juga kan bisa tanya yang lainnya mengenai pelajaran. Ayolah ukhti jangan pelit-pelit" ujar Datan yang sudah mulai lelah.
"Datan tapi saya takut" celetuk Aisyah
"Takut kenapa?" Tanya Datan.
"Takut di guna-gunain" ucapan Aisyah membuat Datan menahan tawanya sendiri.
"Gue gak akan apa-apain loe, Ai" ujar Datan. 'aishh,, ini anak. Dia pikir gue mau ngapain sama nomornya dia? Di sangka gue dukun apa, mau guna-gunain dia. Ya tuhan, ampuni Datan yang unyu ini karena sudah menggoda seorang wanita muslimah' batin Datan.
"Ayolah ukhti, jangan pelit" ujar Datan dan Aipun menulis sesuatu di kertas kecil.
"Saya simpan disini" ujarnya menyimpan kertas di atas kursi "Assalamu'alaikum" Ai yang sudah sangat gugup langsung berlalu pergi meninggalkan Datan.
"Wa'alaikumsalam" ujar Datan dan beranjak mengambil kertas itu.
"Nih Lonja" Datan menempelkan kertas di jidat Chella membuat Leonna tertawa. "makan tuh nomor, sekalian loe guna-gunain" tambahnya membuat Chella dan Leonna terkekeh.
"Ciee, sulit yah luluhin si Aisyah" kekeh Leonna
"Kagak, buktinya dia luluh juga kan. Jangan salah, gue itu titisan sang aligator penakluk para wanita. Jadi tidak akan ada satupun wanta yang menolak gue. Paham loe berdua" ujar Datan. "bye, gue cabut mau lanjut kencan" Datanpun berlalu pergi.
***
