Pustaka
Bahasa Indonesia

The Bad Boy

92.0K · Ongoing
Indriani sonaris
82
Bab
2.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Hidupku bebas dan bahagia. Aku sangat menikmati kehidupan yang bebas ini tanpa gangguan apapun. Bahkan wanita kerap kali berdatangan tanpa aku dekati. Yah, beginilah nasib orang tampan.Memiliki wajah tampan bak dewa yunani, dan memiliki keunyuan dengan kadar tinggi keturunan dari sang daddy.Aku Datan Aguero Nick Mahya, hidup yang serba mudah dan bebas. Mau apapun juga mudah, Tetapi satu hal yang begitu sulit ku gapai...Dia,,,,Wanita galau yang ditinggal mati kekasihnya. Aku sulit meluluhkan hatinya. Sifatnya yang jutek, dingin, judes membuatku tertantang untuk terus mendekatinya. Wanita yang memiliki pancaran mata indah dan sialnya mampu menghipnotisku.Datan Aguero Nick Mahya

Cinta Pada Pandangan PertamaDokterRomansaDosenSweetPernikahanKampusKeluargaDewasaBaper

Bab 1

Pagi yang sangat sejuk, karena semalam baru saja turun hujan. Seorang pria muda nan tampan tengah bergelut di balik selimut.

"Datan bangun, sekarang kamu ada jadwal pagi. Kan" seru seorang wanita yang tengah membukakan gordeng kamar.

"Sebentar lagi mom, masih ngantuk" keluh Datan menutup kepalanya dengan selimut.

"Astaga Datan, kamu bukannya harus jemput Chella dulu" ujar Chacha yang masih terlihat cantik walau sekarang usianya sudah mendekati setengah abad dan badannya terlihat berisi.

"Males mom,, biarin saja si Lonja ke kampus sendiri" gumam Datan masih sangat mengantuk.

"Cepat bangun,, mommy buatkan dulu sarapan untuk kamu" Chacha berlalu pergi

"hmm" jawab Datan dengan malas.

"Astaga ini anak laki, masih molor saja jam segini" ujar Okta sang daddy yang baru saja melewati kamar Datan. Okta berjalan mendekati ranjang dan dengan sengaja menarik kedua kaki Datan hingga merosot ke lantai.

"kyaaaaaa,,, daddy!!!" teriak Datan kesal dengan wajah ngantuknya. Datan duduk di lantai dengan wajah bantalnya.

"Heh little crocodile, cepat sana mandi dan pergi kuliah. Jangan malas-malasan" perintah Okta

"Aku masih ngantuk, dad" keluh Datan dengan menguap lebar.

"Memang semalam kamu pulang jam berapa?" Tanya Okta yang kini duduk disisi ranjang.

"Jam 3 pagi" jawab Datan dengan santai

"What?? Abis dari mana saja loe? kelayapan mulu kerjaannya" amuk Okta membuat Datan meringis karena teriakan Okta tepat di telinganya.

"Oh come on dad,,, Datan bukan anak kecil lagi. Daddy pernah muda kan, Datan pergi buat seneng-seneng lah buat apalagi coba" gerutu Datan santai dan kembali menguap.

"Kapan kamu akan berubah, nilai nilai kamu di kampus makin ancur. Daddy dulu memang nakal, tapi daddy tau kewajiban daddy" ceroscos Okta

"Daddy berisik, pagi-pagi sudah ngomel-ngomel. Daddy jangan kolot deh" ujar Datan hendak menaiki ranjang kembali tetapi kembali di tarik oleh Okta.

"Cepat mandi, sebelum daddy ceburin ke kandang si conel" ujar Okta. Conel adalah buaya yang di rawat Datan dari kecil.

"Iya iya,, dasar alligator kolot" gerutu Datan berjalan menuju kamar mandi dengan malas.

"Daddy denger" teriak Okta

"Sowry dad,, tapi daddy memang kolot" cekikikan Datan dalam kamar mandi.

"Aisshhh,, gue punya anak kenapa model kayak gini sih" keluh Okta. "gak turun dalam waktu 10 menit, daddy seret kamu ke kampus" teriaknya kembali

"Yes dad" teriak Datan dan Okta berlalu pergi.

***

"Datan sarapan dulu" teriak Chacha pada putra semata wayangnya itu.

"Nanti saja, Datan langsung jemput si Lonja" Datan beranjak pergi tanpa berpaling lagi.

Mobil sport keluaran terbaru melesat begitu saja meninggalkan pekarangan kediaman Mahya.

"Hari ini jadwal kencan bareng siapa yah" Datan membuka buku catatannya. Melihat jadwal kencan hari ini. "Ternyata kencan dengan Kartika, tapi kartika yang mana yah" gumam Datan

Tak lama dia menghentikan mobilnya saat melihat Chella sudah berdiri di gerbang rumahnya dan berjalan masuk menaiki mobil sport milik Datan.

"Lama"

"Heh lonja, gue bukan sopir loe. Nebeng kok ngeyel mbak" ucapan Datan membuat Chella mencibir seraya memakai seltbelnya. Datan kembali menjalankan mobilnya menuju kampus.

"lonja cariin nama Kartika di iphone gue, lihat datanya dan juga fotonya" ucap Datan membuat Chella mengernyitkan dahinya tetapi tetap mengambil handphone Datan.

"Astaga !!" Chella terpekik saat melihat isi handphone Datan. "Loe sejak kapan usaha illegal begini, loe melakukan perjual belian wanita"

"Hush, itu mulut kalau ngomong" cibir Datan

"Datan, isi handphone loe semuanya data wanita. Dari a sampai z ada, dari alamat sampai no sepatunya loe tulis" Chella mengucapnya dengan ternganga kaget

"Loe gak usah so kaget gitu, itu jadwal cewek kencan gue. Nanti malam jadwal kencan gue sama Kartika, nah loe cariin yang mana, dan jangan sampai salah. Gue gak mau salah orang dan berujung sial"

"Astaga loe bener-bener yeh, gue laporin om gator lho" ancam Chella

"Laporin aja, gue udah dapat acc dia" kali ini Chella semakin terpekik kaget.

Anak dan bapak memang sama saja,,,

***

Datan baru saja sampai di kampus, Chella sudah masuk terlebih dulu karena Datan menghubungi seorang wanita dulu. Tak jauh di depannya Leon tengah berjalan dengan cool.

"Es balok" teriakannya mampu menghentikan langkah Leon.

Datan berjalan mendekati Leon dengan penampilan yang tak kalah menarik dan tampan. Deretan kedua tertampan di kampus setelah Leonard. Tetapi Datan begitu berbeda dengan Leonard sang mister ice. Datan begitu ramah dan baik pada semua orang khususnya para kaum hawa. Saking ramahnya, banyak korban phpnya di kampus ini.

"Ada apaan loe?" Tanya Leon dingin

"Astaga es balok masih pagi juga udah dingin saja. Kagak takut menggigil loe" celetuk Datan membuat Leon mencibir dan melanjutkan perjalannya berdampingan dengan Datan.

"Pagi semua..." sapa Datan memamerkan senyuman mempesonanya ke setiap wanita yang berpapasan dengannya walau wanita itu melirik ke arah Leon yang terlihat acuh.

"Hei Sivana, hari ini kamu ulang tahun yah? Selamat ulang tahun yah manis" ujar Datan saat berpapasan dengan wanita manis yang diketahui bernama Sivana itu.

"Kamu kok tau?" Tanya Sivana kaget

"Apa sih yang nggak Datan tau tentang Sivana,, selamat ulang tahun yah. emm, bagaimana kalau untuk hadiahnya besok malam kita kencan?" ujar Datan dengan senyuman mautnya, ditambah kedipan matanya yang mampu membuat kaum hawa meleleh seketika.

Leonard terlihat jengah mendengar bualan menjijikan ala buaya kunyuk satu ini. Leon berjalan terlebih dulu meninggalkan Datan yang tengah membual.

"Bagaimana Sivana? Kamu mau kan?" Tanya Datan sekali lagi

"Baiklah,," ujar Sivana tersipu

"Baiklah, aku jemput kamu besok jam 7 malam yah, baby" ujar Datan mengedipkan sebelah matanya

"Kamu tau alamat rumahku?" Tanya Sivana kaget

"So pasti dong, baby. Jangan bilang aku Datan kalau aku melewatkan alamat wanita cantik seperti kamu" goda Datan dan berhasil membuat Sivana tersipu di buatnya.

"Baiklah aku pergi dulu yah,, sampai ketemu nanti malam. Dahhh" Datan melambaikan sebelah tangannya dengan senyuman manisnya yang mampu memikat siapa saja.

Datan kembali menyusul Leon yang berjalan menuju kelasnya. "heh kunyuk, bagaimana loe bisa tau hari ini ulang tahunnya?" Tanya Leon penasaran.

"Gini nih kalau kesehariannya bercumbu sama mobil, kagak update kan. Kalau mau jadi playboy itu harus penuh perjuangan dong" ujar Datan santai

"Maksud loe?" Tanya Leon heran.

"Gue nyari data mahasiswi yang cantik cantik di kampus lewat komputernya si Zacki culun anggota senat. Gue update tuh tiap malem, siapa kira-kira yang ulang tahun hari ini" ujar Datan dengan bangganya.

"Kagak ada kerjaan loe. ini nih yang namanya cowok so kerajinan" cibir Leonard

"Mendingkan, daripada loe dingin dan so cuek. Kehidupan loe suram, man" ujar Datan

"Gue bahagia dengan hidup gue,, gue gak butuh cewek genit seperti mereka" ujar Leonard.

"Alah ucapan loe kayak yang iya,, bilang aja loe seneng di puja puja para wanita" ujar Datan

"Serah apa kata loe aja" ujar Leon

"Kembaran loe mana?" Tanya Datan

"Tau deh,, gue gak netein dia" jawab Leon asal.

"Payah loe ah,, ya udeh gue ke kelas. Bye...." Datan berlalu pergi.

Datan, Leonna dan Michella mengambil fakultas kedokteran. Sedangkan Leon mengambil fakultas teknik.

Datan memasuki ruangannya dan terlihat meja Leonna di kelilingi 5 orang perempuan dari fakultas lain. "Wah wah,, ada apa nih?" tanya Datan

"Kunyuk usirin mereka kek,, gue bukan sekretarisnya si Leon" rengek Leonna

"Ayolah Leonna, loe bantu gue kasihin surat ini ke Leon" ucap salah seorang wanita.

"Kalau bisa gue minta no atau pin bbmnya Leon, atau medsosnya yang lain" ujar salah satu dari mereka

"Gue bisa di gorok si Leon kalau ngasih nomornya" keluh Leonna. "Pergilah, kalian gak akan dapat apa-apa dari si manusia es itu. Jangan buat hati kalian terluka" nasihat Leonna.

"Tapi kami harus tetap mencobanya" ucap mereka membuat Leonna memutar bola matanya jengah.

"Ya sudah simpan di meja suratnya sekalian ongkos kirimnya buat antar ke Leonnya. Gue kagak gratisan" ujar Leonna membuat mereka menurut dan menyimpan uang untuk Leonna.

"Hei ladys,, ngapain kalian ngejar-ngejar cowok yang gak mau sama kalian sih? Mending sama gue saja. Gue juga gak jauh tampannya dari si Leon" ujar Datan

"Nggak,, gue gak mau jadi korban php loe" cibir wanita itu dan berlalu pergi. Menyisakan tawa Leonna dan Chella.

"Mampus loe kunyuk" tawa Michella.

"Enaknya jadi kurir Leon" kekeh Leonna mengipas-ngipaskan uang 50ribuan lima lembar.

"Idih dasar mata duitan. Itu sama aja loe malak ona" ujar Datan

"Apa perduli gue,, mereka yang nyuruh. Ya harus ada uang jalannya dong" jawab Leonna santai

"Sini gue buang aja ke tong sampah surat-suratnya" ujar Chella

"Eitzz,, jangan macam macam lonja. Ini amanah, gue tetep harus kasihin surat ini ke saudara kembar gue itu" ujar Leonna membuat Chella mencibir.

"Tuh bibir udah maju aja dua centi" kekeh Datan

"Gimana kalau Leon ke cantol sama salah satu dari mereka?" Tanya Chella merengut

"Itu sih DL alias derita loe" kekeh Leonna dan Datan

"Dasar sahabat durhaka kalian berdua" cibir Chella.

"Eh besok mau pada ikut ke Bandung, kan kak Pretty mau tunangan" ujar Leonna

"Gue nggak,, gue ada acara sama si es batu. Paling dad and mom aja, lagian gue gak begitu kenal sama kak Pretty" ujar Datan santai sambil memainkan handphonenya.

"Yah, kalau gitu gue juga nggak deh. Lagian mau ngapain coba, gak ada Leon ini" ujar Chella

"Ahh di kepala loe kayaknya penuh dengan Leon" ujar Leonna sebal.