Bab 4
Malam itu Datan dan Leon pergi ke sebuah festival balapan liar. Mereka diam-diam tetap pergi kesana karena sekarang ada pameran mobil sport termahal dan tercepat untuk di jadikan hadiah.
Datan datang bersama Leon menggunakan mobil Favorit Leon, Lamborghini Sesto Elemento berwarna hitam dengan lampu mobilnya yang sangat tajam berwarna biru. Itu adalah mobil unggulannya.
Sesampainya disana, mereka segera menyapa beberapa temannya yang lain. Banyak sekali wanita dan pria disana, mobil sport mahal berjajar disana. Datan berjalan di samping Leon dengan sesekali menggoda beberapa wanita.
Datan membiarkan Leon berbicara dengan beberapa pria, sedangkan dirinya sibuk menggoda Liora sang wanita yang sering berada disana. Dengan gaya khasnya dia menggoda Liora yang terlihat merespon Datan.
"Bagaimana kalau setelah dari sini kita habiskan malam" ucap Liora mengedipkan malamnya.
"Boleh, setelah memenangkan pertandingan ini. Kita pergi"
"Datan" teriakan Leonnard membuat Datan segera berlalu pergi meninggalkan Liora yang masih tersenyum menatapnya.
"Apa?"
"Loe niat nyari mobil apa mau godain cewek doang?" Tanya Leon
"Dua duanya," kekeh Datan. "Sambil menyelam minum air" mendengar penuturan Datan membuat Leon mencibir.
"Dengar kunyuk, loe balapan sama si Thomas. Dan hadiahnya Ferrari hijau itu" jelas Leon
"Wih ajib tuh Ferrari" celetuk Datan bersemangat. "Baiklah Tomat, siap-siap kalah"
"Thomas kunyuk" ucap Leon
"Lebih pas Tomat" kekehnya. "Doakan sahabatmu ini, sobat" Datan menepuk pelan pundak Leon dan berlalu pergi.
"Alay" gerutu Leon
Datan sudah duduk manis di dalam mobilnya dan mulai memindahkan giginya. Beberapa tombol terpasang di sana termasuk nos. Saat wanita yang berdiri di depan mereka melemparkan bendera ke atas, Datan langsung menginjak gas mobilnya dan memacunya secepat mungkin melewati jalanan yang curam. Jalanannya penuh dengan belokan tajam membuatnya berkali-kali melakukan drip hingga suara ban begitu memekakan telinga.
Hingga sudah mendekati garis finish, mobil lawan menyalakan nosnya hingga menyusul Datan dengan cepat.
"Ayo baby, kita kalahkan si Tomat busuk itu" seraya menekan tombol nos.
Whuuuss
"Wiaaaahhh asyik deh nih mobil" ucap Datan bersemangat.
Datan menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangannya ke arah mobil lawan. "Bye bye Tomat" teriak Datan dengan tawanya dan melewati garis finish.
"Yeahhhh" teriak Datan menuruni mobilnya dan saat itu juga Leon menghampirinya.
"Keren loe kunyuk"
"Datan handsome gitu lho" kekehnya.
Tak lama Thomas datang menghampiri Datan dan menyalaminya dengan tersenyum sinis. "Lain kali hati-hati saat menggunakan nos, Tomat" ucap Datan dengan santainya dan berjalan menuju para panitia untuk mengambil hadiahnya.
"Asyik Ferrari" sorak Datan dan langsung meloncat menaiki Ferrari hijau tanpa atap itu. "Keren deh" Datan semakin bersemangat saat melihat fasilitasnya.
"Ayo balik es balok" Teriak Datan menjalankan mobilnya hingga tepuk tangan riuh disana. Datan menghentikan mobilnya di depan Liora dan membuatnya segera menaiki mobil milik Datan.
"Gue balik duluan" ucap Leon saat mobilnya sudah berada di samping mobil Datan.
"Oke, thanks you soub"
"Oke, loe jangan keluyuran. Awas hati-hati jangan sampai ketahuan lagi" ucap Leon.
"Oke babe" Leon mencibir mendengar panggilan Datan dan segera menginjak gas mobilnya meninggalkan area itu.
Datan membawa Liora pergi ke suatu tempat. Angin malam menerpa wajah mereka, udaranya terasa sangat sejuk saat mobil Ferrari itu membelah jalanan sepi.
"Kita ke apartementku" ucapan Liora menyentakkan Datan.
Tetapi Datan ingat kalau malam ini adalah malam pertunangan Pretty dan Azka. Yang pastinya daddy dan momnya masih berada disana.
"Oke"
Datan menuruti Liora menuju apartement milik Liora. Sesampainya disana, Liora menarik tangan Datan untuk menaiki lift menuju apartementnya.
"Ayo masuk" ajak Liora memasuki kamar apartementnya dengan masih menarik tangan Datan. Datan menatap sekeliling apartement yang terlihat mewah ini.
Datan tersentak saat tiba-tiba Liora membuka pakaiannya hingga menyisakan bra dan underwarenya.
"I-ini apa-apaan?" Tanya Datan dengan serak karena ini pertama kalinya dia melihat seorang wanita setengah naked di depannya.
"Ayolah babe" Liora langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Datan dan menyambar bibir Datan.
Ciuman panas dan penuh gairah Liora bukannya membuat Datan bergairah tetapi malah membuatnya semakin ketakutan. Apalagi Liora menaikkan kaos yang di kenakan Datan ke atas kepalanya.
Datan melepas rengkuhan Liora dan mundur menjauh seraya merapihkan kaosnya. "Ada apa Datan? Aku ingin bercinta denganmu, babe. Come on" ucap Liora kembali mendekati Datan untuk menyambar bibirnya.
"Tidak" ucap Datan dengan nafasnya yang terengah. "Aku tidak melakukan ini dengan teman kencanku"
"Maksudmu apa? Bukankah kita-"
"Sorry Liora, tapi gue tidak menyukai one night stand. Gue memang playboy dan sering berkencan dengan beberapa wanita. Tetapi gue tidak tidur dengan mereka, kami hanya menghabiskan waktu bersama" jelas Datan panjang lebar
"Apa??? Ini konyol Datan, ayolah"
"Tidak Liora, gue punya prinsip dalam hidup. Dan prinsip gue no sex before marriage, sorry" Datan berlalu pergi meninggalkan Liora yang termangu di tempatnya mendengarkan penuturan Datan barusan.
"Aishh sialan, gue hampir kehilangan keperjakaan gue" gerutu Datan menekan tombol lift dan segera meninggalkan apartement itu.
***
"Kunyuk" Datan tersentak saat Leonna mengagetkannya.
"Apaan?" Tanya Datan santai dan kembali mengetik sesuatu di handphonenya.
"Loe tau gak kabar terbaru"
"Sejak kapan loe suka ngegosip" ucapnya
"ini serius, miris banget lho" ucapan Leonna membuat Datan menengok ke arahnya dengan kernyitan di dahinya.
"Pacarnya mbak Pretty meninggal semalam karena kecelakaan"
"Apa??"
"iya, gue serius. Padahal baru beberapa hari yang lalu mereka bertunangan. Miris banget tau" ucap Leonna
"Bodo ah, bukan urusan gue" Datan kembali fokus pada layar handphonenya membuat Leonna mencibir.
***
