Bab 13
Datan memasuki dapur dan meneguk segelas air putih. Setelahnya Datan beranjak keluar dari dapur.
Brug
Datan menabrak seseorang dan hampir saja tubuh wanita itu membentur lantai kalau tidak di rengkuh oleh tangan kekar Datan. Keduanya saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat. Wanita itu adalah Pretty,
Pretty yang sadar terlebih dulu langsung memalingkan pandangannya dan hendak melepas rengkuhan Datan tetapi sangat sulit sekali.
"Datan,, Datan hey. Lepasin" ujar Pretty tetapi Datan tak bergeming.
"Datan,," Pretty melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Datan membuatnya tersadar dan memalikan wajahnya. "Datan tanganmu" ucap Pretty membuat Datan seketika melepaskannya dan segera mundur menjauhi Pretty. "Kamu baru pulang?" Tanya Pretty tetapi tak di indahkan oleh Datan.
Datan tiba-tiba saja beranjak pergi meninggalkan Pretty sendiri dengan terburu-buru. "Apa yang terjadi padanya?" Gumam Pretty dan beranjak untuk mengambil air minum.
"Sialan,, kenapa gue barusan? Ada apa di matanya, kenapa gue seakan terhipnotis? Pasti mbak Pretty punya keahlian untuk menghipnotis orang melalui matanya" gumam Datan. "Bahaya kalau seperti itu, bisa-bisa gue akan terhipnotis lagi dan dengan mudahnya dia mengatur gue." Gumam Datan. " tidak tidak Datan, kamu tidak boleh sampai terhipnotis olehnya. Mungkin saja dia mau nyuri sesuatu dari gue" gumam Datan mondar mandir tak jelas di dalam kamarnya.
***
Pagi itu, Pretty membangunkan Datan karena di suruh Chacha,, "Datan bangun" ucap Pretty membuka gordeng kamar membuat sinar matahari pagi menerobos masuk ke dalam kamar.
"Masih ngantuk mom" ucap Datan menutup wajahnya dengan bantal.
Pretty berjalan menuju ranjang dan duduk di sisi ranjang. Dia menarik bantal yang menutupi wajah Datan. Pretty sempat terpaku melihat wajah Datan yang tampan dan imut tengah terlelap dengan tenang. Seketika Pretty memalingkan wajahnya menghindari kontak dengan Datan. 'Tidak Pretty, kamu milik Azka' batin Pretty.
"Datan bangun" Pretty memegang pundak Datan tanpa ingin melihat wajah Datan. Tanpa di sangka-sangka Datan merebahkan kepalanya ke paha Pretty dan memeluk pinggang Pretty dengan erat, menenggelamkan wajahnya ke perut rata Pretty.
"Masih ngantuk mommy sayang" gumamnya. Datan mengira itu adalah mommy tersayangnya. Tubuh Pretty begitu tegang dan sulit untuk bergerak. Ada gelenyar aneh dalam tubuhnya.
"Da-datan" gumam Pretty.
Datan mengernyitkan dahi dalam tidurnya saat mendengar suara lembut seseorang. 'Ini bukam suara nenek lampir, ini terdengar lebih lembut' batin Datan.
Datan mengendus-endus dan mencium parfum milik wanita yang dia peluk itu. Datan membuka matanya dan langsung bertemu pandang dengan mata milik Pretty.
"oh god !!" Pekik Datan.
Brak
Pretty terpekik saat melihat Datan terjatuh ke lantai. Datan langsung duduk dan memunggungi Pretty. "Datan, kamu baik-baik saja kan?" Tanya Pretty beranjak ke hadapan Datan tetapi seketika Datan langsung berbalik memunggungi Pretty membuat Pretty mengernyitkan dahinya bingung.
"Tidak" Datan berusaha menghindari kontak dengan Pretty. Pretty berjalan ke hadapan Datan dan seketika Datan langsung berdiri dan berjalan ke dekat jendela dengan masih memunggungi Pretty membuat Pretty semakin bingung.
"Datan ada apa?" Tanya Pretty
"Keluarlah mbak, sampaikan ke mommy lima menit lagi aku turun" ucap Datan
"Baiklah" ucap Pretty akhirnya dengan masih terheran-heran melihat tingkah Datan yang terlihat tak mau melihatnya.
"Ya tuhan wanita tukang hipnotis alias watis itu kenapa terus menggangguku? Kalau begini, aku harus selalu memakai kaca mata biar tidak terhipnotis lagi sama dia. Aku benar-benar harus siaga 1" gumam Datan.
***
