Bab 10
Pretty tengah memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper kecil miliknya di temani Rasya. "loe serius mau tinggal di rumah om gator? Kenapa gak di rumah gue atau disini saja?" Tanya Rasya
"Tidak Sya, rumah om Okta yang lebih dekat dengan kampus. Mama sama ayah khawatir kalau gue pulang malem, apalagi kejauhan. Taxi juga kadang berbahaya, sekarang kan sudah banyak kasusnya" ujar Pretty masih sibuk melipat pakaiannya di bantu Rasya.
"Oke, kalau begitu jangan lupa mampir ke rumah gue. Oke" ujar Rasya membuat Pretty mengangguk. Keluarga Dewi memang sudah pindah ke Jakarta karena Edwin harus mengurusi perusahaan yang ada di Jakarta. Hanya tetap saja rumah Dewi yang paling jauh di antara Brotherhood lainnya.
"Nanti malam gue ada undangan nyanyi di café sekalian ngisi acara. Loe ikut yah" ajak Rasya
"Gue lagi gak semangat, Sya" jawa Pretty beranjak menuju lemarinya mengambil beberapa sepatu flat dan kets untuk di masukan ke dalam koper.
"Ayolah Prit, loe jangan murung terus. loe butuh hiburan juga" ujar Rasya, membuat Pretty menghentikan aktivitasnya dan duduk di samping Rasya.
"Entahlah Sya, hati gue masih belum ikhlas. Tetapi sekarang gue sedang berusaha untuk bangkit kembali menjadi Pretty yang jahil dan juga riang" kekeh Pretty, ucapan Datan tiba-tiba saja memenuhi kepala Pretty. Entah apa yang Datan perbuat, tetapi ucapannya saat itu mampu menyemangati Pretty dan mengingatnya kepada Tuhan, bagaimanapun tuhan sudah memberikan segalanya untuk Pretty, tetapi Pretty malah tidak pernah sadar dan lupa untuk bersyukur.
"Yee,, malah bengong" Rasya menyenggol lengan Pretty membuat Pretty terkekeh kecil.
"Gue gak nyangka lho si Datan bisa berpikir dewasa dan bijak. Gue pikir dia selalu absurd seperti om Gator" kekeh Pretty.
"Datan? Memangnya si Datan lakuin apaan?" Tanya Rasya penasaran. Pretty menceritakan semuanya apa yang beberapa hari yang lalu terjadi.
"Loe serius? Datan nasihatin loe kayak gitu?" Tanya Rasya kaget.
"Loe bener, gue malah selalu terkikik kalau mengingat ucapannya. Ternyata dia tidak kekanak-kanakan" ucap Pretty.
"Tapi setau aku dari papa, om Gator juga tidak selalu absurd lho. Gitu-gitu juga om Gator dewasa dan setia kawan. Gue selalu seneng kalau dengerin papa atau mama cerita masa muda mereka" ucap Rasya.
"Gue kurang tau sih, soalnya mama sama ayah jarang cerita. Hanya tau saja kalau om Gator sering beradu mulut sama mama, tante Serli, tante Irene dan om Loa loa" kekeh Pretty
"Papa gue kali itu" ucap Rasya merengut membuat Pretty terkikik.
"Abis lucu dan cocok sih, om Angga di bilang om Loa loa" kekeh Pretty
"Iya sih,, tapi kalau gue yang manggil papa gitu. Gue bakal langsung di jewer atau di pelototin" kekeh Rasya.
"Sya, loe serius nerima perjodohan ini?" Tanya Pretty setelah mereka terdiam cukup lama.
"Gue sih sebenarnya gak nerima, Prit. Tapi Percy yang minta, gue sebenarnya merasa bersalah sama Rindi" gumam Rasya
"Rindi tau masalah ini?" Tanya Pretty
"Iya, beberapa hari yang lalu gue ketemu dia di rumah Verrel. Dan dia terlihat biasa saja, malah dia bilang dia percaya sama gue" ucap Rasya.
"Kasihan mereka, ujian cinta mereka tidak pernah berakhir. Sudah lima tahun mereka backstreet tetapi masih belum menemukan titik terang dalam hubungan mereka" ucap Pretty yang di angguki Rasya.
"Gue sekarang jadi penyalur mereka, rencananya weekend ini mau liburan ke pulau seribu. Dan loe tau kakak loe alasannya apa" Tanya Rasya membuat Pretty mengernyitkan dahinya.
"Dia bilang kalau dia akan pergi berkencan sama gue selama 3 hari di sana untuk pendekatan" ucap Rasya sedikit kesal dan Pretty terkekeh.
"Kakak memang bener-bener yah" kekeh Pretty.
"Kakak loe tuh paling konyol. Disana gue cuma jadi obat nyamuk yang menemani kencan pasangan yang backstreet. Nyebelin sumpah yah tuh kakak loe, gue juga kaget pas kemarin mama nanya kenapa gak bilang kalau mau liburan sama Percy. Pas gue Tanya kakak loe malah cengengesan. Dia yang pengen kencan sama Rindi, lah gue yang di bawa-bawa" gerutu Rasya membuat Pretty terkekeh.
"Nggak apa-apa dong, kali-kali bantuin sahabat. Kasihan kan mereka" ucap Pretty
"Awas saja kalau dia tidak mentraktirku belajaan dan makanan" ucap Rasya
"Pasti, kakak banyak uangnya" kekeh Pretty.
"Tapi ngomong-ngomong kemana kakak loe yang menyebalkan itu?" Tanya Rasya
"Lagi ngedate sama Verrel" jawab Pretty membuat Rasya mengernyitkan dahinya. "iya mereka kencan untuk memesan sebuah cincin buat pernikahan Verrel sama Leonna" ujar Pretty membuat Rasya mengangguk paham.
***
