Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Hari pernikahan

Pagi ini terlihat wanita cantik memakai kebaya putih dengan makeup tipis terlihat kecantikannya terpancar.  Ia sedang duduk manis sembari menunggu acara ijab kobul mereka berdua.

 

Diruang Ijab kabul yang hanya diahadiro kerabat dan orang tua masing-masing tapi sayang seribu sayang orangtua dari Regan tak bisa datang.

 

Dan sekali tarikan nafas akhirnya Shafa dan Regan resmi jadi suami istri. Terharu, itulah perasaan saat ini Shafa rasakan dan kegundahan karena pernikahan kontrak bersama aktor tampan itu.

 

"Selamata ya fa, nak Regan samawa ya." Ucap ibu Shafa

 

Tak berapa lama Shafa keluar diiringi bridemades menemui suaminya, Suami yang tak ia cintai dan mencintai nya.

 

 

Mereka saling bertukar cincin dan sekaramg momen foto bersama keluarga dan sahabat terdekat.  Akhirnya pukul 11 siang acara selesai. 

 

Regan Shafa naik tangga menuju kamar Regan.

 

"Tidurlah aku akan pergi menemui temen-temenku." Shafa mengangguk

Tumben lembut pikir Shafa

 

Pukul 5 sore temen-temen dari Regan pamit pulang, Regan segera kekamarnya. Tak lama ia ikut tidur disebelah Shafa.

 

Malam harinya Shafa terbangun dan sembahyang. Setelah selesai ia menonton drakor kesayangannya ia terlihat canggung bersama Regan. Regan pun masih terlelep dialam mimpi.

 

Keesokan harinya 

 

Regan tersenyum manis mendapati semua perlengkapan yang ia butuh pagi sudah disiapkan istrinya. Ia bergegas turun karena istrinya sudah berangkat duluan.

 

Dimeja makan

 

"Pagi tuan." Ucap bibik

 

"Pagi bik, siapa yang masak nasi goreng ini."

 

"Nona Shafa tuan ia pagi-pagi sudah bangun dan memasak."

 

Regan mengangguk dan mulai makan ansi goreng buatan Shafa memang enak dan tak kalah masakn restaurant menurutnya.

 

"Baiklah bik, Saya berangkat dulu."

 

Setelah 20 menit perjalanan Regan sampai dan melihat istrinya sedang asyik ngobrol bersama temen prianya di lobby kantor.

 

 

Entah kenapa hatinya sakit saat melihat Shafa bersama pria lain.

 

Arhhhh... gak mungkin peran batin Arya.

Regan berpamitan pada bibik dan berangkat. Tapi sebelum kekantor ia sudah menghubungi manager artisnya dan sutradara.

Sesampainya dilokasi syuting Regan disambut wanita seksi yang menyukainya. Regan tak pernah menanggapi wanita manapun meski menggodanya.

 

"Hay Re, apa kabar makin tampan aja. Jalan yuk." Ucap wanita tersebut manja

 

Regan cuek berlalu meninggalkan wanita itu. Dari kejauhan para crew tertawa cekikikikan melihat artis cantik itu ngejar-ngejar Regan tapi tak pernah ditanggapi.

 

Diruang kerja sutradara

 

Tok

 

Tok

 

Ceklek

 

"Hay boss." Ucap Regan

 

"Ada apa Re kau memanggil kita."

 

"Sebelumnya gue mau ngucapin makasih karena kalian sudah buat gue tenar. Terutama elo Del. Elo sahabat serta manager gue paling gue banggain."

 

"Maksudnya apa sih Re, yang jelas dunk." Ucap Delon bingung

 

"Gue mau pensiun jadi artis , gue disuruh berhenti sama keluarga gue kalau nggak dicoret dari KK dan warisan." Ucap Regan sambil menunduk

 

Delon dan sutradara tersebut kaget tiba-tiba Regan mengundurkan diri. Tetapai mereka menerima semua keputusan Regan. Sutradara  itu berjalan menuju Regan dan menepuk pundak Regan.

 

"Gue bangga sama elo Re, makasih udah jadi bagian dari kami. Dan katanya elo udah nikah ya."

 

Regan terkejut bagaimana bisa sutradaranya tahu padahal dia cuma cerita dengan temennya saja seketika ia melirik kearah Delon. Delon yang melihat sorotan tajam buru-buru mengalihkan pandangan pura tidak tahu.

 

"Elo kan biang keladinya." Ucap Regan kesal

 

"Sorry brow gue ujin kemarin boss gak percaya saja, jadi ya gue ngomong sebenarnya." Ucap Delon

 

Regan menghela nafas panjang menurutnya emang tak apalah suatu saat mereka juga tahu.

 

"Ya udah boss gue permisi dulu, sampaikan salam pada crew semua." Ucap Regan mengulurkan tangan pada sutradara

 

"Gue juga makasih Re sama elo jangan lupa mampir kalau udah jadi boss perusahaan."

 

"Elo ikut gue atau nggak Del."

 

"Kemana Re."

 

"Elo kan sudah nggak jadi manager, elo mau nggak jadi Manager di perusahaan gue."

 

"Benaran brow."

 

"Hemm."

 

"Makasih brow gue sempet bingung mau kerja apa setelah ini."

 

"Udah elo kan sudah kayak saudara gue sendiri, boss kita pamit."

 

"Iya Re, gue juga udah transfer uang elo ya sama Delon."

 

"Makasih boss." Ucap keduanya.

 

Regan dan Delon menuju butik untuk membeli beberapa baju kantor untuk digunakan Delon kerja. Saat memilih milih Regan melihat Shafa berbincang-bincang seru bersama Shawn. Taka tahu mengapa perasaannya tak karuan melihat mereka berdua. 

 

Delon yang sudah selesai belanja melihat Regan memandang seseorang dan ia melihat sontak tertawa

"Hahahahahh, elo cemburu ya sama Shawn. Ciyee udah jatuh cinta sama istri." Ucap Delon menggoda

 

"Apaan sih lo."

 

"Udah deh lo ngaku aja sebelum Shawn bertindak lebih, ntar elo nyesel." Ucap Delon

 

"Kita balik kekantor buruan."

 

Delon tahu jika sahabatnya terbakar cemburu tapi Regan menolak perasaan tersebut. Karena Regan dulu pernah mencintai wanita tapi

Saat sampai dikantor, Regan dan Delon menjadi pusat perhatian seluruh karyawan karena perdana buat mereka. 

 

Tatapan mereka seakan akan menerkam mangsanya Delon bergidik ngeri takut dicabik-cabik. Dan mereka sampai diruangan presdir milik Regan.

 

Saat membuka ruanagn Regan melihat pemandangan romantis istrinya terlalu dekat duduknya beraama Shawn. Hingga ia tak bisa mengendalikan diri.

 

"Hey dasar wanita tak tahu diri ngapain lo deket-deket temen gue. Elo udah jadi istri gue tapi masih berani sama temen gue. Serakah lo." Ucap Regan sambil teriak hingga membuat Shafa menunduk dan meneteskan air mata.

 

Shafa tak berucap apa-apa ia berlalu meninggalkan mereka semua diruangan.

 

Sampainya diruangan, Shafa masih menangis meratapi nasibnya menikah dengan aktor arogan itu. Ia tak menyangka jika akan dihina seperti itu oleh suami. 

 

Diruangan, Regan akan mendaratkan pukulan pada Shawn tapi ditahan Delon.

 

"Re, lo jangan kayak gini tolong elo dengerin penjelasan mereka dulu. Gue tahu elo itu cemburu karena Shafa deket dengan Shawn."

 

"Sok tahu lo."

 

"Bukan sok tahu dari gelagat lo , kita sebagai temen tahu mana jatuh cinta mana nggak."

 

"Brow, gue sama Shafa nggak ada apa-apa. Kita murni hanya sebatas kerja."

 

"Masa'." Ucap Regan membuat Shawn ingin menonjok wajah nya yang menyebalkan itu.

 

"Udah deh gue lanjut kerja, dan gue harap elo nggak nyesel nyakitin Shafa." Ucap Shawn meninggalkan ruangan itu.

 

Regan yang merasa bersalah pada Shafa mengacak rambut kasar. 

 

"Maafin gue Fa."

Regan tampak gusar ia tak bisa kosentrasi dalam bekerja. Segeralha ia menghubungi Delon.

 

"Del, keruangan gue."

 

10 menit kemudian Delon muncul.

 

Tok

 

Tok

 

Ceklek

 

"Ada apa tuqn apa bisa saya bantu."

Seketika Regan melempar pulpen tepat didepan dadanya Delon.

 

"Cih, biasa aja manggil risoh tahu."

 

 

"Gue profesional aja ini kan dikantor. Ada apa brow?"

 

"Gue minta lo siapin romantic dinner direstauran ternama."

 

"Pasty buat istri tercinta."

 

"Udah gak usah lebay, gue mau dia maafin gye."

 

"Hahhahah sejak kapan elo jadi merendahkan diri hanya dengan cewek." Delon tertawa cekikikan 

 

"Udah pokoknya elo kabary nanti." 

 

"Ok sip."

 

Diruangan kerja, Shafa terlihat menata buku yang berantakan dimeja kerjanya. Tanpa ia sadari ada pria tampan yang sekarang menjadi suaminya memandang wajah cantiknya.

 

"Fa, ayo pulang."

 

"Se-sejak kapan anda berada diruangan saya." Ucap  Shafa gelagapan

 

Regan mencoba mendekati Shafa, Shafa pun kaget bukan main dia merasa deg-degan luar biasa. Jantung nya terasa mau copot.

 

Rasa berdebar pun dirasa Regan entah perasaan apa menurutnya. Gila kenapa jantung gue maraton begini apa gue besok periksa? Batin Regan tak karuan. 

 

Tak disadari kini Regan sudah mencium lembut manis bibir Shafa sekitar 5 menit dan melepaskan.

Shafa dan Regan tersadar dengan apa yang mereka lakukan yang masih dikantor. Regan buru-buru melepas keheningan dia meraih tangan lembut untuk pulang bersamanya.

 

Shafa pun tak mengelak karena dia bersama suami nya meski hanya kontrak. Ia cemas takut jatuh cinta pada Regan karena mereka hanya kontrak nikah.

 

Saat turun dilobby mata karyawan membelalak melihat Shafa digandeng sama bossnya, patah hatilah sudah mereka. 

 

Shafa yang menyadari tatapan mereka yang mengerikan menurutnya segera melepaskan tangan pada Regan. Regan menoleh dan menggandengnya kembali berjalan menuju parkiran.

 

"Tuan Regan terhormat anda jangan menggandeng tangan saya, anda tahu mereka ingin mencabik-cabik melihatnya."

 

"Sengaja." Ucap Regan dingin membuat Shafa sebal melihat pria dingin menyebalkan baginya 

 

 

 

 

 

 

 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel