Bab 3 pertemuan dengan opa Regan
Pukul 6 malam Regan sudah bersiap mengganti pakaian dengan lebih karena akan bertemu dengan keluarga besarnya. Disisi lain Regan juga sudah mengirim gaun untuk Shafa pakai malam ini.
Dirumah sederhana milik Shafa.
"Bu, Shafa nanty akan telat karena temen ngajak makan malam."
"Oh ya, nanti dia jemput atau-" ucap ibunya terputus dan disambung dengan kata Shafa
"Nanty dia jemput Shafa bu, nanty Shafa belikan apa bu."
"Nggak usah beli apa-apa yang penting pulang selamat itu aja, sekarang berdandanlah sebentar lagi jam 7."
"Baik bu."
Shafa bergegas mengganti pakaiannya dan sedikit memoles wajahnya tapa perlu banyak riasan aura cantiknya sudah terpancar.
Setelah 15 menit Shafa turun dqn ibunya melongo melihat putriñya begitu cantik malam ini.
"Shafa, kqmu cantik sekali pakai gaun itu. Gaunnya mahal ya."
"Ini dipinjemin temenku bu."
Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil didepan rumahnya.
"Bu, sepertinya temen Shafa sudah datang. Assalamulaikum.
"Waalaikumsalam."
Shafa keluar dari rumah dan menemui tuan muda sesuai perjanjian. Saat Regan turun mobil dia terpesona dengan kecantikan Shafa tanpa kacamata biasa dia pakai.
"Cantik." Itulah kata dapam hati disematkan pada Shafa. Dan ia sadar merutuki dirinya sendiri bisa-bisanya terpesona sama perempuan itu.
"Come on." Ajak Regan dan membukakan pintu untuk Shafa
Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang tersa dimobil itu, sesekali mereka saling curi pandang tanpa disadari.
Dan akhirnya mobil sport milik Regan masuk halaman rumah bak istana dikawasan elit.
"Selamat malam tuan muda, silahkan." Ucap salah satu penjaga rumah
"Malam opa."
"Malam anak nakal."
"Aish, opa itu kenapa nyebutin Regan begitu."
"Kamu kan emang nakal tak pernah tengok opoa, dan sekarang kerumah utama pulang-pulang bawa anak gadis orang. Menyebalkan kau Regan." Ucap opa willi
"Maaf opa, kan tahu sendiri Regan sibuklah."
"Oh ya siapa gadis sebelahmu itu, kenapa nggak dikenalin sih."
"Oh ini Shafa calon istriku opa, gimana."
Opa willi terlihat mengamati dari ataa sampai bawah Shafa.
"Tak buruk, pinter banget kamu pilih pasangan." Ucap opa willi
"Iya dunk opa,kita nggak disuruh duduk nih capek tahu berdiri terus."
"Oh ya maaf biasa opa kan udah pikun. Hhee."
"Ayo shafa duduklah." Ucap opanya
"Makasih opa."
"Oh ya kamu kerja atau kuliah."
"Saya kerja di perusahaan Maxton grup opa sebagai sekretaris."
"Oh kamu jadi bekerja di perusahaan opa, presdirnya itu anak saya papanya Regan."
"Oh begitu ya opa sungguh kebetulan sekali."
"Eits, tapi bukannya kamu kerja jadi makeup artis ya."
"Itu hanya sampingan saja sayang, karena itu hobiku mendandani orang."
"Aish bisa-bisanya acting juga dia." Ucap batin Regan dan terlihat senyum
"Oh ya opa, mana papa dan mama."
"Opa lupa kalau mereka tadi pagi berangkat ke paris."
"Apa! Berapa lama opa."
"Nggak tahu soal itu Regan. Tanya sendiri sama orang tuamu."
"Bisa-bisanya mereka tak ada."
"Udahlah sekarang ayo makan opa udah laper, ayo Shafa."
"Iya opa."
Mereka akhirnya makan bareng dengan menu istimewa dengan chef terbaik. Sesekali Regan menoleh kearah Shafa dan opanya mepihat cinta Regan begitu besar untuk Shafa.
Setelah selesai acara makan malam mereka berbincang kembali diruang tamu.
"Regan besok kamu lamar kerumah shafa dan 3 hari kemudian kalian menikah."
"Apa!!" Ucap keduanya bersamaan
"Kompak banget kapian emang jodoh tak krmana."
"Ya udah terserah opa, sekarang Regan mau mengantar Shafa pulang."
"Ok, hati-hatilah Shafa."
"Iya opa permisi."
Regan pun mengantar Shafa sampai didepan rumah.
Dan mengucapkan "Thanks." Ucap Regan lalu meninggalkan rumah Shafa. Shafa kesal karena belum sempat mengucap kata apapun pria itu langsung prgi begitu saja.
Hari ini Shafa seperti biasa pagi ini pukul 7 ia sudah berada dikantor Maxton group. Dia terlihat cantik meski memakai kacamatanya.
"Pagi fa."
"Pagi tuan." Shafa membungkukkan badan memberi hormat pada Shawn. Shawn adalah asisten dari Aditama papa Regan.
"Fa, nanty ada meeting direstauran jam makan siang. tadi aku dihubungi asisten dari perusahaan tersebut."
"Baik tuan."
Shawn kembali keruangannya sedangkan Shafa kembali mengerjakan pekerjaannya.
Diapartement Regan
Tintong
Tintong
Ceklek
"Lo mau kemana?" Tanya delon
"Gue mau kekantor bentar , bokap gue masih ada urusan di LN."
"Ok lah gue ikut aja."
"Ya udah ganti pakaian elo."
Delon pun bergegas kekamar tamu berganti pakaian kantor.
10 menit delon selesai dan keduanya pergi menuju kantor Maxton group. Akhirnya mereka berdua sampai dikantor, semua nata melongo melihat kedatangan idolanya. Karyawan sampai ada yang jatuh pingsan saat melihat ketampanan Regan bersama Delon.
Regan dan Delon sampai didepan ruamgan presdir dan mengetok pintu.
TOK
TOK
ceklek
"Selamat datang tuan Regan."
"Aish elo bisa juga akting kenapa nghak jadi artis." Ucap Regan
"Ntar kita saingan dunk." ucap shawn
Saat mereka asyik dengan ngobrol memgenai perusahaan yang akan dipimpin Regan. Ada sebuah ketokan membuat semua terdiam sejenak
Tok
Tok
Ceklek
"Permisi tuan." Ucap Shafa terkejut ada seseorang yang ia kenal dan calon suami kontraknya
"Iya Fa, kenalin ini Regan presdir sementara dan ini Delon asistennya. "
"nggak usah ngenalin gue, gue udah tahu. Dan gue mau bilang ke kalian dia itu calon istri gue."
"Apa!" Ucap kedua pemuda itu terkejut dengan ucapan Regan.
"Kita lagi nggak mimpi kan del." Ucap shawn
"Coba cubit gue." Ucap Delon
"Aww.. " teriak kesakitan setelah dicubit Regan
"Kok elo tega sih Re." Ucap Delon
"Salah elo pakai acara suruh nyubit dasar gila"
"Kapan kalian menikah." Ucap shawn penasaran
"2 hari lagi." Ucap kedua sejoli
Siang ini Shafa dan Regan akan fitting baju untuk pernikahan mereka dadakan. Regan yang sudah selesai syuting meluncur kekantornya menemui Shafa , sebenarnya ia malas ketemu kembaran si Betty lafea menurutnya.
Sesampainya ia menghampiri Shafa dan segera kebutik langganan keluarga Maxton . Sepanjang perjalanan mereka tak ada obrolan. Dan sesekali melirik satu sama lain. Mungkin benih-benih diantara mereka sudah bersemi tanpa disadari.
30 menit perjalanan Regan dan Shafa masuk kebutik disambut 3 karyawan.
"Selamat siang tuan Regan bisa dibantu." Ucap karyawan.
"Tolong ambilkan beberapa gaun dan tuxedo terbaik dibutik ini." Ucap Regan
"Baik tuan tunggu sebentar."
Setelah menunggu 10 menit mereka sudah menjejerkan beberapa gaun dan tuxedo.
"Kau cobalah dulu fa." Ucap Regan
Saat sudah memakai gaun Regan terpana dengan kecantikan Shafa.
"Gimana tuan." Tanya Shafa pada Regan
"Cantik itu aja aku suka."
Idih sejak kapan dia jadi lembut begini biasanya elo-elo mulu batin Shafa.
Berganty Regan memakai tuxedo terlihat gagah dan tampan untuk ukuran nya. Shafa pun tak kalah terkejut betapa tampan aktornya didepan mata. Regan menyadari Shafa memperhatikan semgaja usil.
"Apa liat-liat tuh ilermu sampai netes." Ucap Regan terkekeh geli
Spontan dengan ucapan Regan, Shafa bergegas mengelap air liurnya. Regan pun tak tahan tertawa.
"Hahahahha.., Shafa kau lucu sekali seperti badut."
Shafa kesal bukan main Regan mengerjainya.
Awas aja kau tuan Regan batin Shafa kesal.
Akhirnya mereka sudah memilih, Regan pun mengantar Shafa balik kekantornya.
