Chapter 3 Rencana Perjodohan
Kediaman pendekar Chin Wei
Sebuah rumah megah di ibu kota kekaisaran dinasti Zhou. Patung-patung perunggu naga dan harimau menghiasi halaman luas rumah tersebut. Pendekar Chin Wei yang juga adik seperguruan ketua sekte puncak terang Zhao Long terlihat memperhatikan putranya Chin Fei yang baru berusia dua belas tahun, namun telah mahir ilmu tapak dan ilmu pedang. Seorang pembantunya bernama Xiao Bun juga mendampingi sambil memperhatikan tuan muda keluarga Chin berlatih ilmu tenaga dalam Maha Karma.
“Kemajuan tuan muda Fei begitu pesat tuan, bahkan dasar-dasar tenaga dalam Maha Karma telah dikuasainya, ilmu pedang, ilmu tombak, dan ilmu tapak, semua dikuasainya dengan mudah, tuan muda benar-benar berbakat”
“Benar! Aku bahkan tak menyangka kemajuan Fei Er secepat ini di usia yang masih begitu muda” ujar Chin Wei bangga.
“Tapak Maha Karma keluarga Chin akan ada penerus yang membanggakan tuan” Xiao Bun berkata dengan wajah sumringah. Namun wajah Chin Fei mendadak murung.
“Fei Er memang berbakat, tetapi dia juga ambisius, dari kecil dia telah bercita-cita menguasai dunia persilatan, aku kira dia bercanda, tetapi makin kesini dia makin konsisten dengan ucapannya, aku khawatir, seperti yang kamu tau keluarga Chin tidak mendirikan sekte dan lebih memilih mengabdikan diri kepada negara dan kaisar, alasannya keluarga kita tidak ingin terlibat dalam kekacauan dan persaingan di dunia persilatan, apalagi tiga keluarga pewaris ilmu tapak Maha Karma sebagai pemimpin dunia persilatan sering kali terlibat konflik” Chin Wei menjelaskan panjang lebar. Xiao Bun terlihat mengangguk-angguk dan mengelus-ngelus janggutnya.
“Tuan besar, kenapa tidak mengikat persekutuan saja dengan keluarga Zhao, Zhao Long memang saudara seperguruan tuan tetapi potensi konflik dengan keluarganya di masa depan juga tinggi”
“Ya itu benar, walaupun aku sudah mengalah dan tidak mendirikan sekte bukan berarti konflik bisa dicegah, mengingat persaingan tiga keluarga pewaris Maha Karma untuk menentukan keluarga mana yang terkuat, ehh persekutuan bagaimana maksudmu?”
“Bagaimana kalau kita jodohkan saja tuan muda Fei dengan putri sulung keluarga Zhao, Zhao Yin, dengan demikian keluarga Zhao akan menjadi besan tuan, dan juga akan lebih kuat jika harus bertarung dengan keluarga Qin”
“Usul yang bagus tetapi bukannya Zhao Yin lebih tua? Apa Fei Er bersedia?”
“Kita coba kenalkan mereka dulu dan siapa tau mereka cocok, aku dengar Zhao Yin adalah gadis cantik”
“Hmmm ide bagus, kebetulan ulang tahun Zhao Long akan dilaksanakan bulan ini, kita akan hadir haha” Chin Wei terlihat bahagia.
“Tuan besar!” tiba-tiba ada seorang pengawal kediaman datang tergopoh-gopoh.
“Ada apa?” Chin Wei bertanya.
“Ada utusan kaisar meminta menghadap tuan besar!
“Baik, temui aku di ruang tamu!”
“Baik tuan, saya sampaikan” pengawal itu kemudian berlari menemui utusan kaisar Zhou di pintu gerbang. Chin Wei segera melangkah menuju ruang tamu. Rumahnya begitu besar bahkan hampir menyaingi sejumlah istana kaisar. Karena Chin Wei adalah seorang pahlawan perang dan jendral yang membawahi banyak pasukan, bahkan kaisar pun segan kepadanya.
Chin Wei duduk di kursi keemasannya. Sementara itu sang utusan kaisar melangkah masuk, dari pakaian yang dikenakan utusan itu jelas dia adalah anggota kelompok Fong Gei, pasukan khusus dan elit di bawah komando kaisar langsung, mereka bukan hanya memiliki ilmu kungfu yang hebat tetapi juga sangat berbakat dalam seni tempur. Di samping itu mereka sebenarnya juga adalah kelompok pembunuh terlatih, digunakan kaisar untuk melenyapkan lawan-lawan politiknya atau penjahat yang mengancam kekaisaran. Kehadiran anggota pasukan Fong Gei jelas membuat Chin Fei bertanya-tanya, namun karena dia tidak merasakan hawa pembunuh jadi sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Tuan Besar Chin Wei!” prajurit elit itu memberi hormat, pedang panjang terselip di pinggangnya yang ramping jelas menunjukkan dia seorang ahli ilmu pedang.
“Aku tidak menyangka ada seorang gadis muda sepertimu telah menjadi anggota kelompok Fong Gei”
“Aku telah membunuh 100 ahli pedang dataran tengah, kaisar tertarik merekrutku, bagaimana tuan bisa mengenali aku adalah perempuan?”
“Pinggangmu terlalu ramping untuk seorang laki-laki”
“Oh baiklah”
“Aku membawa perintah kaisar untuk mengundang tuan dalam perjamuan teh ibu suri bulan ini!”
“Perintah kaisar hamba terima!” Chin Wei menerima gulungan keemasan itu sambil berlutut. Kemudian dia berdiri dan menyerahkan gulungan itu kepada pengawal kediamannya. Chin Wei sekilas melirik wanita muda di sampingnya. Bajunya dilapisi armor kulit kualitas terbaik. Usianya masih muda, Chin Wei jadi penasaran dengan ilmu pedang wanita itu. Chin Wei bergerak melesat bagai angin mengerahkan ilmu tapak Maha Karma tingkat pertama Seribu Arhat Menggetarkan Nirwana, udara berdengung oleh tabrakan tenaga dalam yang membuat ruang mampat sempit mengunci posisi sang utusan kaisar. Perempuan muda itu kaget diserang begitu cepat dengan tenaga dalam Maha Karma yang dahsyat, namun refleknya begitu cepat menghunus pedang, aliran tenaga dalam di pedangnya membelah kungkungan udara yang dimampatkan oleh Chin Wei.
Tenaga dalam prajurit Fong Gei ini di luar dugaan! Dia mampu membelah gelombang mampat Maha Karma tingkat pertama!! Kaisar memiliki prajurit bawahan sehebat ini!!” Chin Wei berujar dalam hatinya sambil berputar menghindari tebasan pedang bertenaga dalam aneh itu. Chin Wei mendarat di tanah dan merengsek maju menyerang dengan sembilan pukulan tapak Maha Karma tingkat pertama, Sembilan Hukum Langit. Prajurit muda itu tak mungkin berkelit karena posisinya terkunci dan ditabrak oleh aliran tenaga dalam Maha Karma yang mendesak udara dan tubuhnya. Apa yang dilakukan prajurit itu kembali di luar dugaan Chin Wei, dia menggunakan pedangnya untuk menahan tabrakan tenaga dalam Chin Wei kemudian menusukkan ujung pedangnya ke lantai untuk mengalirkan tenaga dalam Chin Wei ke bumi. Marmer lantai itu bertebangan ke udara disertai percikan api karena tubrukan tenaga dalam Maha Karma Chin Wei ke lantai.
“Hebat!! Dia bisa mengalihkan serangan tenaga dalam Maha Karma ke bumi! Ilmu macam apa ini???’ Chin Wei makin heran dan kagum. Prajurit perempuan itu melesat tanpa ragu menggunakan teknik tebasan atas berkecepatan tinggi. Tenaga dalam di pedangnya bergemuruh saat membelah udara. Tebasan itu tepat menyasar kepala Chin Wei. Chin Wei menggunakan tapaknya untuk mengalirkan tenaga dalam Maha Karma menabrak aliran tenaga dalam dari pedang prajurit itu, udara berdengung dan bergetar hebat saat kedua tenaga dalam itu berbenturan dan saling menetralisir. Pedang dan tapak Chin Wei hanya berjarak satu jengkal dan saling tertahan dalam kuncian aliran tenaga dalam.
“Jika hanya menggunakan tapak Maha Karma tingkat pertama aku bisa terdesak!” Chin Wei mengerahkan ilmu tapak Maha Karma tingkat kedua Arhat Maha Karma Menaklukkan Dunia yang dikerahkan dengan tenaga dalam lima puluh persen. Ledakan tenaga dalam tahap kedua ilmu tapak Maha Karma memicu daya dorong dahsyat yang memukul mundur prajurit kelompok Fong Gei itu hingga harus melayang kembali ke belakang terpental hingga sepuluh meter, namun keseimbangannya tidak goyah. Mereka berdua saling memahami bahwa ini bukan pertarungan serius.
