Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 6

Yui kembali menarik busurnya kali ini tiga anak panah dilesatkan berturut-turut, berharap ada satu yang dapat mengenainya, namun tak satupun berhasil. Dia bergerak terlalu cepat, semua anak panah meleset. Tak satupun yang dilakukan si kembar yang mampu menyentuhnya. Menyentuh saja tidak apalagi membuatnya tergores.

Kemampuan Yui dan Light setara dengan prajurit tingkat 1, setidaknya seperti itulah meskipun baru berusia 10 tahun ditambah kemampuan pengendalian petir Light yang sangat bagus. Rafael mengangkat tangannya untuk menghentikan serangan.

“Cukup bagus, kalian berbakat. Dan Yui senjata di tanganmu hanya bisa dipakai oleh pengguna kristal jadi kau memang seorang pengguna kristal,” ucap Rafael seperti berusaha meyakinkan Yui adalah pemilik kristal.

Busur Yui berubah menjadi liontin begitu pula dengan pedang Light. Kedua senjata tersebut disebut senjata perhiasan. Perhiasan yang sejatinya adalah sebuah senjata. Untuk memanggil perhiasan ini menjadi senjata diperlukan kekuatan kristal, karena itulah jika tidak punya kekuatan kristal maka senjata perhiasan hanyalah perhiasan semata.

“Baiklah, istirahatlah sebentar,” kata Rafael.

Yui dan Light menuruti perkataan Rafael, mereka duduk di atas rerumputan.

"Hei Light bagaimana menurutmu?” tanya Yui

“Dia kuat sekali, belum pernah aku melihat orang yang sekuat dia,” jawab Light.

“Kenapa Ayah tidak pernah memperkenalkan kita kepada Paman Rafael ya?” Yui penasaran namun tidak menemukan jawabannya. Melihat kakaknya yang sangat akrab dengan orang itu, cukup menjelaskan dia memang ada hubungan dengan keluarganya.

Rafael kembali dan mereka berdua segera berdiri.

“Tidak perlu tegang seperti itu, duduklah,” kata Rafael. Mereka berdua duduk kembali.

“Yui ulurkan tanganmu,” perintah Rafael. Rafael memasangkan sebuah gelang di tangan Yui.

“Light ulurkan tanganmu,” perintah Rafael. Rafael juga memasangkan sebuah gelang di tangan Light.

“Yui, itu adalah gelang kontrak saat kau mendapatkan kontrak dengan guardian compass maka kontrak tersebut akan merubah warna kristal di gelangmu.” ucap Rafael.

“Light, itu adalah gelang penyimpanan, simpan energi petir di sini, setiap hari simpan energimu. Ini semacam tabungan energi, suatu hari kau akan memerlukannya."

Rafael kemudian mengajari Light bagaimana menyimpan energi di dalam gelangnya. Hal luar biasa yang baru diketahui Light. Lalu dia juga mengajari bagaimana mengambil energi jika suatu hari nanti dia memerlukannya.

Sementara Yui diminta bicara pada kompas. Yui duduk di bawah pohon dan berbicara sendiri, bayangkan saja diminta berbicara pada kompas pantas saja tidak ada yang berhasil membangkitkan kristal

tanpa warna. Mereka pasti sudah dikatakan gila bicara sendiri dengan kompas. Yui membolak-balikan kompas dan berbicara,

“Hai tuan kompas, namaku Yui," katanya.

Tidak ada jawaban. “Halo ...,” ucapnya lagi namun tetap tidak ada jawaban.

“Tuan kompas yang baik, hai,” ucapnya. Tidak ada jawaban.

Yui menghela napas panjang dan memandangi kompas di depannya.

“Hei, kamu itu apa benar menyimpan kekuatan?" tanya Yui pada benda antik berbentuk kompas yang memiliki banyak ukiran simbol. “Kalau kamu diam saja sebentar lagi aku bisa disebut orang gila, bicara dengan kompas."

Angin berhembus sepoi-sepoi membuat Yui terlena dan tak sengaja tertidur.

Yui berada di tempat asing, dia melihat sekeliling dan orang yang pernah muncul di dalam cermin ada di sana. Wajah yang sama persis seperti dirinya.

“Siapa kamu?" tanya orang yang berwajah sama dengannya.

"Namaku Yui,” jawabnya singkat.

"Namaku Yuan,” kata orang yang mirip dengan Yui.

Yui ingin memastikan sosok di depannya nyata jadi dia mengulurkan tangannya, ternyata dia juga sama mengulurkan tangannya. Tangan mereka saling bertemu, bersentuhan. Mereka saling merasakan kehadiran satu sama lain. Sesuatu yang utuh terasa ketika mereka bersama, seakan bertemu dengan belahan jiwa. Saat tangan mereka saling menggenggam, ada gaya tarik yang menarik keduanya menjauh. Energi yang begitu kuat sehingga mereka terpisah kembali.

“Yuan,” teriak Yui. Berusaha meraih kembali tangan Yuan.

"Yui," teriak Yuan.

Yui pun membuka matanya dan berdiri, kompas yang ada di tangannya terjatuh. Saat mengambil kembali kompas yang terjatuh di tanah, sekelebat bayangan sepasang mata menatapnya yang membuat Yui menjatuhkan kembali kompasnya. Yui mengatur napas sejenak untuk menenangkan diri. "Bayangan apakah

itu?" batin Yui.

Matahari sudah tepat di atas kepala saat Yui dipanggil untuk kembali ke rumah. Yui memasukkan kembali kompasnya ke dalam gelang. Yui dan Light mengikuti Rafael masuk ke dalam rumah. Aroma masakan tercium saat membuka pintu rumah. Membuat perut terasa begitu lapar. Mereka langsung duduk di meja makan dan bersiap. Rosaline meletakkan sepiring masakan di depan Yui dan Light. Lalu ke semua orang yang duduk di meja makan.

Masakan Rosaline jauh lebih enak dibandingkan dengan makanan tadi malam. Yui menikmati makan siangnya dengan lahap. Makan saat lapar memang membuat makanan terasa lezat.

Selesai makan, Yui membantu Rosaline membereskan piring kotor.

Di ruang tamu, kakaknya sedang berbincang dengan Rafael lalu Rafael

berdiri dan menuju ke arahnya.

"Yui, Light, paman pergi dulu. Jangan nakal,” ucap Rafael. Dia pergi menunggangi seekor naga hitam yang cukup besar. Yui baru kali ini melihat naga, apalagi naga hitam.

"KAKAK!" teriak Yui. “Siapa paman Rafael itu?”

“Saudara angkat ayah,” jawab Yuasa.

“Lebih detail lagi!” kata Yui yang tidak yakin dengan jawaban kakaknya sambil menarik lengan Yuasa.

“Baiklah kalian berdua duduk!”

lalu Yuasa mulai bercerita. “Zaman dahulu kala ...,” kalimat Yuasa langsung dipotong Yui.

“Kakak, seriuslah sedikit.”

"Baiklah," kata Yuasa. “Hari itu entah tanggal berapa ayah Paman Rafael menemukan ayah kita di antara reruntuhan kota kuno klan naga pertama.”

Cerita berawal dari dua orang dari klan naga hitam (Black Dragon) yang mendengar kabar bahwa ada kehidupan tidak normal di reruntuhan klan Ryuichi, klan naga pertama. Mereka memeriksanya dari reruntuhan tersebut mereka menemukan seorang anak laki-laki yang berusia sekitar enam tahun dengan seekor naga hijau di pundaknya. Mereka bertanya pada anak itu dimanakah orang tuanya namun anak itu tidak tahu. Semua pertanyaan dijawab tidak tahu oleh anak itu, keberadaannya sungguh misterius. Satu hal yang dia tahu hanyalah namanya Ryuichi Yuichi. Mendengar nama Ryuichi tentunya dia berasal dari keturunan utama klan Ryuichi karena hanya keturunan utama saja yang diperbolehkan menyandang nama Ryuichi.

Pasangan ini kemudian membawa anak laki-laki itu dan mengangkatnya menjadi anak mereka. Mereka senang dengan keberadaan Yuichi karena mereka berdua belum dikaruniai anak. Lalu 10 tahun kemudian mereka mendapatkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Rafael Blackdragon.

"Seperti itulah keterikatan ayah dengan paman Rafael, cerita berakhir.” Yuasa beranjak dari tempat duduknya.

“Apa kau percaya itu Yui?" tanya Light menghadapkan kepalanya ke arah saudara kembarnya.

“Antara percaya dan tidak, tapi ya mungkin juga sih. Dari buku yang pernah kubaca, klan Ryuichi sudah musnah 200an tahun yang lalu. Sementara Ayah, jika dia keturunan utama pastilah berusia seratus tahun lebih tapi dia masih berusia kurang

dari 50 tahun sangat tidak mungkin dia itu dari klan Ryuichi. Dan juga aku belum pernah melihat naga milik ayah. Naga sebesar itu di mana di sembunyikannya?" kata Yui menjelaskan keraguannya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel