Pustaka
Bahasa Indonesia

TWO DIFFERENT WORLDS

61.0K · Ongoing
writter.id
62
Bab
284
View
9.0
Rating

Ringkasan

Ikatan yang hanya dimiliki oleh anak kembar. Ikatan yang mampu menggerakkan ruang dan waktu. Satu di dunia manusia, satu lagi di dunia kristal. Mungkinkah mereka bertemu? Kenapa mereka dipisahkan, akankah mereka menemukan jawaban pertanyaan itu? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Pengembara WaktuSupernaturalAktorMetropolitanpendekarpetarungZaman Kuno

Chapter 1

Di kerajaan Cahaya, hari ini berbeda dengan hari biasanya. Kerajaan Cahaya yang selalu memiliki cuaca hangat dan cerah namun, hari ini angin berhembus lebih dingin, awan terlihat mendung tetapi tidak turun hujan. Suasana seperti akan ada badai yang besar.

Di sebuah kamar kerajaan Cahaya, seorang ibu yang sedang mengandung membacakan cerita untuk putranya. Lalu tiba-tiba ibu itu merasa bahwa perutnya berkontraksi, tanda proses persalinan awal dimulai.

"Yuasa cepat panggil papa, sepertinya mama akan melahirkan," perintah ibu itu memegangi perutnya yang terasa sakit.

Anak yang bernama Yuasa mengangguk dan segera berlari. Tak lama kemudian ayah anak itu datang bersama seorang wanita. Wanita itu adalah dokter yang akan membantu persalinannya.

Dengan cekatan dokter itu membimbing pasiennya yang akan melahirkan. Tak lama berselang, terdengar suara tangisan bayi.

"Selamat yang mulia, Permaisuri melahirkan bayi kembar" ucap dokter wanita itu.

Rasa senang terpancar dari wajah pria itu. Dia mendapatkan bayi kembar. Lalu pria itu masuk dan melihat kedua bayi kembarnya. Bayi kembar laki-laki dan perempuan. Mereka kembar identik, wajahnya sama persis. Yang berbeda adalah warna rambutnya. Bayi perempuan berambut hitam gelap sedangkan bayi laki-laki berambut perak.

Pandangan pria itu tertuju pada bayi laki-laki itu. Dia berguman,"tidak mungkin." Pria itu membelai bayi laki-laki itu lalu meneteskan air mata.

"Dokter, segera kenakan pakaian hangat untuk bayi ini," ucap pria itu.

Tanpa banyak bertanya, Dokter wanita itu segera membersihkan bayi itu dan mengenakan baju hangat serta selimut tebal pada bayi itu.

"Yang mulia, Anda mau bawa ke mana bayi ini?" tanya dokter wanita itu saat menyerahkan bayi laki-laki itu.

"Tolong urus bayi perempuanku dan permaisuri, " jawab pria itu langsung pergi meninggalkan mereka.

Di Kerajaan Silverstone, hujan dengan petir menyambar, terdengar suara gemuruh dan kilatan petir yang menyeramkan. Di saat gemuruh dan suara petir yang semakin menjadi terdengar tangisan bayi. Seseorang baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki. Dia adalah permaisuri Erina

yang melahirkan putra keduanya.

"Permaisuri, bayi ini! Orang yang membantu melahirkan bayi permaisuri Erina tidak bisa berkata-kata. Bayi itu dialiri aliran listrik setiap disentuh orang yang menyentuhnya merasakan tersengat listrik.

"Panggil Archilles kemari, cepat!" perintah permaisuri.

Dengan cekatan permaisuri membungkus bayinya dengan kain supaya bayi itu hangat. Orang yang membantunya melahirkan tidak berani menyentuhnya.

Sesaat kemudian seorang pria datang, permaisuri memberikan bayi itu dan memintanya ke Kerajaan Cahaya. Tanpa banyak bicara pria itu langsung pergi dengan cepat.

***

Kerajaan Cahaya

Pria itu menggendong bayi laki-lakinya menuju sebuah kubah besar. Tempat itu sangat sepi, dia berjalan terburu-buru dan berhenti di depan sebuah gerbang.

Gerbang itu adalah portal dimensi yang menghubungkan kerajaan Cahaya dengan kerajaan Silverstone.

Tiba tiba portal dimensi itu mengeluarkan cahaya menyilaukan dan bayangan seseorang terlihat keluar dari dalam sana.

"Archilles!" ucap pria itu saat melihat seseorang yang keluar dari portal itu.

"Yang mulia," jawab Archilles.

Pria yang dipanggil yang mulia oleh Archilles adalah Raja Yuichi. Nama lengkapnya Ryuichi Yuichi. Dia adalah Raja dari kerajaan Cahaya.

Archilles menceritakan kejadian kelahiran bayi yang sedang dipeluknya dengan cepat kepada raja Yuichi. Raja Yuichi mendengarkan dengan tenang. Lalu menghela napas dalam dan panjang.

"Ini sudah takdir," ucapnya. Dia juga bercerita tentang kelahiran bayi kembarnya dan Archilles mendengarkan baik-baik cerita Raja Yuichi.

"Benar-benar sulit dipercaya, kebetulan ataukah takdir," ucap Archilelles.

Akhirnya mereka menukar kedua bayi itu. Bayi Raja Yuichi dengan bayi Permaisuri Erina.

"Nama anak ini Yuan, jangan lupakan itu. Aku titipkan dia padamu jaga baik-baik," ucap Raja Yuichi.

"Dia bernama Light, nama yang sesuai untuk kelahirannya, tolong yang mulia menjaga dan menyayanginya," balas Archilles.

"Tentu," jawab Raja Yuichi.

Archilles kembali memasuki portal dimensi membawa Yuan bersamanya. Raja Yuichi membawa Light dalam pelukannya, memandangnya sekilas. Rambut Light berwarna perak sama seperti Yuan. Terasa elemen petir yang kuat dari bayi Light.

Raja Yuichi kembali ke Istana bersama Light

***

Kerajaan Silverstone

Archilles kembali membawa seorang bayi laki-laki. Dia segera menemui permaisuri Erina.

“Permaisuri Erina, bayi ini bayi Raja Yuichi namanya Yuan. Raja Yuichi menitipkan bayi ini,” kata Archilles menyerahkan bayi itu ke Erina.

Erina memandang bayi laki-laki itu, “Yuan, nama yang bagus, akan kujaga dirimu bayi kecil,” Erina memandang jauh keluar jendela, “Jaga dirimu Light semoga kau aman di sana, maafkan ibu,” gumam Erina lirih.

***

Raja Yuichi kembali ke Istana Kerajaan membawa bayi laki-laki. Selain dokter wanita yang membantu persalinannya tidak ada yang tahu bayi laki-laki itu bukanlah bayi permaisuri. Permaisuri yang tidak tahu

mengira bayi yang digendong suaminya itu adalah anaknya.

"Suamiku, bayi ini kuberi nama Yui dan yang laki-laki Yuan" Ucap permaisuri yang menggendong bayi perempuannya.

"Bayi ini bernama Light," jawab Raja Yuichi.

"Tapi ...." Permaisuri ingin protes seketika terdiam saat melihat suaminya menggelengkan kepala. Dia tahu apapun yang akan dia katakan tidak ada gunanya.

"Yui dan Light. Light juga bagus warna rambut peraknya juga terlihat cocok dengan namanya," ucap permaisuri memandang bayi yang digendong suaminya.

10 tahun kemudian Kerajaan Silverstone

“Yuan ... Yuan ...!” teriak Rainsword memanggil adiknya.

Yuan sudah tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang manis. Dia terlihat sangat cantik. Banyak yang menyangka dia perempuan karena kecantikannya.

"Sttts ... Kakak diamlah ini perpustakaan," jawab Yuan acuh dan kembali membalik halaman buku yang dia baca.

Dari belakang, Rainsword memeluk Yuan, lalu mencubit pipinya dengan gemas.

"Ehm ...." Penjaga perpustakaan berdeham untuk penarik perhatian kedua pangeran cilik itu.

"Maaf Pangeran harap tenang di sini perpustakaan," ucapnya.

"Siap," jawab Rainsword nyengir.

"Buku apa yang kamu baca?" tanya Rainsword.

"Ini buku kisah ras selain manusia, ada Elf, Dwarf, Peri, makhluk-makhluk fantasi seperti pegasus juga ada," jawab Yuan antusias menceritakan buku yang dia baca.

"Kamu mau hidup di dunia dongeng? Mereka itu makhluk fantasi artinya tidak nyata. Buang-buang waktu saja. Lebih baik berlatih beladiri atau membaca buku yang lain."

Rainsword mengambil buku yang baca Yuan. Yuan berusaha mengambil kembali bukunya namun tidak bisa. Rainsword memiliki perawakan yang tinggi dan berotot. Sedangkan Yuan terlihat mungil.

Jika diperhatikan mereka tidak seperti adik dan kakak. Kesamaan mereka hanya pada warna rambut mereka saja. Rambut keperakan yang dimiliki Rainsword dan Yuan. Postur tubuh, sifat, gaya pakaian bahkan perilaku mereka sangat berbeda.

Yuan yang kesal langsung keluar dari perpustakaan. Melihat itu Rainsword mengejarnya.

"Duh ngambek, maaf, maaf," ucap Rainsword Saat mereka berjalan terlihat ada rombongan kereta kuda dengan beberapa pengawal. Melihat itu wajah

Yuan kembali ceria.

"Ayahanda pulang!" teriak Yuan girang dan berlari ke arah Istana. Rainsword ikut berlari di samping Yuan.

Tak lama kemudian di Istana, Raja Edward yang baru tiba disambut kedua pangeran yang berlari ke arahnya.

Raja Edward mengangkat Yuan tinggi-tinggi. Tubuh Yuan yang mungil membuatnya mudah diangkat. Setelah itu dia memeluk Rainsword putra pertamanya.