BAB 3 TERTANGKAP BASAH
Setibanya Dika di depan Rumahnya, keadaan sangat berbeda, semua lampu Rumah nampak terlihat padam, seakan tak berpenghuni.
" Kenapa keadaan Rumah ku seperti ini? kemana Luna? " Dika merasa keheranan dan segera masuk kedalam, karena pintu Rumah ternyata tak di kunci.
Pria ini segera masuk kedalam, Dika menutup semua jendela, dan menyalakan semua lampu, gegas Dika menuju kamar Luna, karena merasa khawatir jika terjadi sesuatu kepadanya.
TOK.. TOK.. TOK..
" Luna. buka Luna? apa yang kamu lakukan di dalam? " Dika terus mengetuk pintu kamar dan memanggil wanita ini.
CEKLEK...
Luna mencoba membuka pintu kamar, dan Dika mengernyit saat melihat Luna menangis, tanpa rasa Ragu pria ini segera memeluk Luna.
" Kenapa menangis? ada apa? bilang saja jangan takut. " Tanya Dika nampak penasaran, ketika melihat wanita yang ia cintai menangis di pelukannya.
Luna terisak, seraya berkata lirih kepada Majikannya.
" Non Calis Tuan. Dia mencurigai Saya dan Tuan, kalau kita memiliki hubungan. hiks, hiks... Saya takut Tuan. Saya mau pulang Saja. " Luna menjelaskan semuanya kepada Dika, kalau Calis sudah mencurigai hubungan mereka berdua sehingga Luna merasa takut.
Dika menghela nafas panjang, dan mengusap lembut Puncuk kepala Luna dengan sangat lembut, Kini ia tau penyebabnya.
" Tidak usah takut Sayang. Biarkan Saja. Kamu tidak usah khawatir, Aku akan menikahi kamu Luna. masalah istriku Calista biar Aku saja yang tangani. sebaiknya kamu istirahat saja ya? Tidak usah kau hiraukan ucapan wanita itu. " Dika mencoba menenangkan Luna, pria ini begitu lembut memperlakukan Wanita ini. Sikap baiknya terhadap Luna sudah tak di ragukan lagi.
Luna merasa nyaman jika Majikannya ini berada di sampingnya, namun Luna merasa khawatir jika dirinya di perlakukan kasar oleh Calis istri dari majikannya, Ia masih merasa takut.
" Tapi Tuan. bagaimana jika Istri tuan datang lagi dan melakukan hal buruk kepada Saya? Saya takut Sekali tuan. " Luna masih merasakan kecemasan, namun Dika kembali meyakinkan pembantunya itu.
Pria ini mengecup kening Luna, seraya menenangkannya.
" Tidak usah khawatir. Aku akan selalu ada di samping mu Sayang. ya sudah Kamu tidur saja, Nanti aku akan datang kembali setelah Istriku pulang. " Tukas Dika lalu keluar dari dalam kamar Luna.
pria ini segera menuju arah kamar miliknya dan mengganti pakaian, merasa Jenuh karena menunggu kedatangan Sang istri yang tak kunjung datang, Dika duduk di depan teras Rumah sembari menikmati segelas kopi dan juga Beberapa batang Rokok yang sudah ia hisap. Pria ini sudah tidak lagi peduli dengan Istrinya dan akan mengakhiri dengan caranya sendiri.
" Malam ini akan Aku tuntaskan semuanya, awas saja kalian. Aku pastikan si bajingan itu akan menderita! " Gumam Dika, sembari menghisap Rokoknya dan menatap ke arah pagar Rumah, seakan menantikan kedatangan Istrinya bersama Aldo.
Setelah lama Dika menunggu, akhirnya keduanya tiba, mobil hitam yang sering di gunakan oleh istrinya itu berhenti di bahu jalan, lalu di ikuti mobil milik Aldo dari belakang.
Lampu teras Rumah sengaja tidak di nyalakan karena tak ingin kedua pasangan selingkuh ini mengetahui kalau Dika sedang menunggu kedatangan mereka.
Calis nampak dekat dengan Aldo di dalam mobilnya, mereka berdua tidak menyadari bahwa Dika melihat mereka dari kegelapan. Emosi Dika memuncak, tangannya mengepal hebat hingga kuku jarinya memutih.
" Nikmati saja waktu kalian bersama pasangan laknat! Dan kau Aldo. Aku akan membuatmu menyesal, hingga kau tak mampu lagi untuk berjalan. " gumam Dika dalam hati.
Dika kemudian beranjak dari tempat duduknya dan bergegas mendekat ke arah mereka, Sementara itu, Aldo tampak tenggelam dalam keintiman dengan Calis, keduanya tidak menyadari bahwa Dika sedang mendekat dari kegelapan.
kedua teman aldo yang masih berada di dalam mobil melihat kalau Dika datang dalam keadaan murka, dan akan Menghajar Sahabatnya, Aldo.
" Aldo! si Dika Do...! awas....! Cepet lari Bego! " teriak Praz, saat Dika datang sembari mendaratkan pukulan ke arah wajah Aldo.
Aldo seketika melepas ciumannya dan menoleh ke arah Dika, namun semua itu terlambat. Karena gerakan Dika secepat kilat.
HIUK... BUCK.. BRAK...!!!
" ARGHHH....! " Aldo terjatuh dan mengerang kesakitan saat Pukulan keras mendarat di wajahnya.
Calis terlihat panik saat suaminya itu datang memergoki dirinya sedang berada dekat dengan Aldo. Wanita itu terkesima dan hanya bisa diam, ketika Dika mendekati Aldo dengan ekspresi wajah penuh dengan Amarah.
Dika terus menumbuk wajah Aldo hingga tak berbentuk, tubuh kekar pria ini tak mampu di hentikan saat kedua teman Aldo berusaha meleray keributan. Praz dan Doni kewalahan bahkan tubuhnya terpental saat mencoba menahan Dika.
" Ajing si Dika kuat banget, gua nggak sanggup misahin mereka Praz. " Sergah Doni yang tersungkur akibat terkena sikutan keras Dika.
" Udah biarin aja, kita nggak akan bisa misahin mereka, Gua juga kena tonjok si Dika, sialan berasa banget Anjir...! " Praz mengalami hal serupa saat meleray mereka berdua.
Sedangkan Aldo tak bergeming, saat Dika menghajar habis- habisan dirinya, Wajah pria ini hancur babak belur di hajar Dika.
" Lu makan ini Anjink.... CUIH....! " Dika merasa puas setelah Dirinya menghajar habis- habisan Selingkuhan Istrinya itu. Ia sekarang fokus kearah sang istri, yang nampak terkesima.
Dika segera menghampiri Istrinya itu yang sedari tadi hanya mematung saja ketika melihat dirinya membabi buta, menghajar Aldo tanpa perlawanan. tatapan tajam matanya terlihat menakutkan saat Dika memandangi Istrinya.
" Kamu lihat Sayang, pria selingkuhan mu ini tidak ada apa- apanya bagi suamimu ini. Beraninya kau menghianatiku Calista?! Sebaiknya kau pergi saja dengan Pria tak berguna itu. Aku akan iklas melepaskan mu Calista. Secepatnya Aku akan segera menceraikan mu wanita Jalang! Enyah dari hadapan ku! " Pekik Dika kepada istrinya. Seakan meluapkan semua rasa kekesalannya terhadap sang empu.
Calis nampak tak menyangka jika Suaminya yang pendiam dan selalu mengalah ternyata begitu mengerikan saat hatinya terluka, wanita ini menangis memohon ampun kepada Dika dan memeluk erat Suaminya, berharap Dika memaafkan Semua kesalahannya.
Dika melepas pelukan Istrinya ini dengan kasar, pria ini tak ingin lagi bersentuhan dengan wanita kotor seperti Calista.
" Maafkan Aku Sayang. Aku khilaf..! tolong jangan Ceraikan Aku..! hiks, hiks.... Beri aku kesempatan sekali saja Sayang....? " Calis merengek meminta maaf kepada Suaminya namun Dika tak menghiraukan Rengekan Istrinya ini.
Rasa sakitnya selama ini sudah ia tahan semenjak Istrinya sudah tak lagi melayaninya beberapa bulan yang lalu. Hingga semuanya terungkap.
Dika tak lagi peduli, pria ini segera pergi dan masuk kedalam Rumah, Sedangkan Calis terus saja menangis terisak- isak dan nampak kebingungan, wanita ini segera mengikuti Suaminya membiarkan Aldo terkapar begitu saja.
Praz dan Doni segera menolong Aldo dan pergi dari tempat kejadian karena Aldo sepertinya harus di larikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya yang menghawatirkan akibat serangan Dika yang membabi buta.
Calis berlari dan menarik tangan Suaminya, wanita ini terus merengek meminta maaf kepada Suaminya.
" Dengarkan Aku Sayang! Tolong jangan ceraikan aku! Aku tidak ingin kita berpisah.. Aku mohon Dika beri aku kesempatan sekali lagi untuk menebus semua kesalahan ku? " Pinta Calis kepada Suaminya, Dika.
Dika menoleh ke arah istrinya, pria ini menyunggingkan senyuman seakan jijik dengan Wanita ini yang sudah berani berhianat.
" Kau bilang Maaf hah! Setelah kau melakukan kesalahan besar ini dan hanya meminta maaf saja.! Aku ini bukan Laki- laki bodoh Calista! Dengarkan Aku wanita jalang! aku sudah tau semuanya kalau kau sudah melakukan hubungan dengan Si Aldo! dan kalian sudah Melakukan hubungan seperti seorang suami istri. dan aku yang jelas Suami mu malah kau acuhkan selama berbulan- bulan lamanya. Aku tau semuanya Calista! Jika kamu tidak mau menjadi istriku kenapa dulu kau mau menerima lamaran ku?! dan ini akan menyakiti kedua orang tuaku. Aku tau kau sedang hamil kan? dan itu adalah Anak hasil perselingkuhan mu dengan Si Aldo. " Dika membeberkan semuanya sehingga Calis tak bisa lagi menjawab.
" Kenapa kamu diam Saja Calista?! jawab pertanyaan ku?! tidak ku sangka kau tega melakukan itu kepada ku Calista. Mulai detik ini aku tidak akan Lagi peduli dengan Mu. kau urus saja semua keperluanmu sendiri karena Aku akan menikahi Luna yang jelas Peduli kepada ku, cuma Dia yang bisa menerimaku dan mampu melayaniku dengan baik. " Tegas Dika kepada Istrinya ini.
Calis seketika tercengang saat mendengar Dika akan menikahi Luna, wanita ini tak percaya jika dika ternyata menyukai pembantunya. kini Calis tak bisa melarang Suaminya dan hanya pasrah saja karena semua ini terjadi karena ulahnya.
" Terserah kamu saja Sayang. asalkan Kamu tidak menceraikan ku. Aku akan menjadi istri yang baik, dan akan menuruti semua kemauan mu. " Calis menangis dan mengiklaskan Suaminya menikahi Luna walau hatinya terasa berat.
Dika nampak tak menjawab ucapan Istrinya, pria ini segera masuk kedalam kamarnya, sedangkan Calis nampak menyesali semua perbuatan yang sudah ia lakukan. Wanita ini segera masuk kedalam Kamar dan mendapati Suaminya sedang berbaring di atas tempat tidur.
Calis segera membersihkan Tubuhnya dan kembali menemui Suaminya setelah mengganti pakaian, Wanita ini perlahan mendekat dan mengelus pundak Suminya berharap Dika meresponnya.
Dika menepisnya dengan Kasar, pria ini segera beranjak dari tidurnya seakan tidak ingin bersentuhan dengan Istrinya.
" Sungguh Ironis sekali kau ini Calista. Setelah tubuhmu kau berikan kepada pria lain dan sekarang kau memberikannya Kepada ku suamimu. Kau anggap apa aku ini Calista?! Tidak punya malu sekali kau ini! Suami mu mau kau beri Sisa, Bekas dari selingkuhan mu si Aldo. " Dika geleng kepala, pria ini Segera keluar meniggalkan Istrinya.
Calis kembali menangis karena Dika suaminya merasa jijik kepadanya, wanita ini tak hentinya menyesali semua perbuatannya.
" hiks, hiks, begitu kotorkah Aku ini sehingga Suamiku tak ingin bersentuhan dengan ku. " Calis merasakan kesedihan saat mendapat penolakan dari suaminya. bahkan itu sering terjadi kepada dika saat Calis dulu selalu menolaknya saat ingin berhubungan. dan kini Terasa oleh Calis.
Dika segera menemui Luna, bahkan Dika merasa kalau Wanita ini adalah calon istrinya yang akan memberi keturunan sesuai keinginan kedua orang tuanya.
" Tuan. kenapa tidur di kamar Saya? nanti Non Calis bisa marah. " Luna merasa canggung dan takut kalau Calis mengetahui kalau suaminya saat ini sedang bersamanya.
Dika tersenyum dan tak memperdulikan lagi Istrinya.
" Biarkan saja Luna. Aku sudah tidak peduli dengan Istriku, biarkan saja Dia. Besok aku akan membawa mu menemui kedua orang tuaku, Aku akan menikahi mu Luna. " Dika ingin segera menikahi Luna.
Luna nampak berbinar saat Majikannya akan menikahi dirinya. namun Luna merasa malu dan takut jika Kedua orang tua Dika menolak hubungan mereka. wanita ini berharap semua ini akan baik- baik saja dan berjalan sesuai harapan.
Dika memeluk erat Luna sehingga sang empu merasa sangat nyaman, Tubuh kekar Dika terasa hangat ketika pria ini mendekap Luna.
keduanya terlelap dan terjaga saat malam samakin Larut, namun Calis saat ini masih terus menyesali Semua kesalahannya. wanita ini terus saja berlinang air mata dan merasakan kesedihan tak berujung dimana Suaminya akan menikah lagi.
