BAB 2 PENGHIANATAN
Calis kembali kedalam kamarnya, wanita ini merasa bersalah saat dirinya sudah berani menghianati Suaminya.
" Sudah berbulan- bulan lamanya Aku tidak berhubungan dengan Suamiku. dan malah Aldo yang melakukan itu kepada ku. Bagaimana kalau aku sampai berbadan dua. " Calis merasa cemas jika dirinya sampai berbadan dua namun Wanita ini berharap Sang suami mau berhubungan dengannya agar semua keburukan yang sudah ia lakukan dengan Pria lain tidak di ketahui.
Calista terus menunggu kedatangan suaminya berharap Dika mau melakukan itu bersamanya, namun lama Dika tak juga datang, wanita ini terlarut dalam tidurnya.
Sedangkan Dika nampak saat ini berjalan ke arah Ruang belakang, pria ini membuka pintu kamar milik Pembantunya, Luna.
CEKLEK...
Dika menatap ke arah Luna yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya. begitu pulas saat Dika memandangi pembantunya yang sudah tak sadarkan diri.
Dika duduk di samping Luna yang saat ini sudah terlelap, bahkan luna tak sadar jika majikannya ini sedang memandanginya. merasa ada yang memperhatikan seketika saja Luna terbangun.
" Astaga Tuan! Sedang apa tuan disini? " Luna terperanjat saat majikannya ini datang, dan tiba- tiba saja berada di dalam kamarnya.
" Tidak usah Kaget seperti itu Luna. Kau begitu Cantik sekali. boleh aku melakukan itu lagi dengan mu malam ini? Aku sangat kesepian Luna. " Pinta Dika yang sudah tidak bisa lagi menahan rasa inginnya tethadap Luna.
Ini kali kedua Dika meminta karena Kebutuhan biologisnya dengan Sang istri selalu mendapat penolakan. hanya Luna yang bisa mengerti dirinya.
" Tapi Tuan, saya bukanlah istri Tuan Dika. Jika Non Calista tahu, nanti bisa bahaya, Tuan. Sebaiknya Tuan keluar dari kamar saya," Luna berusaha menolak, namun kain sarung yang dikenakannya tampak semakin terbuka lebar sehingga Dika merasa sulit untuk meninggalkan kesempatan ini.
" Aku merasa kesepian, Luna. Hanya kamu saja wanita yang bisa mengerti semua masalah yang sedang aku hadapi, " Dika terus merayu Luna sehingga sang empu tak bisa menolak.
Malam itu, Dika dan Luna menikmati kembali kehangatan bersama tanpa adanya gangguan dari Calista sang istri, karena istrinya ini sudah terlelap tak sadarkan diri di dalam kamarnya dan tak mengetahui sedikit pun kalau suaminya sedang mencari penghiburan bersama Luna, asisten pembantunya.
Pagi harinya Luna segera beranjak dari tidurnya, ia merasa lelah namun puas. Tuan Dika memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan rasa yang masih bercampur aduk, Luna segera beranjak dari tempat tidur dan memutuskan untuk segera bersiap-siap bekerja, khawatir Non Calis akan marah jika mengetahui keterlambatannya. Dia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan menyegarkan pikirannya.
Sedangkan Dika saat ini sedang mengganti pakaian karena hari ini dirinya harus pergi ke klinik miliknya, Calista terbangun dan mendapati Suaminya sedang bersiap- siap akan pergi bekerja. Wanita ini nampak keheranan karena semalam tak mendapati Dika tidur bersamanya.
" Semalam kamu tidur dimana Mas? Aku menunggu mu. " Calis terlihat manja kepada dika namun pria ini sedikitpun tak menggubris istrinya.
Dika segera pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun sehingga membuat Calis semakin merasa Bersalah.
" kenapa Dika tak menghiraukan ku? Apa yang harus aku lakukan agar suamiku kembali peduli seperti dulu lagi. " Batin Calis merasa bimbang saat tak mendapat respon dari suaminya.
Sedangkan Dika saat ini segera menemui Luna asisten pembantunya, pria ini tak segan masuk kedalam kamar milik Luna.
" Luna... " panggil Dika, pria ini memeluk luna seakan tak lagi canggung atau malu di hadapan pembantunya.
" Tuan Dika.... jangan seperti ini Tuan. nanti Non Calis tau. " Luna mencoba melepas pelukan majikannya namun itu tak berhasil ia lakukan.
" tidak usah canggung seperti itu, Terimasih Luna? kamu sudah memberikan semua yang aku butuhkan. Aku ingin kamu tetap seperti ini dan selalu ada untuk ku. tolong jaga rahasia ini baik- baik. kelak Aku akan menikahi mu Luna. " Dika seakan memberi harapan kepada Luna.
Dari Atas tangga lantai Dua Calis istrinya melihat kalau dika baru saja keluar dari dalam kamar pembantunya, Luna.
" habis ngapain Suamiku keluar dari dalam kamar Luna? Apa yang mereka lakukan? " Calis seketika mencurigai Suaminya dan juga Luna.
Gegas Calis turun dan segera menemui Luna saat Dika sudah pergi.
Setibanya Wanita ini di hadapan Luna, Nampak sorot matanya terlihat penuh dengan amarah, calis menarik tangan Luna sehingga sang empu seketika di buat tersentak.
" Sini kamu..! Ada urusan apa suamiku menemui mu Luna?! apa yang kalian lakukan? " Sentak majikannya, Calista yang begitu sangat marah kepada Luna.
Luna seketika gugup merasa bingung menjawab Pertanyaan Majikannya, karena Semalam memang dia dan Tuannya sudah melakukan hubungan layaknya suami istri.
Calista mengernyit saat melihat Luna diam saja, wanita ini semakin mencurigai pembantunya.
" Jawab Luna?! Jangan diam saja! kamu bisu hah! " Pekik Calista saat Luna tak bergeming.
PLAAAK...
Majikannya ini menampar Luna sehingga sang empu tersungkur, Luna masih tak bergeming, wanita ini menangis merasakan sakit saat Majikannya ini menampar dirinya.
" Dasar perempuan kampung tidak tahu diri! sudah untung kerja di rumah ku ini malah Berbuat yang tidak- tidak! awas kamu jika terbukti benar maka nyawamu akab jadi taruhannya Luna! " Calista mengancam Luna.
Wanita ini segera pergi menuju kamarnya, sedangkan Luna nampak tak kuasa menahan kesedihan yang sudah terjadi kepadanya, Tak ada niatnya melakukan hubungan bersama Dika sang majikan, namun Luna terpaksa menuruti kemauan Dika karena Majikannya yang memaksa.
" Apa yang harus aku lakukan? " Luna merasa bingung karena tak ada satu orangpun yang bisa membantunya di saat sedang di terpa masalah seperti ini.
gegas wanita ini segera masuk kedalam kamarnya dan segera mengunci pintu kamar. Luna merasa takut jika majikannya Calista datang kembali dan berbuat kasar kepadanya.
Sedangkan Calis Saat ini nampak sedang bersiap- siap akan pergi menemui pria lain yang tak lain adalah Aldo selingkuhannya.
" Sebaiknya aku menumui Aldo saja. Penat rasanya jika Aku tetap berdiam diri di Rumah ini. awas saja kamu Luna, jika terbukti benar kalian menjalin hubungan? maka Tak segan aku akan melenyapkan mu. bagai manapun Dika harus tetap menjadi Suamiku. Aldo hanya sekedar pelarian ku saja. " Calis Segera pergi membawa mobilnya,, menuju kediaman Aldo.
Keadaan di dalam Rumah nampak terlihat Sepi, karena Luna tak juga keluar dari dalam kamarnya. Sedangkan Dika saat ini di sibukan dengan keadaan Di klinik miliknya, banyak sekali pasien yang saat ini datang sehingga Dika tak sempat makan siang.
Di tempat lain Kini Calis sudah berada di Apartemen milik Aldo. Wanita ini nampak sangat mesra ketika bersama pria yang tak lain adalah Aldo.
" Calista Sayang. kenapa tidak meminta cerai saja Kepada Suami mu itu dan menikahlah dengan ku? Aku yakin jika kau sedang mengandung bayi hasil dari hubungan gelap Kita. bukannya kita saling mencintai? " Ujar Aldo yang saat ini sedang mendekap Tubuh wanita ini.
Calis nampak merenung saat Aldo berkata seperti itu. ingin rasanya Calis berpisah namun Hatinya masih merasakan Cinta kepada Dika, apalagi jika sampai kedua orang tuanya tau kalau hubungan mereka sedang tidak baik- baik saja, maka akan terjadi pertengkaran antara kedua belah pihak, sehingga sangat sulit jika Dirinya harus berpisah dengan Dika.
" Tidak bisa Aldo. Aku tidak akan bercerai dengan Suamiku. lebih baik kita jalani saja hubungan ini tanpa status pernikahan, Aku harap kamu bisa mengerti Aldo? " Tegas Calis kepada Aldo yang selalu memintanya untuk bercerai dengan Suaminya, Dika.
Aldo nampak tidak suka saat mendengar Jawaban Wanita yang begitu ia cintai itu. namun Aldo masih bisa menahan ego dan juga emosinya, walau tak sesuai dengan kenyataan, pria ini tetap akan menunggu hingga waktunya tiba.
" terserah kamu saja Sayang. Aku masih bisa bersabar. sebaiknya hari ini kita bersenang- senang saja. Aku begitu merindukan mu Calista. " Aldo mencoba menggoda Calista. Bahkan pria ini dengan leluasa menyentuh bagian milik Calis Yang nampak begitu indah,, sehingga sang empu merasakan kembali gairahnya.
" lakukan Saja sesuka hatimu Aldo. Aku sudah merasakannya. " Calis nampak sudah siap, bahkan kedua matanya mulai terpejam ketika Aldo beraksi.
Sedangkan Malam harinya Dika yang begitu lelah dengan aktifitasnya seharian ini, di kagetkan dengan kemunculan Istrinya bersama Aldo, Dika yang sedang mengemudi hendak pulang segera menghentikan laju mobilnya karena tak sengaja melihat Calis bersama Aldo dimana keduanya nampak mesra berjalan ke arah tempat hiburan malam, etah apa yang akan mereka lakukan?.
" Apa yang kamu lakukan bersama pria brengsek itu Sayang? ini kali kedua kamu membohongi ku. " Dika bergegas mengikuti istrinya dimana Aldo saat ini sedang menggandeng tangan Calis dan terlihat begitu mesra.
Dika terus mengikuti istrinya ini dan masuk kedalam Club malam dimana di tempat ini adalah tempat Dugem yang sering mereka datangi. Dika duduk di salah satu Sofa dimana Calis dan juga Aldo tak akan bisa melihatnya, sedangkan Istrinya ini nampak asyik berjoged- joged bersama Selingkuhannya, Aldo. pelukan dan ciuman nampak terlihat jelas di mata Dika.
Darah terasa mendidih ketika melihat keduanya nampak terlihat seperti sepasang kekasih. Dika ingin sekali memburu Aldo dan memberinya pelajaran namun itu semua segera di urungkan karena Akan semakin membuat keadaan menjadi kacau dan tak terkendali.
" Sebaiknya aku pulang saja. Mungkin Luna sudah menunggu ku Di Rumah, cuma wanita itu yang bisa mengerti perasaan ku saat ini. Kau puas- puaskan saja Calista. Jika waktunya sudah tiba maka kalian berdua akan menerima akibatnya. " Dika mengepalkan kedua tangannya seakan menahan amarah besar terhadap istrinya dan juga Aldo.
Gegas Pria ini segera pergi, dan tak lagi memperdulikan istrinya. Dika sudah berencana akan menceraikan Calis namun dengan caranya Sendiri.
