BAB 4 RESTU
Pagi harinya Nampak Saat ini Dika sudah bersiap akan pergi bersama Luna menemui kedua orang tuanya.
Luna sudah berada di dalam Mobil namun Dika nampaknya merasa ada sesuatu yang tertinggal.
" Kamu tunggu sebentar, Ada barang ku yang tertinggal. " Dika segera keluar dari mobil dan masuk kedalam kamarnya karena ponsel miliknya tertinggal di atas meja Rias milik Calista.
Calis yang tak ingin Suaminya ini pergi seketika wanita ini mengunci pintu kamar sehingga sang empu tak bisa keluar.
Dika mengernyitkan kedua alisnya saat Istrinya ini mengunci pintu kamar dan menyembunyikannya di saku celana.
" Kenapa pintunya di kunci Calista! cepat buka?! " Sentak Dika kepada istrinya.
Calis geleng kepala, wanita ini tak ingin suaminya pergi bersama Pembantunya, Luna.
" Aku tidak mau kamu pergi bersama perempuan kampung itu, Sayang. Setelah aku fikirkan Aku tidak akan Rela jika kamu sampai menikahinya. " Calis menangis dihadapan suaminya, Dika.
Dika tak menggubrisnya, malahan Pria ini mendorong tubuh Calis hingga tersungkur di atas tempat tidur.
BRUK.....
rasa kesakitan akibat tindakan kasar Suaminya semakin menyakitkan Hatinya, Calis menerimanya dengan iklas karena dirinya merasa pantas mendapatkan perlakuan kasar dari Dika.
" Mana kuncinya Calista?! Aku sedang buru- buru! kau ini tuli Calista! kenapa diam saja? " pekiknya sembari mencengkram dagu istrinya ini.
Calis segera memberikan kunci pintu yang ia sembunyikan di dalam saku celananya, wanita ini berlinang air mata ketika Dika terus membentaknya.
Dika segera membuka pintu kamar namun pria ini seakan tak puas dan kembali menghampiri Istrinya.
" kenapa kau tidak pergi saja dari rumah ini Calista?! dan ikuti saja selingkuhan mu itu! asal kamu tau Aku sudah meminta pengacara pribadiku untuk mengurusi semua perceraian kita. sebaiknya kau pergi saja ke rumah kedua orang tuamu dan aku akan membeberkan semua kelakuan mu kepada mereka. ingat Calista! Penghianatan mu ini tak akan pernah aku lupakan! Jangan salahkan aku jika aku memilih Luna. " Tegas Dika membuat Calis semakin terpojokan.
Dika segera pergi meninggalkan Istrinya, namun wanita ini semakin merasakan sakit ketika ucapan suaminya ini menusuk hatinya.
Calis hanya bisa menangis meratapi nasibnya saat ini. entah harus bagai mana agar Rumah tangganya bisa kembali utuh seperti dulu lagi.
" Apa yang harus aku lakukan? Kenapa ini terjadi kepadaku Tuhan. hiks, hiks, hiks,... " Wanita ini terus menangis saat tak ada lagi Jalan keluar untuk mengakhiri masalah ini.
Ada niatan dirinya untuk mengakhiri hidupnya namun wanita ini merasa takut dan segera mengurungkan niatnya itu.
" Aku harus menemui Aldo, Mungkin dia bisa membantu ku. " Calis berniat meminta pertolongan kepada Aldo, berharap aldo mau membantunya.
Namun keputusan yang di ambil Olehnya akan sangat berisiko karena Aldo tak mungkin membantunya dan akan membuat dirinya semakin dirundung masalah.
Gegas Calis pergi setelah Suaminya dan juga Luna pergi menuju kediaman kedua orang tuanya. wanita ini mencoba memberanikan diri menemui selingkuhannya.
Sedangkan di dalam mobil menuju Kediaman kedua orang tua Dika, Luna nampak gugup dan merasa takut saat nanti berhadapan dengan kedua orang tua Dika, tak ada obrolan di sepanjang jalan namun Dika mencoba mencairkan Suasana saat dirinya sedang mengemudi.
" Kenapa diam saja Luna? jangan tegang gitu dong, kedua orang tuaku pasti akan menerima kedatangan kita dan merestui hubungan Kita. kita akan segera menikah dan hidup bahagia. " Dika mencoba memberi harapan kepada Wanita yang sudah membuatnya bahagia setelah penghianatan yang dilakukan Istrinya.
Luna menoleh kearah Majikannya, wanita ini tersenyum ke arah Pria tampan ini.
" Semoga semuanya Berjalan sesuai harapan Tuan, sebenarnya Saya malu jika nanti bertemu dengan kedua orang tua Tuan Dika, Saya ini orang kampung yang tak memiliki pendidikan. malu rasanya jika bersanding dengan pria setampan dan sebaik Tuan. " Luna merendah merasa tidak pantas jika menjadi istri seorang Dokter seperti Dika.
Dika tersenyum dan mengusap lembut tangan Luna, pria ini mengindahkan ke cemasan wanita ini.
" Ke kayaan dan status sosial itu bukan tolak ukur suatu Hubungan. perasaan cinta itu tidak bisa di bandingkan dengan Uang dan Jabatan. kamu mengerti kan maksud ku Luna? " Dika seakan memberi penjelasan kepada Luna kalau Cinta itu tidak memandang status.
Luna hanya mengangguk saja namun hatinya masih saja meragukan dimana kedua orang tua Dika bukanlah orang biasa bahkan Sangat terpandang dan selalu mengutamakan setatus Sosial.
Tak lama Dika dan luna tiba di kediaman kedua orang tuanya. Rumah besar dan mewah ini membuat Luna semakin ciut dan merasa tidak pantas jika harus masuk kedalam. Dika segera membukakan pintu mobi untuk Luna.
" kenapa diam saja Sayang? Ayok kita keluar? " Dika mengajak luna masuk kedalam Rumah namun Luna nampak terlihat gugup.
" saya malu Tuan. sebaiknya kita pulang saja. Ayok tuan kita pulang? perasaan Saya tidak enak. " Luna menolak namun Dika segera menarik tangan Wanita cantik ini dan memeluk erat tubuhnya.
" Dengarkan Aku Sayang. Aku begitu menginginkan mu menjadi istriku. kau pun begitu kan ingin aku nikahi? jadi buat kedua orang tuaku tertarik dan percaya kalau kamu itu adalah calon pendamping yang baik dan setia. Mereka akan menyambut mu sayang. Kamu harus percaya dengan ucapan ku. " Dika meyakinkan Luna.
" Baiklah Tuan. saya akan Coba. " Tipalnya.
gegas keduanya masuk kedalam dimana Dika menggandeng tangan Luna.
Benerapa pembantu disana nampak keheranan saat Dika menggandeng wanita cantik yang jelas bukan Istrinya.
" Jo. Sepertinya Tuan muda bersama Wanita lain. tapi bukan Non Calista Jo. mereka mesra sekali. " ujar nunung salah satu pembantu dirumah ini.
Jojo yang bertugas sebagai Satpam di rumah kedua orang tua Dika nampak tak menghiraukan Kedatangan Majikan mudanya.
" Kamu ini Nung selalu saja kepo sama urusan orang lain. Sudah biarkan Saja, Pria tampan kaya raya seperti Den Dika itu wajar kalau mempunyai Istri lebih dari Satu. Cantikan yang ini di banding Non Calis. " Sahut Jojo asal ngena.
Nunung mendelik ke arah Pria ini seakan tak suka dengan arah pembicaraan Jojo.
" Wajar apanya Jo! Cangkem mu itu yang Asal- asalan. aku kan Cuma nanya. dasar wedus gembel...! " Sergahnya sembari menoyor kepala Jojo.
Wanita paruh baya ini segera masuk kedalam menyiapkan suguhan untuk Tuan muda karena Nyonya Risma memanggil Nunung.
Kini Dika dan Luna duduk di sofa Ruang tamu, kedua orang tua Dika datang dan duduk bersama mereka.
" Ini wanita yang sering kamu bicarakan itu Sayang? " Tanya Ibunya kepada Duka.
" Iya Bu. ini Luna wanita yang sering aku bicarakan. Gimana Bu. kalian Menyetujui kami menikah? " Dika sudah tidak sabar ingin segera mendengar tanggapan kedua otang tuanya.
Luna terlihat malu dan gugup, janda cantik ini menundukan kepalanya di hadapan kedua orang Tua Majikannya.
pak Rajab menoleh ke arah istrinya, Risma.
" Cantik sekali ya Bu. Kalau memang sudah Cocok kenapa harus di tunda- tunda. secepatnya saja kalian menikah. benar tidak bu? " Jelas Pak Rajab yang tiba- tiba saja Menyetujui hubungan mereka berdua.
Bu Risma nampak tak segampang itu mengambil keputusan, wanita paruh baya ini terus memandangi Luna.
" Cah Ayu, kemari lah Nak. Mari duduk di samping ku. " Bu Risma meminta Luna duduk di sampingnya.
Luna beranjak dari duduknya, wanita ini menoleh ke arah Dika namun dika segera memberi kode agar Luna menuruti titah ibunya.
Luna duduk di samping Bu Risma, wanita paruh baya ini mengelus punggung Luna dengan penuh kelembutan.
" Dengarkan ibu Cah Ayu. ibu sudah tau semuanya dari Dika, putraku. masalah yang sedang dihadapi Dika, memang sangat berat, tapi jika Kamu memang mencintai Putraku maka ibu merestui hubungan Kalian, Menikahlah dengan Putraku Dika. masalah Calista biar kami yang tangani. Kamu mau kan Cah Ayu? " Bu Risma tersenyum dan Luna nampak berbinar saat kedua orang tua dika merestui hubungan mereka.
sungguh tak di sangka kalau kedua orang tua Dika ternyata merestui hubungan mereka, luna segera memeluk Calon mertuanya, janda cantik ini begitu bahagia saat mendapat restu dari mereka.
Dika tersenyum dan merasa lega ketika Ibu dan Ayahnya merestui hubungan mereka.
" Dika, segera kau nikahi Luna, temui kedua orang tuanya. bagai mana dengan Calista saat ini? apa perceraian mu dengan wanita itu sudah di proses? Ayah tidak menyangka jika wanita itu telah mencoreng nama baik keluarga kita. " Tanya Pak Rajab memastikan.
" Sudah Yah. Pengacara ku sudah mengurusnya, minggu depan aku akan menemui kedua orang Calista dan menceritakan semuanya. semoga mereka bisa mengerti. " Tegas Dika di hadapan kedua orang tuanya.
" Harus itu. Biar mereka mengetahui kelakuan putrinya itu. " Timpalnya nampak emosi.
Setelah ngobrol panjang lebar, Dika dan Luna berpamitan, karena Esok mereka berdua akan pergi mengunjungi Kedua orang Tua Luna.
Luna nampak senyum- senyum sendiri ketika mendapat restu dari calon mertuanya, dan Dika merasa bahagia ketika melihat Luna nampak bahagia. Dika menggoda Luna saat mereka sedang menuju perjalanan pulang.
" baru kali ini aku melihat kamu tersenyum lepas seperti itu. gimana rasanya setelah bertemu dengan Kedua orang tuaku? " tanya Dika kepada Calon istrinya.
" Saya senang sekali Tuan, ternyata Nyonya dan Tuan Rajab begitu baik dan mau menerima Saya. " Ujar Luna lalu yang tak menyangka.
" aku juga bahagia sekali Luna. mulai saat ini jangan panggil aku tuan. panggil Nama saja atau apalah karena kamu akan menjadi istri ku. " pintanya kepada Luna.
" I__iya Tuan... eh maaf, maksud ku Mas Dika. Maaf mas, karena Aku belum terbiasa. " Lirihnya. Luna nampak gugup di hadapan Pria tampan ini.
Dika terkekeh dan segera menepi, mobil yang ia kemudikan berhenti tepat di depan Salon kecantikan. pria ini mendekat kearah Luna sehingga sang empu tak bisa bergerak karena Jok yang ia duduki begitu terasa sempit menghimpit tubuhnya.
" mas dika mau Apa? " Luna kebingungan ketika dika begitu dekat sehingga tak ada celah baginya untuk bergerak.
" Kau begitu cantik sekali Luna, Aku merasa bahagia ketika kedua orang tua ku merestui hubungan kita. " Ucap Dika menggoda Luna.
" Mas bisa saja, jangan dekat-dekat seperti ini nanti malah pengen lagi. malu jika di lihat orang lain. " Ujar Luna mengingatkan pria tampan ini.
Dika terkekeh.
" Maaf Luna? yasudah hari ini aku akan belikan semua keperluan Untuk kamu Sayang, sekalian perawatan, Kamu mau ya? " Dika begitu perhatian dan ingin merubah penampilan calon istrinya ini agar semakin terlihat cantik.
Luna mengangguk Cepat menyetujui semua keinginan Calon suaminya. keduanya segera turun dan masuk kedalam Salon ini dimana di dalam terdapat tempat Spa dan segala bentuk perawatan khusus wanita. Luna dimanjakan dan Dika saat ini hanya duduk santai saja menunggu Luna yang sedang melakukan perawatan.
