BAB 1 PENANTIAN - 3
Luna melihat Majikannya Calista berjalan Gontai di bopong oleh pria itu. Calista di baringkan di atas Sofa Ruang tamu dan Segera di tinggal oleh pria itu.
Sedangkan Luna sudah menyangka Kalau Majikannya itu sedang mabuk berat, dan segera menutup tubuhnya dengan Selimut karena Wanita ini nampak tak sadarkan diri.
Luna melihat Rok mini yang di kenakan Majikannya Calista tersingkab, dan Segera menariknya agar tertutup, namun Luna mendapati cairan kental berbau anyir di celana dalam milik Majikannya seperti cairan Sperma, Ada yang ganjil sehingga Luna seketika mencurigai Apa yang dilakukan Calista bersama pria tadi.
" Ini kan cairan Sperma! Sampai basah begini berceceran di Celana dalam milik Non Calista. Apa yang mereka lakukan? " Batin Luna di buat penasaran, rasa curiga pun muncul seketika.
Gegas luna menutup tubuh Majikannya yang saat ini sudah tak sadarkan diri, Berbaring di atas Sofa ruang tamu. dan luna Kembali melanjutkan Pekerjaan yang sempat ia tunda. Namun Luna masih saja memikirkan kondisi Calis. Majikannya.
" Apa perlu aku hubungi Tuan Dika kalau Non Calis sudah pulang. tapi Non calis sedang tidur sebaiknya biarkan saja, kasihan jika sampai terganggu. " Gumamnya.
Sedangkan di klinik Tempat kerja Dika saat ini temannya Dika yang juga seorang dokter nampak tergesa- gesa menemui Dika di ruangannya. " Bro lagi santai rupanya. boleh gua masuk? " sapa Raka di balik pintu saat dika sedang melamun.
" eh. elu Bro, masuk aja gua lagi Santai kok. " Balasnya.
Raka segera masuk dan membuka pentilasi Udara, Pria ini menyulut rokoknya di hadapan Dika seperti sudah terbiasa dan tak ada batasan. " Eh bro, lu tau kan kalau kemaren gua Libur terus Gua abis pesta di Puncak sama temen- temen gua. nah masalahnya kemaren gua liat istri lu, si Calista ada di Vila sama Cowo lain Bro! " Ucap Raka nampak Serius meyakinkan sahabatnya itu.
Dika mengernyit saat mendengar Kesaksian sahabatnya. " Yang bener lu...? Istri gua emang pergi tapi ngurusin Kerjaan. masa sih Dia bohong sama Gua? salah liat kali. " Timpal Dika yang masih belum percaya Dengan ucapan Raka, sahabatnya.
Raka merasa kasihan dengan sahabatnya Dika, apalagi Raka tau kalau Rumah tangga Dika dan Calista saat ini sedang tidak- baik saja.
" Sory bro gua nggak ada maksud buat ngadu- ngadu, tapi gua juga nggak mungkin nyembunyiin ini dari lu, Dika. lu itu sahabat Gua dari Kecil. lu liat aja sendiri. " Jelas Raka sembari menunjukan Rekaman kemesraan Calista saat bersama pria lain.
Dika tertegun ketika melihat rekaman tersebut, ia nampak tak kuasa melihat semua yang sudah di lakukan Istrinya, pria ini menghela napas Panjang di hadapan Raka, seakan semua darah yang mengalir di tubuhnya mendidih tak kuasa menahan Emosi saat melihat Bukti Vidio Calista bercumbu bersama Pria yang Sudah Dika kenal.
" Lu tau siapa Pria itu? " tanya Raka penasaran.
" Gua tau Bro, Dia itu Mantannya Calista dan juga satu kantor sama istri gua. namanya Aldo. brengsek ni orang. " Jelas Dika hatinya terasa hancur saat tau kalau istrinya ini sudah berani berbohong, raut wajah seketika berubah memerah, namun Dika masih bisa menahannya.
Raka menepuk Pundak Dika seraya berkata agar Sahabatnya ini di beri kesabaran dan segera mencari Solusinya. " Lu yang Kuat Bro. Gua siap bantu lu Dika. " Tukas Raka yang begitu peduli dengan sahabatnya.
Gegas Raka keluar dan meninggalkan Dika sendiri di Ruangan tempatnya istirahat. Dika nampak terus menahan emosinya agar tidak terjadi sesuatu yang tak di inginkan. " Sebaiknya Aku harus segera pulang, barangkali Istriku sudah berada di rumah. " gegas Dika segera pergi, berharap Calista sudah berada Di rumah. dan memastikan semuanya.
Mobil yang di kendarai Dika melaju Sangat Cepat menyingkab keramaian di sepanjang jalan ibu kota yang penuh dengan hiruk pikuk manusia.
Dika tiba di kediaman miliknya, pria ini segera keluar dan masuk kedalam berharap Istrinya Calista sudah pulang.
Dika terperangah saat mendapati Istrinya terkapar tak sadarkan diri di atas Sofa Ruang tamu. Dika memastikan pakaian yang di kenakan istrinya ini sesuai dengan yang ia lihat di Vidio.
Ya pakaian yang dikenakan calista persis sama membuat Dika seketika tak menyangka.
" Berani sekali kamu melakukan ini Calista. " lirihnya sembari memandangi istrinya itu.
Dika segera masuk kedalam kamar dan mengganti pakaian, Pria ini segera kembali lalu duduk tepat di depan Istrinya Dan terus menatap kearah Calista yang masih tak sadarkan diri akibat minuman keras.
Sedangkan Luna saat ini hanya bisa melihat dari kejauhan saat majikannya Dika memandangi Nona Calista. Tatapan tajam Dika menyiratkan kebencian dan juga amarah yang besar terhadap Calista istrinya.
tak lama Istrinya ini terbangun dari tidurnya dan tersentak saat dirinya sudah berada di Rumah, bahkan Dika sang Suami sedang duduk memandangi dirinya.
" Akh... pusing sekali kepala ku ini. " Lirihnya Sembari memegangi area kepalanya.
" hebat sekali kamu ini, bagai mana pestanya? pasti kamu Hapy kan? " tanya Dika kepada istrinya Calis seraya menyindir wanita ini.
" Apaan sih kamu mas! Aku itu sudah meeting dengan partner bisnis ku. Jangan menuduhku yang bukan- bukan? " Timpal Calis mengelak, ia masih terpengaruh oleh minuman keras.
Dika hanya bisa tersenyum saja saat Calis mengelak, pria ini tak ingin ada keributan dengan istrinya, Gegas Dika beranjak dari duduknya dan pergi keluar karena dirinya sudah tau kalau Istrinya Ini sedang berbohong.
Calista nampak sempoyongan dan masuk kedalam kamarnya. sedangkan Dika kini segera menuju tempat dimana Dirinya sering berdiam diri melepas rasa penatnya di saat sedang banyak masalah.
Malam harinya di saat Keadaan rumah Sudah terlihat Sepi, Dika pulang dan segera masuk kedalam Kamar dan mendapati Istrinya saat ini sudah tertitur, melihat lekukan tubuhnya yang indah seakan memanjakan kedua matanya, namun Dika kali ini tak sedikitpun tergoda. pria ini hanya mengganti pakaian saja dan kembali keluar meninggalkan Istrinya.
Calista terbangun saat dirinya berpura- pura tidur bahkan Dika tak menyentuhnya membuat Wanita ini menjadi bertanya- tanya.
" Kenapa dia keluar dan mengacuhkan ku? Apa Dika marah karena aku sudah berbohong? " Gumamnya seperti menyadari.
Gegas Wanita ini segera keluar dari dalam kamar dan melihat kalau suaminya ini sedang duduk di teras Rumah. ingin rasanya Calista duduk di samping Dika dan bermanja seperti dulu namun kini malah terasa asing, karena renggangnya hubungan mereka akibat kesibukan dan juga Bisnisnya itu.
