BAB 1 PENANTIAN - 2
Luna tersentak, saat Calis tiba-tiba saja menanyakan hal itu kepadanya, ia berusaha untuk tetap tenang karena tak ingin di curigai.
" T__tuan sibuk dengan pekerjaannya Non. Selama ini tidak pernah ada perlakuan yang menyimpang yang dilakukan Tuan Dika kepada Saya. apalagi membawa perempuan lain ke rumah ini. " Balasnya Gugup. Namun Luna terpaksa berbohong karena tak ingin hubungan majikannya hancur berantakan.
Calista mengangguk, nampaknya ia percaya dengan ucapan Luna, ia tak lagi bertanya karena tiba- tiba saja ponsel miliknya berdering.
Luna segera menghidangkan Sarapan pagi untuk Majikannya Calista. dan segera melanjutkan Pekerjaan yang sempat tertunda.
Sedangkan Calista mendapat telepon dari seorang pria dan mengharuskan Dirinya pergi. entah pertemuan penting apa sehingga Wanita ini harus segera pergi menemui pria yang baru saja menghubunginya.
Beberapa jam kemudian Calista sudah terlhat sangat cantik seperti akan pergi ke acara pesta, bahkan pakaian yang di kenakan terlihat sangat Sexy.
di depan Rumah terlihat mobil berwarna hitam berhenti seperti sedang menunggu Seseorang.
" Luna...! Luna..! Saya pergi dulu ya? Kalau tuan Dika pulang bilang saja Saya sedang ada urusan pekerjaan! " Titah Calis kepada Pembantunya, Luna.
Luna mengangguk Cepat, mengerti dengan apa yang di perintahkan Oleh Majikannya. Luna terus memandangi Majikannya Calista masuk kedalam mobil bersama seorang pria yang sama, saat dulu Luna pernah melihat Calista bercumbu dengan Pria itu tanpa sepengetahuan Tuan Dika.
" Pria itu lagi ternyata. Kenapa mereka selalu Terlihat mesra? Kasihan mas Dika di hianati istrinya Non Calista, pantas saja Mas Dika selalu melakukan itu kepada ku, dan menjadikan ku sebagai pelampiasan. sepertinya hubungan mereka sedang tidak baik- baik saja. " Batin Luna menerka, saat melihat Majikannya Calista bermain dengan Pria lain.
Luna segera melanjutkan aktifitasnya seperti biasa, mencuci pakaian, membersihkan semua ruangan juga menyiapkan makan siang untuk majikannya Dika, jika pulang lebih awal.
Setelah semua tugasnya selesai, Luna segera membersihan Tubuhnya dan istirahat di dalam kamar, setelah seharian bekerja.
malam pun tiba, sekitar pukul 10 malam, Dika pulang dan tak mendapati istrinya.
" Kemana Dia? kenapa sepi sekali. " gumamnya dalam hati.
gegas Dika menuju kamar Milik Luna, menanyakan keberadaan Calista istrinya.
TOK.. TOK.. TOK.. " Luna ini Saya luna. tolong buka pintunya? " Panggil Dika kepada pembantunya.
" ya Sebentar Tuan. " Sahut Luna dari dalam.
Wanita ini segera membuka pintu kamar dan mendapati majikankan berdiri di depan pintu kamar miliknya.
Dika nampak tak berkedip saat melihat Luna membuka pintu kamarnya, wanita ini semakin terlihat cantik, seakan mengundang rasa kerinduannya kepada sang istri.
" Kamu lihat istri Saya? " tanya Dika, namun pandangannya tak luput ke arah tubuh Luna yang semakin menggoda.
" Non Calis belum pulang Tuan. katanya ada urusan pekerjaan. Bahkan dia pergi sejak pagi tadi. " Jelas Luna sembari melapisi area tubuhnya yang terbuka menggunakan Pakaian lengan panjang, karena dika terus saja memandangi dirinya.
Dika menarik nafas panjang di hadapan Luna, ia merasa heran karena istrinya ini selalu sibuk dengan pekerjaan dan tak mementingkan dirinya.
" yasudah kalau begitu, Tolong siapkan Makan malam untuk Saya. Saya lapar sekali Luna. Karena seharian ini banyak sekali pasien yang saya tangani, hingga tak sempat makan. " titah Dika kepada Luna pembantunya. Ia seakan lelah dengan kondisinya saat ini, belum lagi dengan masalah rumah tangganya yang semakin hari semakin tak kondusif.
Luna bisa memahami dan mengerti posisi Majikannya saat ini. " Baik Tuan. " Timpalnya.
Gegas Luna menyiapkan makan malam untuk majikannya, dan Dika segera mengganti pakaian lalu menuju Ruang makan.
" Semuanya Sudah Siap Tuan. Silahkan Di nikmati. " Ujar Luna lalu bergegas Pergi meninggalkan Majikannya.
TAAAP...
tangan Wanita cantik ini Di genggam erat oleh Dika sehingga luna seketika di buat terkejut dan tak bisa Berkata apa- apa di hadapan majikannya.
" Kamu temani Saya di sini ya? " Pinta Dika lalu menarik tangan luna sehingga sang empu terpaksa Duduk di sampingnya.
Luna gugup saat dirinya begitu dekat dengan majikannya dan Dika nampak terlihat Senang karena Luna selalu ada untuknya, sehingga Dika merasa tidak Kesepian di saat istrinya tidak Ada.
" Tuan. sebaiknya Saya pergi Saja. nanti Non Calis tau dan marah jika Kita duduk Berdua seperti ini. " Ucap Luna merasa Takut jika Majikannya Calista melihat.
" Saya tidak perduli Luna. Biarkan Saja. Sebaiknya kamu juga makan. temani saya. saya sudah tidak peduli lagi dengan wanita itu. " Tukas Dika yang sudah tidak peduli dengan istrinya, Calista.
Luna nampak Gugup namun Wanita ini terpaksa menuruti kemauan majikannya. Sedangkan Dika merasa Bahagia jika dirinya Selalu berada dekat dengan Luna, pembantunya, apalagi Dirinya dan Luna sudah pernah melakukan hubungan Intens bersama dan Itu menjadi Candu baginya, karena Rasanya begitu berbeda jika di bandingkan ketika dirinya bercinta dengan istrinya, Calista.
beberapa menit kemudian Dika dan Luna menyudahi Makan malam bersama, tak ingin di ketahui Calista, Luna segera masuk kedalam kamarnya, namun Dika terus saja memandangi Luna seakan Tak ingin jauh dari wanita ini.
Dika tersadar ia segera beranjak lalu duduk di depan teras Rumah sembari menghisap Rokoknya, pria ini begitu lelah dengan Setatus pernikahannya bersama Calista yang sudah hampir 3 tahun tak juga mendapat kebahagiaan. Belum lagi Dengan Pertanyaan Kedua orang tuanya yang selalu meminta Seorang Cucuk dari mereka, dan itu membuat Dika menjadi dilema.
Sudah hampir Tiga jam Dika menunggu kepulangan istrinya namun Belum juga Datang.
" Sudah jam 1 malam tapi Istri ku masih belum pulang, Pergi kemana kamu calista? " Batin Dika terus saja bertanya- tanya seakan menghawatirkan Istrinya, hatinya masih saja mencemaskan wanita itu.
Dika beranjak kembali dari duduknya, dan segera masuk kedalam Kamar berharap istrinya ini secepatnya pulang. Malam terus bergulir di gantikan Langit Pagi yang Cerah, Cahaya matahari nampak bersinar dan Dika yang juga tak mendapati istrinya terlihat tergesa- gesa karena hari ini dirinya akan segera pergi ke tempat kerjanya.
" Luna... Saya pergi Dulu ya? jika Istri saya Pulang Tolong suru dia hubungi Saya secepatnya. " Titah Dika yang nampak tergesa- gesa.
" Baik Tuan. " timpalnya terlihat malu saat Majikannya ini terus menatap kearahnya.
Dika ingin sekali mengecup kening Luna namun itu hanya angannya saja, Pria ini segera pergi menuju klinik miliknya. dan tak lama setelah Dika pergi, Calista datang di antar seorang pria yang sama saat menjemputnya.
