Bab 14 Di Mana Cincin Pernikahanmu?
Jeffrey tidak disangka ternyata memakai sebuah cincin berlian yang sederhana dan polos di jari manisnya yang ramping itu.
Itu adalah cincin yang Camille beli sebelumnya.
Camille tercengang sampai-sampai dia lupa untuk duduk di sebelah meja makan. Akhirnya Jeffrey pun menaikkan kepalanya untuk melihat Camille.
"Ada apa?" Tanya Jeffrey dan ketika pandangannya tertuju kepada jari Camille yang kosong, dia pun menaikkan alisnya sedikit, "Di mana cincin pernikahanmu?"
Camille pun langsung merasa sedikit malu.
Karena sebelumnya dia merasa bahwa cincin yang dia beli tidak cocok untuk Jeffrey, sehingga dia pun tidak memakai cincinnya ketika berada di depan Jeffrey. Tetapi dia tidak menyangka bahwa Jeffrey akan menemukan cincin yang telah dia simpan dan juga memakainya.
Ketika Camille mengulurkan tangannya untuk mengeluarkan cincinnya dari dalam tasnya dan memakainya, dia tidak bisa menahan dirinya untuk berkata dengan suara yang rendah, "Maaf, model cincinnya ini aku asal pilih."
Jeffrey menaikkan bibirnya dan berkata, "Tidak apa-apa, ini sangat indah."
Camille pun tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraannya pada kali ini dan hanya dapat duduk, lalu memakan sarapan dengan tenang.
Setelah selesai sarapan, Jeffrey melipat koran di tangannya dan berkata dengan ringan, "Aku akan mengantarmu pergi bekerja."
"Tidak perlu." Camille dengan cepat berkata, "Aku akan naik taksi atau naik MRT saja."
Gila saja, jika Jeffrey sampai dikenali oleh orang-orang di kantor, maka bukankah para perempuan itu akan banyak bertingkah kepada dirinya?
"Stasiun MRT sangat jauh dari sini." Jeffrey sedikit mengerutkan alisnya, "Dan di sini juga tidak akan mendapatkan taksi."
Memang benar, Camille memperhatikan hal itu ketika dia pindah kemarin. Di daerah perumahan orang kaya ini, semua penghuninya mengendarai mobil, jadi tentu saja tidak mungkin ada taksi atau stasiun MRT.
Camille pun melihat jam tangannya dan waktu menunjukkan sudah tidak pagi lagi, jadi dia hanya bisa berkata, "Kalau begitu bisakah kamu menolongku untuk mengantar aku sampai ke stasiun MRT yang sejalan dengan tujuanmu?"
Jeffrey menaikkan matanya untuk melihat Camille dan itu langsung membuat Camille menjadi sedikit gugup, tetapi Jeffrey pada akhirnya menganggukkan kepalanya.
Ketika Camille dan Jeffrey tiba di pintu keluar, sudah ada sebuah mobil Bentley hitam yang berhenti di luar.
Di sebelah mobil tersebut, ada seorang pria muda yang berdiri dan memperkenalkan dirinya sebagai Elvis Wirya, yaitu asisten khusus Jeffrey.
Ketika Camille sedang berpikir bagaimana cara Jeffrey untuk naik mobil, Elvis telah membuka pintu mobilnya dan Camille pun melihat ada sebuah pelat besi yang jatuh turun dari mobil tersebut, kemudian kursi roda Jeffrey pun dapat bergerak dengan lancarnya memasuki mobil tersebut.
Camille memasuki mobil dan menemukan bahwa interior mobil tersebut juga telah dimodifikasi dan ada sebuah tempat khusus untuk kursi roda Jeffrey.
Setelah Camille duduk dengan stabil, mobil itu pun segera menyala dan melaju menuju stasiun MRT terdekat.
Ketika mobil itu berhenti di sebelah stasiun MRT dan Jeffrey melihat melalui jendelanya bahwa lingkungan di luar sangat ribut, Jeffrey pun mengerutkan alisnya sedikit, "Ini tidak terlalu nyaman bagimu untuk pergi bekerja seperti ini. Jika kamu tidak ingin membiarkan aku mengantarmu, aku dapat menyiapkan sebuah mobil untukmu."
Camille tercengang dan kemudian langsung berkata, "Aku benar-benar tidak memerlukannya."
Tentu saja dia tahu bahwa sebuah mobil itu bukanlah apa-apa bagi Jeffrey, tetapi dia masih merasa aneh jika dia menghabiskan uang Jeffrey.
Karena Camille menolaknya tanpa banyak berpikir, mata hitam Jeffrey pun menjadi sedikit serius dan dia segera berkata, "Aku biasanya tidak sering tinggal di rumah, jadi bagaimana caramu pergi bekerja jika sendirian."
Mengenai hal itu, Camille juga barusan sudah memikirkannya di sepanjang perjalanan dan dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menggoyangnya, "Sekarang layanan untuk memesan mobil sudah sangat gampang, jadi aku hanya perlu bangun lebih pagi untuk memesan mobil. Itu… Aku sudah hampir telat, jadi aku akan turun dari mobil terlebih dahulu, sampai jumpa."
Setelah mengatakan itu, Camille segera turun dari mobil.
Jeffrey yang berada di dalam mobil pun melihat sosok mungil Camille yang terus berlari menjauh dengan matanya yang gelap melalui jendela.
Melihat adegan itu, Elvis yang menyetir di depan mobil pun akhirnya tidak bisa menahan dirinya untuk berkata, "Hmm… Tuan Muda Jeffrey, kenapa aku merasa bahwa nyonya muda berbeda dengan apa yang kita selidiki sebelumnya?"
Jeffrey yang sedang melihat sosok belakang Camille di luar itu pun tampak sedang berpikir dan akhirnya berkata, "Memang tidak terlalu sama."
Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Camille akan menolak tawarannya untuk membelikan mobil tanpa adanya keraguan.
Jeffrey sebelumnya telah mengirim Elvis untuk menyelidiki masa lalu Camille dan kesan mereka adalah Camille merupakan seorang wanita rela menjual segalanya hanya demi sedikit uang.
Dan juga justru karena melihat hal itulah Jeffrey memilihnya.
Seorang wanita yang dapat puas hanya dengan sedikit uang jauh lebih aman dan jauh lebih mudah untuk dikendalikan daripada wanita yang di dalam hatinya memikirkan tentang semua harta dan propertinya.
Tetapi tentu saja Jeffrey juga mengakui bahwa salah satu alasan lainnya mengapa dia memilih Camille adalah karena dia tidak membenci Camille.
Tetapi yang tidak disangka adalah bahwa Camille tampaknya sama sekali tidak menginginkan uangnya?
Atau apakah Camille itu ternyata jauh lebih pintar dari yang dia bayangkan dan mengerti bagaimana caranya untuk menggunakan trik seolah-olah dia tidak menyukai uang tetapi sebenarnya menginginkan lebih?
Ekspresi mata Jeffrey menjadi sedikit lebih serius dan akhirnya menarik kembali pandangannya.
"Ayo pergi."
