Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Apakah Berfungsi Atau Tidak?

Camille terkejut dan ketika dia memutar kepalanya, dia melihat pintu kamar terbuka dan Jeffrey yang sedang duduk di kursi roda perlahan-lahan memasuki kamar.

Jeffrey juga benar-benar tidak menyangka bahwa ketika dia pulang ke rumah, istri barunya itu akan menyambut dirinya dengan pose yang begitu terbuka.

Sedangkan di sisi Camille, dia menjadi semakin terkejut.

Dia hanya merasakan pikirannya menjadi kosong dan ketika dia dapat bereaksi, dia langsung berteriak dengan tajam dan dengan cepatnya berlari ke kamar mandi.

Tetapi yang tidak dapat disangka adalah bahwa lantainya sudah menjadi basah karena dirinya dan begitu dia berlari, dia terpeleset dan menjadi tidak stabil, lalu terjatuh ke depan.

"Awas!"

Baru pada saat itulah ekspresi Jeffrey berubah sedikit dan dia dengan cepat menggerakkan kursi rodanya ke depan untuk menangkap Camille, lalu Camille pun terjatuh ke pangkuannya.

Jeffrey tiba-tiba menjadi sedikit tercengang begitu bersentuhan dengan tubuh yang lembut dan basah di bawah tangannya itu.

Dia kemudian menundukkan kepalanya dan melihat wajah Camille yang memerah karena panik.

Camille dapat dikatakan tidak termasuk sebagai seorang wanita yang sangat cantik begitu orang melihatnya, tetapi fitur wajahnya indah dan ketika diperhatikan baik-baik, dia termasuk sebagai wanita yang semakin dilihat semakin cantik.

Terutama pada saat ini. Dia memiliki figur badan yang menarik dan indah, wajah yang sederhana, lalu rambut basahnya yang diselipkan di belakang telinganya dengan tetesan air yang mengalir ke bawah mengikuti rambutnya hingga menuju garis tulang selangkanya yang jelas itu juga tampak menawan.

Tenggorokan Jeffrey pun menegang tanpa sadar dan warna kedua matanya menjadi semakin hitam.

Camille akhirnya menstabilkan badannya dengan sulit, lalu menaikkan kepalanya dengan gelisah dan menatap mata pria yang sangat gelap dan dalam itu.

Camille bagaimanapun juga bukanlah anak kecil lagi, jadi dia langsung dapat mengerti apa maksud dari mata pria tersebut.

Sial.

"Ma… maaf…" Camille pun dengan cepat bangkit berdiri, tetapi ketika tangannya sedang menopang di bagian kaki Jeffrey, dia sedikit terkejut.

Tetapi pada saat itu dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan apa pun dan tidak berani melihat Jeffrey lebih banyak lagi, jadi dia berlari memasuki kamar mandi dengan terburu-buru.

Ketika pintu kamar mandi sudah tertutup, jantung Camille masih berdetak dengan kencang.

Barusan itu sangatlah berbahaya dan sedikit lagi mungkin….

Camille berpikir dengan takutnya, tetapi pada saat yang sama juga, dia sedikit terkejut.

Dia dan Jeffrey sekarang merupakan pasangan suami istri yang sah, jadi jika memang terjadi sesuatu, maka itu sepertinya merupakan hal yang normal. Jadi apakah dia kabur dengan panik itu merupakan hal yang salah atau tidak?

Camille sedikit kesal, tetapi ketika dia mengingat kembali ekspresi mata yang barusan Jeffrey tunjukkan itu, dia tidak bisa menahan dirinya untuk gemetar sedikit.

Tidak peduli mau dikatakan seperti apa, ini adalah pertemuan ketiganya bersama dengan Jeffrey, jadi dia masih sedikit tidak bisa menerima jika sesuatu terjadi seperti itu.

Tetapi jika dipikir kembali, melihat respons Jeffrey yang seperti pria normal tadi, maka omongan dari rekan kerja prianya di kantor hari ini itu tidak dapat diandalkan. Meskipun kedua kaki Jeffrey lumpuh, tetapi sepertinya tidak mempengaruhi bagian itu, kan?

Pikiran Camille pun melayang jauh tanpa dia sadari dan ketika dia sadar dengan apa yang dia pikirkan itu, dia terkejut hingga tidak dapat menahan dirinya untuk mencubit dirinya sendiri.

Camille, apa yang sedang kamu pikirkan! Kenapa kamu malah peduli dengan bisa berfungsi atau tidaknya bagian pribadi milik Jeffrey itu….

Memikirkan hal tersebut, ekspresi mata Camille pun secara tidak sadar menjadi semakin gelap.

Memikirkan kejadian di masa lalu, Camille mungkin lebih suka jika Jeffrey menjadi sama seperti apa yang rekan kerja prianya katakan, yaitu bagian pribadinya tidak berfungsi.

Tetapi…

Masih ada suatu hal lainnya yang membuat Camille merasa sedikit penasaran.

Ketika dia barusan terjatuh ke tubuh Jeffrey, Camille secara tidak sengaja bersentuhan dengan kakinya.

Camille selalu mengira bahwa otot kaki orang lumpuh seperti Jeffrey itu akan menyusut dan menjadi lemah karena sudah lama tidak digunakan. Tetapi dia tidak menyangka bahwa kaki Jeffrey terasa sangat padat ketika dia sentuh dan sama sekali tidak seperti orang lumpuh.

Mungkinkah dia baru-baru ini saja menjadi lumpuh?

Tok tok—Ketika Camille sedang banyak berpikir, tidak disangka tiba-tiba terdengar sebuah suara ketukan pintu dari luar kamar mandi dan pikirannya pun langsung terhentikan.

Camille terkejut dan menaikkan kepalanya, "Kenapa?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel