Bab 10 Hadiah Yang Tidak Terduga
"Tidak, tidak ada apa-apa." Camille sangat gugup sampai-sampai dia tidak dapat berbicara dengan jelas. Kemudian dia dengan cepat meletakkan kotak tersebut di belakangnya dan berkata, "Model punyaku sama dengan punyamu, itu… perutku sekarang sedang sangat sakit, aku akan pergi ke kamar mandi terlebih dahulu."
Setelah mengatakan itu, Camille hampir dapat dikatakan kabur berlari ke dalam kamar mandi.
Ketika Camille sudah duduk di toilet di dalam ruangan kecil di kamar mandi, barulah pada saat itu dia membuka kembali kotak hadiah yang indah itu dengan sangat berhati-hati.
Apa yang ada di dalam kotak milik Camille bukanlah selendang bermerek seperti apa yang Wendy dan yang lainnya dapatkan, melainkan beberapa kunci.
Setelah Camille mengambil kunci tersebut dan sebelum dia dapat bereaksi karena sangat terkejut, dia mendengar suara getaran ponsel di dalam tasnya.
Dia kemudian membuka ponselnya dan melihat sebuah pesan pendek dari kontak ponselnya yang bernama "Pemberi Pinjaman 10 Juta."
"Pemberi Pinjaman 10 Juta" adalah nama yang Camille pakai untuk menyimpan nomor ponsel Jeffrey sebelumnya. Tetapi siapa yang dapat menyangka bahwa dalam jangka waktu satu hari yang pendek, orang yang memberinya pinjaman malah berubah menjadi suaminya?
Camille menggeser layar ponselnya dan melihat bahwa pesan yang Jeffrey kirimkan ke dia berisikan rangkaian alamat di lingkungan perumahan orang kaya yang paling mahal di Kota S.
Alamat dan kunci.
Camille pun langsung mengerti bahwa Jeffrey benar-benar ingin membiarkan dirinya untuk pindah dan tinggal di sana.
Tentu saja ide dari Jeffrey itu sama sekali tidak salah. Mereka sekarang adalah pasangan suami istri yang sah dan memang sudah dari awalnya mereka seharusnya tinggal bersama.
Camille pun meletakkan kunci tersebut di dalam tasnya dengan santai, lalu menjadi bimbang sejenak dan pada akhirnya mengganti nama nomor ponsel Jeffrey menjadi "Suami".
Dia menulisnya sebagai "suami" bukan "sayang". Meskipun kedua kata tersebut sama-sama memiliki arti untuk mewakili hubungan pernikahan, tetapi kata "suami" lebih terdengar tidak dekat.
Sama seperti hubungan mereka berdua.
Setelah Camille keluar dari kamar mandi, dia kemudian kembali ke kantor bersama dengan Wendy dan yang lainnya.
Pada wawancara kali ini, Camille dan yang lainnya membawa fotografer untuk datang bersama mereka. Di dalam proses wawancara tersebut, mereka juga memotret beberapa foto Jeffrey, tetapi tanpa persetujuan Jeffrey, penerbit majalah mereka juga tidak berani untuk mempublikasikannya.
Oleh karena itu, sang editor pun mencoba bertanya kepada Jeffrey apakah mereka boleh atau tidak untuk mempublikasikan fotonya.
Editor sebenarnya menanyakan pertanyaan tersebut hanya karena ingin mencoba keberuntungannya saja. Karena mau bagaimanapun juga, presdir Grup Freysync itu sangatlah terkenal misterius. Mereka bahkan sudah sangat terkejut karena dapat mewawancarai dia kali ini, jadi mereka sama sekali tidak berani memikirkan tentang fotonya.
Tetapi yang membuat orang terkejut adalah fakta bahwa Jeffrey ternyata malah setuju dengan begitu terus terangnya dan seluruh kantor pun menjadi sangat bersemangat.
"Wow! Foto presdir Grup Freysync! Tampaknya kita akan menghasilkan banyak uang kali ini!"
"Hei, tidak ada gunanya kamu mengatakan itu. Hayden, cepat tunjukkan kepada kami foto presdir Grup Freysync, kami penasaran apakah dia memang setampan yang Wendy katakan atau tidak!"
Ketika sebelumnya tidak memiliki persetujuan dari Jeffrey, Camille dan beberapa orang lainnya tidak berani menyebarkan fotonya di dalam kantor. Tetapi karena sekarang telah mendapatkan persetujuannya, semua orang pun dengan cepat mengerumuni Hayden sang fotografer.
Hayden kemudian menyalakan komputernya dan foto Jeffrey pun muncul di layarnya.
Para wanita pun langsung seakan-akan meledak kembali.
"Wow! Dia terlalu tampan! Bahkan deskripsi dari Wendy pun sama sekali tidak menggambarkan 10% dari ketampanan presdir ini!"
"Benar, bahkan penampilan para idola remaja di dunia hiburan pun bukanlah tandingannya!"
"Hei, tapi kursi yang Presdir Handaya duduki itu tampaknya sangat aneh? Kenapa itu mirip dengan… kursi roda?"
Pada akhirnya ada orang yang menyadari kursi roda yang Jeffrey duduki dan semua orang pun langsung terdiam.
"Benar." Wendy berkata dengan keras, "Presdir Handaya memang duduk di kursi roda, tetapi memangnya ada apa? Dia sangat tampan dan juga memiliki uang, dia sudah seperti seorang pangeran tampan dengan duduk di kursi roda tersebut!"
Para wanita di sekitar pun langsung bersikap seperti setuju satu per satu. Tetapi ada beberapa rekan kerja pria yang merasa tidak adil di dalam hatinya dan berkata dengan iri, "Cih, memangnya kenapa kalau ada uang dan tampan? Apakah kalian tahu bahwa bagian kemaluan dari 80% pria yang duduk di kursi roda itu tidak berguna?"
"Benar juga, bukankah kalian mengatakan bahwa dia baru saja menikah? Aku percaya bahwa istri yang baru dia nikahi itu kemungkinan besar jarang bersama dengannya."
Camille yang awalnya hanya meminum air dan tidak ikut berbicara di sebelah pun langsung tersedak dan batuk dengan keras begitu mendengar perkataan tersebut.
