Bab 5
setelah tertidur pulas, wanita cantik bertubuh seksi ini bergegas untuk mandi karena ia juga harus menyiapkan sarapan untuk atasannya. Arra dengan cekatan membersihkan tubuhnya. setelah selesai ia hanya menggunakan bathrobe kemudian pergi ke dapur untuk membuatkan sarapan.
alasan Arra hanya mengenakan bathrobe karena ia takut ketika memakai pakaian, pakaiannya akan berbau dan berkeringat. menu yang akan Arra masak adalah nasi goreng jawa dengana tambahan mie di dalam nasi goreng.
seperti dugaannya, kulkas milik atasannya ini sangat lengkap bahkan semua bahan-bahan telah disiapkan dengan baik. disamping itu, Arra juga menyiapkan teh lemon hangat sesuai pesenan Jero semalam.
tangan cekatan milik Arra bermain dengan berbagai bahan makanan dan jangan lupakan perlatan dapur milik Jero yang cukup canggih.
Arra beberapa kali terpukau melihat pantry milik Jero yang cukup sempurna jika hanya dijadikan pajangan saja, dirinya dulu mati-matian untuk meminta kepada orang tuanya mengenai peralatan dapur yang canggih, namun orang tuanya menentang dan mengatakan bahwa urusan dapur adalah urusan Bude Lasmi, orang yang membantu keluarga Arra dari usia Arra masih bayi.
ketika tengah fokus kepada nasi goreng dihadapannya yang sebentar lagi akan matang, Arra dibuat tidak fokus karena merasakan ada sebuah tangan yang melingkari perutnya. tangan kekar yang memiliki otot yang sangat menonjol tersebut memeluk tubuh indah Arra yang hanya terbalut bathrobe.
jelas Arra tau siapa pemilik tangan itu, karena dirumah ini hanya dihuni oleh dua orang saja. yang membuat Arra kaget adalah, saat ini dibalik bathrobenya ia tak menggunakan sehelai benangpun. namun Arra tak ingin menunjukkan ekspresi yang berlebihan, ia membiarkan tangan tersebut tetap bertengger disana, saat ini fokus Arra adalah agar masakannya lekas matang agar ia bisa mengurusi bayi dewasa di belakangnya ini.
namun saat Arra ingin kembali fokus pada masakannya di depannya ini, beberapa kali juga tangan Jero membuat Arra tak fokus dan merasa terganggu, bahkan tak jarang karena perlakuan Jero menghambat kegiatan memasak Arra.
tangan Jero tak diam, tapi mulai merambat kemana-mana. Arra juga merasakan lehernya sedikit basah, tanpa berpikir lagi, Arra sudah tahu lehernya sedang "dimakan" oleh orang dibelakangnya.
leher indahnya yang terbuka lebar ini menjadi sasaran Jero. Jero juga merasakan semerbak vanilla bercampur strowberry di area cengkuk Arra membuat dirinya turn on di pagi hari. beberapa Kali Jero meninggalkan jejaknya di leher Arra. tak hanya satu tapi banyak. Jero dengan kuat menyesapnya hingga membuat Arra menghentikan aksi masaknya.
"ahhhh" desah Arra ketika tangan kekar itu mulai meremas payudaranya. tak cukup bermain dengan area lehernya, Jero juga mulai bermain pada dua bukit kembar milik Arra.
"matikan kompor" bisik Jero kepada Arra seolah mengingatkan apa yang sedang wanita itu lakukan.
tanpa menunggu instruksi lagi, Arra segera mematikan kompor, dan menikmati oleh apa yang lelaki ini lakukan. memang tak bisa menampik bahwa permainan lelaki dihadapannya ini sangat nikmat. apalagi di pagi hari seperti ini, meskipun sudah banyak tanggung jawab yang harus Arra lakukan di pagi namun menurutnya untuk urusan ini ia tak bisa melewatinya begitu saja.
"aaahhh, Jerohhh" kata Arra ketika Jero mulai membuka ikatan bathrobe yang membuat kulit mulus Arra terpampang hangatnya paparan panas kompor. Tubuh indah milik Arra kini terpampang tanpa penutup sehelai benangpun. Jero terpukau beberapa detik dengan keindahan tubuh Arra di hadapannya.
"Jangan melihatku sepertihh itu" kata Arra menahan malu, meskipun keduanya sudah pernah melakukan sebelumnya, namun Arra tetap malu jika Jero memandang dirinya seolah-olah dirinya adalah obyek incaran.
dengan segera, Jero mendekat, merapatkan tubuhnya pada tubuh Arra. tak ingin beralam-lama, Jero segera menempelkan bibirnya pada bibir Arra. lumatan yang awalnya pelan kini berubah menjadi lumatan yang sangat menggebu.
Lidah Jero tak diam saja, lidah tersebut mulai menari dipermukaan halus kulit leher Arra. Suara desahan Arra membuat adrenalin Jero semakin terpacu.
Dengan sekali hentakan, bathrobe yang menutupi tubuh polos Arra jatuh. Jero langsung mengangkat salah satu kaki Arra. Jarinya mulai menusuk lubang kenikmatan Arra.
"Ahhhhh, Jerohhh kitaa harus ke kantorrhhh" Arra jelas mengingat pagi ini diadakan meeting ulang jadi ia harus menyiapkan segala dokumen dan bahan presentasi.
"Quickly Arra" kata Jero, tanpa bisa membantah, Arra segera berbalik untuk melepaskan bawahan Jero.
Terlihat si jaguar telah berdiri tegak mengacung. Arra memberikan sedikit pijatan kemudian menuntut jaguar itu memasuki lubangnya.
"Ahh,, shhh" desahnya takkala jaguar besar tersebut terbenam pada miliknya.
Hentakan demi hentakan terud membuat Arra merintih kenikmatan. Seolah teringat akan waktu, Jero semakin cepat memompa miliknya.
Bunyi erangan Arra yang semakin cepat membuat Jero akan mencapai puncaknya.
"I wanna cum" bisa Jero kemudian sedikit meninggalkan hickey dileher mulus Arra.
"Ahhhh,,shhhh"
"Ouhhhh, fasterhhhhh"
"Deeperrrhhh"
"Yahhh,,,,ohhhh"
Keduanya sama-sama mengeluarkan erangannya, saling menjawab erangan kenikmatan hingga puncak mereka dapatkan.
Cairan putih kental tersebut dikeluarkan oleh Jero didalam, bercampur dengan cairan milik Arra.
Sesaat Jero tidak mencabut jaguarnya dari milik Arra, ia menikmati pelepasannya yang indah ini di pagi hari.
"Mama saya memang sangat tau keinginan saya" kata Jero kemudian mengecup leher Arra.
Arra tak memikirkan terlalu jauh perlakuan Jero karena ia yakin, hubungan mereka adalah sama-sama memuaskan. Dengan begini Arra tak butuh lelaki karena ia sudah mendapatkan kehangatan bersama atasannya dengan bonus gaji dan fasilitas yang lumayan mewah. Begitu pula Jero, ia bisa memuaskan nafsunya tanpa harus pergi ke bar atau tempat malam lainnya bahkan ia juga diurusi dengan baik oleh sekretatisnya.
Jero kini mencabut miliknya, bersamaan dengan cairan putih yang menetes keluar dari lubang milik Arra.
"Biarkan, nanti akan ada jasa kebersihan yang akan datang membersihkan" kata Jero saat Arra akan mengelapnya dengan tissu dapur.
Mendengar itu Arra segera mengambil bathrobe kemudian memakainya kembali. Tak lupa ia juga menyiapkan makanan yang akan ia dan atasannya gunakan untuk sarapan pagi ini.
Jero pun pergi kekamarnya kembali untuk berpakaian. Arra pun setelah selesai, ia akan sedikit membasuh tubuhnhya kembali sebelum berpakaian.
Di ruang makan ini keduanya sama-sama diam sunyi. Tak ada obrolan hingga perkataan Jero membuat kunyahan Arra berhenti seketika.
"Arra 3 hari lagi akan ada manager keuangan baru, dia Miguel lorenza teman kuliah saya tolong bantu dia dan sepertinya untuk beberapa hari ia akan tinggal disini, siapkan yang perlu dipersiapkan" kata Jero
Seolah teringat ucapan Nyonya Nety, Arra mulai berpikir apakah sosok manager barunya ini yang dimaksud oleh Nyonya Nety. Jika benar ia akan berusaha menjauhkan lelaki lentur dari atasannya.
Arra menyahuti dengan anggukan. Setelah itu keduanya bergegas menuju kantor dan menyiapkan presentasi untuk meeting.
