Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

Hari ini Arra akan menemui Nyonya Nety bermaksud untuk menyampaikan bahwa tugas yang diberikan padanya telah selesai dan ia akan melaporkan apa yang memang perlu dilaporkan. Dengan perasaan sedikit was-was Arra beberapa kali menlihat arloji yang melingkar cantik menghiasi tangan indahnya.

Arra kini tengah duduk di sebuah coffe tempat anak muda sering menghabiskan akhir pekannya tak cuma anak muda bahkan beberapa terlihat seperti sedang bekerja dan mengobrol terkait bisnis. tak perlu waktu yang lama, seseorang yang di nanti oleh Arra muncul.

"selamat malam Nyonya Nety" sapa Arra yang dibalas anggukan serta senyum ramah.

"malam Arra, ada apa ingin mengobrol denganku?" kata Nyonya Nety setelah duduk di hadapan Arra. wanita setengah baya ini terlihat cantik walau hanya dalam balutan dress selutut bermotif bunga. kerutan di beberapa titik wajahnya tak memperngaruhi wajah cantiknya.

"begini nyonya, terkait tugas yang anda berikan waktu itu,," kata Arra sedikit menggantung membuat wanita setengah baya di hadapannya ini menaikkan alisnya menunggu kalimat selanjutnya.

"saya sudah membuktikan bahwa Tuan Jero normal sebagai lelaki" kata Arra membuat senyum lega di wajah Nyonya Nety.

"apakah kamu sudah memastikannya sendiri Arra?" tanya Nyonya Nety dengan nada sedikit menggoda. mendengar itu Arra sedikit gelagapan.

"saya sudah memastikannya Nyonya, jadi saya sudah bisa terlepas dari tugas tambahan bukan?" tanya Arra kepada Nyonya Nety dengan nada sedikit terbata.

"sayangnya tugas tambahanmu belum usai sampai sini Arra, aku ingin kau terus menempel pada putraku karena sebentar lagi laki-laki yang digosipkan menyukai anakku akan kembali ke negara ini dan tidak menutup kemungkinan ia akan bekerja di perusahaan Hollands" kata Nyonya Nety membuat Arra melongo. Arra mengira tugasnya akan selesai ketika ia sudah merasakan bagaimana sosok Jero begitu buasnya memperlihatkan keperkasaannya di atas ranjang.

"jadi laki-laki yang dimaksud beberapa orang menyukai Tuan Jero adalah benar adanya?" sedikit syok, namun Arra tak mengelak bahwa pesona Jero mampu membuat betina meminta untuk memakannya dan tidak menutup kemungkinan pria genitpun juga ingin hal yang sama.

"ia, nanti akan ku kirimkan email terkait putraku, pelajari. dan kau tetap tinggal bersama putraku sampai aku bisa mengusir lelaki genit dari negara ini. suamiku terlalu payah untuk mengusir benalu bagi putra kesayangnku" kata Nyonya Nety mampu membuat Arra menggelengkan kepalanya. Arra dibuat tak habis pikir dengan rencana Nyonya Hollands ini, rencana yang pernah di duga oleh Arra bahwa ia harus terjebak lebih lama dengan atasannya.

"tunggu disini, Jero akan menjemputmu buatlah ia tunduk padamu gadis manis. aku tak keberatan memiliki mantu semanis dirimu" kata Nyonya Nety sambil mengedipkan matanya.

Arra hanya mampu terbengong mendengar ucapan frontal wanita didepannya. bahkan ia tak keberatan jika seorang Arra menjadi menantu bagi putra kesayangannya. menurut Arra keluarga Hollands memang aneh dan tak masuk akal.

tak lama datanglah aktor utama yang sedang dibicarakan. masih dengan menggunakan pakaian formal, Jero mencium wanita setengah baya ini. ia langsung duduk pada kursi kosong.

"ada apa mama memanggilku kesini?" tanya Jero sambil memakan makanan yang telah tersedia didepannya.

" mama khawatir sama kamu, jadi mama meminta Arra semetera untuk tinggal denganmu sampai mama menemukan pembantu yang cocok sama seleramu" jelas perkataan Nyonya Nety adalah bualan semata, pembantu katanya padahal hanya sekali kedipan mata seorang Hollands mampu mendapatkan pembantu yang ia inginkan.

"kasian dia ma, harus mengurus kantor dan mengurus rumahku, aku tak begitu membutuhkan pembantu atau seorang teman" kata Jero

"kalau begitu, tinggalah bersama mama di rumah utama" kata Nyonya Nety

" baik Jero akan membiarkan Arra untuk tinggal bersama, tapi tolong carikan asisten secepatnya, kasian dia harus menanggung beban banyak" sungguh Arra sangat suka jawaban dari Jero kali ini. benar ia masih harus memikirkan pekerjaan kantor dan juga pekerjaan "rumah" barunya.

"yasudah cepat ajak Arra kembali, besok kalian harus bekerja pagi sekali bukan?" tanya Nyonya Nety membuat dua pasang manusia ini berdiri dan berpamitan dengan perempuan cantik keluarga Hollands ini.

ditengah perjalanan hening sekali, bahkan decitan ban mobil dengan aspal yang menjadi pengisi keheningan keduanya. Jero tampak fokus dengan jalanan didepannya berbeda dengan Arra yang fokus dengan ponsel ditangannya. Arra baru saja mendapatkan email mengenai orang disampingnya, dari kebiasaan bahkan makanan yang pantang dimakan oleh lelaki disampingnya ini.

"Arra, untuk pekerjaan rumah jangan terlalu dipikirkan cukup masak untuk sarapan pagi saja, malam hari kita makan diluar sehabis pulang kerja" kata Jero membuat Arra menganggukan kepalanya.

"apakah Pak Jero memiliki permintaan untuk sarapan besok pagi?" tanya Arra

"cukup nasi goreng dan air putih, dan kurasa panggilan pak terlalu tua dan formal jika sudah diluar jam kantor" kata Jero membuat Arra menganggukan kepalanya.

tak harus mengulang perkataan Jero, Arra sudah tau apa yang dimaksud oleh Jero dalam akhir kalimatnya.

"baiklah Jero, apakah perlu untuk disiapkan setelah pakaian kantor juga?" tanya Arra berusaha mengubah suasana kaku diantara keduanya.

"jika tak merepotkan dirimu" kata Jero

setelah itu hening kembali menguasai keduanya, Jero diam dan Arra yang kini ternyata telah tertidur pulas. tanpa mau membangunkan wanita disampingnya, Jero hanya diam sampai ia berada di depan rumahnya.

beberapa kali Jero dibuat salah tatap karena dilihat dari samping, Payudara Arra sangat besar dan menyumbul ingin keluar. tak hanya itu, rok selututnya kini tengah naik hingga menampilkan sedikit celana dalam berwarna merah maroonnya.

Jero mencoba membangunkan Arra namun bukannya bangun, Arra hanya menggeliat saja hingga tersingkaplah rok milik Arra. kini bukan hanya sedikit, tapi Jero dapat melihat gundukan indah dibawah sana dengan jelas.

Tak hanya itu, Jero juga salah fokus dengan bibir kenyal dihadapannya itu. Tanpa bisa menahan lagi, Jero memagut bibir pink tersebut.

Cup

Bunyi kecupan terus beradu, Arra tak membalas, namun karena ia kehabisan nafas ia pun sedikit membuka bibirnya yang mana hal tersebut membuat Jero lebih leluasa untuk mengabsen seluruh permukaan dalam mulut Arra.

Mata cantik tersebut perlahan terbuka, ia begitu terkejut mendapati atasannya yang sudah memagut bibirnya.

"Eughh" erang Arra setelah ia sadar apa yang terjadi padanya.

Jero yang mendengar erangan Arra lantas menyudahi kecupan tersebut. Ia menormalkan kembali duduknya dan berkata pada Arra "sudah sampai, selamat tidur" kata Jero membuat Arra mau tak mau lekas meninggalkan mobil dan berlari kerumah.

Arra bahkan lupa bahwa ia tak memiliki kunci cadangan, alhasil ia berdiri sambil menunggu Jero memarkirkan mobilnya di garasi.

setelah memarkirkan mobilnya, Jero tersenyum tipis kemudian membukakan pintu untuk Arra dan ia masuk. karena sudah tengah malam, Jero meminta Arra untuk beristirahat saja.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel