Bab 3 Mencari
Dalam perjalanan kembali ke perusahaan, entah mengapa dalam benak Monica terlintas pemuda yang menyelamatkannya itu, namun tidak ada keberanian dalam dirinya untuk kembali ke gudang tua untuk mencarinya.
Sementara itu di tempat lain, Adrian yang tidak memiliki pekerjaan tetap, hidupnya sangat santai, waktunya lebih banyak dia habiskan di pinggiran danau untuk memancing.
Hari ini sepertinya dia tidak beruntung, tidak ada satu pun ikan yang memakan umpangnya.
Hari semakin siang, perutnya sudah mulai keroncongan namun hari ini dia belum mendapatkan ikan sama sekali.
Merasa kesal, Adrian membuang pancingnya dan terjun masuk ke dalam danau untuk menangkap ikan.
Beberapa pengunjung yang juga sudah bersantai di danau, mulai menertawakannya karena aksinya itu.
Setelah setengah jam berlalu, orang-orang yang berada di danau itu mulai saling berbisik.
Dan salah satu pengunjung yang sedang live di media sosial dengan sengaja mengambil beberapa pemandangan di danau itu dari berbagai sudut, dan ketika kameranya terarah kepada Adrian yang sedang duduk diam seprrti patung memancing, pengunjung itu tidak memindahkan sorot pengambilan gambarnya sampai Adrian terjun ke dalam.
Netizen yang menyaksikan siaran langsung awalnya merasa terhibur dan mengira itu adegan yang sengaja di buat untuk menyenangkan para penggemarnya.
Ssetepah setengah jam berlalu, netizen dan pengunjung mulai merasa takut karena Adrian sampai sekarang belum muncul ke permukaan air.
Bahkan penggemar pemilik akun yang lain sudah banyak yang berkomentar dan mendoakannya semoga selamat.
Ketika Wulan tiba di perusahaan, dia menerima notifikasi jika Ayu sahabatnya sedang live di media sosial, dia pun tersenyum dan langsung membuka siaran langaung itu.
Apa kamu sedang live Wulan? "Bukankah kita sekarang ada di kantor untuk bekerja." Tanya Monica.
Saya tidak live kok, "Saya hanya menonton Ayu live di danau."
Di danau? "Apa yang dia lakukan di sana?" Tanya Monica.
Sepertinya ada kejadian di danau itu, "Banyak komentar yang mengatakan turut prihatin."
"Kejadian apa maksud kamu?"
Saya juga belum mengetahuinya, "Saya terlambat membuka live-nya."
Merasa tidak tertarik, Monica kembali ke tempat duduknya dan mengetik di laptop miliknya.
Sementara itu danau, Tim penyelamat telah datang setelah menerima laporan dari salah satu pengunjung di danau itu.
Kini bukan hanya Ayu saja yang menyiarkannya secara langsung, tapi beritanya juga sudah di muat di media massa dan stasiun siaran televisi.
Wulan yang masih penasaran siapa sosok yang tenggelam itu masih terus setia menonton live di ponselnya.
Pencarian sudah 1 jam berlalu namun tubuh Adrian belum di temukan oleh tim penyelam.
Tim wartawan juga sudah berhasil mendapatkan foto orang itu dan memberikan pengumuman secara online.
Wulan yang melihatnya, mulai mengeluarkan pendapat yang dia pikirkan.
"Jika tidak menahan penderitaan di dunia, setidaknya kamu jangan melompat ke danau, itu membuat semua orang susah." Kata Wulan dengan suara lantang.
"Kamu kenapa Wulan marah-marah seperti itu?" Tanya Monica.
Bagaimana tidak Monic, "Ternyata orang dalam berita sengaja terjun ke danau."
"Mungkin dia sudah tidak sanggup lagi hidup di dunia ini, jadi dia lebih memilih mengakhiri hidupnya." Kata Monica sambil menghela nafas karena mengingat kehidupan penyelamatnya itu.
Sepertinya bukan sudah bosan hidup, "Ada video singkat yang memperlihatkan jika orang sedang memancing dan tidak mendapatkan ikan sehingga dia terjun ke danau."
Mungkin hanya kepentingan konten saja Wulan, "Jadi kamu tidak perlu serius menanggapinya."
"Jika keperluan konten tidak mungkin tim penyelamat datang ke danau itu bukan?" Kata Wulan.
Kalau tidak suka jangan di nonton lagi, "Lagian juga itu bukan urusan kita."
"Benar juga katamu."
Sepertinya gembel itu audah kelaparan, "Tidak mendapat ikan, dia malah berpikir terjun ke danau untuk menangkap ikan." Kata Wulan sambil menyimpan ponselnya.
Mendengar ucapan Wulan, tiba-tiba Monica kepikiran tentang penyelamatnya, dia mulai penasaran dengan berita itu, apa lgi dari tadi Wulan mengatakan orang itu terlibat seperti gembel.
Apa foto orang itu ada? "Coba saya lihat."
Dasar kamu, "Katanya bukan urusan kita, yapi kamu juga mulai penasaran bukan?" Keluh Wulan.
Jangan cerewet, "Cepat perlihatkan padaku."
Wulan mengambil ponselnya dan mencari pembaruan berita itu.
Monica yang mengenali pakaian dan gaya orang dalan berita, mulai terlihat panik.
Kamu kenapa Monica? "Apa kamu mengenal orang itu?"
Orang itu adalah penyelamatku, "Sekarang kita ke sana." Sambil mengambil tasnya dan menarik tangan Wulan untuk ikut dengannya.
Setelah tiba di danau, Monica mencari Ayu uang masih berada di lokasi kejadian.
"Bagaimana pencariannya?" Tanya Monica.
"Sudah dua jam pencarian tapi tubuh korban belum di temukan." Kaya Ayu cemas.
Monica terlihat panik dan ingin mendekati danau, tapi di tarik oleh Wulan.
Jangan ke sana, itu sangat berbahaya, "Kita bisa lihat dari sini saja." Kata Wulan.
"Apa Monica mengenal orang itu?" Tanya Ayu.
Nanti saja di jelaskan, "Sekarang waktunya tidak tepat untuk menjelaskan." Sambil melirik ke arah Monica.
Ayu pun mengerti situasinya dan diam, mereka bertiga berdiri di luar garis pembatas yang di pasang oleh tim keamanan.
Namun sampai hari gelap, tubuh korban tidak di temukan dan mulai menghentikan pencarian sementara.
Melihat tim penyelamat telah pergi, Monica dan kedua temannya pun pulang.
Kenapa kamu terlihat sedih Monica? "Apa kamu mengenal korban?" Tanya Ayu
"Dia pernah menyelamatkan saya sebelumnya." Jawab Monica.
"Tapi sangat di sayangkan umurnya tidak panjang, padahal dia berhati baik meskipun hidupnya sendiri berantakan." Kata Wulan.
Kita tidak perlu lagi membahasnya, "Mungkin sudah takdirnya seperti itu."
Keesokan harinya, tim penyelamat kembali melakukan pencarian dan menyisir setiap sudah danau itu.
Mulai timbul persepektif dari masyarakat jika danau itu ada penunggunya, karena secara logika orang yang tenggelam pasti akan terapung, atau jika memang tubuhnya telah di makan oleh ikan pasti akan meninggalkan jejak.
Beberapa hari telah berlalu pencarian masih terus di lakukan, dan bahkan penatua setempat juga telah melakukan tabur bunga dan melakukan upacara tradisi berharap tubuh korban segera di temukan.
Semua sudah di lakukan, "Jika tubuh korban tetap tidak muncul, maka pencarian bisa di hentikan, mungkin penunggu danau ini sudah menjadikannya tumbal." Kata kakek Bilal selaku penatua di danau itu kepada ketua tim penyelamat.
Baiklah kalau begitu, "Tapi sebagai petugas penyelamat, kami masih harus melakukan pencarian."
"Terserah kalian saja." Kata kakek Bilal.
Karena kejadian tersebut telah menjadi sorotan di media massa, pemerintah kota mengunjungi lokasi itu dan terus memantau perkembangan, sehingga kepala desa juga dalam beberapa hari ini tetap terjaga dan membantu tim penyelamat.
Sementara itu, Monica yang masih terus memantau berita menyayangkan pencarian tidak ada hasilnya.
Ada apa denganmu Monica, "Saya perhatikan kamu sering melamun?" Tanya Wulan.
Saya masih memeimirkan orang itu, "Saya belum membalas kebaikannya karena menyelamatkanku."
Setelah pulang kantor, "Bagaimana kalau kita ke danau itu?" Saran Wulan.
Monica hanya mengangguk setuju dengan saran Wulan.
Setelah jam pulang kerja, mereka pun berangkat ke danau untuk melihat sendiri proses pencarian korban.
