SPA malam-malam
"Udah kak?" Tanya Dilan kepada Aruna.
Aruna menganggukkan kepalanya.
"Yaudah yuk Dilan antar pulang,tadi soalnya kak Liam pesan kalau aku tidak bolek bawa kakak terlalu lama." Ucap Dilan sambil tersenyum menggoda.
Aruna mengernyitkan kedua alisnya. "Emang iya?" Tanya Aruna sambil membuka pintu mobil Dilan.
Dilan mengangguk sembari menutup pintu mobilnya kemudian Dilan masuk ke pintu kemudi.
Dilan sibuk memakai sabuk pengaman,sementara Aruna memperhatikan setiap pergerakan Dilan.
Aruna menilai bahwa Dilan sangat berbeda jauh dengan sang Liam. Dilan memiliki sifak friendly berbeda dengan Liam cenderung cuek.
"Dilan?" Panggil Aruna kepada Dilan.
Dilan merasa di panggil pun menoleh kearah Aruna. "Iya ada apa kak?" Tanya Dilan kepada Aruna.
"Kamu kok beda sih sama kakak kamu!" Ucap Aruna to the point.
Dilan tersenyum jahil kepada Aruna. "Gantengan aku kan kak?" Tanya Dilan percaya diri.
Percaya diri sekali Dilan,padahal mah gantengan Liam. Ups! Keceplosan.
"Idih percaya diri sekali anda!"
Dilan tertawa melihat ekspresi calon kakak iparnya yang ingin muntah. "Hahahahah... nggak kak aku cuma becanda kok. Kita nggak beda kok kak,orang kita satu perusahaan. Cuma kalau karakter kan emang beda ya kak walaupun satu perusahaaan sekali pun." Jelas Dilan kepada Aruna.
Aruna mengangguk mengiyakan ucapan sang adik ipar. "Iya kakak kamu cuek banget. Kakak aja canggung kemarin waktu jalan berdua."
Dilan mengernyitkan dahinya. "Udah pernah jalan berdua?" Tanya Dilan kepada Aruna.
Aruna menganggukkan kepalanya lagi." Iya
kemarin fiting gaun sama beli cincin." Ucap Aruna ketika mengingat kejadian dimana ia tidak bisa melepas cincin yang kekecilan di jari manisnya.
"Bagus deh biar tambah akrab. Btw kakak udah tau status kak Liam kan?"
Aruna mengangguk.
Aruna sudah tau bahwa Liam adalah seorang duda. Awalnya Aruna kaget ketika mendengar bahwa ia akan di jodohkan dengan anak dari sahabat sang mamah.
Alasan utama Aruna menentang perjodohan tersebut adalah karena ia tidak ingin nikah muda,apalagi menikah dengan seorang duda.
Tetapi ketika mamah Diana menjelaskan semuanya akhirnya Aruna faham maksut mamahnya.
"Kakak emang nggak papa nikah sama kak Liam?" Tanya Dilan memastikan..
"Tidak. Kakak tau bahwa pilihan mamah pasti yang terbaik,kakak udah serahin semuanya sama yang maha kuasa." Ucap Aruna tulus.
Dilan tersenyum kagum mendengar ucapan Aruna.
****
Malam harinya Aruna sedang menunggu Liam. Mereka berdua akan pergi spa malam ini,terbilang sangat aneh memang.
Spa malam-malam begini,tetapi itulah mereka keluarga sultan. Apa pun bisa mereka lakukan karena mereka berani membayar berapa pun demi mendapatkan apa yang mereka mau.
"Assalamualaikum!" Salam Liam dari luar rumah.
Kebetulan Aruna sudah menunggu Liam di ruang tamu,sebenarnya bukan kemauan Aruna untuk bersiap lebih awal.
"Waalaikumsalam." Ucap Aruna sambil membuka pintu diikuti mamah Diana di belakang Aruna.
Liam mencium tangan mamah Diana. "Tante saya mau minta izin mengajak Aruna untuk jalan malam ini!" Izin Liam kepada calon mertuanya.
Aruna di buat kagum dengan sifat Liam yang sangat sopan terhadap orang tua.
Banyak sekali anak remaja jaman sekarang yang pergi tanpa berpamitan atau pun meminta izin kepada orang tua terlebih dahulu.
Liam memang beda dari sekian banyak lelaki yang Aruna kenal,mungkin karena Liam seorang dokter yang sudah memiliki sifat sopan kepada siapa pun.
"Iya sok atuh bawa aja,langsung kamu bawa pulang kerumah kamu juga boleh." Ucap mamah Diana.
Mendengar ucapan mamahnya,sontak Aruna menatap tajam sang mamah.
Berdosa sekali kamu Aruna memelotot i mamah kandung kamu sendiri wkwkwkw.
Liam hanya tersenyum kikuk mendengar ucapan mamah Diana. "Yaudah kalau begitu kami pamit ya tante takut keburu malam." Ucap Liam sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan calon mertuanya.
.
.
.
Saat ini Aruna dan Liam dalam perjalanan menuju beauty house terbesar di jakarta. Di dalam perjalan keduanya sama-sama diam tidak ada pembicaraaan sama sekali,jangankan pembicaraan keduanya saling diam sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Setelah hampir 30 menit perjalanan,kini mereka berdua sampai di tempat tujuan.
Seperti biasanya Liam membukakan pintu untuk Aruna.
Mereka berdua berjalan memasuki area beauty house seperti bukanlah pasangan. Liam berjalan sambil sesekali berkutat dengan ponselnya tanpa mempedulikan Aruna.
"Selamat datang... Ada yang bisa kami bantu kak?" Ucap karyawan beauty house tersebut.
Liam memasukkan ponselnya kedalam sakunya.
"Paket spa atas nama ibu Diandra." Ucap Liam kepada karyawan.
"Baik mari saya antar!"
Aruna dan Liam berjalan mengikuti karyawan tersebut. Hingga mereka sampai di sebuah ruangan VIP yang sangat mewah sesuai pesanan mamah Diandra.
"Silahkan masuk kak!" Pinta karyawan tersebut.
Aruna masuk kedalam ruangan tersebut bersama dengan Liam.
Disana terlihat bahwa ada dua karyawan sedang menata perlengkapan spa.
"Mari mbak sini." Pinta karyawan tersebut sembari mempersilahkan kepada Aruna.
Begitu juga dengan Liam,mereka akan spa dalam satu ruangan yang di batasi tirai.
Pertama Aruna berganti pakaian yang telah di sediakan oleh karyawan tersebut.
Setelah berganti pakaian,Aruna diminta untuk merendam kakinya di dalam satu wadah berisi air hangat dan beberapa ramuan tradisional lainnya. Begitu juga dengan Liam,mereka mengikuti step by step dengan lancar
.
***
Di rumah Liam kini sudah ramai oleh keluarga besar. semuanya sibuk menyiapkan pernikahan Liam dan Aruna.
Walaupun pernikahan Liam dan Aruna tidak mewah,mamah Diana tetap menyewa dekor pelaminan layaknya pesta pernikahan mewah pada umumnya.
Keluarga Aruna sengaja menginap di rumah Liam karena permintaan oma Gayatri. Oma mau pernikahan Liam berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apa pun,maka dari itu ia meminta semua prosesi di lakukan di rumah Liam. Hingga keluarga Aruna pun di minta untuk menginap disana.
Aruna dan Liam sampai di rumah tepat pukul 22.00 WIB. Mereka memasuki rumah disambut oleh sanak saudara Liam yang sangat ramai.
Aruna mengikuti Liam dari belakangnya.
"Sayang kamu udah pulang?" Tanya mamah Diandra begitu melihat Aruna di belakang Liam.
Aruna tersenyum canggung dengan calon mertuanya.
"Sayang gimana tadi spa nya? Pelayanannya bagus kan? Kalian di beri kualitas yang bagus kan?" Tanya mamah Diandra heboh.
Aruna mengangguk. "Alhamdulilah karyawannya ramah kok tante." Ucap Aruna.
"Kok tante sih,mamah dong sayang!" Pinta mamah Diandra.
"Iya m-mah!" Ucap Aruna ragu.
Kemudian Diandra mengajak Aruna untuk kekamar tamu yang telah ia sediakan untuk Aruna tidur malam ini. Mamah dan papak Aruna sedang mengobrol dengan papah Liam.
Begitu sampai di kamar tamu,mamah Diandra meminta Aruna untuk segera beristirahat karena besok harus bangun awal untuk make up.
Perniakahan Aruna dan Liam akan di adakan besok tepat pukul 09.00 WIB di rumah keluarga Wiliam.
Sesuai permintaan Aruna dan Liam,pernikahan akan di adakan dengan sederhana.
"Sayang kamu harus istirahat ya! Besok bangun lebih awal." Ucap mamah Diandra sambil mengelus pucuk kepala Aruna.
Aruna mengangguk patuh." Iya mah!"
Setelah mamah Diandra keluar dari kamar Aruna,kini Aruna merebahkan tubuhnya sambil berkali-kali menetralkan detak jantungnya yang berdebar begitu cepat.
Aruna kembali bimbang dengan keputusan yang ia ambil saat ini. Apakah keputusan yang ia ambil saat ini sudah benar? Entahlah saat ini Aruna benar-benar sangat bingung.
Aruna memilih untuk memejamkan matanya berharap ia segera tidur.
Bersambung...
