Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

005 - Tugas Pertama

Seketika sekeliling Arya yang awalnya terang kini perlahan menjadi gelap gulita hingga tak ada yang dapat dilihat. Lalu, sebuah cahaya seperti cahaya dari lampu sorot menyala dari atas menerangi sebuah area besar dengan Arya di tengah-tengahnya. 

Arya sempat merasa silau karena cahaya tersebut, tapi tak lama kemudian dia pun menyadari bahwa sekelilingnya telah berubah. Mobil tua berkarat yang awalnya ada di sekitarnya kini telah menghilang dan hanya ada sebuah area kosong luas dengan kegelapan di luar area yang diterangi.

Tsak!

Sebuah lampu kembali menyoroti sebuah area yang lebih tinggi dan agak jauh dari Arya yang ada di sebelah kanannya. Arya menoleh ke sana dan melihat Andika berdiri di sana sambil menatap ke arahnya.

"Woi! Apa yang kau lakukan padaku?! Di mana ini?"

"Selamat datang di dimensiku," jawabnya sambil merentangkan tangannya ke kiri dan ke kanan.

"Dimensi?" 

"Benar, ini adalah dimensi yang dibentuk dengan memanfaatkan kemampuan khusus milikku. Ada beberapa poin yang menjadi pelajaran pertamamu hari ini. Pertama, agmar adalah monster yang lahir di sebuah dunia yang disebut sebagai Dimensi Dasar. Mereka itu liar dan sangat haus akan darah, terkhusus orang yang memiliki energi spirit," 

"Hei jangan bercanda! keluarkan aku dari sini dasar Kacamata penganut ajaran sesat!"

"Diamlah sebentar! Aku belum selesai menjelaskan. Ikuti kata hatimu yang ingin menjadi pahlawan dan dengarkan aku." 

Setelah itu, Arya pun terdiam dan mendengarkan penjelasannya.

"Kedua, di dunia manusia juga ada agmar, tapi mereka lahir dari kumpulan emosi negatif yang manusia lepaskan. Umumnya manusia mengenal agmar jenis ini sebagai hantu, makhluk halus, dan lain sebagainya. Mereka tak menyerang manusia, mereka hanya mendekati manusia yang memiliki energi spirit untuk menyerap sedikit energi tersebut."

Andika mengakhiri penjelasannya dan menjentikkan jarinya yang seketika sebuah cahaya lampu kembali menyala dan menyoroti sebuah area yang berada di samping kiri Arya. 

Begitu dia menoleh ke sana, Arya agak terkejut melihat lampu tersebut ternyata menyoroti seekor makhluk yang tadi dia temui saat dalam perjalanan, tetapi kondisinya sekarang sedang terikat oleh beberapa rantai bercahaya kuning yang mengekangnya.

"I-itu …,"

"Itu adalah makhluk yang tadi kau temui di jalan, aku menangkapnya. Dari penjelasanku tadi harusnya kau tahu kalau itu adalah agmar. Ketiga, agmar yang para manusia sebut hantu adalah agmar level satu dan mereka tidak terlalu berbahaya, sedangkan agmar dari Dimensi Dasar adalah agmar level dua. 

"Keempat, agmar level dua ke atas memiliki kemampuan untuk berpindah dunia yang dapat disimpulkan dia itu berasal dari Dimensi Dasar. Berbeda dari agmar level satu yang hanya dapat dilihat oleh manusia yang memiliki energi spirit, agmar level dua ke atas bisa dilihat oleh siapa saja, termasuk manusia biasa sekalipun. 

"Kelima, ada sebuah organisasi Demon hunter yang berada di dunia bernama Altera. Mereka memiliki tugas untuk  membasmi agmar level dua ke atas yang muncul di dunia manusia sebelum membahayakan manusia lainnya. Mereka itu adalah kumpulan manusia yang terlahir dengan energi spirit yang mampu mereka hasilkan.

"Jadi, tugas pertamamu adalah membasmi agmar itu. Jika kau berhasil melakukannya maka kau bisa menyuruhku untuk tidak berurusan denganmu dan temanmu lagi."

Ctas!

Satu dari beberapa rantai yang mengekang agmar itu putus yang mengakibatkan satu tangannya keluar dan dientakkan ke lantai dengan keras.

"Tu-tunggu dulu! Bagaimana aku bisa membasminya?" 

"Coba lihat ke belakangmu."

Arya menoleh ke belakang dan melihat ada sebilah pedang berbentuk katana tertancap di lantai yang membuatnya berpikiran untuk membunuh agmar tersebut dengan katana tersebut.

"Agmar level dua ke atas terlahir dari energi yang disebut dengan energi gelap. Serangan fisik biasa tak akan bisa melukai mereka dan cara untuk membasmi mereka adalah dengan menggunakan serangan yang dicampur dengan energi gelap atau energi spirit.

"Kau memiliki energi spirit seperti Demon hunter yang mana sangat jarang ada manusia yang memilikinya. Jadi gunakan katana tersebut dan bayangkan kau sedang mengalirkan suatu energi pada padanya, maka dengan sendirinya energi spiritmu akan mengalir ke dalam katana itu.

"Oh ya, satu hal lagi. Agmar level satu hingga level tiga agak benci dengan cahaya matahari, oleh sebab itu mereka lebih sering beraksi pada waktu malam."

Ctas! 

Satu rantai kembali putus dan Andika pun berbalik setelah sebuah pintu tiba-tiba muncul di belakangnya saat rantai kedua putus.

"Aku akan menunggu diluar dimensi ini, setelah kau selesai membasminya kau keluarlah juga. Dan beritahu pilihanmu, apa kau akan memilih menjadi pahlawan dunia atau tetap menjadi seorang pecundang dunia?"

Ctas! 

Lagi-lagi satu rantai kembali putus dan Andika pun langsung pergi dari dimensi tersebut melalui pintu yang kini berada di hadapannya.

"Woi! Tunggu dulu!"

Ctas!

Andika tidak memperdulikannya dan sekarang hanya ada dia, agmar yang dirantai, sebuah katana yang tertancap, dan sebuah pintu keluar dari dimensi tersebut.

Ctas! 

Groooooaaaarrr ...!!!

Arya menoleh ke belakang dan melihat hanya tinggal dua rantai saja yang masih mengekang agmar tersebut. Menurut penjelasan Andika tadi, dirinya sekarang tengah berada dalam bahaya karena dirinya memiliki energi spirit.

Dengan tenaganya, Arya berbalik dan segera berlari secepat yang dia bisa untuk meraih sebuah pedang yang tertancap. 

Ctas! 

Ctas!

Namun, dua rantai terakhir akhirnya putus secara bersamaan. Agmar tersebut langsung berlari dan kemudian melompat ke arah Arya dengan mulut yang terbuka lebar siap untuk menelannya secara bulat-bulat.

Slash!

Sebuah ayunan dilakukan Arya setelah dia berhasil mencabut pedang yang tertancap tersebut, membuat agmar itu dengan cepat segera melompat mundur sejauh sekitar 15 meter darinya 

Agmar tersebut bersiap di posisinya dengan pandangan yang seperti menatap tajam ke arah Arya. Tak lama kemudian, agmar tersebut kembali melompat ke arahnya.

Arya tak tinggal diam, begitu jarak sudah cukup dekat dia langsung melakukan sebuah tebasan sambil menghindarinya. Begitu mendarat, agmar itu langsung kembali menyerang dengan kedua tangannya dan begitu pula dengan Arya yang menghindar dan menyerang balas.

Pada sebuah serangan, Arya terkena pukulan dari agmar itu sehingga membuat dirinya terpental ke belakang. Beruntung dia mendarat dengan kedua kakinya sehingga dia dapat selamat tanpa perlu terluka parah.

Groooooaaaarrr …!!!

"Sial! Semua seranganku tak ada yang mempan. Ini mustahil! Bisa-bisa aku mati di sini! Oh ya benar juga."

Groooooaaaarrr …!!!

Agmar itu kembali meraung, dia berlari sesaat dan kembali melompat ke arah Arya, bersiap untuk menerkamnya. Arya menekan kedua kakinya kuat-kuat ke tanah hingga membuat cekungan kecil di bawah kedua kakinya. 

Lalu, Arya melompat tinggi ke arah agmar tersebut sambil mengayunkan pedangnya dan mengingat kata-kata Andika.

"Bayangkan kau sedang mengalirkan suatu energi."

Slash!

Sebuah serangan dilakukan Arya dan kali ini serangannya tersebut berhasil memotong satu kaki depan dari agmar tersebut.

*****

"Hoam … berapa lama lagi waktu yang dibutuhkannya untuk membasmi satu agmar? Andika, apa kau sudah menjelaskan semua dasar-dasar agmar dan cara membasminya?" tanya Torak yang berjemur di bawah sinar matahari sore di atas sebuah mobil tua berkarat.

Andika mengembuskan asap rokok dari mulutnya. "Huuft … mungkin."

Torak segera bangkit setelah mendengarnya dan menoleh ke arah Andika. "Mungkin katamu? Bagaimana kalau dia sampai terbunuh di sana? Jika dia mati maka satu-satunya harapan kita untuk memenangkan ramalan tersebut akan hilang sepenuhnya," 

"Tidak perlu khawatir. Jika dia benar-benar reinkarnasi dari kesatria cahaya yang dibuang di masa lalu itu, maka pastinya dia bisa selamat melawan agmar yang berlevel dua."

Cklek .…

"Nah, itu dia keluar," ujar Andika mendengar suara pintu keluar dari dimensinya terbuka. 

Torak dan Andika langsung menoleh ke sana dan mereka sama-sama tersentak kaget saat melihat Arya yang keluar dari dimensi Andika dengan kondisi yang diluar dugaan.

Dukung author agar tetap semangat menulis melalui karyakarsa.com/wolfman3.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel