Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

4. Kantin

Bel sekolah berbunyi nyaring.Tepat pukul setengah satu siang.Semua siswa berhamburan keluar kelas mereka masing masing untuk istirahat.Begitu juga dengan Anzela,Jasmine, dan Helma yang saat ini tengah berada di kantin untuk makan siang.

"Laper banget gue.Efek nggak sarapan kan badan jadi gemeter."Keluh Anzela pada dua temannya.

"Yaudah.Santai,sebelum kantin rame gue pesen makanan.Kalian mau makan apa?"tawar Jasmine pada kedua sahabatnya.

"Gue nasi goreng.Biar kenyang,"jawab Anzela.

"Gue mie goreng aja deh,"jawab Helma yang di angguki oleh Jasmine.

"Yaudah, Min.Sementara lo pesen makanan.Gue sama Zela beli jus ya."

"Oke, Ma.Gue pesenin jus jeruk."

"Iye iye bawel.Nggak lo suruh gue juga udah hapal, Min."

Kemudian,ketiganya berpencar untuk memesan makanan dan minuman.Saat inipun,Anzela tengah memegangi jus buah naga yang tengah ia minum menggunakan sedotan.Anzela berdiri di belakang Helma yang tengah membayar jus mereka di kedai itu.

"Lama amat sih, Ma.Keburu jus gue udah bocor gara gara gue sosrop di sini."

"Halah, Zel. Lo jadi orang hidup,kebanyakan ngeluh. Ini juga udah selesai,"jawab Helma sambil membalikan badannya.

Kemudian keduanya berbalik dan berjalan untuk mencari meja makan di kantin itu.

"Jam berapa, Zel?Kok Jasmine belom keliatan?gue takut ntar kita telat pelajarannya Pak Bowo alpenlibe,"tanya Helma yang berjalan di belakang Zela. Karena kebetulan saat itu kantin sangat riuh dan ramai.

Anzela langsung merespon ucapan sahabatnya itu untuk melihat ke arah jam tangan yang ia pakai,sambil sebelah tangannya memegangi jus yang ia minum.

"Jam- Aduh!"

Helma sangat terkejut dengan kejadian di hadapannya. Apalagi Anzela. Gadis itu saat ini basah kuyup. Bajunya basah berwarna merah akibat jus Buah Naga yang menumpahi sragam putihnya.

"Aduuuhhh!" Keluh Anzela kesal sambil membuang sembarangan gelas plastik kosong di tangannya.

Helma hanya bisa menutup mulutnya sendiri menggunakan telapak tangannya.Ia melihat apa yang terjadi.Dan siapa yang berada di hadapan Anzela saat ini.

"Lo punya mata nggak sih?Jalan itu liat liat dong!"kata Anzela sambil mengangkat wajahnya menatap tajam ke arah pria di hadapannya.Sedikit terkejut,namun gadis itu sebisa mungkin mengontrol ekspresi wajahnya.

"Eh,cewek budek tadi pagi kan?Kok kalau gini pendengaran lo bagus ya."

Anzela mengepalkan tangannya kuat kuat setelah mendengar ucapan pria di hadapannya. Rahangnya mengeras, emosinya kembali memuncak saat ini juga.

"Lo!Jadi cowok ngeselin ya!Nggak ada sopannya sama cewek!Nabrak sembarangan.Masih aja ngatain! Bisa nggak sih sehari aja nggak usah ketemu sama lo!!!" geram Anzela dengan satu tarikan napas.

"Heh.Lo itu yang jalan ga liat liat. Jalan itu liat pakai mata.Lha lo!Udah tau kantin rame.Jalan nggak liat liat.Lo kira ini kantin kuburan?yang sepi? Dan lo bisa jalan seenak jidat lo sendiri?"

"Lo yang nabrak gue kenapa jadi lo yang marah!"

"Lo nggak liat?Baju gue juga ketumpahan jus sialan lo itu!"

Helma hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat aksi sahabatnya yang saat ini sudah menjadi tontonan gratis para pengunjung kantin.Helma juga melihat di belakang pria yang saat ini tengah berdebat dengan Zela,terdapat beberapa kelompok teman Tian.Pria Famous di sekolah mereka.

"Zela.Udah dong. Malu, lo nanti di bully karena udah debat sama anak famous di sekolah ini.Mau gimana pun lo tetep kalah."Bisik Helma di belakang Anzela.

"Apa?Kalah, Ma.Gue nggak mau kalah sama cowok kondektur kopaja ini.Apaan!Seenaknya sendiri sama cewek. Emang dia pikir dia siapa,"kata Anzela dengan suara lantangnya yang ia sengaja agar semua orang mendengarnya.

"Lan, lo kan udah kelas 12.Malu bego lo debat sama adek kelas.Sadar, bro.Kalian jadi pusat perhatian."Bisik Tian pada sahabatnya,Alan.

"Apaan.Dia yang bego.Jalan nggak liat liat.Masa gue yang ngalah.Dia dong harusnnya minta maaf."

"Eh lo dasar ngajakin ribut mulu ya sama gue.Dan apa?Minta maaf?Nggak salah denger kan gue?Ogah amat gue minta maaf sama lo.Udah numpahin jus gue,bikin baju gue kotor.Dan seenaknya maunya gue minta maaf ke lo.Yang ada lo yang harusnya minta maaf ke gue."

"Lo jadi cewek bawel amat sih."

"Lo juga!Jadi cowok kaya cewek!"

"Heh maksutnya apaan!"

"Lo beraninya adu mulut sama cewek!"

"Dasar kingkong lo,"kata Alan kesal.Kemudian meninggalkan tempat itu dan bergegas pergi dari hadapan Anzela.

"Ish!Ngeselin!Pergi sana lo.Jauh jauh sekalian ke Antartika sono lo biar di makan beruang kutub!"

"Udah, Zel.Sabar,ada kak Tian sama temen temennya juga tadi.Lo nggak malu apa?"

"Gue udah emosi, Ma.Gue nggak perduli."

"Ada kak Tian,kak Rey,kak Bayu."

"Bodo amat gue nggak malu.Gamau tau.Salah sendiri temen mereka yang dodol itu cari masalah terus."

"Iya Zela.Gue juga ga mungkin menang debat sama lo.Yaudah sekarang lo ke kamar mandi.Bersihin itu baju lo.Eneg gue liatnya.Kaya bocor pms tapi di baju."

"Sembarangan lo, Ma kalau ngomong,"kata Zela yang membuat sahabatnya itu terkekeh.

"Yaudah trus bajunya itu sekarang gimana?"

"Beliin deh di koperasi. Kalo di cuci nggak bakalan kering yang ada gue masuk angin. Beliin aja trus anter ke toilet ya nanti," kata Anzela dengan senyum lima jari.

"Hah? Emang ada duit?" tanya Helma sambil mengangkat kedua alisnya.

"Enak ajaa, ya nggak lah hahaha. Tapi, kan Zela selalu ada cara.." jawab Anzela sambil memainkan kedua alisnya.

"Apa caranya?"

"Ya apa gunanya punya temen kaya kalo ga bisa bantuin pas lagi genting, tekan?"

"Maksutnya Jasmine?" Tanya Helma dengan nada mengejeknya.

"Iyaa. Besok kalo udah di kasih ibuk gue ganti. Kan lo tau gue jarang bawa uang simpenan."

"Iya juga. Jasmine kan banyak duit. Pinjem aja hahaha,"

Keduanya pun akhirnya larut dalam tawa. Seolah lupa dengan kejadian yang baru saja mereka alami.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel