Bab 6 Anna kembali?
Suara langkah kaki menuju ke arah singgasana Raja, dua orang yang telah ditunggu semua orang. Anna dan James memberi hormat kepada Vactory dan Louis, kemudian Anna menatap Vactory.
“Anna, apa kamu sudah lihat bagaimana keadaan Kerajaan ini?” tanya Vactory.
“Belum, Ayah. Aku langsung menuju ke sini, aku juga ingin menjenguk Ratu Ariana,” balas Anna.
“Biar aku yang menemani Anna,” pinta Luna.
“Silahkan.”
Anna dan Luna berpamitan kepada semuanya, kemudian menuju ke kamar Ariana. Di tengah perjalanan, Luna bertanya kepada Anna.
“Apa yang kamu lakukan di dunia manusia?” tanya Luna.
“Aku tinggal di rumah Raja Albert, dan aku bekerja di sana,” jawab Anna.
“Kamu bekerja? Seorang putri bekerja?” tanya Luna tak percaya.
“Bukankah sudah biasa bagiku, aku selalu melakukan apa yang ku inginkan saat dulu di pondok,” balas Anna.
Tak lama, mereka berdua tiba di kamar Ariana. Terlihat wajah pucat dari Ariana, Anna sendiri terdiam melihatnya. Anna duduk di kursi dekat tempat tidur, meraih tangan Ariana yang hangat.
“Sejak kapan Ratu koma?” tanya Anna pada Luna.
“Pertemuan kedua kerajaan,” jawab Luna.
“Tapi, siapa yang berani meracuni Ratu? Apa ada yang membenci Ratu?” pikir Anna.
“Aku juga berpikir bahwa ada yang membenci Ratu,” balas Luna.
“Sekarang, kita ke taman,” ajak Luna.
Anna dan Luna memutuskan berjalan ke arah taman Vandoria. Tak sengaja, Terentia melihat Anna dan mengikuti mereka berdua menuju taman.
Putri Anna kembali? Batin Terentia.
Anna terkejut melihat semua tanaman maupun bunga layu, rerumputan juga ikut kering, beberapa pohon juga tidak terlihat begitu baik.
“Luna, ini parah sekali,” ungkap Anna.
“Semua juga tahu, dan aku berpikir hanya kamu yang bisa memulihkan Kerajaan Vandoria. Kamu pasti tahu kan, bahwa kerajaan ini adalah pusat dari Negeri Daisy,” jelas Luna.
“Aku?” heran Anna.
“Iya, kamu. Menikahlah dengan Pangeran James dan segera dapatkan kekuatan itu,” ujar Luna.
Anna terdiam sejenak sembari berpikir, setelah membaca buku yang diberikan Albert. Ia mengetahui maksud perkataan Albert yaitu ‘greatest person’. Anna berniat memberitahu orang lain yaitu Luna.
“Luna, kamu pernah mendengar ‘greatest person'? Orang hebat yang ditakdirkan untuk Negeri Daisy.” Luna pernah mendengar itu dari Ayahnya.
“Aku pernah mendengar nya, tetapi belum ada yang tahu siapa orang itu. Termasuk Ratu Ariana, dia juga mencarinya,” balas Luna.
“Aku merasa bahwa akulah orang itu.” Luna terkejut akan ucapan Anna, tetapi sedikit tak percaya bahwa seorang Anna memiliki takdir.
“Anna, kamu jangan bercanda,” ucap Luna mencoba menyadarkan Anna.
“Aku menyerap kekuatan elemen beberapa hari yang lalu, kekuatan elemen air. Aku tidak tahu siapa yang aku ambil kekuatannya untuk sementara,” jelas Anna.
“Andrew? Iya, kamu menyerap kekuatan elemen air milik Andrew,” balas Luna.
Terentia yang mendengarnya, hanya ingin menyembunyikan rahasia ini. Ia berpikir bahwa itu pasti penting bagi Anna.
°°°
Darren mengajak Erik dan Ella ke sebuah butik, karena ia berencana membelikan pakaian untuk Anna. Darren mencoba mencari beberapa gaun untuk Anna, Ella yang menyadarinya bertanya pada Darren.
“Darren, kamu beliin pakaian buat siapa?” tanya Ella.
“Anna,” jawab Darren singkat.
“Anna bisa beli sendiri lagi, kamu juga belanja banyak,” ujar Ella.
“Ella, warna pink atau biru?” tanya Darren sembari menunjukkan gaun kepadanya.
“Biru,” jawab Ella.
Erik menghampiri Darren dan Ella, ia terkejut bahwa Darren membeli lima gaun sekaligus. Kemudian menatap Ella yang selalu menjawab pertanyaan Darren, Erik kemudian memutuskan hanya mengambil satu kaos hitam.
“Darren, kamu rugi jika beli banyak seperti itu,” ucap Erik.
“Kamu lebih baik pilih yang lain, jangan pikirkan aku,” pinta Darren.
“Erik, pilih aja apa yang kamu mau. Biar nanti Darren yang bayar,” pinta Ella.
Erik mengangguk dan memilih kembali beberapa kaos yang menurutnya, tak sengaja seseorang menabrak pundak Erik. Orang tersebut meminta maaf dan terkejut melihat Erik.
“Erik,” sapa nya.
“Putri Alexa.” Erik segera bangkit setelah terjatuh, ia juga terkejut melihat putri penyihir.
“Ada apa kamu di sini?” tanya Erik.
“Aku mencari seseorang,” jawab Alexa.
“Siapa?” tanya Erik.
“Orang terhebat dari Negeri Daisy. Seorang yang memiliki takdir ‘greatest person’,” jawab Alexa.
Alexa menatap Erik dengan senyum yang tak bisa diartikan, kemudian tanpa sadar Erik dihipnotis oleh Alexa. Pakaian yang dipegang Erik terjatuh, Alexa mencoba berbicara sesuatu pada Erik.
“Erik, carilah pemilik takdir itu.”
Alexa memutuskan pergi dari hadapan Erik, Ella sendiri melihat Erik terdiam mencoba menghampirinya.
“Erik,” panggil Ella sembari menepuk pundak Erik.
Erik menoleh menatap Ella, kemudian mengambil pakaian yang terjatuh. Ella tak sadar bahwa sekarang ia berhadapan dengan Erik yang sudah dihipnotis.
“Kamu sudah pilih yang lain?” tanya Ella.
“Sudah, aku tadi menunggu Darren juga selesai,” balas Erik.
“Darren udah selesai, kita bayar sekarang,” ucap Ella.
Erik mengangguk dan mengikuti Ella ke kasir butik, Alexa yang melihat dari jauh tersenyum sinis menatap Erik.
“Siapa suruh kamu menjadi penyihir baik,” gumam Alexa.
°°°
Seseorang menghampiri tempat Wolfie dengan langkah berani, tak ada yang tahu bahwa di balik kekacauan Kerajaan Vandoria adalah karena dirinya. Rasa iri dan dengki yang dimilikinya membuat Louis ingin bekerja sama dengan Wolfie.
“Bagaimana aku bisa memperebutkan tahta dengan Vactory? Aku sudah bisa menyingkirkan Ibuku untuk sementara, tapi aku tidak bisa menyingkirkan Vactory.”
Kekesalan Louis yang selalu menjadi pesuruh Vactory, Wolfie yang mendengar kekesalan Louis hanya tertawa kecil. Ia heran dengan saudara penghianat seperti Louis, namun Wolfie juga senang karena bisa memanfaatkan Louis.
“Bagaimana dengan orang terhebat di Negeri Penyihir? Apa kamu sudah menemukannya?” tanya Louis pada Wolfie.
“Namanya Putri Alexa, pemilik takdir orang terhebat di Negeri Penyihir. Tetapi, dia juga sedang menjelajahi dunia untuk menemukan ‘greatest person’ dari Negeri Daisy,” jelas Wolfie.
“Lalu, apa kita bisa bekerja sama dengan Putri Alexa? Untuk menghancurkan Kerajaan Vandoria,” tanya Louis.
“Nanti, kita harus melakukan nya perlahan. Sekarang, aku berikan kepada kamu sebuah racun,” ungkap Wolfie sembari memberikan sebuah botol kecil.
“Berikan ke salah satu pemilik kekuatan elemen,” pinta Wolfie.
“Aku bisa memberikan contoh, bagaimana jika kau berikan antara Pangeran Charlos dan Pangeran Andrew? Mereka berdua adalah keponakanmu, aku tidak merekomendasikan Putri Luna,” jelas Wolfie.
Louis terkejut apa yang dimaksud Wolfie, bagaimana bisa ia membuat salah satu ponakannya kehilangan kekuatan elemen. Namun, Louis berpikir bahwa ini membuatnya bisa mendapatkan kekuasaan Vandoria kelak.
“Ingat bahwa kamu ingin memiliki kekuasaan Kerajaan Vandoria, ganti kan lah Ratu Ariana dan Raja Vactory. Singkirkan mereka dengan cara apapun.” Wolfie berusaha membuat Louis yakin.
“Baik, aku akan memberikan racun ini ke salah satu dari mereka,” balas Louis.
