Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Datangnya James

Setelah membaca buku yang diberikan Albert, membuat Anna sedikit lelah. Kemudian, Anna terpikir dengan ucapan Ella saat di supermarket, rasa penasaran tinggi bagi Anna.

“Lalu, apa tujuan mereka datang ke dunia manusia?” pikir Anna.

“Apa mereka dulu tidak memiliki kekuatan seperti aku? Tapi, mana mungkin, mereka saja memiliki kekuatan elemen masing-masing.”

Anna yang penasaran dengan cerita Darren dan keluarganya, tak sadar bahwa pena yang Anna miliki bersinar beserta buku yang Anna pegang.

Tok... tok... tok....

“Iya.” Anna meletakkan buku yang ia pegang, kemudian membuka pintu kamar.

“Anna, Darren ajak kita semua buat cari baju,” ucap Daniel.

“Oh ya, aku siap-siap dulu,” pinta Anna.

“Oke, aku tunggu dengan lainnya di ruang tamu,” balas Daniel.

Segera Anna bersiap, menyimpan buku tadi dan mengambil pena nya. Kemudian, Anna keluar kamar menuju ruang tamu. Terlihat Darren dan lainnya tengah bercanda sembari tertawa.

“Kita keluar kemana?” tanya Anna.

“Ada deh, yuk!” ajak Darren.

Ting... tong....

Suara bel rumah, membuat Anna memilih membukanya terlebih dahulu. Namun, Anna terkejut bahwa yang ditemuinya adalah James.

“Pangeran James,” ucap Anna.

“Saya mau menemui Raja Albert, kamu siapa?” tanya James.

“Raja Albert keluar,” sahut Darren yang mendengar bahwa ada tamu.

“Kamu siapa?” tanya Darren.

“Aku Pangeran James, sebenarnya aku ingin bertanya pada Raja Albert tentang keberadaan Anna,” balas James.

“Dia Anna,” tunjuk Darren.

“Kamu Anna?” tanya James.

Anna sontak menutup pintu, sedangkan James terkejut bahwa wanita cantik di depannya adalah Putri Anna.

“Kamu kenapa?” tanya Darren.

“Dia adalah orang yang dijodohkan denganku,” jawab Anna.

Anna membuka pintu lagi, kemudian meminta James untuk berbicara di dekat air mancur. Mereka berdua sama-sama canggung, terutama James yang merasa bersalah.

“Kalau kamu meminta aku kembali, aku tidak akan mau,” ucap Anna.

“Kamu cantik, maaf tentang waktu itu,” ungkap James.

“Kamu lebih baik kembali,” pinta Anna pada James.

“Tidak bisa, keadaan Kerajaan Vandoria kacau. Ratu Ariana mengalami koma karena keracunan minuman.” Anna terkejut dengan ucapan James.

°°°

“Aku sudah menemukan siapa ‘greatest person' dari Negeri Daisy,” ungkap Albert.

“Oh ya, siapa?” tanya wanita di depan Albert.

“Dia adalah putri yang kamu tinggalkan sejak kecil, Anna,” jawab Albert.

Wanita tersebut terdiam dan menatap Albert, sedangkan Albert memang keluar untuk menemui wanita bernama Nevadria.

“Dia bukan putriku! Aku tidak pernah memiliki putri yang tidak ada kekuatan elemen apapun,” ujar Nevadria.

“Kamu tahu kan legenda ‘greatest person’? Dia akan mengambil kekuatan elemen orang lain sebagai pengenalan, dan secepatnya dia akan memiliki kekuatan sendiri,” jelas Albert.

“Tapi, selama aku merawat Anna, dia tidak pernah menunjukkan kekuatan itu,” balas Nevadria.

“Aku tahu, tapi kamu terlalu gegabah dengan meninggalkannya, kekuatan itu muncul akhir-akhir ini di dalam diri Anna,” ujar Albert.

Nevadria terkejut dengan ucapan Albert, apakah dia sudah menelantarkan putri yang terhebat dari Negeri Daisy? Apakah Anna akan membenci dirinya untuk selamanya?

“Pikirkan, temui lah Anna dan minta maaf,” pinta Albert.

“Tapi, jika ‘greatest person’ telah ditemukan, siapa penyihir terhebat yang akan menjadi lawan Anna?” tanya Nevadria.

“Aku belum menemukannya,” jawab Albert.

Di sisi lain, Putri Luna melihat Pangeran Charlos dan Pangeran Andrew berlatih bela diri. Kemudian, ia duduk dan menonton mereka berdua.

“Luna, cahaya matahari sepertinya tertutup awan. Bisakah kamu membuatnya tidak tertutup awan,” pinta Andrew.

Luna yang memiliki kekuatan elemen cahaya, mencoba membuat matahari agar bersinar terang. Walaupun terlihat taman Kerajaan Vandoria masih belum pulih, tapi lebih baik tetap diberikan cahaya yang cukup.

“Sudah.”

“Kasihan, tanaman ini mati semua, apa mereka bisa pulih jika Ratu bangun?” tanya Luna.

“Tentu saja,” balas Terentia.

Terentia yang melihat Luna sedang menonton bela diri sepupunya, memutuskan duduk bersama Luna.

“Saat Ratu bangun, maka tanaman ini akan pulih,” ucap Terentia.

“Apa peri taman tidak bisa memulihkan?” tanya Luna.

“Kekuatan kami tidak sebesar Ratu, kami hanya bisa merawat tanaman saat mereka hidup bukan mati,” balas Terentia.

“Huh... aku harap Ratu segera bangun,” ucap Luna.

Terentia yang melihat Luna, mencoba mengajaknya ikut latihan bela diri. Luna menerima tantangan Terentia. Hingga, mereka berempat belajar bela diri bersama.

°°°

“Ratu Ariana mengalami koma, kerajaan Vandoria mengalami kelemahan karena kehilangan kekuatan elemen alam,” jelas James.

Albert mendengar bahwa kedatangan James, membuatnya segera pulang ke rumah. Sedangkan, Anna duduk dengan pikiran dilema.

“Kekuatan elemen dari Vandoria hanya dua orang yang memilikinya, Ratu Ariana dan Nevadria.” Anna yang mendengar ucapan Albert mendongak.

“Hanya ada satu, hanya Nenek yang memilikinya,” balas Anna.

“Anna, itu fakta,” ujar Albert.

Darren menatap Anna yang terlihat marah saat membicarakan Nevadria, kemudian Darren menepuk pundak Anna pelan.

“Anna, sebaiknya kamu jenguk Ratu Ariana,” pinta Albert.

“Aku mau kembali, tapi hanya melihat Nenek. Aku tidak mau menikah,” ucap Anna.

“Anna, pernikahan itu bisa kita bicarakan lain kali,” balas James.

“Pangeran, maksud aku kita tidak harus menikah. Aku bisa memiliki kekuatan itu dengan sendirinya, walaupun bukan sekarang,” ujar Anna.

“Pangeran James, tolong mengerti,” pinta Albert.

James mengetahui bahwa Anna membencinya sejak kejadian di pohon apel, kesalahannya juga saat ia bilang tidak mau menikah. Namun, James akan tetap memperjuangkan Anna.

“Baik, Raja.”

Albert menyarankan James tinggal satu hari, dan akan berangkat besok pagi. Anna juga berpamitan ke kamarnya, Darren mengajak James ke kamarnya untuk tinggal di sana karena permintaan Albert.

“Aku pikir Putri Anna tidak cocok tinggal di sini,” ucap James pada Darren.

“Aku tidak menyuruh kamu menilai, selagi Anna merasa nyaman, aku tidak masalah,” balas Darren.

“Aku akan mengejar Putri Anna,” ungkap James.

“Kelihatannya Anna membenci kamu, entah apa kamu bisa memenangkan hatinya,” balas Darren.

Darren memberikan kaos yang dimilikinya kepada James, sedangkan James bingung apa jenis kain yang diberikan Darren.

“Pakai saja, itu pakaian untukmu,” pinta Darren.

“Terimakasih.”

James segera berganti pakaian, kemudian melihat Darren yang merebahkan tubuhnya di tempat tidur. James duduk di sebelah Darren dan bertanya.

“Kamu menyukai Putri Anna?” tanya James.

“Jika aku menyukainya, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Darren balik.

“Sebenarnya, aku berpikir bahwa sedikit terlambat untuk mengejar Putri Anna,” ungkap James.

“Kita bisa bersaing secara sehat, siapapun yang nantinya dipilih Anna. Dia adalah pemenangnya,” ucap Darren.

Awalnya, Darren tidak pernah berpikiran menyukai Anna, ia hanya mengagumi sosok Anna. Tetapi, kedatangan James yang membuat Darren merasa tersaingi. Sedangkan, James sendiri awalnya berniat menjemput Anna, tidak mengetahui bahwa ia tertarik dan kagum kepada Anna di pandangan pertama.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel