Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Kekuatan baru?

Setelah penangkapan Bagas, akhirnya Digo berhasil dibebaskan. Anna dan Darren juga lega bahwa misi kali ini berhasil, padahal Darren berpikir ia harus kembali ke masa lalu untuk mendapatkan flashdisk itu.

“Anna, saatnya kembali,” ungkap Darren.

“Baiklah.”

Anna dan Darren kembali melalui pintu yang sudah disediakan, akhirnya mereka pulang dengan selamat sampai tujuan. Namun, hati Darren ada yang mengganjal karena Anna pasti akan kembali ke Kerajaan Vandoria.

“Akhirnya kalian berhasil,” ucap Ella senang.

“Aku harus pergi,” pinta Anna.

“Anna,” panggil Darren.

Darren mengajak Anna untuk melihat beberapa gaun yang ia beli kemarin, Anna yang melihatnya merasa senang akan pemberian Darren. Beberapa gaun yang tampak cocok untuknya.

“Darren, bukankah ini terlalu banyak?” tanya Anna.

“Aku membeli apa yang aku suka, jadi tidak memikirkan bahwa ini terlalu banyak,” balas Darren.

“Terimakasih, ya,” ucap Anna.

“Sama-sama.”

Anna merasa bahwa kedatangannya ke sini dihargai, apalagi semua orang begitu baik kepadanya. Namun, Anna tetap harus kembali ke Kerajaan Vandoria sementara, karena ia harus melihat kondisi kerajaan.

“Darren, aku harus pergi. Maaf ya, aku akan kembali,” pamit Anna.

“Baiklah, hati-hati.”

Anna mengangguk dan segera masuk ke kamarnya, mengeluarkan pena dan segera menghilang menuju kerajaan. Tak lama, Anna sampai di kamarnya.

“Aku harus berganti pakaian,” ucapnya.

Di sisi lain, Luna berpikir apakah Anna sudah kembali. Kemudian, ia berniat menuju kamar Anna, namun muncul Anna yang keluar dari kamarnya.

“Anna,” panggil Luna.

“Hai,” sapa Anna.

Luna menyuruh Anna masuk ke kamarnya kembali, Anna yang heran akan sikap Luna mencoba bertanya.

“Ada apa?” tanya Anna.

“Andrew kehilangan kekuatan elemen air,” ucap Luna.

Anna terkejut akan ucapan Luna, apa yang sebenarnya terjadi selama ia pergi? Anna memutuskan keluar dan menuju ke kamar Andrew, saat di kamar Andrew terlihat melamun menatap jendela.

“Andrew,” panggil Anna.

“Sudah lama tidak melihatmu,” ucap Andrew tanpa memandang Anna, walaupun ia tahu siapa yang datang.

Luna dan Charlos masuk ke dalam kamar Andrew, hingga mereka berempat berkumpul lagi setelah sekian lama. Anna melihat Charlos hanya diam, sedangkan Charlos memeluknya.

“Bagaimana kabar kamu?” tanya Charlos.

“Aku baik-baik saja,” jawab Anna.

“Anna,” panggil Andrew.

“Bagaimana kamu menghadapi tanpa kekuatan? Sekarang aku sudah tidak memilikinya lagi,” tanya Andrew.

Anna duduk di sebelah Andrew, kemudian mencoba memegang tangan Andrew. Rasa dingin dari tangan Andrew, membuat Anna sontak melepaskannya.

“Ada apa Anna?” tanya Luna.

“Andrew, tangan kamu dingin,” ucap Anna.

Charlos yang mendengar ucapan Anna, memeriksa tangan Andrew. Namun, yang Charlos rasakan tangan Andrew hangat dan tidak dingin. Sedangkan, Anna merasakan dingin di dalam tubuhnya.

Kejadian ini terulang, batin Anna.

“Anna,” panggil Andrew.

“Aku harus pergi,” pamit Anna.

Mereka bertiga merasa aneh dengan kelakuan Anna, Luna dan Charlos sendiri yang merasakannya berniat mengikuti Anna.

“Aku akan ikut,” pinta Andrew.

Anna berlari ke arah danau, saat di danau rasa dingin yang ia alami berkurang. Luna, Charlos, dan Andrew menghampiri Anna. Namun, Anna meminta untuk menjauhi dirinya.

“Anna, ada apa?” tanya Luna.

Tiba-tiba, Anna memandang air di danau dengan fokus. Tangan Anna tergerak hingga air danau juga ikut bergerak, kemudian Anna mengeluarkan kekuatan elemen air dan menyirami semua tanaman di taman Vandoria.

Keterkejutan Luna, Charlos, dan Andrew pada Anna membuat mereka terdiam. Luna yang tak tinggal diam mencoba memberi pencahayaan penuh pada tanaman melalui sinar matahari, sedangkan Charlos memberikan api pada bor di dekat tanaman.

“Anna, kamu memiliki kekuatan,” ucap Luna sontak memeluk Anna.

“Terimakasih,” balas Anna.

Andrew yang melihatnya merasa lemas, ia memikirkan bagaimana Anna mendapatkan kekuatan itu.

“Anna, bukankah harusnya kamu memiliki elemen alam?” tanya Charlos.

“Aku tidak tahu,” jawab Anna.

“Anna,” panggil Andrew.

“Andrew, maaf aku tidak tahu ini terjadi padaku,” ucap Anna saat melihat Andrew.

“Selamat, kamu telah memiliki kekuatan,” ungkap Andrew.

“Andrew,” panggil Luna.

“Aku tidak apa-apa, aku senang melihat Anna memiliki kekuatan,” ucap Andrew.

Andrew memutuskan pergi dari danau, Anna yang melihat Andrew merasa bersalah. Kemudian, Anna juga berpamitan ke kamarnya untuk menenangkan diri.

°°°

Albert merasakan sesuatu yang terjadi pada buku yang ia berikan kepada Anna, segera Albert menuju kamar Anna. Terlihat buku tersebut memancarkan sinar terang, Albert mencoba buku tersebut.

“Apa Anna mendapatkan kekuatan baru?” pikir Albert.

“Aku harus membawanya.” Albert memutuskan mengambil buku tersebut dan menuju ke ruangannya.

Darren tengah menonton televisi, melihat Albert begitu tergesa-gesa. Darren memutuskan mengikuti Albert. Mereka melihat wajah Albert serius di ruangannya, membaca buku yang Albert berikan pada Anna.

“Itu bukannya buku yang Anna baca,” ucap Darren.

“Kenapa kamu?” tanya Ella pada Darren.

Darren yang terkejut tak sengaja mendorong pintu ruangan Albert, membuat Albert melihat Darren dan Ella di luar.

“Aku melihat Darren mengintip,” ucap Ella.

“Bagaimana Ella?” tanya Albert.

Ella menutup pintu ruangan Albert, sementara Darren yang tidak tahu apa-apa hanya ikut mendengarkan.

“Aku sudah menemukan siapa pemilik takdir dari Negeri Penyihir. Dia bernama Putri Alexa yang memiliki empat simbol kekuatan hitam, kekuatan alam, air, api, dan cahaya. Namun, aku baru mendapat kabar bahwa Putri Alexa pergi ke dunia manusia,” jelas Ella.

“Alexa,” gumam Albert.

“Maksud Ella apa? Ella kenapa mencari informasi ini?” tanya Darren.

“Darren, kamu lupa bahwa aku peri penjelajah di Negeri Daisy? Aku ditugaskan Raja Albert untuk mencari tahu siapa pemilik takdir di Negeri Penyihir,” balas Ella.

“Ella, cari informasi sebanyak mungkin tentang Alexa. Aku ingin tahu bagaimana kelebihan Alexa maupun kelemahan Alexa,” pinta Albert.

“Kenapa tidak menyuruh Erik? Dia kan berasal dari penyihir,” tanya Darren.

“Justru itu yang berbahaya,” balas Albert.

Albert tak mau mengikut sertakan Erik, karena Erik berasal dari Negeri Penyihir. Sebaik apapun penyihir, akan ada sisi negatif agar dapat melawan musuhnya. Tanpa mereka sadari, Erik juga menguping pembicaraan mereka dari luar.

“Jadi, kalian juga sama-sama mencari pemilik takdir itu,” ucap Erik.

Erik memutuskan keluar rumah untuk menemui seseorang, orang yang tak lain adalah Alexa tengah menunggunya di luar pagar.

“Erik, apa kamu sudah menemukan pemilik takdir itu?” tanya Alexa.

“Putri, apa kamu mendapatkan semua kekuatan itu?” tanya Erik balik.

“Aku sudah mendapatkannya sejak kecil, aku mencari dari Negeri Daisy karena pemiliknya lambat saat menemukan kekuatan baru, sebelum dia menemukan kekuatan barunya, aku harus menghancurkan nya lebih dahulu,” jelas Alexa.

“Bukankah seratus tahun yang lalu, sudah ditakdirkan bahwa ‘greatest person’ akan selalu menang dari penyihir,” ucap Erik.

“Aku tahu, tapi sekarang aku yang akan mengubah takdir itu,” balas Alexa.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel