Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

PAHLAWAN

Carla!

Ada perasaan khawatir di hati Carlton ketika mengingat gadis itu, tak lama dia memanggil Gregory dan berkata, "Siapkan surat penangkapan untuk Nyonya Seymour! Dan bawa foto wanita itu kepada Murrad, lihat apakah dia bisa mengenalinya!"

Carlton mengambil lencana dan memasukan pistol di balik saku jasnya dan segera menuju ke rumah Nyonya Seymour. Di sana, Carla sedang membersihkan daging merah yang akan mereka masak dan terkejut karena tangannya memegang sesuatu benda kecil yang terasa aneh di tangannya.

Dicucinya benda kecil tersebut, dan sungguh terkejut ketika mendapati itu seperti sebuah gigi manusia. Seketika saja dia menumpahkan daging yang sedang di cucinya ke dalam wastafel.

"Nyonya," panggil Carla. "Daging ini kau beli di mana? Itu ... itu ada gigi manusia bercampur di daging tersebut," jelasnya.

Nyonya Seymour tersenyum, "Ah, maaf, Sayang. Itu seharusnya tidak ada di sana. Gigi itu seharusnya aku buang terlebih dulu. Namun, sepertinya kali ini aku melewatkannya," jawabnya dengan wajah menyeramkan.

"Kau ... Apa maksudmu?" tanya Carla seraya memegangi kepalanya yang makin lama semakin pusing, dan akhirnya kehilangan kesadaran.

"Sayang sekali, pada dasarnya aku sangat menyukaimu," ujar Nyonya Seymour sambil membelai pipi Carla, lalu menarik gadis itu dan menempatkannya di kasur yang ada di lantai. Kemudian membuka pintu ruang bawah tanah dan mendorong kasur tersebut sehingga otomatis menuruni tangga, lalu memasungnya. Tak jauh dari tempat pasungan itu ada sebuah meja besar, yang terdapat daging dengan tulang yang siap dipotong.

Wanita tua itu melihat kilatan cahaya mobil yang memasuki halamannya dari balik jendela kecil di ruang bawah tanah. Langsung saja dia bergegas kembali ke atas dan membereskan dapur yang sedikit berantakan. Mendengar bel pintu rumah berbunyi, lalu membukanya dan menyapa dengan penuh senyuman manis yang palsu.

"Tuan Carlton," sapa Nyonya Seymour

“Bolehkah aku masuk?" tanya Carlton.

"Ya, tentu saja," jawab Nyonya Seymour.

"Apa Carla datang ke sini?" Carlton bersuara tanpa berbasa-basi, karena tidak

melihat kehadiran Carla.

"Tidak! Dia tidak datang, seperti yang kau lihat," jawab Nyonya Seymour.

"Ah, begitu," jawab Carlton.

Dari dapur terdengar bunyi teko air panas,menandakan bahwa air telah matang. "Aku akan membantumu sedikit." Imbuh Carlton

pria itu langsung menuju dapur, lalu membantu mematikan kompor dan memindahkan teko air panas tersebut. Tanpa sengaja dia melihat cincin yang selalu dipakai oleh Carla di dekat sudut bak pencucian piring. Sebelum mencuci daging tadi gadis itu melepaskan cincinnya.

Carlton mengambil cincin tersebut dan mengantonginya. Pikiran dan hati lelaki itu semakin yakin bahwa Nyonya Seymour berbohong.

Wanita tua itu pasti sedang menyembunyikan Carla! gumamnya dalam hati.

"Nyonya Seymour," panggil Carlton. "Bisakah ikut aku keluar sebentar?"

"Ada apa?" tanya Nyonya Seymour.

"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukan kepadamu," jawab asal Carlton.

Nyonya Seymour pun menurut. Namun, baru beberapa langkah berjalan, tiba- tiba saja dia terjatuh dan Carlton mencoba menolong, tetapi ternyata itu tipuan. Dengan cepat wanita tua tersebut menancapkan sebuah pisau ke tangan lelaki itu, lalu mengambil vas dan segera memukulkan di kepalanya.

Meringis seraya menahan sakit, tetapi serangan bertubi-tubi tersebut tidak bisa menjatuhkan seorang Carlton dengan mudah. Meski terluka, pria itu masih bisa melumpuhkan wanita tua tersebut dengan gagang kain pel yang ada di dekatnya. Kain pel yang bergagang tebal itu dia putar pegangannya sehingga membuat Nyonya Seymour terhuyung jatuh, lalu segera memukul rahang wanita itu dengan keras dan seketika saja langsung pingsan.

Carlton tersungkur duduk, dengan darah mulai banyak menetes dan mengubah warna putih bajunya menjadi warna merah, "Sial!" sungutnya seraya memegangi kepala yang berdarah dan menahan sakit. Kemudian pria itu mengeluarkan borgol dan berjalan perlahan ke arah Nyonya Seymour lalu memborgolnya. Berusaha berdiri, walaupun terhuyung, mencari petunjuk tempat wanita itu menyembunyikan Carla. Taksengaja melihat sebuah selimut di depan sebuah pintu, lalu berpikir mungkin saja gadis itu ada di balik pintu tersebut.

Di bukanya pintu dan dia melihat ada ruang bawah tanah yang gelap, tetapi dengan cepat Carlton menemukan saklar lampu dan langsung menyalakannya. Kemudian menuruni tangga dan panik ketika melihat Carla dipasung, di sekitar gadis itu terdapat banyak potongan kaki dan jari-jari tangan.

Braak!

Bunyi dari atas tangga. Nyonya Seymour yang telah tersadar dan membawa

pisau besar pemotong daging di tangannya yang sudah terborgol, lalu menuruni tangga.

Carlton ingin mengeluarkan pistol, tetapi luka di kepala membuat pandangan pria tersebut memburam dan membuat kesadarannya perlahan menghilang.

Tawa senang Nyonya Seymour membahana saat melihat musuhnya pingsan. "Hari ini sangat beruntung, mendapat stock daging banyak," ujarnya terkikik. Saat sudah siap mengayunkan pisau besar tersebut ke arah tubuh Carlton, tiba-tiba tubuh wanita itu tersungkur dan terdengar suara tembakan sebelumnya.

Gregory menembak ke arah wanita itu sebanyak dua kali dan dengan cepat menuju ke ruang bawah tanah untuk mengecek keadaan ketiganya secara bergantian. Nyonya Seymour, Carlton, lalu Carla. Dia pun melihat potongan-potongan tubuh di atas meja, lalu memandangi wanita tua yang sedang terkapar ini dan bergumam, "Kau ini manusia atau Iblis?"

Petugas lain dan tim medis pun mengeluarkan Carla dan Carlton dari ruang bawah tanah dan segera membawa mereka pergi ke rumah sakit. Gregory sengaja menempatakan dua orang yang sering sekali bertengkar ini dalam satu kamar.

"Nyonya Seymour!" Carla langsung berseru panik saat sadar, lalu memperhatikan sekeliling dan merasa bingung karena terakhir yang diingat adalah dia dibius oleh Nyonya Seymour. Namun, kini sudah berada di rumah sakit. Saat menoleh ke sebelah, gadis itu makin bertambah bingung, karena melihat Carlton sedang terlelap dan memakai baju pasien yang sama sepertinya.

"Carlton?" Carla hendak beranjak dari ranjang pasien, tetapi Gregory segera menahannya.

"Kau jangan banyak bergerak dulu!"

"Aku baik-baik saja," sahut gadis itu santai.

Ya, Carla memang baik-baik saja, tetapi Carlton tidak. Melihat pria tersebut rela terluka parah demi gadis serampangan ini, maka Gregory berkesimpulan bahwa kawan baiknya itu sudah tidak ‘menempatkan’ sang gadis sebagai teman biasa dalam hatinya.

"Istirahat saja dulu."

"Apa yang terjadi padanya?" Carla penasaran.

"Terluka karena menyelamatkanmu," jawab Gregory tanpa basa-basi.

" D-dia menyelamatkanku?" Gadis itu bingung dan merasa tidak enak hati pada Carlotn.

"Kami menyadari bahwa Nyonya Seymour adalah pelaku dari kasus pembunuhan berantai ini. Tepat beberapa jam yang lalu, saksi utama pun telah mengonfirmasi bahwa wanita pincang itu adalah pembunuh Nona Fanning," jelas Gergory. "Kami saat ini sedang melakukan tes DNA, dari rambut yang ditemukan di korban terakhir yang berhasil mengambil rambutnya."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel