4
Pria itu bergerak perlahan dari ujung ranjang, lalu berhenti tepat di samping Savana. "By the way, kita sudah resmi menikah, jadi sekarang kamu adalah istriku, Savana."
Kael menunjukkan bukti dokumen pernikahan di tangannya kepada Savana, ysng serta-merta membuat gadis itu terkejut.
Ia sungguh tak menyangka akan menikahi pembunuh keluarganya sendiri!
Tidak, ini pasti tidak benar. Si Kael Rainier jahanam ini pasti telah berbohong!
"Jadi," Kael menarik dokumen itu dari pandangan Savana, lalu diletakkan dengan hati-hati di atas nakas. "Apa kamu sudah siap untuk kenjadi istriku yang seutuhnya, Nyonya Rainier?"
Savana tak sanggup mengontrol napasnya yang kacau dan detak jantungnya yang menghantam rongga dada, kala melihat seringai keji di wajah Kael.
Tentu saja ia tahu apa arti kalimat 'menjadi istri yang sesungguhnya', dan Savana tidak menginginkannya. Ia tidak ingin disentuh oleh penjahat kejam ini!
Tangan kokoh pria itu mulai bergerak untuk melepaskan jaket kulit hitamnya, lalu menjatuhkannya begitu saja di atas lantai.
Ketika ia mulai membuka kaus lengan pendek hitamnya, Savana mulai menutup kedua mata. Ia ingin menjerit, ia ingin memberontak. Tapi entah kenapa sekujur tubuhnya lemas tak berdaya. Seolah tulang-tulangnya telah lepas dari dagingnya.
Ini tidak wajar, dan Savana baru sadar jika Kael pasti memberinya sesuatu agar ia tidak berkutik.
Suara nyaring dari kepala sabuk yang dibuka serta gemerisik kain yang luruh ke lantai membuat Savana semakin
"Tolong... jangan lakukan ini... Tuan Rainier." Savana berbisik. Ia ingin menarik tali yang mengikat tangannya, namun lagi-lagi tenaganya seolah menghilang entah kemana.
Gadis itu pun menjerit, ketika merasakan tubuhnya yang tiba-tiba ditindih oleh tubuh besar dengan tonjolan otot keras yang menekan kulitnya.
Ia bisa merasakan milik pria itu yang mengeras di pahanya, lalu dengan sengaja Kael menggeseknya di sana. Gaun tidur putih tipis milik Savana kini sudah berantakan karena gerakan Kael.
Savana menolehkan wajahnya ke samping ketika Kael hendak memagut bibirnya, namun ia tak kuasa menolak saat merasakan sakit di kulit kepalanya karena rambutnya dijambak.
Kael menciumnya dengan brutal. Menekan dan terus melumat tanpa henti seperti orang kelaparan. Menggigit namun tidak menyakitkan. Kemudian menyesap lidahnya dengan disertai suara gumanan.
Savana meringis ketika tangan besar pria itu meremas dadanya, lalu menyelinap dengan tak sabar dari bawah gaunnya yang telah tersingkap hingga ke pinggang.
Savana ingin menjerit sekuat tenaga, namun suaranya tertelan oleh ciuman Kael yang tanpa jeda.
Ia takut sekali. Jika memang sekarang ia tidak akan mati di tangan pria ini, siapa yang tahu jika ia akan mati setelah disetubuhi sekasar ini?
Savana tersentak ketika mendengar suara robekan keras, dan benaknya semakin kacau saat menyadari Kael telah membuat tubuhnya terpampang tanpa penghalang, kecuali pakaian dalam yang tipis dan longgar.
Dan lapisan pelindung terakhir itu pun akhirnya tak mampu bertahan setelah Kael menariknya hingga terlepas, membuat sekujur kulit Savana yang polos dan lembut menjadi pemandangan yang membuat Kael tak henti menatap.
Api yang berbayang di dalam bola matanya merepresentasikan kobaran gelora yang tak lagi ia tahan.
Gadis muda ini, adalah istrinya. Suka atau tidak suka. Dan ia bebas memperlakukan Savana semaunya.
Kenyataan itu semakin membuat gairah Kael berkobar tak terkendali.
Savana kembali menjerit ketika Kael membuka kakinya lebar-lebar dengan kasar, lalu meraup celah lembutnya dengan mulutnya yang bergerak ganas.
'Dia masih perawan', guman Kael dalam hati. Sebagai pria normal dengan banyak pengalaman tentu saja ia tahu dari bentuknya yang masih tertutup rapat dan sempurna.
Membayangkan rasa sakit yang nanti akan dialami oleh Savana setelah ia menembusnya, membuat Kael semakin bersemangat menyesap kelembutan istri kecilnya ini.
Aah, sempurna sekali. Savana sempurna untuk menjadi istri yang hanya akan tunduk padanya. Lihat saja, jeritannya saja manis sekali.
Hm, dia memang agak cengeng, tapi itu wajar. Usianya masih 18, dan ia juga masih suci. Cih.
Kael berdecik muak dalam hati, membayangkan bagaimana bisa keluarga angkat Savana yang berkelakuan iblis itu bisa-bisanya membesarkan Savana yang mempertahankan kesuciannya. Sangat berbanding terbalik.
But, what a hell. Dia juga sama iblisnya dengan Richard, Fifi dan Sean.
Dan untuk Savana... Hm, yang pasti akan terus menyetubuhinya tanpa henti.
Di sela-sela hujamannya yang telah berlangsung satu jam lebih, Kael mengecup punggung Savana yang berada di bawahnya. Kulit istrinya lembab dipenuhi keringat, licin dan mengkilat. Kael menghirup aromanya yang membuatnya semakin bergerak menggila.
“Jangan kira aku menyentuhmu karena cinta, Savana sayang. Aku hanya ingin menghancurkan keluargamu yang kini sudah di neraka, lewat tubuhmu.”
***
