9. Sahabat mereka.
Hari ini masih sama seperti biasanya.Hari yang dilalui oleh pasangan suami istri muda seperti Alka dan Rachel.Dengan tidak adanya keharmonisan di antara keduanya.Rachel masih mencoba.Masih mencoba berjuang untuk bisa membuat Alka mencintainya.Meskipun benih cinta hanya tumbuh di hati Rachel.Tapi dia yakin suatu saat pasti akan ada waktunya dimana Alka akan sangat mencintainya.
Rachel dan teman-temannya kini sedang berada di kantin seperti biasanya.Namun,kali ini Rachel terlihat gelisah karena merasa ada yang kurang dengannya.Ada sesuatu yang lupa dia bawa.Teman-temannya yang melihat itupun mencoba membuat Rachel mengingatnya karena sedari tadi,mereka tidak senyaman biasanya untuk menikmati makanan di kantin.
"Pulpen?"Kata Sia sambil menunjuk ke Arah Rachel.
Rachel menggeleng.
"Tisu?"Kata Jesi sambil memotong baso di mangkuknya.
Rachel menggeleng.
"Pembalut?"Tanya Sia lagi,
Kali ini tidak hanya Rachel yang menggeleng namun Eva dan Jesi pun ikut menggeleng ke arah Sia.
"Ups!"Kata Sia sambil menutup mulutnya sendiri.
"Gue lupa.Apa ya?"Kata Rachel lagi sambil mengaduk aduk makanan di hadapannya.
"Ih Rachel itu kenapa nggak dimakan sih?kan sayang mending buat Sia aja."Jelas Sia sambil menatap makanan di hadapan Rachel.
"Dompet?"Tanya Eva kembali membuka suara.
"Bukan lah lo kira Rachel kaya tante jalang bawain dompet kemana dia pergi?idih!"Timpal Jesi sambil bergidik jijik.
"Yakali enggak deng."Kata Eva sambil menyuapkan mie kedalam mulutnya.
"HP gue!!!"Kata Rachel sambil menggebrak meja,setelah mengingat HP nya yang lupa terbawa.
"Buset dah kunyuk gue keselek ini minum."Kata Sia sambil terbatuk batuk.
"Mie gue nyangkut di tenggorokan woy."Kata Eva sambil mengelus elus lehernya.
"Jesi aman.Cuma bakso nya aja nyolot keluar Mangkuk."Kata Jesi sambil terkekeh mendengar dengusan teman temannya.
"Maaf.Gue ke kelas dulu ya."Kata Rachel kemudian bangkit dari duduknya.
Rachel berlari karena tadi ponselnya ia charger di kelas,ia hanya takut ponsel itu akan hilang bila dikelas tidak ada orang.Saat dia berlari dia menunduk mengamati tali sepatunya yang hampir lepas.
"Ah sial."Gumam Rachel,
Namun tiba tiba.
BRUK
"Aww!!!"Pekik Rachel saat tubuhnya menabrak seorang pria bertubuh besar sehingga menyebabkan tubuh mungilnya tersentak dan terdorong jatuh ke lantai.
"Sakit."Gumam Rachel sambil berusaha membersihkan tangannya yang terkena lantai.
"Maaf.Sini gue bantu."Kata seorang pria dengan suata Bas di hadapan Rachel sambil menjulurkan tangannya.
Rachel mendongakan kepalanya.Sesaat gadis itu menatap manik mata hazel,rahang yang kokoh,hidung mancung,kulit putih,dan rambut coklat berjambul milik pria di hadapannya.Tak lupa wangi mint yang keluar dari tubuh pria itu.
Tak berapa lama,Rachel tersadar dan segera mengambil tangan Pria itu lalu berdiri.
"Maaf ya gue yang salah gue nggak sengaja.Tadi itu gue buru buru.Maafin gue ya."Kata Rachel kemudian tersenyum ke arah pria di hadapannya.
"Lo anak baru ya?"Lanjut Rachel lagi setelah mengamati wajah pria yang asing baginya.
Pria itu tersenyum kemudian mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri dan berkata."Iya kenalin,nama gue Mahersa Diafakri Giorgino lo bisa panggil gue Ersa."Kata Pria itu sambil menampakan senyum manis di wajahnya.Membuat siapa saja wanita pasti akan berteriak histeris menghadapinya.
Banyak pasang mata yang menatap mereka.Banyak juga yang membisikan kata kata yang masih dapat di dengar Rachel.Tak sedikit siswi yang berkumpul hanya untuk melihat hal ini.
"Gue Rachel Ariana Marsha lo bisa panggil gue Rachel."Kata Rachel sambil menjabat tangan Ersa.
Kemudian,Rachel teringat tujuannya berlari lari kemudian berkata."Yaudah gue duluan ya gue buru buru soalnya."Kata Rachel yang diangguki oleh pria di hadapannya.Kemudian,Rachel melambaikan tangannya sebelum berlalu dari hadapan Ersa.
Ersa kembali berjalan sambil tersenyum membuat para siswi perempuan berjerit histeris melihat anak baru di sekolahnya yang tampan.Bahkan hampir setampan Alka.
Hal ini membuat siswa lain penasaran dan memandangi ke arah Ersa tak terkecuali teman teman Alka.
"Widih anak baru ganteng amat tuh!"Kata Raka sambil menunjuk ke arah Ersa.
"Itu kan tadi yang ngobrol sama Rachel."Kata kak Fathan sambil menekankan kata Rachel agar didengar jelas oleh Alka.
"Serius lo?"Tanya Satri menatap Fathan
"Hooh kayaknya tadi tuh anak ngajakin kenalan my queen."Kata Raka kepada Satria.
"My Queen pala lo!Rachel kan udah punyanya Alka.Yanggak ka?"Tanya Fathan sambil menepuk bahu Alka membuat pria itu menghela nafasnya.
Alka mendengarkan itu semua.Bahkan dia juga tidak melewatkan kejadian apapun tadi di hadapannya saat Rachel,istrinya terjatuh karena bertabrakan dengan Ersa,siswa baru itu.Namun dia berpura pura acuh dan tetap memasang wajah cool khasnya.
"Alka punya saingan nih.Ada yang nyaingin gantengnya trus nyaingin buat milikin Achel."Kata Satria yang berhasil membuat Alka menoleh ke arah pria itu.
"Maksut lo?"Tanya Alka menatap tajam ke arah Satria.
"Cieee cemburu ya."Kata Raka membuat Fathan dan Deva terkekeh.
"Santai bro.Ya secara ya lo kan punya istri secantik Rachel.Dan mana ada Cowok yang tahan buat ga deketin dia?Semua itu pengen dapetin Rachel.Tapi semua pada nggak PD aja udah takut ditolak duluan.Lah ini di anak baru kan udah ganteng,apalagi dia orangnya kayaknya humoris deh,jadi dengan gampangnya dia bisa dapetin Rachel."Kata Satria sambil menatap mata Alka.
Walaupun tatapan mata Alka tajam.Namun pria itu tidak akan mungkin untuk bermain kasar pada sahabarnya.Karena baginya,Alka adalah orang yang tidak menyukai kekerasan.
"Bener banget kata Satria."Ujar Fathan sambil menepuk bahu Alka.
"Tumben otak lo nggak ganjil?biasanya juga nggak pas.Kendor aja itu syaraf otak lo."Kata Raka sambil terkekeh ke arah Satria.
"Lo jagain selagi jadi milik lo sebelum di ambil orang lain.Yang nantinya buat lo menyesal karena lo udah nglepasin milik lo buat orang lain."Kata Deva yang angkat bicara.
Semuanya terkejut karena kali ini kak Deva lah yang berbicara penuh dengan kebijakan.
"Gue salah?"Tanya Deva menatap semua temannya dengan tatapan datar.
"Bagus.Bener kata Deva gue setuju."Kata Fathan lagi.
"Berkali kali kita ngasih tau lo.Rubah cara pandang lo sama Rachel yang manja.Pelan pelan lo bakal bisa rubah sikap lo.Dan pelan pelan juga lo nggak akan jadi Alka yang kayak gini.Karena apa?ini jalan Tuhan.Tuhan ngirim Rachel ke kehidupan lo buat ngrubah lo.Karena dia cewek yang bisa jadiin Alka kita yang dulu."kata Raka yang diangguki semuanya.
"Gue nggak tau."Kata Alka sambil membuang muka.
"Lo coba kita pasti akan bantu."Kata Fathan kepada Alka.
"Gue bingung."Jawab Alka sambil menatap kearah Fathan.Alka menghela nafasnya kemudian ia melanjutkan ucapannya.
"Perasaan gue udah mati rasa.Semua udah layu dan mati."Kata Alka penuh penekanan pada setiap katanya.
"Karena bunga yang mati masih bisa di cegah selama dia masih layu.Bunga itu bisa di siram dan itu akan membuatnya hidup kembali."Kata Deva
"Bener lo harus coba Alka.Sampai kapan lo kayak gini terus?"Tanya Raka
"Gue nggak tau."Jawab Alka santai.
Percakapan mereka terpotong karena ada beberapa anak perempuan yang menuju gerombolan mereka.Membuat semuanya mendengus kesal dan menatap tajam ke arah perempuan itu.
"Hay boleh gabung nggak?"Kata Laura sambil duduk di sebelah Alka.
"Jijik gue."Gumam Satria kepada Raka.
"Hooh gue juga.Gue kalo jadi Alka udah biduran.Gatel gatel,kadas,kurab,panuan."Kata Raka sambil bergidik jijik melihat Laura yang duduk di sebelah Alka dengan manja.
"Alka kok nggak nolak sih sama tuh tante jalang.Kan gue pengen mutah."Kata Raka lagi.
"Pengen gue gampar itu muka peot nya."Kata Satria yang bisa di dengar oleh Fathan.
Fathan terkekeh pelan membuat Deva menatap sahabatnya dengan penuh tanda tanya.
"Alka nanti pulang bareng gue yuk!"Ajak Laura sambil bergelayut di lengan Alka membuat pria itu mendengus kasar.
"Gue nggak mau."Jawab Alka datar.
Teman teman Alka yang mendengar itupun tertawa mengejek ke arah Laura yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"Sukurin lo."Kata Satria yang tawanya lebih keras diantara yang lain.
"Mampus."Tambah Raka lagi.
"Gue kalo ditolak malu,soalnya gue masih punya malu."Kata Fathan masih dengan kekehannya.
"Nggak usah begitu.Muka peot lo itu mau gimana aja yaudah keliatan tueknya!"Lanjut Satria membuat semuanya kembali terkekeh.
"Al kamu kok nggak bantuin aku sih?"Tanya Laura manja kepada Alka.
Alka segera beranjak dari duduknya kemudian ia pergi meninggalkan Laura dan teman temannya yang masih tertawa terbahak bahak.
"Liat aja.Gue akan buat lo tunduk sama gue!"Gumam Laura sambil menatap punggung Alka yang menjauh.
Tanpa disadari oleh Laura seorang pria mendengarkan hal itu.Dia yang tadinya ikut terkekeh bersama teman temannya kini menghentikan kekehannya dan menatap datar ke arah Laura.
