
Ringkasan
Mengapa ketika aku mulai jatuh cinta?
1. Awal cerita
Seorang gadis masih berbalut piamanya.Dia duduk sendiri di balkon kamarnya masih menatap indahnya sang surya yang mulai menampakan dirinya.
Gadis itu bernama Rachel Ariana Marsha gadis cantik bertubuh mungil berkulit putih.Dia anak kedua dari keluarga Aditama.Papanya bernama Daniel Aditama berprofesi sebagai seorang Pilot di maskapai penerbangan ternama.Mamanya bernama Ely Vionita Ikwan dan dia juga memiliki saudara kandung.Kakaknya bernama Arka Delfino Pratama.
Rachel senang melihat indahnya sang surya di pagi hari sebelum berangkat ke sekolahnya.Hal ini selalu dia lakukan setiap bangun tidur.
Beberapa hari ini Rachel tinggal di Jakarta.Sebelumnya dia dan keluarganya tinggal di Jogjakarta karena ayahnya seorang Pilot yang ditugaskan di sana.Rachel dan keluarganya pindah ke Jakarta juga karena urusan pekerjaan Daniel ayahnya.
Rachel masih setia duduk di bangku rotan di balkon kamar yang beberapa hari ini selalu menjadi tempat ternyaman untuknya.Namun, kegiatannya itu harus terganggu karena suara ketukan pintu dari luar kamar.
"Dek," panggil seseorang dari balik pintu.
"Iya, Bang?" tanya Rachel sesaat menengok ke arah Pintu kamarnya.
"Udah bangun ya?Abang boleh masuk?"Tanya Arka, kakak Rachel.
Rachel menarik napasnya kemudian berkata "masuk aja, bang.Nggak dikunci," katanya setengah berteriak.
Rachel kembali memandangi pemandangan di luar dari arah balkon kamarnya.Mulai terdengar derap langkah Arka mendekat.
"Dek siap siap gih,nanti telat masuk sekolah barunya," kata Arka sambil memeluk leher Rachel yang duduk dari belakang.
"Abang kenapa kesini?" tanya Rachel mengabaikan perintah Kakanya.
"Tadinya disuruh Mama bangunin kamu.Eh udah bangun yaudah nggak jadi," jawab Arka yang ikut memandangi langit pagi di ibu kota.
Arka tau betul kesukaan adiknya adalah melihat senja di sore hari ataupun sinar surya di pagi hari.Itu tidak akan pernah terlewatkan dari Rachel.
"Abang juga kuliah kan?Pindah di Unniversitas yang kemaren jadi?"tanya Rachel sambil mendongakan wajahnya melihat wajah Arka dari bawah.
"Jadi dek.Ini nanti juga pasti abang udah masuk.Nanti abang anterin kamu dulu.Kamu jangan bawa mobil ya.Jakarta beda sama Jogja," jelas Arka yang membuat Rachel mengerutkan bibirnya.
"Kok gitu sih bang?Abang boleh kenapa Rachel enggak?"Protes Rachel membuat Arka gemas kemudian mencubit pipi adiknya dari atas.
"Kamu ini nek dibilangin jangan ngeyel.Jakarta itu jalannya padet beda sama Jogja.Kamu juga belum hafal jalan.Disini lebih rawan kejahatan, dek.Udah pokoknya abang nggak mau ada bantahan," tegas Arka lagi.
"Iya iya," jawab Rachel sambil mendengus sebal.
"Nah ini baru adek abang," kata Arka sambil mengacak rambut Rachel.
"Ah Abang kan kusut rambutnya!"Protes Rachel yang dihadiahi kekehan oleh Arka.
"Udah sana dek mandi dulu sana!Iler mu itu lho bauk!"Perintah Arka yang mendapat tatapan tajam oleh Rachel.
"Apa sih, Bang!Belek lo itu kalik jijik aku!" kata Rachel tak mau kalah membuat Arka terkekeh.
"Aku bercanda, dek.Yakalik adekku yang cantik punya iler," kekeh Arka kemudian mengacak rambut Rachel membuat gadis itu kembali memasang raut wajah cemberut.
"Yaudah sana mandi gih.Abang tunggu ke bawah y." Sambung Arka yang diangguki oleh Rachel.
Rachel menuju ke kamar mandi segera meninggalkan Arka, kakaknya yang berhasil mengganggu acara paginya.
Arka terkekeh geli sambil mengamati Rachel dari belakang punggung gadis itu.
"Gue yakin, dek suatu saat lo bakal dapetin kebahagiaan yang lo ciptain sendiri.Lo bakal bahagia sama orang yang lo cintai."Gumam Arka sambil tersenyum kemudian beranjak dari kamar Rachel dan pergi meninggalkan tempat itu.
