8. Riko
Rachel berjalan bersama teman temannya dengan canda gurau dan tawa yang merekah di wajahnya.Mereka akan pergi ke kantin untuk makan siang di jam bu Dita yang kosong.
"Eh parah banget gue pusing gitu.Mungkin karena gue laper," kata Jesi sambil mengusap perutnya.
"Emang Jesi nggak sarapan ya?" tanya Sia dengan nampang polosnya sambil memegangi permen lolipop kesukaannya.
"Udah sih gue udah sarapan tapi gatau mungkin bawaan debay," celetuk Jesi ngasal membuat teman temannya terkekeh geli,kecuali Sia.
"Jesi hamil?anak siapa?Kak Raka ya?"Tanya Sia sambil menatap tak percaya ke arah Jesi.
"Otak lo kemana sih, Si?Lo polos apa goblok sih."Kekeh Eva sambil ikut berjalan lurus.
Sia mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Eva untuknya.Kemudian,mereka berjalan menuju kantin yang lumayan sepi.
Mereka mengedarkan pandangan setelah membagi tugas seperti biasanya.Ada teman teman Alka dan juga Alka di sana yang sedang memainkan gitar sambil bernyanyi nyanyi ala anak laki laki dengan Deva.Namun, kali ini Rachel lah yang akan mencari tempat duduk seperti bisanya untuknya dan beberapa temannya makan di kantin ini.
Rachel sesaat mengamati Alka yang sangat tampan,keren,dan terlihat sangat mengagumkan bermain gitar.Kemudian,segera Rachel menepis pemikiran pemikaran itu dan segera duduk di salah satu meja.
Rachel memang sejak tadi sudah merasakan lapar.Mengingat dia tidak sarapan sejak pagi.Perutnya sangat sakit apalagi,dulu ia sempat memiliki gejala sakit maag sebelum ia menyukai makanan.
Dulu,Rachel memang tipe orang yang susah makan.Sebelum ia mengenal begitu banyak makanan yang lezat dan menggiurkan.Karena di masa kecilnya,Rachel sangat dibatasi untuk memakan makanan instant.Jadi ia hanya diperbolehkan memakan masakan rumahan.
Rachel berjalan menuju meja pojok dekat tralis kantin.Sehingga dapat melihat pemandangan Indah di bawah sana yang menyuguhkan lapangan sekolah.Rachel menundukan kepalanya.Rasanya sedikit pusing dan perutnya terasa sakit.Namun,segera dia mengatur nafasnya agar meredakan rasa sakit itu.
Rachel mendongakan kepalanya saat ada seseorang yang berdiri di sampingnya.
"Hay Chel.Yang lain mana?"Tanya Riko sebelum akhirnya duduk di hadapan Rachel.
Rachel menatap wajah Riko di hadapannya kemudian tersenyum kecil dan berkata."Lagi mesen makanan."
Riko menganggukan kepalanya kemudian menatap Rachel secara intens.Ada yang berbeda dari wajah Rachel.Kemudian Riko secara reflek memegangi kening Rachel yang terasa Panas.
"Chel lo sakit ya?wajah lo pucet banget trus badan lo panas?" tanya Riko panik.
"Gue nggak papa kok Ri,."Tepis Rachel sambil mencoba tersenyum dan menahan perutnya yang sakit.
"Gapapa gimana?lo sakit.Kita ke UKS ya!"Ajak Riko sambil berdiri.
"Nggak usah, Rik.Gue nggak papa gue cuma mau makan aja.Nanti juga mendingan sendiri."Jelas Rachel membuat Riko menghela nafasnya berat.
"Hay...hay Sia bawain makanan buat neng Rachel.Eh ada Riko juga ya," kata Sia yang baru saja datang membawa beberapa nampan dibantu oleh mbak Ratna.
"Iya, Si.Gue boleh gabung kan?" tanya Riko ke arah Sia.
"Boleh," jawab Sia sedikit menirukan gaya bicara Iklan di TV.
"Eh, Rik.disini juga ya," kata Eva sambil membawa beberapa Jus.
"Iya gue gabung ya," kata Riko ke arah Eva.
"Siapa Suruh lo disini.Ono noh ama yang laki.Lo laki bukan sih?"Tanya Jesi yang baru saja datang di belakang Eva.
"Lo kalau sama gue gitu ye?ngajakin berantem mulu sukanya!"Kata Riko pada Jesi.
"Kok lo nyolot sih!Kenapa juga lo disini!Lo dasar ya mau modusin Rachel mulu kerjaanya.Minggir sana ah minggir hus hus!"kata Jesi dengan nada kesal.
Perdebatan Jesi dan Riko mengundang perhatian teman teman Alka yang memang sejak kehadiran Rachel tadi sudah mengamati mereka.
"Jesi sama Riko si ketua kelas anak IPA itu kan?"Tanya Raka sambil mengamati meja di sebrangnya.
"Hooh,itu kenapa setiap ketemu gue lihat nggak pernah akur sih.Pusing gue!"Sambung Satria sambil menatap heran ke arah sebrangnya,
"Lihat noh?yang beb Rachel sampai pucet wajahnya."Sambung Raka yang mengucapkannya tanpa bersalah.
"Hooh yang beb Rachel kok pucet ya.Eh pucet.Dia sakit, Ka?" Tanya Satria heboh menatap ke arah Alka yang masih sibuk mencari kunci di gitar melodi miliknya.
"Ga tau," jawab Alka singkat.
"Lo Suami macam apa?Istri sakit nggak tau.Macam taek lo?"Sindir Satria yang dibalas tatapan tajam dari Alka.
"Seharusnya lo jagain dia, Ka.Jarang bisa dapet cewek kayak Rachel.Rejeki nomplok itu," kata Deva sambil menyetel senar gitar miliknya.
"Cewek manja,apa nya yang nomplok."Balas Alka cuek.
"Hah?Masa sih Rachel manja?gue nggak percaya."Sahut Satria sambil terkekeh.
"Lo belum tau aja, Ka sisi positif dia.Lo masih buta belum bisa liat dia gimana.Yang lo cari cuma salahnya doang,karena lo emang ga suka dari awal.Padahal orang biasa kaya kita baru liat Rachel aja udah bisa nyimpulin dia cewek yang baik," kata Fathan yang ikut menyahut.
"Bener kata Fathan."Sambung Deva sambil memainkan gitar miliknya kembali.
"Hooh di otak lo itu isinya nethink tentang Rachel.Tapi Posthink tentang tante jalang.Lo masih polos soal bedain cewek bro."Sambung Raka sambil menepuk bahu Alka.
Alka mendengus kesal kemudian menatap teman temannya sebelum dia berjalan meninggalkan teman temannya itu.
"Woy mau kenama lo?" tanya Satria sambil menatap punggung Alka menjauh.
Raka yang mendengar ucapan teman temannya itu reflek menjitak kepala Satria dan berkata."Kemana guoblok!"
"Kan gue anak gaol getoh," jawab Satria enteng.
"Rooftop," jawab Alka singkat.
"Pasti doi mau ngrokok itu?Kelakuan kalo lagi bingung atau gegana bahasa Hitz nya," kata Satria yang di balesi kekehan teman temannya.
"Mau kemana, Dev?"tanya Fathan saat melihat Deva juga ikut beranjak dari duduknya.
"Ikut Alka," jawabDeva sambil berlalu.
"Gue juga," kata kak Fathan sambil mensejajarkan langkahnya dengan Deva.
"Trus kita berdua ngapain bok?"Tanya Satria dramatis seperti seorang waria.
"Gue mah mau ngapel aja lah,"jawab Satria sambil berlenggok pergi meninggalkan Satria dengan wajah cengonya.
"Ngapel?Kemana cin?" Tanya Satria lagi.
"Ngapelin tukang siomay depan gerbang," jawab Raka sambil terus berjalan.
"Huaaa dedek ditinggal sendiri om.Ikuut Rak sepidool!!!"kata Satria sambil berlari menyusul Raka dengan menirukan gaya slow motion berlari.
