7. Riko dan Sia
Rachel dan Alka tiba di sebuah rumah yang tidak cukup besar namun sangat mewah.Rumah ini adalah pemberian dari kedua kakak mereka yakni Ivan dan Arka.
Rachel menenteng dua koper miliknya sedangkan Alka membawa satu koper miliknya memasuki rumah baru mereka.
Sampainya di depan pintu utama,Alka berdehem kemudian berkata "Kita beda kamar.Terserah lo mau milih kamar yang mana.Gue nggak mau lo ikut campur privasi gue.Begitupun sebaliknya!"kata Alka yang di angguki Rachel.
Sampainya di dalam rumah, Rachel langsung berjalan menuju lantai dua.Tidak mungkin Alka mau satu kamar dengannya.Rachel melihat ada 2 kamar di lantai bawah dan 3 kamar di lantai atas.
Rachel memutuskan untuk menuju lantai atas kemudian pergi ke salah satu kamar yang berada di sudut ruangan paling pojok yang memiliki pintu berwarna putih.Rachel memasuki kamar itu,lalu menyusun barang barangnya ke dalam lemari.Cukup bagus karena kamar ini cukup nyaman untuk dia tempati.
Setelah itu,dia keluar kamar.Perutnya terasa sangat lapar.Kebetulan ini adalah jam makan malam.Karena ulah kedua mama yang tidak memperbolehkan dia dan Alka pulang agak siang.
Rachel menuju dapur rumah itu.Melihat bahan makanan yang ternyata sudah cukup komplit yang disediakan di sini.Rachel tersenyum kemudian mengambil beberapa sayuran dari dalam kulkas dan memasaknya.
Tak perlu waktu lama karena memang Rachel sangat mahir dalam bidang memasak.Dulu,dia selalu belajar memasak bersama mama nya dan bik Surti.
Malam ini Rachel memasak tumis kangkung lada hitam.
Rachel tersenyum melihat hasil karyanya di atas meja makan terpampang rapih.Kemudian ia berniat memanggil Alka ke atas kamar pria itu.Namun,saat akan melangkahkan kakinya ia sudah melihat Alka yang turun dari tangga.
"Makan dulu kak," kata Rachel kemudian duduk di salah satu kursi meja makan.
Sekilas Alka melihat sajian makanan di atas meja makan.Nampak menggiurkan dan kelihatan lezat.Dia sedikit tidak percaya bahwa anak manja di hadapannya ini bisa memasak.Entah mungkin hanya tampilannya yang menggiurkan.Rasanya?siapa yang tau.
Karena perut Alka yang sudah keroncongan sejak tadi.Ia tak mau lagi basa basi.
Rachel segera mengambilkan nasi untuk Alka.Karena setahunya,itulah yang dilakukan mamanya untuk papanya saat makan.
Alka melihat itu hanya diam membiarkan Rachel melakukannya.
Rachel menyodorkan piring berisi nasi hangat ke hadapan Alka kemudian tersenyum ke arah pria dihadapannya.Alka mengambil beberapa lauk kemudian memakannya begitu juga yang dilakukan Rachel.
"Gimana kak?enak nggak?"tanyaRachel antusias.
"Lumayan enak,"Jawab Alka dalam hati.
"Enggak," jawab Alka dingin kemudian memakan makanannya.
Rachel menghela nafasnya.Mungkin ini adalah motivasinya untuk semakin giat dalam belajar memasak.
"Yaudah nggak papa kok kak.Lain kali pasti enak," jawab Rachel sambil tesenyum.
"Hm."Dehem Alka membalas perkataan Rachel.
Setelah mereka memakan makanan mereka masing masing dengan suasana hening karena tidak ada yang bersuara.Setelah selesai dengan makan malam mereka,Alka menuju ke ruang TV kemudian Rachel membereskan ruang makan dan mencuci piring kotor.
Sekilas Rachel melirik ke arah suaminya itu kemudian ia mengurungkan niatnya untuk tidak menghampiri Alka karena takut.Takut mengganggu pria itu nanti.Karena pasti Alka tidak nyaman berada di samping Rachel terus menerus.Dia tidak mau mengganggu waktu Alka bersantai.
Rachel berjalan menuju lantai atas mengambil sapu kemudian membersihkan rumah.Dia mencari kegiatan yang baik sekaligus bermanfaat.Rachel mulai mengepel,menyapu, dan mengelap kaca.
Mengingat mereka berdua tidak ingin ada seorang pembantu yang mana akan membocorkan rahasia mereka yang pisah ranjang ke kedua orang tua mereka.Itu tidak mereka inginkan.
Setelah selesai Rachel pergi ke kamarnya untuk istirahat.Karena sejak hari pernikahannya tubuhnya sangat lemas.Rachel berjalan menuju kamarnya yang kebetulan melewati kamar Alka dia bertemu dengan Alka yang juga akan masuk kedalam kamarnya.
Rachel menghela nafas kemudian ia tersenyum ceria dan berkata."Selamat malam, kak.Selamat tidur semoga mimpi indah," katanya segera berlalu dari hadapan Alka.Dia tau,salam nya itu tidak akan di hiraukan oleh seorang Alka.
Tanpa melihat reaksi Alka,Rachel segera berjalan dan memasuki kamarnya menyembunyikan rona merah di pipinya.Meskipun dia harus menahan malu,dia akan melakukan ini untuk perlahan membuka hati seorang Alka untuknya.
Pagi harinya Rachel bangun terlebih dahulu untuk segera menyiapkan sarapan untuknya dan Alka.Beberapa menit ia mampu menyelesaikan ritualnya memasaknya di dapur.Kemudian menyajikan dua piring cantik berisi nasi goreng yang diselimuti telur di atasnya.
Setelah selesai di urusan dapurnya Rachel segera menuju kamarnya lagi untuk bersiap menuju sekolah.Tak butuh waktu lama kemudian ia pergi ke lantai dasar lagi,menyapu seluruh ruangan dengan matanya.Dia juga tak kunjung menemukan Alka di sana.
Rachel bergegas kembali ke kamar Alka.Mungkin pria itu belum bangun.Dia berniat membangunkan Alka,suaminya.
Sesaat dia menghela nafasnya kemudian mengetuk pintu kamar Alka dan berkata."Kak bangun hari ini sekolah kan?Sarapannya udah siap."
Haning,tidak ada jawaban dari dalam kamar Alka.Rachel melirik ke arah jam dinding yang bertengger di ujung sana.
"Kak?"Panggil Rachel lagi.
Kemudian Rachel memegangi knop pintu kamar Alka.Tidak di kunci.Rachel membukanya dan masuk ke dalam.
"Kak bangun."Panggil Rachel sambil menggoyangkan tubuh Alka.
"Kak bangun sarapannya udah siap," kata Rachel sambil memegang bahu Alka.
"Apa sih lo?gue masih ngantuk!sana pergi!ganggu aja!!"Tepis Alka dengan kasar.
Sesaat kemudian Rachel memundurkan langkahnya mendengar respon Alka dengan nada tinggi barusan.
"Maaf kak," katanya lirih sambil menundukan kepala.
Rachel pergi menuju kamar mandi dalam kamar Alka.Kemudian tanpa menghiraukan matanya yang memanas,ia menyiapkan air hangat untuk suaminya itu.Dan segera keluar dari sana.
"Kak Air hangatnya udah siap.Rachel tunggu di bawah," kata Rachel kemudian berlalu dari kamar Alka tanpa menunggu tanggapan pria itu.
Sudah sekitar dua puluh menit Rachel menunggu di meja makan.Berkali kali dia melirik arloji di tangannya.Dia menunggu Alka yang tak kunjung menampakan diri.Rachel menghela nafas.Beberapa menit lagi dia akan terlambat.Belum lagi dia harus menaiki bus umum untuk pergi ke sekolah.Dia cukup tau diri, karena tidak mungkin Alka akan mengijinkannya menaiki motor milik pria itu untuk menuju sekolah.
Rachel tidak kunjung sarapan karena dia masih menunggu Alka.Beberapa menit kemudian Alka turun menggunakan seragam sekolah berantakan khas pria bad boy.Alka berdehem kemudian duduk di hadapan Rachel untuk menyantap sarapannya.Rachel yang melihat itu langsung tersenyum sebelum meraih tangan Alka paksa.
Alka terkejut dengan perlakuan Rachel.Dia menyentak tangannya yang dipegang Rachel dan menatap tajam ke arah istrinya.Namun,sekali lagi Rachel mengambil paksa tangan Alka kemudian menciumnya lalu berkata
"Rachel berangkat,"
Alka mulai tau bahwa Rachel hanya ingin menjabat tangannya sebagai seorang suami.Itulah yang akan dilakukan Rachel mulai detik ini sebelum berangkat sekolah.karena itu bentuk hormatnya kepada seorang suami.Seperti yang dulu di lakukan mamanya,Ely.
Rachel meninggalkan Alka yang masih termenung terdiam di meja makan.Rachel pergi tanpa memakan sarapannya karena waktunya sudah sangat mepet.Alka mengamati seporsi piring berisi nasi goreng yang masih utuh.Kemudian ia memakan nasi goreng miliknya dengan lahap.
Rachel mengabaikan perutnya yang keroncongan karena melewatkan sarapan untuk pertama kalinya.
Rachel mengedarkan pandangannya ke arah jalanan.Mencari bus umum untuk segera menuju sekolahnya.Karena beberapa menit lagi sudah pasti dia akan dihukum karena terlambat.
Namun,Rachel mengerutkan keningnya saat melihat sebuah motor ninja hitam berhenti dihadapannya.
"Riko?"tanya Rachel saat seorang pria membuka helm full face nya.
"Iya, Chel.Yuk bareng gue."Ajak Riko sambil mengarahkan dagunya ke jok motor,dibelakanngnya.
"Enggak usah, Rik.Nanti ngrepotin.Makasih ya."Tolak Rachel agak canggung.
"Enggak kok, Chel kebetulan kita satu sekolah dan searah.Oh ini rumah lo ya?Gue baru tau.Lo baru pindah?"Ujar Riko sambil mengamati rumah mewah dibelakang Rachel.
"Eh iya ini rumah gue," jawab Rachel sambil tersenyum.
Riko menganggukan kepalanya kemudian berkata"Udah ayo buruan naik.Keburu telat.Lo mau dihukum?"
"Aduh gimana ya."Rachel terlihat bingung dan juga sedikit risih membuat Riko mengangkat sebelah alisnya.
"Yaudah deh gue bareng lo.Makasih ya," kata Rachel membuat Riko tersenyum.
"Gitu dong dari tadi kek," jawab Riko sambil tersenyum penuh kemenangan.
Setelah itu Rachel menaiki motor Ninja hitam milik Riko.Lalu,Riko melajukan motornya membelah lalu lintas ibu kota.
Tanpa mereka sadari sejak tadi,ada sepasang mata yang mengamati mereka sambil menyunggingkan senyum di salah satu sudut bibirnya.
