4. Pertemuan Keluarga
Malam ini Rachel berdandan cantik atas keinginan Mamanya.
Dia mengenakan Dres pendek.Tak lupa make up natural ala Rachel.
Sudah beberapa kali Rachel meneliti penampilannya di depan cermin.Mendadak dirinya gerogi dan jantungnya berdegup sangat kencang.
Terdengar ketukan pintu di kamarnya.Rachel membukakan pintu itu dan terlihat Ely yang tersenyum ke arahnya dan berkata"Anak mama Cantik banget ya."
Pujian yang di lontarkan mamanya itu membuat Rachel menarik nafasnya jengah.Pasalnya sudah beberapa kali mamanya memuji hal itu saat ini.
"Yaudah yuk keluarga Om Andi udah dateng sayang."Kata Mama yang di angguki Rachel.
Rachel menuruni satu demi satu anak tangga dengan bantuan mamanya.Ia berjalan dengan sangat anggun.Membangkitkan tatapan tatapan mata dari para orang-orang yang hadir di sana.
Sekilas Rachel melirik dan mengedarkan pandangnya mengamati setiap orang disana yang menatapnya kagum.Namun,ada seorang yang bahkan tidak melihatnya.Dia malah duduk menunduk dan memainkan ponselnya sehingga Rachel tidak dapat dengan jelas mengamati wajah pria itu.
Sampainya di bawah Rachel disambut oleh Arka kakaknya yang langsung mengulurkan tangannya untuk menggandeng Rachel menuju shofa.
"Ayo Tuan putri yang Cantik."Kata Arka sambil terkekeh membuat semua orang yang mendengar tersenyum.
Pipi Rachel memanas kemudian ia menyikut lengan kekar milik Arka dan berkata.
"Apa sih bang!"
"Ya Ampun Calon menantu Bunda Cantik banget ya."Kata seorang wanita paruh baya yang diyakini Istri om Andi.
"Iya betapa beruntungnya Alka nanti dapet yang sebening ini."Kata seorang pria paruh baya yang diyakini itu adalah Om Andi.
Tunggu.Kok gue nggak asing ya sama nama itu?apa cuma perasaan gue aja.Batin Rachel.
"Kamu bisa aja Vi.Anak kamu juga ganteng banget lho."Kata mama Ely sambil sesekali terkekeh bersama seorang wanita tadi.
"Kamu pas bikin pakai jurus apa sih Dan?Kok bisa secantik ini?"Kata om Andi sambil terkekeh.
"Nggak tau aku Ndi.Lupa apa mungkin karena mama nya waktu itu nyidam peluk tukang sate depan komplek ya Ndi?"Jelas Papa Daniel membuat wajah Mama Ely merona kemudian berkata"Ih Papa apa apaan sih!"Kata Mama sambil memukul lengan Papa kecil.
"Eh ya sama dong.Bedanya Bunda pas itu nyidam peluk tukang Bakso ya bun."Jelas Om Andi sambil menggoda istrinya.
Semua terkekeh geli.Namun Rachel masih penasaran dengan pria yang dari tadi menundukan kepalanya.Tak asing bagi Rachel namun kegiatannya terhenti karena seorang wanita mendekatinya dan berkata"Sayang,panggil aku ini Bunda Evi ya."
Rachel mengganggukan kepalanya dan tersenyum ke arah wanita itu dan berkata
"Iya Bunda."
"Dan panggil aku ini Ayah Andi."Kata Om Andi sambil menepuk bahu Rachel.
Rachel menganggukan kepalanya dan tersenyum lagi kemudian berkata
"Iya Ayah."
"Ya Tuhan calon mantuku manis banget ya."Ujar Bunda sambil mencubit pipi Rachel.
Rachel tersenyum karena merasa pipinya memanas.
"Yaudah yuk duduk dulu."Ajak Mama Ely yang diangguki semuanya.
Saat akan duduk Rachel melihat ke arah pria yang sepantaran umur dengan kakaknya.Pria itu tersenyum ke arah Rachel kemudian melambaikan tangannya."Hay Chel.Kenalin gue Ivan.Panggil aja Kak Ivan."Kata pria itu sambil tersenyum ke arah Rachel.
Rachel tersenyum kemudian menganggukan kepalanya lalu,duduk di sofa di samping Arka dan Mamanya, Ely.
Semua telah duduk di tempatnya masing masing.Dan suasanya berubah mencekam.
Kemudian,ayah berdehem dan berkata"Baik semua sudah berkumpul.Semua juga pasti sudah tau tujuan kita berkumpul di sini.Jadi mari langsung saja pada tujuan acara kita pada malam ini."
"Baik tujuan saya dan sekeluarga ke Sini adalah untuk melamar putri anda pak Daniel Aditama yang bernama Rachel Ariana Marsha untuk putra kami Alka Emilliano Avian karena ada kesepakatan perjodohan antara kita."Jelas om Andi formal.
"Jadi tujuan Kita menjodohkan anak kita ini untuk mempererat tali persaudaraan antara saya Andi Avian Pratama dengan saudara Daniel Aditama."Tambah Papa dengan kalimat Formal.
"Jadi untuk Alka dan Rachel Kalian setuju?"Tanya Om Andi penuh ketegasan.
Rachel mendongakan wajahnya karena sejak tadi dia merasakan sangat gugub.
Deg
Pandangannya bertemu dengan seorang pria yang sejak tadi bermain ponselnya.
Mata Rachel berhasil membulat dengan sempurna saat mengetahui pria itu adalah pria salah satu teman dari kakak Eva,Fathan.
"Gue ngimpi apa ngigo ya?kok jadi ada pangeran gitu?itu ya anak temen papa yang mau dijodohin sama gue?astaga gue malu banget.Ganteng juga sih.Tapi,apa gue pantes kalau sama dia?"Batin Rachel.
Rachel menundukan kepalanya lagi.Sekali lagi dia menghela nafas untuk mengatur degup jantungnya.Raka yang duduk di samping Rachel mengamati keguguban adiknya pun meraih tangan Rachel,berusaha memberikan kekuatan untuk adiknya.Agar Rachel bisa mengambil keputusan berat ini.
Sekali lagi Rachel mengambil nafas kemuadian menghembuskannya perlahan lalu mulai berkata.
"Rachel setuju."Kata Rachel sambil menatap keluarganya.
Semua bernafas lega dengan jawaban Rachel kemudian Om Andi berdehem dan melanjutkan bicaranya"Jadi,Alka gimana?"Tanya Om Andi penuh penekanan.
"Walaupun Alka nolak tetep nggak akan merubah keputusan Ayah kan?"Katanya Dingin membuat Rachel melongo mendengarnya.
"Alka jaga Ucapan kamu!Ayah nggak pernah didik kamu kurangajar saat bicara."Bentak Om Andi sambil meninggikan suaranya.
"Maafin Alka ya.Alka emang gitu orangnya."Kata Bunda Evi sambil tersenyum canggung.
"Nggak papa kok,mungkin Alka terkejut dengan semuanya yang serba mendadak.Maklum lah."Kata Mama Ely sambil mengelus bahu Bunda Evi.
"Jadi gimana Alka?Ayah tanya.Kamu Setuju?"Sekali lagi Om Andi angkat bicara dengan penuh penekanan.
Alka menarik nafasnya dalam dalam kemudian berkata.
"Alka nggak bisa."
