Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

11. Rachel kenapa?

Jesi dan Sia berdiri didepan pintu kamar Rachel yang tertutup rapat.Jesi mengetuk pintu kamar itu namun tidak ada pergerakan sama sekali.Sia pun memanggil manggil nama Rachel.Namun masih nihil,pintu dikunci rapat oleh pemiliknya.

"Chel?lo kenapa?lo ngapain di dalem?"tanya Sia sambil mengetok ngetok pintu.

"Chel lo belum makan kan?keluar dong!"kata Jesi mengikuti apa yang dilakukan Sia.

"Chel.Lo di dalem kan?"

Sia menghela nafasnya kemudian berkata,"Chel buka.Kita mau masuk.Lo nggak papa kan?"

Melihat usaha teman temannya yang gagal itu,Eva segera menyusul temannya dan ikut mengetuk pintu kamar Rachel dan berkata,"Rachel bukak lo didalem kan?bukak ini gue, Eva."

Sia dan Jesi melihat ke arah Eva sambil menggelengkan kepalanya

"Nihil."Gumam Sia.

"Chel lo jangan bercanda.Jangan buat kita khawatir.Bukak!"kata Eva sedikit berteriak.

"Hooh, Chel bukak Lo nggak papa kan didalem?"Lanjut Jesi.

Raka,Fathan dan Alka yang mendengar teriakan itupun naik ke lantai atas untuk memastikan apa yang terjadi.

"Kenapa?"Tanya Alka dengan wajah datarnya.Namun, dibalik semua itu ada raut panik didalamnya.

"Rachel ga bukain pintu.Dia juga nggak jawab kita," jawab Eva masih setia mengetuk pintu.

Alka menghela nafasnya.Raka dan Fathan yang mendengar itu pun sontak terkejut.

"Chel buka.Ini gue Alka," kata Alka sambil mengetuk pintu kamar Rachel.

"Chel lo nggapapa kan?Kenapa lo diem?" tanya Fathan.

"Bang si bitch kemana?"tanya Eva kepada Fathan.

"Udah pulang," jawab Raka,karena Fathan yang masih sibuk memanggil nama Rachel bersama Alka.

"Tumben?biasanya susah di usir?"tanya Jesi Sinis.

"Di paka sama kita," jawab Raka lagi membuat Eva dan Jesi menganggukan kepalanya.

"Kita dobrak aja, Ka." keputusan final Fathan yang diangguki oleh Alka.

Tanpa aba aba Fathan dan Alka berhasil mendobrak pintu kamar Rachel yang terkunci dengan sekali dorongan.

"Rachel,"Pekik semua orang yang melihat tubuh mungil Rachel tersungkur di atas lantai.

Alka yang melihat itu langsung mengangkat tubuh Rachel ke atas tempat tidur.

"Ya Tuhan mukanya pucet banget," kejut Jesi sambil memegangi dahi Rachel.

"Rachel lo nggak papa kan?gue kawatir," kata Sia sambil memegangi tangan Rachel sebelah kiri.

"Gue tau.Ini pasti sakit maag nya kambuh lagi.Pasti tadi dia belum sarapan.Trus juga tadi nggak makan," jelas Eva menjawab pertanyaan semuanya.

"Maag?" tanya Alka sambil mengerutkan dahinya.

"Lo nggak tau Rachel punya sakit maag?"Tanya Jesi membuat Alka menggelengkan kepalanya.

"Suami macam apa sih lo."Ujar Eva sambil berdiri dan mendorong tubuh Alka.Alka yang diperlakukan seperti itupun hanya terdiam dengan otak nya yang berfikir keras.

"Raka Sekarang lo panggil dokter."Tegas Fathan yang di angguki oleh Raka.

"Ambil minyak angin."Perintah Jesi yang diangguki oleh Sia.

Alka mengacak rambutnya.Dia mendengus kasar kemudian menatap wajah pucat Rachel istrinya yang terbaring lemah di atas tempat tidur.Gadis yang selama ini menemani hari harinya,gadis yang selalu sabar menghadapinya,gadis yang selalu memenuhi kewajiban seperti seorang istri yang baik,gadis yang selalu rajin membereskan rumah,gadis yang selalu menunggunya hingga larut saat dia belum pulang,dan gadis yang selama ini tak di anggapnya.Rachel.

"Gue masih nggak habis fikir sama Laura.Tega dia bilang gitu.Dasar cewek nggak tau malu," kata Eva sambil menggelengkan kepalanya.

"Gue juga.Pengen gue belah itu isi otaknya apa coba."Sambung Jesi yang diangguki oleh Sia.

"Yaudah itu kita fikir nanti.Sekarang yang penting adalah Rachel.Biar dia siuman dulu," kata Fathan yang bersikap dewasa.

Alka duduk di sofa kamar Rachel.Dia sangat ingin menemani gadinya itu.Duduk di samping gadis yang tertidur lemah tak berdaya di sana.Namun niatnya  teruurungkan mengingat disini banyak teman teman mereka.

Rachel membuka matanya perlahan.Mengerjabkan matanya menyesuaikan dengan cahaya ruangan.Matanya berkunang,perutnya terasa sangat sakit namun ia merasakan ada yang memegangi tangannya dan mengelus puncak kepalanya.

"Rachel lo udah sadar?"Teriak Eva histeris sembari merengkuh tubuh Rachel untuk ia peluk.

Kata kata Eva membuat semuanya melihat ke arah Rachel yang mulai membuka matanya.Tak terkecuali Alka.

"Syukurlah.Gue Khawatir sama lo," kata Jesi sambil mungusap punggung tangan Rachel.

"Gue nggak papa kok.Makasih ya semuanya, maaf ngrepotin kalian," kata Rachel sambil tersenyum lemah.

"Lain kali Achel nggak boleh lewatin makan ya," perintah Sia yang diangguki oleh Rachel.

"Hehe ada kak Raka,sama kak Fathan.Maafin Rachel ya kak.Pasti tadi ngrepotin ya?Maaf ya.Em kak Alka," kata Rachel sambil tersenyum.

"Iya.Untung lo kaga kenapa napa," jawab Raka yang diangguki oleh Fathan.

"Oh iya?Laura mana?" tanya Rachel saat menyadari tidak ada keberadaan Laura disana yang biasa selalu bergelayut manja di lengan Alka.

"Udah kita usir.Itu pintu lagi di jagain Deva sama Satria.Lo tenang aja.Sekarang lo makan ya," kata Fathan.

Rachel menggelengkan kepalanya membuat semuanya menatap ke arah Rachel.

"Kenapa nggak mau?"Tanya Eva mewakili semuanya.

"Rachel nggak laper."

"Lo harus makan, Chel.Lo punya maag.Gue nggak mau lo sakit karena maaglo kambuh."Timpal Eva.

"Kenapa lo nggak bilang lo punya sakit maag ?"Tanya Alka dingin kepada Rachel.

Rachel menundukan kepalanya kemudian dia berkata,"Meskipun gue bilang Kakak juga nggak akan peduli kan?"

Kata kata Rachel berhasil membuat Alka diam seribu bahasa.Pria itu menampakan wajah datarnya.Kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar Rachel yang masih menyisakan tanda tanya oleh teman temannya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel