13. Pagi yang cerah
Pagi yang cerah dan indah.Membuat semua orang yang memiliki kewajiban harus segera bergegas untuk melakukannya meski tubuh menolak untuk itu.Begitu juga dengan Rachel saat ini badannya terasa menggigil.Gadis itu masih meringkuk di bawah selimut tebal miliknya.Rachel enggan untuk membuka matanya.Meski dia tau sekarang adalah waktunya untuk melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya.
"Lo harus kuat.Lo harus masuk sekolah hari ini.Lo nggak boleh sakit."Kata Rachel pada dirinya sendiri.Kemudian,Rachel menyingkap selimut yang ia kenakan dan bergegas menuju kamar mandi.Setelah menyelesaikan ritual mandinya,Rachel tak sempat melakukan kebiasaannya.Dia segera bergegas membuat sarapan untuk Alka dan dirinya.
Namun,karena waktu yang terus berputar.Rachel segera menyelesaikan masakannya.Sayangnya kelihaiannya tidak bisa kaah cepat dengan waktu yang semakin siang.Dan Rachel pasti akan terlambat bila harus menunggu Alka bangun,dan sarapan bersama pria yang hoby terlambat itu.Rachel mendengus karena ia akan melewatkan sarapan untuk kesekian kalinya.
Rachel menghela nafasnya kemudian pergi menuju depan pintu kamar Alka yang masih tertutup rapat.Gadis itu mengetuk pintu coklat besar di hadapannya kemudian berkata."Kak Aku berangkat ya.Dibawah udah ada sarapannya."Kata Rachel kemudian berbalik menuju tangga.
Namun,ia kembali membalikan tubuhnya saat mendengar pintu kamar Alka yang terbuka.Rachel menatap sajah Alka yang nampak lebih dan lebih tampan saat bangun tidur.Dengan muka kusut dan rambut berantakan Alka,adalah pemandangan di pagi hari yang paling disukai Rachel selama tinggal serumah dengan Alka.
"Rachel berangkat ya kak."Pamit Rachel kemudian mengambil tangan Alka dan menciumnya.
Alka hanya menatap Rachel dengan sedikit tersenyum kemudian menganggukan kepalanya.
"Sarapannya udah di bawah.Nanti berangkatnya hati hati."Kata Rachel kemudian tersenyum ke arah Alka yang diangguki oleh pria itu.
Rachel membalikan badannya kemudian berlari kecil menuju tangga dengan menggendong tasnya di punggung.Gadis itu tersenyum bahagia karena untuk pertama kalinya Alka menyunggingkan senyum untuk sapaan dari Rachel.
Rachel keluar dari rumah.Matanya menyapu ke seluruh jalanan kota.Tampak lenggang dan nampak sepi.Tidak ada angkutan umum yang melintas.Rachel mendengus sebal.Kali ini dia harus berjalan menuju ujung perempatan besar untuk mendapatkan Taxi.
Saat gadis itu membalikan tubuhnya untuk berjalan,tiba tiba dari ara belakangnya ada sebuah mobil sedan silver berhenti membuat Rachel terkejut dan kembali membalikan tubuhnya.
Rachel mengerutkan keningnya,bingung dengan siapa yang berada di dalam mobil itu.Namun,seketika itu juga dia menyunggingkan senyum kecil melihat Ersa lah yang keluar dari mobil silver itu.
"Hay Chel."Sapa Ersa sambil berjalan mendekati Rachel yang masih berdiri di depan gerbang rumahnya.
"Hay Sa."Jawab Rachel sambil tersenyum.
"Lo mau berangkat kan?"Tanya Ersa lagi.
Rachel menganggukan kepalanya sambil melihat Jam ditanggannya.
Ersa tersenyum kemudian ia berkata."Ini rumah lo ya?"Tanya Ersa sambil memandangi rumah mewah di belakang Rachel.
"Iya.Ini Rumah gue."Jawab Rachel lagi sambil tersenyum,
Ersa menganggukan kepalanya kemudian berkata"Yaudah berangkat bareng gue aja."
Rachel menggaruk tengkuknya.Kemudian ia mengedarkan pandangnya,nampak sedang berfikir.Dia tidak enak menolak tawaran dari Ersa.Lagipula ia juga sedang buru-buru.Bila ia menolak tawaran Ersa maka dia akan terlambat.
"Udah gue nggak jahat lho Chel.Bareng gue aja.Lagian bentar lagi jam 7.Lo mau telat ya?udah sama gue aja lo aman selamat sampai tujuan."Kata Ersa sambil terkekeh.
Rachel terkekeh kemudian memukul bahu Ersa pelan membuat pria itu pura pura kesakitan.
"Lo mgomong kayak tukang ojek online aja."Kata Rachel masih dengan kekehannya.
"Eh gapapa gue kayak tukang ojek yang penting penumpangnya kayak lo."Kata Ersa membuat Rachel memukul bahunya lagi.
"Receh lo."Jawab Rachel membuat Ersa semakin tertawa.Kemudian,pria itu berkata"Yaudah yok kita berangkat nanti telat.Gue nggak mau kena hukuman.Kan gue masih jadi siswa baru harusnya kan jadi yang teladan gitu."
Rachel terkekeh mendengar ucapan Ersa kemudian gadis itu menganggukan kepalanya sebelum berkata"Tapi nggak ngrepotin kan?"
Ersa menggelengkan kepalanya segera kemudian dia berkata"Nggak kok.Gue nggak pernah ngerasa di repotin sama lo."Kata Ersa lagi membuat Rachel menatap ke arah pria itu sambil berkacak pinggak.
"Emang ya lo buaya darat."Kata Rachel membuat Ersa terkekeh lagi.
"Enggak gue bercanda Chel."
"iya ngerti kok."
"Yaudah ayo masuk nanti telat!"Ajak Ersa sambil memasuki pintu mobil bagian kemudi.
Rachel pun mengikuti Ersa,gadis itu duduk di samping kemudi.
Tak lama dari itu mobil Ersa melaju meninggalkan halaman Rumah Milik Alka dan Rachel.
Dan tanpa mereka sadari sedari tadi ada seorang yang memperhatikan mereka dari dalam rumah itu.Dibalik jendela seorang pria menyunggingkan senyum di sebelah sudut bibirnya.
"Lo ninggalin sarapan cuma karena mau dijemput anak baru?"
