Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9 Dukungan Keluarga

Aldrich kembali ke penthousenya dan saat dia masuk kedalam dia menyadari dia kedatangan tamu, dan saat dia melangkah masuk dia melihat Ed duduk diruang tengahnya, "Apakah telah terjadi perang bantal disini? Mengapa saat aku tiba bantal-bantal kursimu tersebar dimana-mana? Padahal kamu orang yang rapi, dan tidak mungkin menyebabkan kekcauan itu. Dan taukah kakakku, aku sudah menunggumu hampir 3 jam disini apakah dirimu baru menuntaskan hasratmu? Kata Ed pada Al.

"Bukan urusanmu adikku sayang, apa yang membuatmu mengunjungiku tanpa mengabarkan terlebih dahulu?, Bagaimana jika saat kamu tiba aku sedang menuntaskan hasratku itu?" jawab Al sambil melangkah ke meja bar diruangan itu, dia menuangkan minuman untuk dirinya sendiri karena dia melihat Ed sudang mengambil minuman untuk dirinya sendiri.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan 'Tidak mungkin kamu membawa wanita kemari untuk menuntaskan hasratmu' tetapi karena aku menemukan 'ini' di kamar mandi tamumu aku jadi berpikir kelihatannya lain kali aku harus mengabarimu terlebih dahulu sebelum kemari" kata Ed sambil menunjukan satu wadah transparan yang berisi perlengkapan mandi yang jelas menunjukan sipemilik adalah seorang wanita.

Al langsung mengambil barang yang ditunjukkan Ed, dan dengan cepat dia mengirim foto dan pesan untuk Nadia untuk mengabarkannya. Tidak lama kemudian dia menerima balasan dari Nadia yang mengatakan dia lupa, dan mengatakan biarkan saja disana, sementara dia meminjam milik rekannya dulu saja dan akan membelinya lagi nanti.

Ed mengamati kelakukan kakaknya, dia merasa aneh karena Al tidak akan eprnah membawa wanita ke penthouse pribadinya ini kecuali wanita ini adalah wanita istimewa, dan melihat Al langsung sibuk dengan telepon gengamnya sambil tersenyum dia mendunga pemilik barang-barang itu benar-benar seseorang yang istimewa untuk kakaknya.

"Jadi, apakah kamu akan menjelaskan maksud kedatanganmu?"

"Bukankah kamu yang harus menjelaskan apa yang telah terjadi? Aku mendengar kamu sendiri yang akan mengurus maskapai itu bahkan akan tinggal sementara disana. Ini bukan dirimu Al...bahkan membawa wanita kemari...aku merasa kamu berubah dan aku yakin telah terjadi sesuatu sampai kamu mengambil keputusan itu."

"Memang telah terjadi sesuatu, dan memang benar aku membawa seorang wanita kemari tetapi bukan untuk menuntaskan hastraku tetapi untuk menyelesaikan dan membereskan beberapa kesalahpahaman. Tunggulah sampai besok malam, aku akan menceritakannya pada kalian semua dan tenang saja masalahnya sudah ku selesaikan dan tidak akan ada yang dirugikan atau membahayakan."

Ed memandang Al dengan tatapan tidak terbaca, jika dari pengamatannya kelihatannya masalah yang dihadapi kakaknya itu berkaitan dengan wanita yang baru saja berada di penthousenya ini, dan dia harus bersabar sampai besok malam untuk mendengar cerita selengkapnya dari kakaknya itu, karena dia yakin Al tidak akan mau bercerita malam ini walau dia memaksanya, jadi dia harus bersabar sampai besok.

"Baiklah...aku akan bersabar sampai besok malam, tetapi bersiaplah besok malam ibunda ratu pasti akan marah karena keputusanmu, apalagi kamu belum menyanggupi permintaannya untuk berkencan dengan wanita kenalannya"

"Hahaha....pasti dia akan marah tetapi aku sudah menyiapkan diri untuk menghadapi kemarahannya"

"Kapan kamu akan kembali ke Jakarta?"

"Selasa malam, aku sudah harus terbang kembali."

"Pekerjaanmu disini, bagaimana?"

"Aku akan menangani dari Jakarta, bukankah aku juga sudah biasa berkeliling di kantor-kantor cabang? Mengapa kamu terlihat mengkuatirkanku?"

"Karena aku merasa kamu berubah, ini bukan cara kerjamu seperti biasanya jadi aku hanya merasa aneh dan kuatir"

"Tenang saja, aku tidak mungkin memutuskan sesuatu jika aku tidak yakin berhasil. Perusahaan ini cukup memiliki potensi dan saat ini aku pikir adalah saat yang tepat karena harga yang mereka tawarkan adalah harga dibawah harga pasar mengingat kondisi perusahaan saat ini. Aku berani menjamin dalam waktu 3 bulan perusahaan ini akan memberikan penghasilan yang memuaskan bahkan membuat perusahaan tidak menyesal telah mengeluarkan uang."

"Aku percaya kamu pasti bisa merealisasikan semua itu, bahkan aku menduga dalam waktu kurang dari 3 bulan semua targetmu itu akan tercapai. Dan melihat keyakinanmu itu mungkin aku harus melupakan kekuatiranku"

Al dan Ed memang cukup dekat mengingat usia mereka hanya terpaut dua tahun. Sejak kecil mereka selalu saling mendukung entah itu dalam pelajaran, permainan bahkan kenalakan mereka. Apalagi orangtua mereka selalu mengajarkan betapa pentingnya nilai kekeluargaan, sehingga membuat mereka walau sudah dewasa dan mandiri tetap saling perduli, mengingatkan dan mendukung.

"Jadi...apakah kamu tidak akan menceritakan siapa wanita yang ada disini yang meninggalkan barangnya dan membuat bantal-bantal itu terbang?"

"Lebih baik kamu mengurusi teman kencanmu, kudengar teman kencanmu yang terkahir sedikit berulah? Kurasa besok ibunda ratu juga akan membahas masalah itu."

"Hahaha....itu wanita salah mencari lawan, berani-beraninya dia menyebarkan foto-foto yang diambilnya tanpa ijin. Aku sudah membereskannya, setidaknya itu akan mengurangi kemarahan ratu dan aku yakin ratu akan lebih tertarik dengan dirimu, mengingat dia sudah terbiasa dengan masalah yang kubuat"

Mereka berdua menghabiskan malam dengan mengobrolkan hal-hal mulai dari pekerjaan sampai dengan teman-teman merka, dan malam itu Ed memutuskan meningap ditempat Al.

Al sedang dalam perjalanan menuju kantor pusat Andritz saat menerima pesan dari Nadia yang mengabarkan dirinya sudah tiba di bandara dan akan memasuki pesawat yang artinya dia akan segera menonaktifkan teleponnya.

Al tersenyum sambil membaca pesan itu dan dengan cepat dia membalasnya, Scott yang sedang menjelaskan pekerjaan pada Al, menghentikan penjelasannya dan memandang atasannya itu dengan tatapan heran. Hari ini atasannya tampak bahagia mulai saat dia menjemputnya tadi pagi sampai sekarang sinar matanya benar-benar memancarkan kebagahiaan hatinya, sangat berbeda dengan dua minggu yang lalu dan dia menduga perubahan hati atasannya ini erat kaitannya dengan wanita yang kemarin siang diantarnya ke penthousenya. Tadi malam dia mendapat pesan dari atasannya untuk mengatur ulang semua pertemuan dan pekerjaannya, bahkan sabtu dan minggu atasannya tetap meminta untuk bekerja karena hari selasa dia harus melakukan penerbangan kembali ke Jakarta, dia sebenarnya heran melihat atasannya ini, salaam dia bekerja padanya wanita yang dikenalnya pernah dekat dengan atasannya itu hanya mantan tunangannya, yang lain hanya menjadi teman kencan semalam dan wanita-wanita itu yang lebih dulu mendekati atau mengejar atasannya, tetapi kali ini dia melihat atasannya itu mengejar wanita dan melakukan hal-hal diluar kebiasaannya utnuk wanita itu. Dia berharap semalam atasannya itu sudah berhasil mendapatkan hati wanita itu, karena dia sangat mendukung hubungan mereka, Scott menilai Nadia bukan seperti wanita-wanita yang selama ini dikenal oleh atasannya, Nadia wanita yang baik dan dia yakin jika mereka benar-benar bersatu mereka akan mendapatkan kebagiaan.

"Hari kamis minggu depan tolong siapakn mobil dan supir untuk mengantarku ke Bandung" kata Al yang membuyarkan lamunan Scott.

"Anda ingin berakhir pekan di Bandung? Anda akan menginap di jaringan hotel Andritz?"

"Pesankan hotel didekan rumah Nadia disana, aku akan berada disana sampai minggu sore. Tidak perlu hotel jaringan kita cari yang terdekat dengan rumahnya"

"Tuan...maafkan kelancangan saya....saya hanya tidak ingin salah menyimpulkan....apakah anda telah berhasil mendapatkan hati nona Nadia?" Scott bertanya dengan ragu-ragu.

"Menurutmu bagaimana?"

"Jika melihat suasana hati tuan hari ini saya menduga tuan telah berhasil mendapatkan hati nona Nadia"

"Kamu sudah mengetahui jawabannya, apakah masih perlu aku tegaskan?"

"Tidak perlu tuan....saya mengucapkan selama untuk tuan. Apakah kelaurga tuan sudah mengetahuinya?"

"Nanti malam aku akan menceritakan pada mereka. aku ingin segera menyelesaikan pekerjaan disini dan kembali ke Jakarta, pastikan pekerjaan kita selesai dan aku bisa tiba sebelum kamis sore di sana"

"Aku akan memastikannya tuan"

Malam itu seperti biasa Al datang yang terakhir dan didalam rumah semua sedang menunggu kedatangannya apalagi Ed mengatakan jika malam ini Al akan menjelaskan alasan perubahannya.

Barbara sudah mengomel sejak semalam saat Maxwell mengatakan padanya keputusan Al, yang berhasil ditenangkan saat Maxwell mengatakan dia menduga perubahan putranya ini ada kaitannya dengan seorang wanita. Apalagi saat Ed tiba dan mengatakan pada mereka jika Al telah berjanji akan menceritakan semuanya.

Tetapi mana mungkin Barbara tidak mengeluarkan omelannya, saat melihat Al tiba "Masih ingat punya mommy?" katanya sambil memukul pundah putra sulungnya saat putranya memberi kecupan pada kedua pipinya.

"Jelas ingat, kalau tidak Al tidak mungkin lahir kedunia ini dan berada disini malam ini. Momny sayang...bolehkah Al meminta mommy menahan omelan mommy sampai Al selesai menjelaskan?"

"Baguslah kalau kamu masih mengingatnya, mommy akan menahan omelan mom, tetapi jika penjelasanmu tidak bisa mom terima kamu harus mau berkenalan dan bertemu dengan wanita-wanita yang mommy akan kenalkan dan tidak boleh menolaknya"

"Ok...Al terima syaratnya"

"Wah...aku menduga kakakku kali ini akan kembali memenangkan taruhan itu, mom, siap-siap kecewa lagi" kata Bee saat melihat kakaknya dengan cepat dan semangat menerima syarat dari mommynya, dia sudah mengetahui kebiasaan Al, dia akan menerima tantangan itu jika dia yakin akan memenangkannya.

"Tidak ada salahnya bertaruh dengan kakakmu itu...siapa tau kali ini mom akan menang"

"Sudah...sudah...Al, kita semua sudah menunggu penjelasanmu" sahut Ed, dia sudah tidak sabar mendengar dari Al apa yang telah terjadi dan jika tidak dihentikan mom dan Bee pasti tidak akan berhenti.

"Al, kemarin kamu bilang sama dad jika kamu akan menjelasknya saat kamu akan siap dan dad pikir saat itu masih membutuhkan waktu tetapi tadi saat Ed mengatakan kamu akan mejelaskannya malam ini, dad menduga kamu sudah berhasil membereskannya kemarin saat kamu terburu-buru meninggalkan kantor"

"Benar sekali Dad, Al sudah berhasil membereskannya kemarin dan sekarang Al akan menceritakannya pada kalian"

Al tidak menceritakan tentang Nadia terlebih dahulu karena dia tidak ingin mommynya memutus ceritanya, jadi dia menceritakan tentang bagaimana dia menemukan pembajakan karyawan di maskapai itu dan beberapa kekacauan manajemen yang dia duga melibatkan permainan orang dalam. Al menjelaskan jika hal itu dibiarkan dia mengkuatirkan perusahaan yang sebenarnya sudah memiliki nama dikalangan penerbangan akan bangkrut dan mencoreng nama maskapai itu, jika sudah begitu mereka akan lebih sulit untuk mengembangkannya, oleh sebab itu dia segera memutuskan untuk mengakusisinya sebelum terlambat dan dengan kekuatan jaringan Andritz, Al yakin mereka akan mampu mengembangkan maskapai itu lebih dari yang sekarang, dan yang jelas akan membuat maskapai yang membajak karyawan mereka kecewa karena maksud dan tujuan mereka gagal.

Maxwell dan Ed yang mendegar penjelasan itu sekarang paham, jika Al memang sudah memikirkan semuanya walau kenyataannya bukan sifat Al yang memutuskan mengakusisi sebuah perusahaan yang masih kacau dan tidak stabil, tetapi alasan Al saat ini sangat masuk akal.

"Mom merasa penjelasanmu itu belum membuat mom puas, jadi jika hanya itu alasanmu, mom rasa kali ini mom memenangkan tantangan"

"Sabarlah mom...dad merasa Al belum menceritakan secara keseluruhan, yang dijelaskannya hanya alasan dari sisi perusahaan bukan dari sisi pribadinya, lanjutkan Al" kata Maxwell

"Hahaha....Al rasa daddy sudah bisa menebaknya."

"Jadi benar ada wanita yang sudah membuka hatimu?"

"Wah...apakah wanita itu yang kamu sekap di penthousemu dan menyerangmu dengan bantal-bantal kursi?. Ayo lanjutkan ceritamu"

"Mengapa Dad dan Ed kelihatannya sudah mengetahuinya?" kata Bee.

"Ayo jelasakan Al, mommy menunggu penjelasanmu"

Al bercerita bagaimana dia bertemu dengan Nadia dan dia mengungkapkan baru kali ini dia merasakan yang namanya jatuh cinta, bahkan perasaan ini tidak pernah dirasakan pada Gladys. Dia lebih merasakan sakit hati saat diabaikan oleh Nadia dibanding melihat penghianatan Gladys dulu, dia menjelaskan alasan Nadia mengabaikannya saat mengetahui siapa dirinya oleh sebab itu saat dia mengetahui Nadia mendapat tugas di DC dia terpaksa menahan Nadia di penthousenya kemarin supaya dia bisa menjelaskan apa yang telah terjadi dan bagaimana perasaannya pada Nadia.

"Lalu...bagaimana tanggapan Nadia pada perasaanmu?" tanya Barbara dengan antusias. Dia melihat bagaimana binar-binar bahagia terpancar dari sorot mata putra sulungnya itu, binar yang tidak pernah dia lihat. Dia tidak perduli siapa dan bagaimana wajah wanita itu selama wanita itu bisa membuat putranya yang dingin itu mencair.

"Menurut mom gimana?" tanya Al sambil tersenyum

"Mom...melihat Al memutuskan menceritakan kepada kita hari ini aku yakin jika Al sudah berhasil mendapatkannya" sahut Bee, dia juga senang saat melihat kakak sulungnya itu bahagia.

"Apakah kamu yakin wanita itu menerimamu dengan tulus, apakah dia memang sengaja membuatmu penasaran padanya dengan mengabaikanmu dan mengejarnya karena dia mengetahui perasaanmu padanya?" tanya Ed dengan nada sedikit mengkuatirkan kakaknya kembali dikecewakan wanita.

Al melihat semua yang duduk diruangan itu sebelum mengatakan, "Aku pastikan pemikiranmu itu salah Ed, jika kamu meragukannya silahkan kamu membaca hasil penyelidikan tentang Nadia ini" Al menyerahkan satu map dokumen yang memang dibawanya di hadapan Ed.

"Nadia bukanlah wanita yang seperti kamu bayangkan atau seperti wanita yang kita kenal, aku memutuskan meneruskan perasaanku padanya karena aku melihat kesetiaan dan cintanya bukan hanya pada pekerjaannya tetapi juga pada keluarganya. Dan aku yakin seorang wanita yang setia pada keluarganya dan membela pekerjaannya dengan total adalah seorang yang akan setia pada pasangannya"

Ed mengambil berkas yang diberikan Al, dia membacanya dengan cepat dan dia benar-benar percaya apa yang Al katakan itu benar, wanita ini cantik, manis dan yang terpenting memiliki kesetiaan entah pada cita-citanya, pada pekerjaannya maupun pada keluarganya. Ed membaca profil keluarga Nadia, mereka dari keluarga yang sederhana yang bahagia, rasa saling percaya dan emndukung diantara anggota keluarga mengingatkannya pada keluarganya. Dia juga membaca wanita ini pernah mengalami penghianatan seperti kakaknya, karena itu dia semakin yakin pilihan Al adalah yang terbaik untuknya. Ed menyodorkan laporan itu pada Maxwell karena dia yakin daddynya itu juga ingin membacanya, dan dia mengambil beberapa foto wanita itu dan memberikannya pada Barbara.

"Astaga Al...dia cantik. Kali ini mommy akan mengakui kalah tetapi mommy menantangmu untuk segera menjadikannya menantu mommy? Bagaimana? Dan mengapa jika kemarin kamu telah mendapatkan hatinya, kamu tidak membawanya kemari?" kata Barbara setelah melihat foto-foto Nadia.

"Awalnya Al akan membawanya kemari, tetapi jadwal penerbangannya adalah tadi pagi dan Nadia meminta kami tidak mempublikasikan hubungan kami karena dia mengkuatirkan pekerjaan Al dalam memperbaiki manajemen akan terganggu, selain itu jika tidak ada yang mengetahui hubungan kami maka lebih mudah dia mendapatkan informasi yang bisa membantu Al"

Ed dan Maxwell yang sudah membaca profil dari Nadia cukup kaget mendengar wanita itu bahkan ingin membantu Al memperbaiki perusahaannya, dia rela tidak diakui sebagai kekasih dari orang terpandang, padahal setiap wanita yang merasa dekat dengan mereka dengan bangga akan memamerkannya.

"Aku akan menerima tantanganmu, mom. Aku akan segera menjadikannya menantumu, minggu depan Al akan berkenalan dengan keluarganya dan dalam makan malam bulan depan Al janji akan membawanya kemari untuk berkenalan dan bertemu dengan kalian. Dan Al mengucapkan terima kasih karena kalian mau menerima dia dan mendukung Al"

"Kami pasti akan mendukungmu, jadi kapan kamu akan berangkat?" tanya Maxwell

"Selasa malam, Al akan berangkat ke Jakarta. Al sudah berjanji menemani Nadia untuk pulang ke Bandung untuk berkenalan dengan keluarganya dan merayakan ulang tahun pernikahan orangtuanya dan ulang tahun adik bungsunya"

"Eh....apakah dia menerimamu karena terpaksa? Mengingat kamu menyekapnya kemarin?" tanya Ed menggoda Al

"Aku tidak perduli dia terpaksa atau tidak yang penting hubungan kami sudah kembali normal, dia tidak lagi menghindariku dan aku yakin dia menerimaku tanpa paksaan"

"Jadi apakah dapat dikatakan doaku bulan lalu itu terkabul?. Aku yakin doa orang teraniyaya pasti akan didengarkan" kata Ed.

"Ngomong-ngomong teraniyaya, kamu belum mejelaskan tentang foto-fotomu yang beredar beberapa hari yang lalu" kata Maxwell

"Iya...gara-gara Al mommy lupa menanyakan dan mengomelimu. Bagaimana kamu bsia berhubungan dengan wanita ular seperti itu?"

"Ed, terima kasih atas doamu, aku sudah menemukan wanita yang bisa membuatku jungkir balik. Dan sekarang aku berharap kamu juga segera menemukan wanita seperti Nadiaku yang bisa merubah kebiasaan burukmu dan seperti kataku semalam kamu tidak akan lepas dari introgasi hanya karena diriku, jadi selamat menikmati giliranmu" Al mengatakan dengan santai dan menyandarkan dirinya disofa dengan santai untuk melihat bagaimana Ed menerima omelan dari ibunda ratu.

Mereka semua menginap di rumah orangtuanya, mengingat mommy masih belum selesai mengomelin Ed dan menginterogasi Al tentang Nadia, bahkan malam ini Bee juga dapat bagian karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai model dan jarang menemani Raynard tunangannya.

Maxwell melihat istri tercintanya mengomelin anak-anaknya kadang ikut menimpali dan menyebabkan anak-anaknya memberinya tatapan tajam, karena semakin dia menimpali maka Barbara semakin semangat. Para pekerja dirumah itu jika saatnya mereka berkumpul seperti ini terlihat lebih sibuk tetapi senyum tidak pernah hilang dari wajah mereka, karena keributan yang terjadi diruang keluarga itu selalu mengundang tawa, apalagi hari ini mereka mengetahui jika putra sulung majikan mereka telah menemukan pasangannya. Mereka semua yang bekerja di rumah itu sangat loyal dan menjaga rahasia majikan mereka, mereka sangat betah bekerja disana karena keluarga Rexford sangat baik bahkan mereka rata-rata sudah bekerja disana berpuluh-puluh tahun dan diikuti oleh anak-anak mereka.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel